Enzo membuat mie instan dengan membaca cara membuatnya yang ada di balik kemasan. Sebenarnya mie instan sangat tidak cocok untuk orang sakit tapi Grizell sudah lebih membaik dan hanya itu yang pernah Enzo lihat saat Grizell membuatkannya mie instan beberapa saat yang lalu. Mie instan ini dibuat dengan banyak kesusahan dari tangan manusia serigala yang belum pernah berhadapan dengan kompor karena makanannya biasanya daging mentah dan langsung makan.
“Ahh, semoga saja tidak seburuk kelihatannya,” gumam Enzo sudah selesai mencampur bumbunya dan melihat kalau mie-nya tidak terlihat seperti yang ada pada kemasannya, ada yang aneh tapi semoga saja masih bisa dimakan.
Enzo masuk ke kamar Grizell dan mencium aroma kuat dari tubuh Grizell. Bau yang menenangkan, cocok untuk menenangkan diri juga.
“Nona Grizell?”
“Oh Enzo, aku tidak tidur. Mana makannya?” tanya Grizell yang sudah kelaparan karena belum makan apapun sejak kemarin.
Pesanan mereka sudah datang dengan Enzo memesan cheesecake bersama dengan kopi latte dan susu kream untuk Grizell yang tidak begitu menyukai kopi. Grizell masih agak lapar karena tadi belum selesai menghabiskan nasi gorengnya dan dirinya pergi ke toilet untuk buang air sekalian saja membasuh wajahnya.“Nona Grizell? Sebaiknya makan dulu lalu berpikir,” kata Enzo menyuapi Grizell yang berpikir dengan kejadian sebelumnya. Bibi Guinea sudah membencinya dan tidak akan ada wajah kekhawatiran saat pulang dari berwisata ataupun dipanggil ke sekolah karena hampir terjatuh dari jendela kelas. Padahal Grizell sangat menyukai senyuman hangat yang bibi Guinea berikan padanya saat pulang sekolah dan makanan yang selalu membuat hati Grizell menjadi senang.“Ya, kepalaku semakin pusing saja memikirkan itu. Apa sebaiknya aku kembali ke rumahku? Tapi malas juga bertemu dengan keluarga yang lain,” gumam Grizell masih tidak sadar Enzo sedang menyuapinya dan lagi-l
Grizell berlari secepat mungkin mencari kerumunan banyak orang. Sayang sekali di daerah sini masih agak sunyi, di bagian taman itu tempat yang paling ramai karena festival, tapi tempat yang ramai walaupun bukan waktunya festival itu ada di perkotaan dan buruk waktu untuk sampai ke perkotaan dengan hanya berlari, apalagi tenaga Grizell tidak begitu banyak karena darahnya berkurang dan juga luka sebelumnya juga belum sembuh.Enzo sendiri tidak ingin terlalu banyak membuang-buang banyak tenaga untuk bertarung dengan Guinea. Ada Grizell yang harus dilindunginya dan jika sampai tenaga Enzo berkurang dirinya tidak akan cukup untuk melindungi Grizell yang sudah entah berada di mana sekarang, tapi Enzo masih bisa merasakan Grizell masih berada di sekitar sini.“Kau dasar monster!” teriak Enzo karena sangat marah Guinea menghisap darah Grizell yang mana darahnya itu mengalir darah orang yang disayanginya sendiri. Tidak habis pikir Guinea ingin menyakiti keturunan An
Grizell keluar dari rumah kumuh itu dan berjalan menjauh dari sana. Lalu dilihatnya bulu abu-abu Enzo yang masih berada di saku baju Grizell tapi semarah apapun Grizell, tentunya Grizell masih memikirkan kondisi Enzo dan semua ini terjadi hanya karena ego masing-masing dan semuanya akan membaik jika mereka berdua kembali berbicara, dan kapan? Entahlah sampai kapan mereka akan tidak saling bicara.Semakin menjauh, sinyal telepon semakin membaik. Dengan mendapatkan sinyal telepon Grizell akan menelepon bundanya walau belum tentu langsung dijawab tapi kalau menelepon sekretarisnya mungkin saja masih bisa tersambung lebih cepat. Untungnya Grizell memiliki beberapa kontak dari pegawai kantor bundanya dan memang berjaga-jaga dengan tindakan seperti itu, walaupun belum tentu juga diangkat sih, setidaknya ada banyak harapan untuk memberitahu bunda Lina.“Sialan, kenapa tidak ada yang mengangkat teleponnya? Aku mau sekali pulang. Kenapa sih dengan hari ini, semuanya tidak
Enzo berhenti di ujung dermaga dengan begitu saja melihat Grizell yang sudah pingsan, tidak sadarkan diri. Enzo bergegas kembali berusaha untuk sebisa mungkin menyelinap ke dalam rumah, tapi sebaiknya pakai cara baik-baik dulu untuk masuk, jika sudah ketahuan hanya bisa dengan cara lain yang lebih seperti pencuri.Dalam perjalanan kembali, Enzo merapikan dirinya dan berjalan menuju rumah Grizell yang ada di perkotaan. Dilihatnya ada banyak penjaga yang dengan sigap berdiri tegak tidak menggaruk-garuk ataupun bergerak sama sekali. Bagaimana bisa ada orang seperti itu? Bagaimana kalau ada nyamuk yang mengigitnya? Pastinya akan sangat gatal dan ingin menggaruk.“Permisi, Grizell ada?” tanya Enzo bertanya baik-baik seperti ingin mengunjungi teman.“Nona Grizell sedang tidak ada di rumah,” jawab salah satu penjaga dengan tegas dan hanya memberikan jawaban yang seperti itu. Enzo dengan polosnya hanya berdiri diam melihat para penjaga yang tidak
Berkali-kali, Enzo menyelam kemudian mengambil napas lagi secara berulang-ulang untuk bisa menemukan Grizell yang rasanya tidak terseret ombak dan keberadaan bulu Enzo masih berada di sana. Tidak menyerah begitu mudah, Enzo masih berusaha melihat menembus air yang hanya memperlihatkan warna birunya walaupun airnya sedikit agak bening jadi masih bisa melihat beberapa hal dengan jelas. Enzo bisa merasakan bulunya berada pada dasar sana, yang mana kedalamannya bisa mencapai sepuluh meter, lebih tinggi dibandingkan dengan tubuh Enzo yang tingginya hanya sampai seratus delapan puluh meter saja.“Aku akan menemukanmu, bagaimana caranya.” Tekad Enzo berkata seperti itu tapi badannya sama sekali tidak bisa bertahan lebih lama lagi, tapi Enzo sama sekali tidak menyerah dan akhirnya mengapung di air dengan keadaan tubuh yang sudah kelelahan.Arus ombak membawa Enzo kembali bertemu dengan daratan pasir putih, tubuhnya sangat lelah jika air ini adalah keringat mungkin
Besok harinya, sudah pagi rupanya. Enzo terbangun dan berjalan ke dapur untuk cuci muka di wastafel sekalian saja makan. Lalu Enzo kembali merenung, apakah Grizell juga bisa makan enak? Lalu bagaimana situasi di dekatnya? Semoga saja Grizell tidak ketakutan dengan wujud Guinea yang sudah tidak menyembunyikan identitasnya. Semoga saja Enzo bisa tepat waktu atau mungkin datang lebih awal setelah mendapatkan bau Grizell jika memang bisa menemukan baunya.Tanpa membuang-buang waktu lagi, Enzo langsung keluar dari kastil dan mencoba untuk mencari bau Grizell menggunakan penciumannya. Tapi tidak ada bau yang sama ataupun mirip dengan Grizell, seolah-olah memang Grizell sudah pergi ke tempat yang sangat jauh dari sini. Tapi Enzo tidak putus asa dan masih tetap terus mencari dimana pun. Namun masalahnya petunjuknya sama sekali tidak ada, itu sedikit membuat Enzo kesal sendiri dengan Guinea yang sangat pandai menyembunyikan orang.“Hei hei hei, kau Enzo kan?” tanya
Grizell mundur, tidak mau melihat Enzo yang baru saja memakan lima orang pria dewasa dalam beberapa gigitan. Sebenarnya sejak awal Grizell menyadari kalau dirinya sudah menyelamatkan monster yang tidak takut untuk membunuh seseorang. Enzo sama saja dengan Guinea, tapi Guinea masih lebih baik karena hanya meminum darah seseorang tidak sampai membunuhnya, tapi Enzo ... kenapa dia melakukan itu? Memakan manusia begitu saja tanpa menyisakan apapun. Keluarga mereka pastinya akan bersedih dan memikirkan hal buruk yang terjadi pada keluarga mereka.“Nona Grizell ....”“Monster ... kau memakan manusia. Kau sama saja dengan bibi Guinea, sama-sama monster yang membahayakan manusia,” kata Grizell tidak mau bertemu dengan Enzo dan menjauh sebanyak dua meter dari Enzo. Pandangan mata Grizell berubah dan menatap Enzo dengan tatapan tajam yang menusuk. Seketika Enzo sadar dengan apa yang dilakukannya dan hal ini sama sekali tidak disukai oleh Grizell.E
Sudah seminggu dan Enzo masih belum siuman. Sementara itu waktu libur sekolah telah selesai dan sekarang Grizell sedang bersiap-siap untuk masuk kelas baru dengan orang-orang jutek yang sama sekali bukan pilihannya menjadi seorang teman. Hari yang cerah untuk sekarang, keempat serigala yang seminggu lalu membantu Grizell masih tinggal di sini memperhatikan keadaan Enzo sementara Peter kembali karena ada urusan yang harus dikerjakannya.“Lia, kau mau apa? Aku akan pergi berbelanja setelah pulang sekolah. Mungkin ada yang ingin kau makan?” tanya Grizell keadaan sekarang sudah lebih membaik dan selama seminggu ini tidak ada tanda-tanda dari Guinea entah mengapa rasanya terlalu damai tapi Grizell masih tetap berhati-hati dan berusaha untuk tidak berjalan pada tempat yang sepi.“Aku terserah aja. Coba tanya Teo, Nia atau Lori mungkin mereka mau makan sesuatu,” kata Lia yang sekarang sedang cuci piring dan sekalian saja membuat makanan untuk ketiga te
Malam sudah datang kembali, hari ini mereka bersenang-senang bersama dan pasa akhirnya besok mereka sudah harus kembali dan liburan singkat ini selesai. Tentunya kak Leon mengambil banyak sekali foto yang dapat dijadikan sebagai album kenangan mereka, dan juga Raka diam-diam meminta foto-foto yang sudah diambilnya, foto yang ada wajahnya Grizell di bagian foto manapun itu.“Kau senang hari ini?” tanya kak Raka duduk bersama Grizell saling bersandar satu sama lain dengan Grizell yang mendekatkan dirinya pada kak Raka sambil memperhatikan lautan yang indah.“Ya, ada banyak sekali ingatan bahagia mengenai hari ini, aki juga bersyukur berhasil bisa bersama dengan yang lainnya di sini,” kata Grizell menutup matanya dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan mengenai sebuah hal yang tentunya bisa menjadi sebuah cerita nantinya.Sementara yang lainnya sedang menikmati kesibukan mereka sendiri dan tidak menganggu Grizell dan Raka yang sedang dudu
Grizell dan Raka keluar bersama dengan kak Serina yang masih saja tertidur, begitu juga dengan yang lainnya, sementara kak Angelina yang tadinya sudah mandi hanya duduk di depan komputer dan mendengarkan musik, sepertinya sedang berencana untuk membuat musik baru saat babak selanjutnya nanti. Kak Angelina memang orang yang sangat hebat, bahkan bisa membuat musik sendiri, itu sudah seperti produser musik yang terkenal.Grizell masuk ke toko pakaian dan di sini kebanyakan bikini yang dijual, mana mungkin Grizell mau mengenakan pakaian yang seperti itu. “Selamat datang, silakan memilih pakaian yang Anda sekalian sukai, selamat bersenang-senang.”“Rata-rata hanya bikini saja, mana mungkin aku mau memakainya,” gumam Grizell berkeliling dan naik ke lantai dua berharap mendapatkan pakaian santai setidaknya tidak terlalu terbuka walaupun rata-rata semuanya pakaian yang terbuka. Tidak boleh seperti itu, bisa-bisa Grizell akan memalukan dirinya sendiri.
Grizell sudah selesai berganti pakaian, memang benar pakaian kak Raka sangat besar untuk Grizell, tapi entah mengapa Grizell tetap senang memakainya walaupun ukurannya sama sekali tidak cocok untuknya, lagipula sekarang sedang tren menggunakan pakaian yang lebih besar untuk tubuh.Raka melihat Grizell dan wajahnya langsung tersenyum saat melihat Grizell memakai pakaiannya. Terlihat sangat menggemaskan dengan pakaian yang kebesaran tapi itu terlihat sangat cocok dengan Grizell, bahkan bisa menyembunyikan telinga kirinya bahkan saat tertidur, jadi tidak akan ada orang yang melihatnya secara langsung. Bajunya memang sangat cocok untuk Grizell yang memiliki tubuh imut seperti itu.“Grizell kemarilah gabung!” panggil kak Raka dengan tersenyum menyuruh Grizell untuk duduk di sampingnya dengan semua orang yang ada di sana juga ikut tersenyum dengan tingkah seseorang yang bahkan tidak pernah terlihat seperti seseorang yang ceria seperti itu. Sepertinya memang benar
Raka sangat senang mendengarkan jawaban yang seperti itu dan langsung memeluk Grizell dengan sangat erat hingga membuat Grizell dapat mendengarkan suara detak jantung kak Raka yang saat itu berdetak sangat kencang. Grizell senang dengan mendengarkan suara detak jantung seseorang seperti ini, dan juga Grizell merasa sudah saatnya untuk percaya kembali pada seseorang karena sekarang dirinya sudah dewasa dan mengetahui beberapa macam hal yang bisa membuat Grizell tahu dengan perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun dirinya kurang peka.Grizell membalas pelukan kak Raka dengan pelukan yang sama dan bisa merasakan sebuah kehangatan dari pelukan yang seperti ini. Walaupun Grizell memakai pakaian yang tipis, tapi terasa sangat hangat bahkan juga bisa merasakan beberapa hal yang sudah tidak pernah lagi dirasakannya.Sementara yang melihat mereka di villa, kak Serina sangat senang bahkan menyuruh Leon untuk mengambil gambar Grizell dan Raka yang sedang berpelukan. Yah mau b
Ada yang seperti memanggil, Grizell sama sekali tidak dapat mengentikan dirinya, bahkan saat ini pandangan matanya tertuju pada bulan yang seperti semakin mendekat pada Grizell. Saat Raka turun, Raka melihat Grizell yang berjalan sendirian dengan beberapa pesona yang memperlihatkan sebuah angin yang membuat rok dan juga rambut Grizell beterbangan di sampingnya.“Ada apa dengan Grizell?” tanya kak Raka bertanya pada kak Serina yang tidak begitu memperhatikan karena Serina baru saja bangun dan kak Angelina juga merasa kalau Grizell hanya senang bisa melihat lautan yang begitu indah.“Hah? Mungkin hanya senang bisa berada di pantai, aku ingin masuk duluan. Aku mau menata kembali rambutku sekalian berganti pakaian,” kata kak Serina masih dalam keadaan belum sepenuhnya sadar setelah tertidur. Memang pemandangan malam yang seperti ini sangat indah, bahkan karena kita berada di daerah yang jauh dari perkotaan jadi pemandangannya juga semakin nyaman unt
Tentunya semua orang sangat gugup dengan ini, bahkan tim Caessa sendiri juga tidak bisa begitu tenang walaupun penampilan mereka sudah sangat sempurna. Semua orang sangat menantikannya dan sudah menyiapkan hati mereka untuk menerima apa yang sudah menjadi keputusan dari juri. “Baik semuanya, dalam peraturan tambahan kali ini, akan ada sebuah hal yang membuat beberapa peraturan berubah, yaitu yang lolos ke babak selanjutnya hanya akan sampai tiga tim, dan juga kalian hanya dapat menambahkan dua orang tambahan untuk pengumpulan anggota tim kalian,” kata seorang presenter yang menjadi seorang pembawa acara dan mengumumkan beberapa hal yang sudah diputuskan. Memang kompetisi ini selalu saja membuat para peserta terkejut dengan perubahan peraturan yang mendadak seperti itu, bahkan Grizell sendiri tidak menyangka peraturannya akan menjadi seperti ini. “Jadi kemungkinan memangnya diperkecil,” gumam kak Angelina yang juga sudah pernah ikut kompetisi ini tahun lalu bersama pa
Kesenangan tadi membuat semuanya yakin, setidaknya mereka berhasil masuk ke babak selanjutnya dan akan pergi berlibur ke tempat yang sudah disiapkan penyelenggara untuk tempat tinggal mereka nantinya. Juga bisa saja ada peraturan yang berubah, karena tahun lalu juga ada peraturan dadakan yang membuat semuanya menjadi repot walaupun masih dapat diselesaikan dengan baik.Beberapa anggota yang lain sedang berjalan-jalan melihat isi bangunan ini, sedangkan ada yang kembali duduk ke kursi penonton dan ada juga yang entah pergi ke mana mencari makanan untuk mengisi perut.Grizell dan Raka ditinggal berdua saja, seperti mereka sudah merencanakan ini walaupun Grizell tidak berpikir seperti itu. Mereka berdua hanya duduk saja di kursi penonton untuk melihat tim yang lainnya. Walaupun sebenarnya sekarang Raka sedang gelisah dengan situasi yang sudah sering dirasakannya, berdua saja dengan Grizell.Raka kembali memakaikan Grizell jas miliknya karena ruangan ini sangat ding
Tim kelima sudah dipanggil, Grizell memberikan semangat pada Caessa dan Caessa juga seperti itu. Dengan kak Raka yang ada di samping Grizell, mereka berdua melihat sebuah penampilan yang sangat hebat, apalagi Grizell bisa merasakan getaran biola yang dimainkan oleh Caessa, terdengar sangat halus tapi juga alunan musiknya bisa membuat semua orang berhenti melakukan aktivitas mereka dan memperhatikan permainan musik mereka.“Caessa sangat hebat, dalam beberapa tahun ini aku berhenti bermain biola, tapi sepertinya Caessa meningkatkan kemampuan bermain biolanya, sangat keren,” gumam Grizell melihat teman masa kecilnya yang sudah berkembang sangat hebat dan bahkan lebih hebat dibandingkan dengan guru yang pernah mengajarkan mereka untuk bermain biola dan juga piano.“Kau juga sangat hebat,” kata kak Raka tentunya mendengarkan apa yang Grizell katakan dikarenakan Grizell berdiri di dekatnya, bahkan Raka bisa mendengarkan suara napas Grizell yang terde
Duduk dan memperhatikan, kak Raka berhasil duduk di samping Grizell dan kali ini kak Serina dapat menarik sebuah kesimpulan yang bagus. Sejak berbaikan kak Raka meminta untuk berfoto dengan Grizell dan Grizell sama sekali tidak masalah untuk itu, dan tentunya kak Serina tidak menganggu mereka karena mungkin saja mereka akan malu malu sendiri dan akan bersikap canggung.“Setelah ini ayo berfoto bersama ditempat yang sedikit bagus, hanya berdua,” bisik kak Raka memperlihatkan sebuah hasil foto yang hanya wajah mereka berdua saja yang terlihat karena tempatnya sedikit gelap untuk sebuah pertunjukan.“Ok ok,” kata Grizell dengan memberikan tanda jempol.Pembukaan yang sangat hebat dengan berbagai macam hiburan yang diperlihatkan. Juga ngomong-ngomong ruangan di sini memang dingin, bahkan terasa sangat dingin. Grizell merasa kedinginan seperti sedang berada di bioskop. Baju gaun yang digunakan Grizell itu terbuka di bagian leher hingga bahu ja