Grizell mundur, tidak mau melihat Enzo yang baru saja memakan lima orang pria dewasa dalam beberapa gigitan. Sebenarnya sejak awal Grizell menyadari kalau dirinya sudah menyelamatkan monster yang tidak takut untuk membunuh seseorang. Enzo sama saja dengan Guinea, tapi Guinea masih lebih baik karena hanya meminum darah seseorang tidak sampai membunuhnya, tapi Enzo ... kenapa dia melakukan itu? Memakan manusia begitu saja tanpa menyisakan apapun. Keluarga mereka pastinya akan bersedih dan memikirkan hal buruk yang terjadi pada keluarga mereka.
“Nona Grizell ....”
“Monster ... kau memakan manusia. Kau sama saja dengan bibi Guinea, sama-sama monster yang membahayakan manusia,” kata Grizell tidak mau bertemu dengan Enzo dan menjauh sebanyak dua meter dari Enzo. Pandangan mata Grizell berubah dan menatap Enzo dengan tatapan tajam yang menusuk. Seketika Enzo sadar dengan apa yang dilakukannya dan hal ini sama sekali tidak disukai oleh Grizell.
E
Sudah seminggu dan Enzo masih belum siuman. Sementara itu waktu libur sekolah telah selesai dan sekarang Grizell sedang bersiap-siap untuk masuk kelas baru dengan orang-orang jutek yang sama sekali bukan pilihannya menjadi seorang teman. Hari yang cerah untuk sekarang, keempat serigala yang seminggu lalu membantu Grizell masih tinggal di sini memperhatikan keadaan Enzo sementara Peter kembali karena ada urusan yang harus dikerjakannya.“Lia, kau mau apa? Aku akan pergi berbelanja setelah pulang sekolah. Mungkin ada yang ingin kau makan?” tanya Grizell keadaan sekarang sudah lebih membaik dan selama seminggu ini tidak ada tanda-tanda dari Guinea entah mengapa rasanya terlalu damai tapi Grizell masih tetap berhati-hati dan berusaha untuk tidak berjalan pada tempat yang sepi.“Aku terserah aja. Coba tanya Teo, Nia atau Lori mungkin mereka mau makan sesuatu,” kata Lia yang sekarang sedang cuci piring dan sekalian saja membuat makanan untuk ketiga te
Memang diterima d universitas yang sangat banyak orang juga ingin masuk adalah suatu kebanggaan tersendiri, tapi Grizell sendiri masih belum mengetahui kemampuan sebenarnya dalam diri yang dikuasainya. Lagipula Grizell memilih kedua jurusan ini karena hanya mengikuti pekerjaan orangtuanya dan tidak ada yang benar-benar datang dalam dirinya. Tapi terima saja, mungkin Grizell harus melanjutkan apa yang sudah dikerjakan orangtuanya bunda ataupun papanya.“Aku akan mencoba menelepon orangtuaku dulu ...” kata Grizell kembali bersedih tapi tetap memasang wajah tersenyum pada Enzo dan yang lainnya karena tidak mungkin membiarkan mereka melihat wajah sedih dikesempatan yang sangat membahagiakan ini, rasanya kurang pas dengan tindakan.“Iya, kami akan menunggu di sini,” kata Enzo masih berkumpul di ruang tengah dan Lia sedang membuat makanan untuk merayakan diterimanya Grizell di universitas berbeda dengan jurusan yang berbeda.Grizell masuk ke da
“Apa? Bagaimana bisa kau memilih jurusan itu?” tanya bunda Lina memegang pundak Grizell seperti sedikit kecewa dengan pilihannya ini, tapi Grizell hanya bisa diam dan tidak melakukan banyak hal.“Karena Bunda sama sekali tidak memedulikan teleponku! Bahkan saat aku ingin bertanya mengenai jurusan yang cocok untukku Bunda tidak ada bersamaku! Setiap kali aku menelepon Bunda selalu sibuk dan sekretaris Bunda yang selalu mengangkat teleponnya! Bahkan diberitakan kalau Bunda sama sekali belum punya anak, aku sempat berpikir mungkin saja Bunda memang mengatakan seperti itu pada publik, tapi aku bukan datang ke sini untuk membahas itu, aku hanya ingin mengatakan kalau aku lulus pada jurusan desain dan juga arsitektur,” tegas Grizell sepertinya akan menangis setelah menggunakan suara tinggi seperti itu dalam berbicara yang seharusnya tidak diperbolehkan. Grizell sendiri menyesal karena berkata kasar pada bundanya tapi segala macam hal yang menyangkut pada hat
Dingin sekali memang cuaca kali ini sangat dingin, tapi terasa hangat saat Enzo memeluk Grizell yang sedang menangis karena hal yang berkaitan dengan papanya. Ternyata papanya sudah menikah dan memiliki anak berusia empat tahun yang mana Grizell sama sekali tidak tahu keberadaannya. Sepertinya papanya lebih buruk dibandingkan dengan bundanya. Setidaknya bundanya ... tidak bundanya juga sama saja dalam hal merawat anak. Tapi setidaknya bunda Lina masih pernah mengangkat telepon Grizell dan mendengarkan seluruh kisah yang menyedihkan ini.“Besok ayo pulang. Aku tidak mau berlama-lama di sini. Rasanya memuakkan jika tetap tinggal di sini,” kata Grizell yang duduk di atas kasur dengan selimut tebal yang menyelimuti dirinya.“Iya, tapi ada baiknya kalau Nona Grizell beristirahat dulu lebih lama lagi. Jangan paksakan tubuh Nona Grizell. Sejak kemarin kita sudah pergi sangat jauh dan belum istirahat dengan benar. Aku mohon Nona Grizell, lakukan ini untukku,&
Setelah perjalanan yang sangat panjang. Grizell dan Enzo tiba kembali ke daerah asal dan segera pergi menuju toko yang menjual berbagai jenis pakaian yang bagus. Grizell memilihkan baju yang cocok untuk Lia dan Nia, sementara Enzo memilihkan pakaian yang cocok untuk Teo dan Lori. Yah, walaupun bukan hadiah khusus tapi setidaknya berbelanja seperti ini bisa menghilangkan beban yang ada pada pikir Grizell dengan tidak memikirkan hal lain.“Enzo, ada berapa banyak baju yang kau dapatkan?” tanya Grizell sedang berpikir untuk pergi ke supermarket dan membeli beberapa makanan atau mungkin memesan makanan cepat saji karena sekarang perutnya sangat lapar. Rasanya kemarin belum sempat makan makanan enak karena sangat dingin.“Aku membelikan masing-masing dua untuk mereka,” jawab Enzo sudah memilihkan pakaian yang cocok untuk mereka. Memang pakaian yang dipilihkan oleh Enzo kelihatan sangat cocok untuk Teo dan Lori.“Itu pakaian yang bagus, p
Hari pertama kuliah. Masuk kelas dengan beberapa mahasiswa jurusan desain juga. Juga berkenalan dengan beberapa orang. Grizell merasakan sebuah hal yang menyenangkan dari sebuah kedewasaan, bisa bergaul dengan semua orang yang memiliki keberanian yang lebih lagi dibandingkan dengan saat masih anak-anak ataupun masa remajanya.“Hei, kau mau ikut?” tanya seseorang yang melihat Grizell berdiri di depan brosur mengenai organisasi pada papan informasi, organisasi kampus mengenai kepenulisan yang lumayan Grizell sukai. Gambar dan tulisan selalu menjadi hal yang Grizell sukai, tapi sayang sekali sekarang menulis seperti itu Grizell sudah tidak begitu tertarik.“Oh, tidak aku hanya melihat-lihat,” balas Grizell berbalik dan melihat seorang pria menggunakan kacamata yang terlihat seperti senior kampus. Yah, mungkin saja seorang senior, Grizell tidak boleh membuat masalah dan ingin merasakan kedamaian pada tahun pertamanya menjadi seorang mahasiswa.
Tanpa berlama-lama lagi, Grizell masuk ke dalam ruang musiknya dan memperlihatkan bakatnya pada Raka yang juga memperhatikan Grizell. Cara bermain Grizell sama sekali tidak seperti yang dibayangkan, alunan musik yang harmonis dan getaran tangan yang sangat sempurna sekali. Sekali melihatnya saja, Raka pastinya akan merekrut Grizell untuk langsung masuk ke klub orkestra.“Bagaimana?” tanya Grizell yang mengibaskan tangannya karena sudah sangat lama tidak bermain biola seperti itu lagi, bahkan Grizell merasa kalau ada nada yang salah dari permainannya tadi.Raka memang menyadari kalau ada nada yang salah tapi tidak menegur Grizell karena tahu konsentrasi seseorang akan hilang jika ada gangguan, walaupun hanya gangguan yang kecil. Raka memutuskan untuk mendengarkan permainan musik Grizell sampai selesai dan akan memberikan komentar setelah Grizell sudah selesai memainkan alat musiknya yang mana terlihat kalau Grizell lumayan bisa memainkannya walaupun sudah la
Jadi bagaimana hari ini? Raka masih memikirkan anak yang bernama Davian ini. Sebenarnya Grizell jujur saja kalau Grizell sedikit memikirkan Davian tapi bukan dalam hal yang seperti memiliki perasaan kembali pada Davian, melainkan memastikan untuk bisa bertindak selanjutnya kalau misalnya saja Davian juga kuliah di sini, tapi jarak antara kampus jurusan kedokteran dengan jurusan desain lumayan jauh juga sih, tapi kalau Raka ada di sini artinya anak kedokteran lainnya juga bisa ke sini dengan mudah. Grizell hanya ingin tahu alasan sebenarnya, tidak perlu sampai segitunya juga.“Davian? Aku tidak pernah dengar namanya, atau mungkin saja aku tidak begitu mengenalnya. Kampus ini luas, mungkin saja ada anak yang bernama itu, maaf aku kurang tahu karena aku rasa aku tidak mengenalnya,” jawab Raka yang malah membuat hati Grizell sama sekali tidak tenang dengan situasi yang seperti ini. Yah mau bagaimana lagi? Grizell juga tidak dapat memaksa Raka untuk mencari daftar nama
Malam sudah datang kembali, hari ini mereka bersenang-senang bersama dan pasa akhirnya besok mereka sudah harus kembali dan liburan singkat ini selesai. Tentunya kak Leon mengambil banyak sekali foto yang dapat dijadikan sebagai album kenangan mereka, dan juga Raka diam-diam meminta foto-foto yang sudah diambilnya, foto yang ada wajahnya Grizell di bagian foto manapun itu.“Kau senang hari ini?” tanya kak Raka duduk bersama Grizell saling bersandar satu sama lain dengan Grizell yang mendekatkan dirinya pada kak Raka sambil memperhatikan lautan yang indah.“Ya, ada banyak sekali ingatan bahagia mengenai hari ini, aki juga bersyukur berhasil bisa bersama dengan yang lainnya di sini,” kata Grizell menutup matanya dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan mengenai sebuah hal yang tentunya bisa menjadi sebuah cerita nantinya.Sementara yang lainnya sedang menikmati kesibukan mereka sendiri dan tidak menganggu Grizell dan Raka yang sedang dudu
Grizell dan Raka keluar bersama dengan kak Serina yang masih saja tertidur, begitu juga dengan yang lainnya, sementara kak Angelina yang tadinya sudah mandi hanya duduk di depan komputer dan mendengarkan musik, sepertinya sedang berencana untuk membuat musik baru saat babak selanjutnya nanti. Kak Angelina memang orang yang sangat hebat, bahkan bisa membuat musik sendiri, itu sudah seperti produser musik yang terkenal.Grizell masuk ke toko pakaian dan di sini kebanyakan bikini yang dijual, mana mungkin Grizell mau mengenakan pakaian yang seperti itu. “Selamat datang, silakan memilih pakaian yang Anda sekalian sukai, selamat bersenang-senang.”“Rata-rata hanya bikini saja, mana mungkin aku mau memakainya,” gumam Grizell berkeliling dan naik ke lantai dua berharap mendapatkan pakaian santai setidaknya tidak terlalu terbuka walaupun rata-rata semuanya pakaian yang terbuka. Tidak boleh seperti itu, bisa-bisa Grizell akan memalukan dirinya sendiri.
Grizell sudah selesai berganti pakaian, memang benar pakaian kak Raka sangat besar untuk Grizell, tapi entah mengapa Grizell tetap senang memakainya walaupun ukurannya sama sekali tidak cocok untuknya, lagipula sekarang sedang tren menggunakan pakaian yang lebih besar untuk tubuh.Raka melihat Grizell dan wajahnya langsung tersenyum saat melihat Grizell memakai pakaiannya. Terlihat sangat menggemaskan dengan pakaian yang kebesaran tapi itu terlihat sangat cocok dengan Grizell, bahkan bisa menyembunyikan telinga kirinya bahkan saat tertidur, jadi tidak akan ada orang yang melihatnya secara langsung. Bajunya memang sangat cocok untuk Grizell yang memiliki tubuh imut seperti itu.“Grizell kemarilah gabung!” panggil kak Raka dengan tersenyum menyuruh Grizell untuk duduk di sampingnya dengan semua orang yang ada di sana juga ikut tersenyum dengan tingkah seseorang yang bahkan tidak pernah terlihat seperti seseorang yang ceria seperti itu. Sepertinya memang benar
Raka sangat senang mendengarkan jawaban yang seperti itu dan langsung memeluk Grizell dengan sangat erat hingga membuat Grizell dapat mendengarkan suara detak jantung kak Raka yang saat itu berdetak sangat kencang. Grizell senang dengan mendengarkan suara detak jantung seseorang seperti ini, dan juga Grizell merasa sudah saatnya untuk percaya kembali pada seseorang karena sekarang dirinya sudah dewasa dan mengetahui beberapa macam hal yang bisa membuat Grizell tahu dengan perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun dirinya kurang peka.Grizell membalas pelukan kak Raka dengan pelukan yang sama dan bisa merasakan sebuah kehangatan dari pelukan yang seperti ini. Walaupun Grizell memakai pakaian yang tipis, tapi terasa sangat hangat bahkan juga bisa merasakan beberapa hal yang sudah tidak pernah lagi dirasakannya.Sementara yang melihat mereka di villa, kak Serina sangat senang bahkan menyuruh Leon untuk mengambil gambar Grizell dan Raka yang sedang berpelukan. Yah mau b
Ada yang seperti memanggil, Grizell sama sekali tidak dapat mengentikan dirinya, bahkan saat ini pandangan matanya tertuju pada bulan yang seperti semakin mendekat pada Grizell. Saat Raka turun, Raka melihat Grizell yang berjalan sendirian dengan beberapa pesona yang memperlihatkan sebuah angin yang membuat rok dan juga rambut Grizell beterbangan di sampingnya.“Ada apa dengan Grizell?” tanya kak Raka bertanya pada kak Serina yang tidak begitu memperhatikan karena Serina baru saja bangun dan kak Angelina juga merasa kalau Grizell hanya senang bisa melihat lautan yang begitu indah.“Hah? Mungkin hanya senang bisa berada di pantai, aku ingin masuk duluan. Aku mau menata kembali rambutku sekalian berganti pakaian,” kata kak Serina masih dalam keadaan belum sepenuhnya sadar setelah tertidur. Memang pemandangan malam yang seperti ini sangat indah, bahkan karena kita berada di daerah yang jauh dari perkotaan jadi pemandangannya juga semakin nyaman unt
Tentunya semua orang sangat gugup dengan ini, bahkan tim Caessa sendiri juga tidak bisa begitu tenang walaupun penampilan mereka sudah sangat sempurna. Semua orang sangat menantikannya dan sudah menyiapkan hati mereka untuk menerima apa yang sudah menjadi keputusan dari juri. “Baik semuanya, dalam peraturan tambahan kali ini, akan ada sebuah hal yang membuat beberapa peraturan berubah, yaitu yang lolos ke babak selanjutnya hanya akan sampai tiga tim, dan juga kalian hanya dapat menambahkan dua orang tambahan untuk pengumpulan anggota tim kalian,” kata seorang presenter yang menjadi seorang pembawa acara dan mengumumkan beberapa hal yang sudah diputuskan. Memang kompetisi ini selalu saja membuat para peserta terkejut dengan perubahan peraturan yang mendadak seperti itu, bahkan Grizell sendiri tidak menyangka peraturannya akan menjadi seperti ini. “Jadi kemungkinan memangnya diperkecil,” gumam kak Angelina yang juga sudah pernah ikut kompetisi ini tahun lalu bersama pa
Kesenangan tadi membuat semuanya yakin, setidaknya mereka berhasil masuk ke babak selanjutnya dan akan pergi berlibur ke tempat yang sudah disiapkan penyelenggara untuk tempat tinggal mereka nantinya. Juga bisa saja ada peraturan yang berubah, karena tahun lalu juga ada peraturan dadakan yang membuat semuanya menjadi repot walaupun masih dapat diselesaikan dengan baik.Beberapa anggota yang lain sedang berjalan-jalan melihat isi bangunan ini, sedangkan ada yang kembali duduk ke kursi penonton dan ada juga yang entah pergi ke mana mencari makanan untuk mengisi perut.Grizell dan Raka ditinggal berdua saja, seperti mereka sudah merencanakan ini walaupun Grizell tidak berpikir seperti itu. Mereka berdua hanya duduk saja di kursi penonton untuk melihat tim yang lainnya. Walaupun sebenarnya sekarang Raka sedang gelisah dengan situasi yang sudah sering dirasakannya, berdua saja dengan Grizell.Raka kembali memakaikan Grizell jas miliknya karena ruangan ini sangat ding
Tim kelima sudah dipanggil, Grizell memberikan semangat pada Caessa dan Caessa juga seperti itu. Dengan kak Raka yang ada di samping Grizell, mereka berdua melihat sebuah penampilan yang sangat hebat, apalagi Grizell bisa merasakan getaran biola yang dimainkan oleh Caessa, terdengar sangat halus tapi juga alunan musiknya bisa membuat semua orang berhenti melakukan aktivitas mereka dan memperhatikan permainan musik mereka.“Caessa sangat hebat, dalam beberapa tahun ini aku berhenti bermain biola, tapi sepertinya Caessa meningkatkan kemampuan bermain biolanya, sangat keren,” gumam Grizell melihat teman masa kecilnya yang sudah berkembang sangat hebat dan bahkan lebih hebat dibandingkan dengan guru yang pernah mengajarkan mereka untuk bermain biola dan juga piano.“Kau juga sangat hebat,” kata kak Raka tentunya mendengarkan apa yang Grizell katakan dikarenakan Grizell berdiri di dekatnya, bahkan Raka bisa mendengarkan suara napas Grizell yang terde
Duduk dan memperhatikan, kak Raka berhasil duduk di samping Grizell dan kali ini kak Serina dapat menarik sebuah kesimpulan yang bagus. Sejak berbaikan kak Raka meminta untuk berfoto dengan Grizell dan Grizell sama sekali tidak masalah untuk itu, dan tentunya kak Serina tidak menganggu mereka karena mungkin saja mereka akan malu malu sendiri dan akan bersikap canggung.“Setelah ini ayo berfoto bersama ditempat yang sedikit bagus, hanya berdua,” bisik kak Raka memperlihatkan sebuah hasil foto yang hanya wajah mereka berdua saja yang terlihat karena tempatnya sedikit gelap untuk sebuah pertunjukan.“Ok ok,” kata Grizell dengan memberikan tanda jempol.Pembukaan yang sangat hebat dengan berbagai macam hiburan yang diperlihatkan. Juga ngomong-ngomong ruangan di sini memang dingin, bahkan terasa sangat dingin. Grizell merasa kedinginan seperti sedang berada di bioskop. Baju gaun yang digunakan Grizell itu terbuka di bagian leher hingga bahu ja