Share

Dia memang begitu

Setelah mengetuk pintu, tak lama pintu terbuka. Arya segera masuk dan menyerahkan barang bawaannya pada Balin kecuali kantong yang berisi cemilan. Dia memindai seluruh ruangan tapi tidak menemukan Abi disana.

"Mana Abi?" tanyanya masih dengan wajah datar.

"Dikamar Mamanya" jawab Elena sambil menunjuk pintu kamar yang berada paling depan.

Tanpa mengucapkan terima kasih atau basa basi lainnya, Arya mengetuk pintu itu dua kali dan kemudian membukanya.

"Hai Anak Papa yang sedang belajar, boleh Papa masuk?" sapanya dengan mencoba ramah dan tersenyum masih didepan pintu kamar. Sementara Abi tidak bereaksi apapun. Setelah mendekati Abi, Arya melihat sekilas pekerjaan Abi dan menganggukkan kepala karena semua jawaban Abi benar.

"Pintar. Ini Papa bawakan cemilan. Dimakan ya. Papa mau mengobrol sebentar dengan Tante Elena dan Om Balin di ruang tamu" ucap Arya setelah meletakkan dua kantong penuh berisi cemilan yang memang sejak dulu dibatasi oleh Swastika. Abi hanya boleh memakan cemilan-c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status