Beranda / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Om, Mau Jadi Daddy Kami?

Share

Om, Mau Jadi Daddy Kami?

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-28 18:50:35

"Selamat pagi Pak Alex, sedang apa di sini?"

Benigno dan beberapa karyawan lainnya tengah memperhatikan Alex yang berdiri di depan pintu kantor miliknya.

Dengan balutan tuxedo hitam rapi, wajah cemas menanti-nanti. Laki-laki itu membiarkan Benigno bertanya-tanya.

"Ck! Dia bilang akan datang lebih awal," gerutu Alex berdecak seraya merlirik jarum jam di pergelangan tangannya.

"Ohh... Pak Alex sedang membuat janji dengan seseorang?" tanya Benigno lagi.

Sekali ini Alex langsung menoleh dan memberikan tatapan sengit pada Benigno.

"Apa kau tidak bisa diam hah?! Jangan mengurusiku! Lakukan saja sana tugasmu!" sentak Alex dengan keras, bahkan beberapa karyawan lainnya yang ikut mau tahu pun langsung bubar.

"Ba... Baik Pak Presdir," jawab Benigno.

Mereka semua kembali masuk dan Alex masih setia berdiri bersedekap dengan wajah kesal dan siap mengomeli Alana.

Namun kekesalan Alex perlahan berkurang saat ia melihat seorang gadis cantik baru saja turun dari dalam bus dan memeluk sebuah rantangan makanan seraya berlari terburu-buru.

Senyuman Alex mengembang, ia langsung berdiri tegap begitu Alana berjalan ke arahnya.

"Pak... Pak Alex, selamat pagi, maafkan saya terlambat," ucap Alana dengan napas terengah-engah.

"Kau tidak melupakan pesananku kan?!" tanya Alex menatapnya tajam.

"Oh tidak Pak, ini nasi goreng dengan telur mata sapi yang sudah saya siapkan!" Alana tersenyum lebar menyerahkan rantangan nasi yang ia bawa pada Alex.

Laki-laki itu menerimanya, semua orang di dalam kantor menatap kaget pada Alana dan Alex.

Alana masih biasa-biasa saja, gadis itu berjalan masuk ke dalam kantor begitu Alex menyuruhnya masuk.

Segera Alana masuk ke dalam ruangan kerjanya di mana temannya sudah menunggunya.

"Alana!" pekik Bella lirih melambai-lambaikan tangannya pada Alana.

Alana duduk dan meletakkan tasnya di samping Bella.

"Hai Bella," sapa Alana tersenyum manis.

"Kau membawakan apa untuk Pak Alex? Itu bukan suap supaya kau naik jabatan kan?!" pekik Bella lirih dengan wajah cemas.

Wajah Alana berubah kikuk saat mendengar pertanyaan Bella yang begitu aneh. Ia menggeleng dengan cepat seraya meletakkan beberapa berkas di atas mejanya.

"Bella, jangan salah sangka dulu. Aku membawakan nasi goreng seperti yang Pak Alex minta semalam," ujar Alana.

"What the heyl?!" teriak Bella terkejut.

Semua orang di sana menatap Bella, termasuk Benigno yang langsung menatapnya dengan tatapan peringatan.

Bella mencekal lengan Alana dan sedikit menariknya.

"Pak... Pak Alex meminta padamu?!" tanya Bella sekali lagi.

"Ya, semalam dia menghubungiku."

"Astaga, beruntung sekali kau Alana!"

Bella mengusap wajahnya, sedangkan Alana hanya diam dan tidak paham. Ia pasrah dan sekedar menyampaikan tugasnya saja.

Alana kembali fokus pada pekerjaannya, ia menata berkasnya dengan rapi. Namun kini Benigno berjalan mendekatinya.

"Alana, Pak Presdir memintamu untuk ke ruangannya segera," ujar Benigno.

Anggukan diberikan oleh Alana. "Baik Pak!"

Benigno terdiam menatap gadis yang kini menjauh, ia semakin yakin kalau Alana yang ini bukanlah Alana yang dulu. Buktinya dia sudi memanggil Benigno dengan sebutan penuh hormat.

Sedangkan Alana, gadis itu berjalan masuk ke dalam ruangan Alex. Ia berjalan mendekati Alex yang tengah membuka rantangan nasi goreng yang Alana bawakan.

"Emm... Ada apa ya Pak? Apa nasi gorengnya tidak enak?" tanya Alana khawatir.

"Tidak, aku hanya ingin kau menemaniku makan," jawab Alex dengan santai.

"Hah? Tapi Pak, pekerjaan saya di bawah...."

"Saya Boss-nya di sini, Alana," ucap Alex.

Alana mengembuskan napasnya pelan dan kembali mengangguk pasrah, susah juga melawan orang seperti Alex. Mau tidak mau kini Alana menarik kursi dan duduk di hadapan Alex.

Tiba-tiba senyuman Alana mengembang begitu ia melihat Alex menyisihkan putih telur di atas nasi goreng yang dimakannya.

"Bapak tidak suka putih telur?" tanya Alana.

"Tidak, saya tidak suka. Kenapa?" Alex melirik Alana.

Alana tersenyum manis dan menggeleng pelan, ia teringat dua putranya yang juga tidak menyukai putih telur.

Berbeda dengan Alex yang kini nampak begitu menikmati makanan di hadapannya. Laki-laki itu merasakan masakan di hadapannya rasanya sama persis dengan masakan buatan Alana-nya dulu. Alex kembali menatap Alana yang kini tertunduk, ia ingin mencari tahu lebih dalam tentang Alana.

"Apa kau nyaman menjadi staff? Kau tidak ingin gajimu naik tiga kali lipat?" tanya Alex memancing.

Kedua mata Alana melebar. "Ti... Tiga, Pak?!" pekik Alana.

"Ya, kalau kau mau. Kau bisa menjadi asistenku," jawab Alex kini meletakkan sendok di hadapannya.

Alana berbinar dan mengangguk antusias. "Mau, saya mau Pak! Saya mau sekali!" pekik Alana.

"Baiklah, kalau kau mau. Mulai sekarang kau jadi asistenku. Kau satu ruangan denganku, dan ke mana saja aku pergi, kau ikut denganku, paham?!" tegas Alex dengan serius.

Gadis itu benar-benar mengangguk, ia begitu antusias. Liana nampak mengucapkan banyak rasa syukur, Alex yang melihat itu, ia merasa senang dan semakin besar rasa rindu di hatinya pada sosok Alana.

**

Jam menunjukkan pukul sebelas siang, nampak Kenzo dan Kenzi yang tengah bermain ayunan di taman dekat sekolah. Mereka tengah menunggu sebuah bus sekolah yang belum datang.

Kenzo dan Kenzi menyandarkan kepalanya pada tali ayunan dan duduk bersama, tatapannya begitu sedih saat ia melihat temannya di jemput kedua orang tuanya.

"Kangen Daddy," lirih Kenzi.

Kenzo menoleh, ia menarik pundak Adik kembarannya dan mrmeluknya.

"Sabar ya Kenzi, pasti nanti kita ketemu saja Daddy," ujar Kenzo sedih.

Beberapa detik setelah semua teman-temannya pulang, sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan pintu taman. Turunlah seorang laki-laki membawa paper bag di tangannya.

Wajah sedih si kembar sontak berubah berbinar, kedua anak itu turun dari atas ayunan bersamaan.

"Om tampan!" teriak mereka berlari kencang ke arah seorang Alexsander Verolov yang berdiri di depan sana merentangkan kedua tangannya.

Kedua bocah manis itu memeluknya dengan sangat erat, hati Alex bagai teriris sekaligus lega menyandera perasaannya begitu kembar memeluknya.

"Kalian belum pulang ternyata," ujar Alex melepaskan pelukannya dan menatap mereka berdua.

"Om tampan kok di sini?" tanya Kenzi.

"Om bawakan es krim buat kalian," ujar Alex menunjukkan dua bungkus es krim yang dibawanya.

"Wahh... Es krim!" pekik Kenzo meraih satu di tangan Alex.

"Kau suka, Sayang?" tanya Alex mengecup pipi Kenzo.

"Suka dong!" Kenzo memeluk leher Alex, sementara Kenzi menggandeng tangan Alex dan mengajaknya duduk di bangku taman.

Mereka duduk di sana, Kenzo duduk di pangkuan, semantara Kenzi berbaring dan menjadikan pangkuan Alex sebagai bantalnya.

Berkat Benigno, Alex bisa lebih dekat dengan merek dan menemukan di mana anak-anak itu bersekolah dan jam pulangnya.

"Kenapa kalian berdua belum pulang? Di mana Mama kalian?" tanya Alex mengusap kening Kenzi.

"Mommy kami sudah bekerja Om, dapat kerja dan uangnya buat sekolah kita berdua!" jawab Kenzi.

"Kalian hanya tinggal dengan Mommy?" tanya Alex lagi.

Mereka berdua mengangguk bersamaan. "Iya Om, sepertinya Tuhan marah pada Kenzo, buktinya sampai sekarang tidak mengirimkan Daddy untuk Kenzo."

Alex terkekeh, ia gemas dengan mereka berdua. "Kalau Om jadi Daddy kalian, mau tidak?" canda Alex.

"Mau dong! Mau banget!" pekik Kenzi.

Kenzo merosot dan duduk di samping Alex, anak itu menatap cahaya matahari di balik dedaunan.

Ia tersenyum manis dengan tatapan kosong yang penuh arti.

"Tapi Mommy kami belum tentu mau menerima Om, Mommy kami cantik sekali, baik sekali, Mommy juga cengeng, buktinya Mommy hanya menangis saat Opa marah dan bilang kami anak haram. Jadi... Mungkin Mommy tidak mau punya Daddy buat kita," ujar Kenzo bercerita.

Alex mengerutkan keningnya, ia semakin penasaran seperti apa Mama kedua anak ini. Kenapa bisa mereka secerdas ini dan lancar bercerita.

"Apa Om boleh bertemu dengan Mommy kalian? Kalian mau bantu?"

Keduanya langsung menoleh antui. "Boleh! Besok kita antar bertemu Mommy kami!"

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Bernadeta jaya 322
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Anissa Moet Zha
koin dan koin lg
goodnovel comment avatar
Mardi Ana
ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Kau yang Begitu Hangat

    "Kenapa Pak Alex belum kembali, ini sudah malam. Bagaimana dengan anak-anakku di rumah, Ya Tuhan...." Alana duduk dengan cemas mengusap wajahnya berulang kali. Pasalnya ia tidak berani beranjak dari ruangan kerjanya sampai Alex kembali, dan jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.Bayangan Alana tentang kembar yang kesepian di rumah begitu tergambar jelas di benaknya, bisa saja mereka menangis menunggunya. "Bagaimana ini?" lirih Alana berdiri dan menatap dinding kaca yang menunjukkan pemandangan malam hari di Barcelona. Alana menoleh cepat saat pintu ruangan kerja tersebut terbuka, di sana nampak Alex yang berjalan masuk. Tatapan cemas Alana membuat Alex langsung mendekat. Jelas ia melihat kepanikan pada Alana saat ini. Gadis itu juga langsung mengambil tas miliknya. "Ada apa Alana?" tanya Alex mendekat."Pak, saya harus pulang sekarang. Ini sudah malam," ujar Alana cemas. "Ya, aku akan mengantarkanmu," ujar Alex dengan sabar. Alana terdiam, ia ingin menolak karena Alana be

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Seperti Apa Rasanya Punya Daddy?

    "Mom, habis ini Mommy tidak ke mana-mana, 'kan? Ikut kita berdua ya Mom, kita bertemu Om tampan." kenzo merayu-rayu Alana, anak itu berdiri di atas kursi yang ada di dapur seraya menemani Mamanya memasak. "Mau ya Mom," pinta Kenzi tiba-tiba datang dan langsung memeluk kaki sang Mama dari belakang. "Mommy sibuk sayang. Ini hari libur Mommy, jadi sekarang Mommy ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan kalian, jangan dengan yang lainnya," seru Alana menatap kedua putranya. Kenzo langsung cemberut kesal dengan jawaban Mamanya. "Mommy tidak asik, Mommy tidak tahu ya kalau kita ini tidak ingin apapun yang bisa Mommy beli!" jawab Kenzo. "Betul! Kami ini ingin punya Daddy! Teman-teman di sekolah pulangnya dijemput Mommy dan Daddy-nya, terus kita kapan kayak gitu?!" imbuh Kenzi mengeroyok Alana. Seketika Alana meletakkan sendok di tangannya dan menatap marah kedua anaknya yang meluapkan kekesalannya pada Alana. Kenzo dan Kenzi langsung beranjak meninggalkan Alana begitu saja saat m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Hangatnya Peluk dan Sentuhanmu

    "Apartemen Pak Alex, kenapa dia kaya raya tinggalnya malah di apartemen?"Alana mengomel sendiri seraya berjalan mencari apartemen milik Alex. Hingga senyumannya mengembang saat menemukan tempat yang ia cari. Alana mengulurkan tangannya mengetuk pintu apartemen Alex, butuh beberapa detik lamanya hingga pintu itu terbuka dan menunjukkan seorang Alexsander Verolov yang berdiri di hadapannya tanpa atasan dan memamerkan tubuh atasnya. "Astaga!" pekik Alana terjingkat hingga beberapa berkas yang ia bawa terjatuh di hadapan Alex. Laki-laki itu mengerutkan keningnya dan tersenyum tipis. Ia mengambil berkas yang terjatuh dan menatap Alana yang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Penuh rasa santai Alex berdiri di tengah ambang pintu. "Hai Alana, kenapa?" tanya Alex menarikkan salah satu alisnya. "Ba... Baju Bapak ke mana?!" pekik Alana kesal. Ia membuka kedua tangannya dan memberikan tatapan protes. "Ayo masuk," ajak Alex. Kekehan pelan Alex terdengar gemas saat ia melirik

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Kedatangan si Kembar di Kantor Alex

    Alana tertidur pulas hingga tidak menyadari hari sudah larut dan ia masih berada di apartemen milik Alex. Gadis itu perlahan membuka kedua matanya. Terkaget Alana menyadari dirinya tidak berada di dalam kamarnya, melainkan ia terbaring di sofa, dan seorang Alexsander Verolov yang tengah duduk di sampingnya memangku laptopnya. "Kenapa bangun?" tanya Alex menatap perhatian pada Alana dan menahan selimut yang hendak jatuh. "Ini jam berapa?" Alana terlihat panik menoleh mencari-cari. "Aku harus pulang!" Alana jauh lebih panik, ia hendak menyibak selimutnya sebelum Alex mencekal pergelangan tangannya dan menahannya. "Alana tenang! Ini sudah malam, menginaplah di sini!" pekik Alex menahannya. "Tidak bisa, tidak bisa...." Kali ini Alana benar-benar menangis. Ia menatap jam yang menunjukkan pukul setengah satu malam. Alana menyentak tangan Alex, ia meraih tas miliknya dan langsung bergegas bangun pergi. Gadis itu berlari ke arah pintu yang ternyata sudah dikunci oleh Alex. Laki-laki i

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Pertemuan Mommy dan Om Tampan

    "Om tampan-ku!" Kenzo dan Kenzi berlari merentangkan kedua tangannya saat mereka melihat Alex yang berjalan ke arah mereka. Kedua anak itu langsung memeluknya dengan erat. Entah apa yang membuat mereka datang ke tempat ini, Alex juga belum tahu. "Om, orang jelek itu mau ngusir kita!" pekik Kenzo menunjuk ke arah Gerald. "Iya Om, marahin dia Om! Marahin pokoknya!" pekik Kenzi dengan suara kerasnya. Tatapan mata Alex tertuju pada Gerald dan beberapa karyawan di sana yang menatapnya dengan terkejut. Alex berdiri tegap menggandeng si kembar. Tatapannya tidak lepas dari Gerlad yang beraninya memarahi dan mengusir si kembar. "Jangan mengusir anak-anak ini, aku mengenalnya! Lain kali kalau ada hal semacam ini, kau bisa memanggilku!" seru Alex. Gerald menunduk. "Ba... Baik Pak Presdir." "Aaa, baru tahu rasa kan! Kasihan deh loh...." Si kembar bersorak bahagia, kedua anak itu setia memeluk Alex dengan ekspresi mengejek-ejek pada Gerald. Senyuman Alex mengembang seketika, ia langsung

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Tegar Bersamamu

    Alex mengantarkan Alana dan si kembar sampai di depan rumah mereka. Kedua anak itu langsung berlari masuk ke dalam pekarangan rumah mereka begitu sampai. Sedangkan Alex dan Alana masih di luar, gadis itu sangat canggung pada Alex. Anaknya sudah membuat keributan di kantor dan kini malah merepotkan dengan minta antar pulang. "Pak Alex, terima kasih banyak sudah mengantarkan saya pulang. Eumm... Terima kasih juga selama ini sudah mengenal dan baik pada anak-anak saya," ujar Alana tersenyum manis. Alex hanya tersenyum dan memberikan Alana senyuman yang tulus. "Bukan masalah besar Alana, aku sangat menyukai anak kecil. Apalagi anakmu sangat pintar dan berani," jawab Alex mengulurkan tangannya menepuk pundak Alana. Semakin canggung Alana di hadapan Alex, ia menggaruk tengkuk lehernya berulang kali dan enggan menatap Alex. "Apa kau tidak mempunyai tawaran mengajakku mampir?" tanya Alex dengan nada bercanda. Alana langsung mengangkat wajahnya dan mengangguk cepat. "Oh, boleh... Mari

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Mommy Kecup Daddy!

    "Mommy pagi ini dijemput Om tampan ya?" Alana yang tengah bercermin merapikan pakaiannya, ia menoleh dan tersenyum seraya menganggukkan kepalanya pada sang putra. "Iya Sayang, semalam Mommy sudah membuat janji dengan Om Alex kalau Mommy akan berangkat dengannya," jelas Alana pada mereka. "Good job! Semoga Mommy jadi pacarnya Om tampan," seru Kenzo. Alana langsung mengembuskan napasnya berat. "Mana ada, Om Alex itu Boss-nya Mommy. Jadi tidak boleh kalau Boss dan anak buahnya pacaran!" seru Alana. "Kata siapa sih Mom, kan belum nyoba!" "Pokoknya harus pacaran! Supaya Mommy tidak perlu kerja, tidak usah capek-capek, hanya diam saja di rumah dengan kita berdua, dapat uang dari Om tampan, dan...."Ucapan Kenzo terhenti begitu Alana menggeleng-gelengkan kepalanya dan meninggalkan mereka berdua di dalam kamar. Kenzi berdecak kecil. "Kenapa Mommy susah sekali sih disuruh pacaran!" "Iya, padahal kita kan mencarikan tipekal yang KTMJ! Kaya, Tampan, Mapan, dan Jantan! Jelas-jelas itu sem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Melindungi dan Menyayangimu

    "Kenapa Pak Alex membelaku sampai seperti tadi? Aku merasa menjadi orang penting dalam hidupnya." Alana berdiri menatap pantulan dirinya di cermin. Gadis itu membasuh tangannya dan diam di sana sejenak. Memikirkan Alex tidak akan pernah ada habisnya, Alana juga semakin heran dengan dirinya sendiri. Cukup beberapa menit Alana berdiam diri di dalam sana, ia membuka kembali pintu di hadapannya dan berjalan menuju ke ruangan meeting. "Nyonya Alana!" Suara memanggilnya membuat Alana menoleh cepat, ia memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati sosok Harlan yang berjalan mendekatinya, demi apapun Alana sangat membenci laki-laki ini. "Pak Harlan, ada apa?" tanya Alana begitu Harlan mendekatinya. "Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu, Nona Alana," ujar Harlan melangkah mendekat. Alana mundur perlahan. "Ka... Katakan saja, saya ada urusan dan harus segera pergi." "Heem, berapa Alex membayarmu sampai kau bisa membuatnya bertekuk lutut membelamu, hem? Dia bahkan berani membentakku di h

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06

Bab terbaru

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   AKHIR PENUH KEBAHAGIAAN

    "Kedepannya, Daddy dan Mommy ingin kita sering-sering berkumpul seperti ini." Alana tersenyum manis, wanita itu menatap Yasmin yang menuangkan teh ke dalam cangkir masing-masing anggota keluarga. "Ayumi juga ingin Mom, apalagi suasana yang seperti ini. Menyenangkan sekali," ujar wanita muda itu duduk bersandar. "Ya, ini sangat jarang dan bahkan nyaris tidak pernah kita semua lakukan." Alana kembali menyahuti. Mereka bertiga berada di dalam rumah kaca yang sudah berdiri dengan indah lengkap dengan hiasan dan bunga-bunga indah yang berada di dalamnya. Suara gemericik air, dan udara segar di dalam tempat itu membuat semua orang betah. Termasuk Odette, bocah cantik itu yang meminta dibuatkan rumah kaca yang besar, seperti yang ada pada acara kartun yang dia tonton setiap hari. "Di mana Daddy dan kembar?" gumam Alana menatap ke arah pintu rumah kaca yang terbuka. "Ada kok Mom, Odette yang memanggil mereka," jawab Yasmin duduk di samping Ayumi. Tak lama setelah mereka mengobrol, mun

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) KESAYANGAN AYAH

    "Rasanya, seumur-umur dari kecil kita besar bersama menjadi anak Daddy. Tapi hanya Odette yang mendapatkan hadiah yang istimewa, Cucu perempuannya..." Kenzi mengangguk, dia terkekeh pelan dan duduk bersandar di teras meletakkan laptopnya. Mereka berdua duduk bersantai bersama. Meskipun sudah cukup lama momen untuk mereka berdua jarang terjadi lantaran sama-sama saling sibuk. "Apa kau akan kembali lagi ke rumah mertuamu dan tidak ingin menempati rumahmu yang dulu, Zi?" tanya Kenzo pada sang kembaran. "Orang tuanya Ayumi juga sama kesepiannya seperti orang tua kita, aku juga kasihan dan ingin menuruti permintaan istriku tinggal dengan orang tuannya," jelas Kenzi pada Kenzo. Helaan napas panjang keluar dari bibir Kenzo. "Rasanya seperti baru kemarin kita bertemu Daddy, kita tinggal berdua dengan Mommy saja, dianak haramkan oleh sebutan orang-orang. Sekarang kita sudah punya anak saja ya..." "Itulah, waktu berjalan dengan cepat." Di tengah mereka berdua yang bercanda, muncul Alan

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) CUCU KESAYANGAN OPA

    Odette terdiam duduk di teras samping sendirian. Anak itu menatap pemandangan rumah kaca yang belum selesai dibangun. Ya. Odette lah yang meminta pada sang Kakek, dengan senang hati Alex mengabulkannya. Baginya, apa yang tidak untuk Cucu-cucu kesayangannya. "Odette, kenapa duduk sendirian? Kenapa tidak main sama adik?" tanya Alex, dia berdiri di belakang Cucunya dan anak itu diam menatap ke depan sana. "Odette menunggu rumah kacanya jadi, Opa," jawab anak itu dengan polos. Senyuman di bibir Alex terukir. Dari semua cucunya, hanya Odette yang sangat Alex sayangi. Bukannya pilih kasih, mungkin karena terbiasa dengan anak laki-laki, hingga dia merasa istimewa dengan adanya Odette di antara mereka semua. Laki-laki itu ikut duduk di samping Odette, sementara semua orang sibuk di dalam rumah, kecuali Kenzo yang sudah pergi ke kantor pagi tadi. "Kalau Odette ingin sesuatu, minta saja ke Opa, ya?" ujar Alex mengusap pucuk kepala anak perempuan yang cantik itu. "Kenapa Opa?" tanya Odet

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TITISAN KENZO

    Kedatangan Kenzi di rumah Alex membuat suasana menjadi banyak berubah. Ramai, meriah, dan bahagia karena semua keluarga Verolov berkumpul di sana. Wajah-wajah bahagia mereka tidak bisa disembunyikan, semua cucunya berkumpul dan bermain bersama. "Ya ampun, Odette cepat sekali besar hem? Sepertinya baru kemarin dititipkan di sini," seru Ayumi menekuk lututnya di hadapan Odette yang duduk sedang makan siang. "Kan Odette sudah besar, Tante. Usianya sudah lima!" seru anak itu. "Lima apa, Sayang? Lima hari? Lima minggu? Atau-""Lima tahun, Tante. Kata Ayah Odette sudah besar, sudah jadi anak gadis Ayah dan Ibu yang paling cantik!" serunya dengan wajah kesenangan. Semua orang di sana terkekeh. "Ikut Om Kenzi pulang ke rumah Adik Elvyn," ajak Kenzi mendekati anak perempuan satu-satunya dalam keluarga Verolov. Odette menggelengkan kepalanya. "Tidak mau. Nanti Ibu dan Ayah akan kesepian kalau Odette ikut Om dan Tante," jawab anak itu, ada-ada saja jawabannya. "Ajak saja kalau kau bisa,"

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) MENGKHAWATIRKAN ODETTE

    "Odette, kenapa main sendiri di luar? Ayo masuk ke dalam Sayang, anginnya dingin..." Kenzo berdiri di ambang pintu menatap sang putri yang bermain sendirian sore ini di teras depan rumah. Anak perempuannya itu menggeleng, dengan bibir mengerucut dia menolak ajakan sang Ayah dan tetap melanjutkan permainannya. Kenzo mendekati putrinya tersebut, ia mengusap pucuk kepala Odette dengan lembut."Kenapa lagi? Kenapa manyun begini, hem?" Kenzo merapikan rambut pirang Odette. "Ayo main di dalam, ini sudah malam, Sayang.""Tidak mau. Tidak mau ketemu adik," serunya menggelengkan kepala dan menolak tegas. Sudah Kenzo duga, sejak kejadian Odette dijambak oleh Rafael, anak itu pun tidak mau main bersama dengan adiknya. Dia lebih memilih bermain sendirian dan enggan ditemani siapapun. Yasmin juga sudah lelah menasihatinya, tapi putrinya keras kepala dan sekali tidak, maka dia benar-benar akan menolaknya. "Kakak, kan Kakak sudah besar Sayang. Jangan seperti ini yuk, kasihan Ibu," bujuk Kenzo

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) BEREBUT IBU

    Yasmin membeli keperluan memasak dan camilan di sebuah pusat perbelanjaan. Ditemani oleh Kenzo, mereka berdua pergi bersama, tanpa Odette apalagi Rafael. Keduanya berjalan bersama, namun tak jarang banyak pada gadis ataupun wanita-wanita yang membuat Yasmin kesal, lantaran cara menatap mereka pada Kenzo membuat Yasmin ingin meneriakinya. "Heran, apa mereka tidak pernah melihat orang yang tampan?" omel Yasmin dengan nada kesal. "Ada apa?" tanya Kenzo, dia sendiri malah tidak sadar saat menjadi bahan tatapan orang lain yang berlalu-lalang di sekitar sana."Lihat mereka semua, Sayang. Apa tidak bisa mereka biasa saja menatapmu!" kesal Yasmin dengan nada geram. Kenzo pun tertawa melihatnya, dia menyipitkan kedua matanya pada Yasmin. Satu sikunya menyenggol pelan dengan sengaja, dia memang suami yang sangat amat jahil. "Aku rasa memang seperti ini resikonya menjadi laki-laki tampan." "Cih, percaya diri sekali!" balas Yasmin seraya mengambil sebuah camilan di sebuah rak. "Tentu saja

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) KELUARGA IMPIAN

    Dua tahun kemudian..."Ibu, Ibu... Rafael nakal! Dia terus gigit Odette, Ibu!" Teriakan keras itu berasal dari teras depan. Seperti biasa kalau keributan seperti ini sudah biasa terjadi setiap pagi. Odette tumbuh menjadi anak yang pintar, begitu pula dengan Rafael. Mereka tumbuh bersama dan selalu menghabiskan waktu bersama sebagai saudara yang saling menyayangi. "Rafael, jangan ganggu Kakak dong, Sayang!" Suara Yasmin membuat anak laki-laki itu cemberut, Rafael berdiri di dekat pintu membawa mainannya. "Ibu, nakal..." Anak itu berceloteh. "Eh, kok malam Ibu yang nakal?" Yasmin terkekeh mendengarnya, memang Rafael mulai belajar berbicara meskipun tak banyak, namun Yasmin bisa memahaminya. Odette kembali mendekati sang Ibu, anak perempuan itu tersenyum manis. Dia menekan gemas pipi adik laki-lakinya sembari terkikik geli. "Adik bilang Ibu yang nakal. Rafael tidak mau dibilangin ya," ujar Odette memeluk sang adik. "Odette, ambilkan botol minum punya adik di meja makan, Sayang,"

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TUGAS KAMI SEBAGAI ANAK

    Rencana tidak mau pulang yang dilakukan oleh Odette berbuah hal yang membahagiakan untuk Alana dan Alex, pasalnya hal itu berhasil membuat Kenzo dan Yasmin pun ikut tinggal di sana.Odette kini ikut bersama Yasmin dan Kenzo pulang ke rumah untuk mengambil beberapa barang. "Ibu, bajunya Odette dibawa semuanya?" tanya anak itu membuka lemari pakaiannya. "Jangan Sayang, kita kan nanti juga akan pulang ke sini juga," jawab Yasmin pada sang putri. Anak itu mengangguk, dia mengambil beberapa bajunya dengan perlahan-lahan di dalam lemari. Meskipun terlihat sepele, namun Yasmin merasa berhasil mendidik anak itu dengan baik.Banyak hal yang Odette lakukan sendiri. Setidaknya di usianya yang masih sangat kecil, dia berusaha keras untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya. "Wahhh, anak Ayah sedang apa?" Suara Kenzo membuat Odette menoleh dan anak itu tersenyum menunjukkan deretan giginya. "Odette bantu Ibu, Ayah!" serunya dengan wajah berseri-seri. "Semangat sekali

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TAWARAN DARI ORANG TUA

    Berita duka kematian sang Papa membuat Yasmin amat terpukul. Sejahat apapun Papanya memperlakukan Yasmin ketika masih hidup, namun dia tetaplah Papa kandungnya. Setelah pemakaman selesai siang tadi, Yasmin kembali pulang ke rumahnya. Wanita itu duduk diam di dalam kamar menatap jendela kamar yang terbuka lebar dengan angin berhembus kencang. 'Mama sekarang dan Papa sudah bertemu di surga. Padahal akhirnya, anak yang paling kau benci yang mengurus semuanya, Pa.' Yasmin membatin, dia mengusap wajahnya pelan dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kepalanya pening karena terus menerus menangis. Dia juga meninggal Odette di rumah Mama mertuanya. "Sayang," panggil Kenzo, laki-laki itu membuka pintu kamar. Yasmin menoleh menatapnya. "Ada apa? Aku lelah sekali, kepalaku pusing." Laki-laki itu mendekat, dia berdiri membungkuk di hadapan Yasmin dan mengusap keningnya. "Istirahatlah," ucap Kenzo singkat. Telapak tangan Yasmin mencekal lengan sang suami. Kenzo pun akhirnya ikut bergabu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status