Share

Bab 1541

Author: Erlina
Senyuman Kakek Kelima itu lebih lebar berkali-kali lipat. Dia benar-benar sangat menyukai Hayden!

Tidak peduli soal bakat maupun karakternya, Hayden benar-benar seperti perpaduan dari dirinya dan juga Kakek Kedua!

Dari diri Hayden, dapat terlihat bayangan Kakek Kedua dan juga bayangan Kakek Kelima.

Aliansi yang kuat ini pasti akan semakin kuat lagi!

Setelah Hayden besar nanti … bukan besar, kira-kira 10 tahun lagi, dia pasti akan lebih hebat daripada Kakek Kedua dan Kakek Kelima!

“Hayden, coba kamu lihat model senjata yang aku desain.”

Bocah kecil itu melihat. “Produk belum jadi?”

“Emm, apa kamu punya masukan?”

Hayden memiringkan kepalanya sembari melihat dengan sangat serius. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Tambahkan sepasang sayap yang bisa mengecil. Sayap itu bisa berubah menjadi sayap untuk terbang dan juga bisa berubah menjadi dayung untuk berenang di air. Gimana menurutmu?”

Kakek Kelima menyipitkan matanya sembari berkata, “Ide bagus, tapi sulit untuk diwujudkan.”

“Meski su
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1542

    Nenek sedang meneliti virus di laboratorium. Kakek Kelima pun sedang meneliti alat tempur model terbaru di rumahnya. Sementara, Kakek Ketiga selalu menulis kaligrafi dan melukis, juga bertugas untuk memasak.Braden menghabiskan kebanyakan waktunya di kamar Kakek Pertama dan Kakek Keempat. Malam harinya, dia akan menemani Hayden untuk tidur bersama Kakek Kedua.Namun, gambaran seperti ini tidaklah lama ….Suatu siang di 2 minggu kemudian, Master Bercodet tiba-tiba menggendong Kakek Kedua pulang ke rumah! Dia menerobos rumah Nenek dengan buru-buru. Bibirnya gemetar dan ucapannya tidaklah jelas.“Tolong … dia! Tolong selamatkan dia!”Saat orang lain mendengar gerakan ini, semuanya berlari kemari.Begitu melihat kondisi Kakek Kedua, semua orang tahu telah terjadi masalah besar!Seluruh tubuh Hayden gemetar. Dia menangis dengan terisak-isak.“Kakek Buyut Kedua muntah darah. Dia muntah banyak darah …. Huhuhu ….”Kening Kakek Pertama berkerut. “Letakkan dia di atas ranjang!”Master Bercodet m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1543

    Hidup, mati, perpisahan, dan kepergian adalah salah satu hal paling menyakitkan dalam dunia ini.Bagaimanapun, setelah manusia mati, mereka tidak bisa hidup kembali. Setelah mati, mereka pun akan tiada, berpisah dengan dunia dan kehidupan ini untuk selamanya.Meskipun sangat merindukannya, tetap saja tidak mungkin bisa bertemu lagi.Semua orang menatap Kakek Kedua dengan bersedih. Kata-kata perpisahan sudah pernah diucapkan. Semuanya terdiam beberapa saat, baru bersama-sama meninggalkan ruangan.Mereka menyisakan waktu terakhir untuk Hayden, membiarkan Hayden dan Kakek Kedua berpamitan untuk yang terakhir kalinya.Mata Kakek Kedua memerah. Dia mengusap kepala Hayden dengan perlahan, lalu memanggil dengan suara kecil, “Hayden ….”Hayden bersandar di atas dada Kakek Kedua, lalu menangis dengan semakin histeris lagi. “Aku nggak mau Kakek Buyut Kedua pergi. Jangan, aku nggak mau … huhuhu ….”“Kakek … Kakek Buyut Kedua paling memanjakanku. Semua permintaanku … akan dipuaskan sama Kakek Buyu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1544

    Hayden mengangguk. “Aku … aku sudah mengingatnya! Tapi, aku … aku nggak ingin Kakek Buyut Kedua mati …. Aku takut! Aku takut! Huhuhu …. Kakek Buyut Kedua, aku takut ….”Bocah itu menangis dengan sakit hati. Seluruh tubuhnya merinding.Anak yang biasanya aktif, optimis, periang, dan tidak takut dengan apa pun langsung berubah menjadi lemah, kecil, tidak berdaya, dan kasihan ….Tidak seperti seorang anak kecil berbakat. Dia seperti anak berumur 5 tahun biasa saja.Air mata Kakek Kedua kembali membasahi matanya. Hatinya benar-benar terasa tidak nyaman!Air mata kembali menetes di wajah Kakek Kedua. Dia berusaha untuk menenangkan Hayden. “Tapi kalau Kakek Buyut Kedua nggak mati, aku akan kesakitan sekali. Hayden, Kakek Buyut Kedua lagi sakit. Penyakitku sudah menyebar sampai ke sumsum tulangku. Aku merasa sangat nggak nyaman …. Kalau aku mati, itu berarti aku sudah tidur. Kakek Buyut Kedua nggak akan kesakitan lagi ….”Bibir Hayden gemetar. “Kalau tidur, masih bisa bangun lagi. Kalau mati,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1545

    Braden langsung kehilangan kendalinya, lalu menangis di tempat. “Kakek Buyut Kedua … huhuhu … Kakek Buyut Kedua ….”Master Bercodet langsung berlutut di depan ranjang. “Kak ….”Bibir Kakek Ketiga dan Kakek Kelima gemetar. Air mata mulai mengalir. Hatinya terasa pilu.Tuhan seolah-olah tahu untuk menciptakan suasana. Pada musim sekarang, hujan malah turun dengan derasnya. Kilat menyambar, guntur menggelegar, angin kencang meraung!Seolah-olah turut berduka atas kepergian Kakek Kedua ….Hayden berdiri di samping ranjang dengan terbengong. Kedua matanya terbelalak lebar ketika melihat Kakek Kedua. Dia tidak menangis dan tidak merengek. Tubuhnya terkaku di tempat.Otaknya berdengung, kacau, tidak bisa berpikir dengan rasional.Jantung Hayden bagai diremas oleh tangan yang tidak berwujud, membuatnya kesulitan untuk bernapas! Satu-satunya hal yang bisa dirasakannya adalah sakit!Rasa sakit menjalar dari jantungnya, lalu menuju ke seluruh tubuhnya ….Sakit, sakit sekali! Seluruh tubuhnya tera

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1546

    Dulu, saat Hayden jatuh dari pohon dan belum sempat mengenai lantai, dia pun akan ditangkap oleh Kakek Kedua.Saat Hayden jatuh, Kakek Kedua akan segera muncul di sisinya dan bertanya, “Apa ada yang sakit?”Saat Hayden jatuh ke dalam lumpur, Kakek Kedua akan menariknya keluar. Dia akan menyayangi Hayden dan juga mentertawakan Hayden.Saat Hayden berada dalam bahaya, Kakek Kedua akan selalu berada di depannya untuk melindunginya ….Namun hari ini, saat Hayden jatuh dari atas pohon, Kakek Kedua tidak datang untuk menangkapnya.Saat Hayden jatuh, Kakek Kedua juga tidak datang untuk perhatian terhadapnya.Saat Hayden jatuh ke dalam lumpur, Kakek Kedua juga tidak menariknya.Saat Hayden berada dalam bahaya, Kakek Kedua juga tidak muncul di hadapannya untuk melindunginya.Hayden pergi ke semua tempat yang pernah dikunjunginya bersama Kakek Kedua. Dari tadi dia terus memanggil Kakek Buyut Kedua.Sayangnya, tidak ada yang membalasnya.Pada akhirnya, Hayden terjatuh. Dia terjatuh di samping peg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1547

    Di Kota Jawhar, Naomi sedang memotong sayuran. Tiba-tiba jarinya terkena pisau!Darah segar pun mengalir ….Caden sedang memasak di samping. Ketika melihat darah yang mengalir di tangan Naomi, keningnya spontan berkerut. Dia segera mematikan kompor, lalu pergi melihat. “Ada apa? Terkena pisau?”“Emm, jangan khawatir, lukanya nggak dalam. Kamu ambil kotak P3K, bantu aku bersihkan lukaku saja.”Caden kelihatan gugup. Dia bergegas pergi ke ruang tamu. Dia mengambil kotak P3K kemari, lalu membersihkan luka Naomi dengan kening berkerut dan penuh hati-hati.Luka memang tidak dalam. Hanya saja, Caden tetap saja merasa sakit hati.“Kenapa kamu nggak hati-hati? Ada yang kamu pikirkan?”Kening Naomi berkerut. “Aku merasa sedikit gelisah.”Caden segera bertanya, “Apa kamu sakit?”Naomi menggeleng. “Bukan, hanya merasa sedikit nggak nyaman …. Apa beberapa hari ini Braden dan Hayden berhubungan sama kamu?”“Nggak. Apa kamu lagi mencemaskan mereka?”“Bukan, ada Kakek dan Nenek di pegunungan. Mereka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1548

    Naomi merasa bingung ketika mendengarnya. “Sesuatu apaan?”Caden berkata, “Belakangan ini kondisi Dylan sangat buruk. Setiap hari kerjaannya cuma memabukkan diri saja dan nggak fokus.”Naomi berkata, “Apa hubungannya kondisi buruk Dylan dengan Camila? Mungkin dia nggak tahu gimana cara menangani ‘gosip kehamilan’, makanya dia baru merasa sedih?”Caden menggeleng. “Seharusnya bukan. Setahuku, semalam sebelum Camila ke luar negeri, dia bermalam di rumah Dylan. Kemudian, saat dia pergi di keesokan paginya, dia pun mengenakan pakaian Dylan. Camila tiba-tiba ke luar negeri, bisa jadi karena lagi menghindar dari Dylan.”“Belakangan ini Dylan kelihatan sangat penat dan emosian. Semua itu mungkin karena Camila.”Naomi berusaha untuk mencerna. Kedua matanya pun terbelalak lebar. “Kamu curiga Camila dan Dylan sudah berhubungan?”Caden mengangguk dengan jujur. “Emm.”Mata Naomi terbuka semakin lebar lagi.“Camila nggak suka sama Dylan. Dylan juga nggak suka sama Camila. Kenapa mereka berdua bisa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1549

    Saat mendengar suara Camila, Naomi merasa ada yang aneh. Dia segera bertanya, “Ada apa, Camila?”Camila bertanya, “Apa kamu tahu berapa uang yang Dylan keluarkan untuk Pak Morris demi memesan kustomisasi series musim gugur dan dingin untukku?”Naomi tidak mengetahuinya. “Aku nggak pernah tanya. Ada apa??”Camila merasa gelisah. “Coba kamu bantu aku tanya Pak Morris atau nanya Jayden. Aku ingin tahu nominalnya.”“Oke, kamu tunggu sebentar.”Naomi mengeluarkan ponselnya berjalan ke lantai atas. Dia pun duluan bertanya pada Jayden.Jayden bisa mengetahuinya karena waktu itu dia bersama dengan Morris. Morris telah memberitahunya.Jayden membalas, “Papa Dylan beri Kakek uang sekitar 600 triliun. Setelah Kakek tahu hubungan kita, tadinya dia nggak ingin menerimanya, tapi Papa Dylan bilang Kakek mesti menerimanya. Karena dia lagi menebus kesalahannya. Dengan mengeluarkan sedikit uang, dia baru bisa merasa tenang.”Naomi merasa syok. “Enam ratus triliun?”“Emm, ada apa Mama?”Naomi terdiam mem

Pinakabagong kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1555

    “Uwek ….”Dylan langsung duduk dan membungkukkan tubuhnya untuk muntah di samping ranjang. Kali ini, Dylan tidak memuntahkan apa-apa, dia hanya merasa mual saja.Dylan benar-benar ingin menangis. Dosa apa yang telah dia perbuat? Dia tidak sakit, tetapi kenapa dia malah muntah?Orang tua kandungnya malah menancapkan pisau di luka Dylan.“Kenapa muntah hingga separah ini? Kelihatannya sangat menyiksa. Untung saja bukan Camila yang muntah.”“Camila muntah parah dalam kehamilan kali ini. Waktu itu saat aku mengandung Dylan, reaksiku juga nggak separah ini. Sepertinya anak di dalam kandungannya bandel. Hehe, bandel saja. Lagi pula, papamu yang merasakannya. Kamu menyiksa papamu, bukan menyiksa mamamu. Kamu memang patuh.”Dylan terdiam membisu. Dia merasa dirinya bagai bonus yang diberikan ketika orang tuanya membeli pulsa saja! Dia juga merasa dirinya bagai benar-benar sedang mengandung saja!Ketika melihat buah kiwi di atas piring buah, Dylan menenangkan dirinya sejenak, lalu berkata semba

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1554

    Tiba-tiba Lyana tersenyum. “Kalau benar itu mual karena hamil, berarti nggak usah terlalu khawatir, lagi pula juga bukan penyakit serius. Walaupun memang nggak nyaman, setidaknya lebih baik kamu yang merasa nggak nyaman daripada Camila.”Heh?Dylan menatap ibu kandungnya sendiri dengan tatapan tidak percaya!Apanya lebih baik Dylan yang merasa tidak nyaman daripada Camila?Satu detik kemudian, Kevin berkata, “Camila itu cewek. Terlalu kasihan untuk dia menerima siksaan ini. Lagi pula, dulu dia sudah cukup menderita, sudah seharusnya kamu mewakilinya untuk memikul penderitaan ini.”Dylan terdiam membisu. Dia menggigit bibirnya sembari melihat ayah dan juga ibu kandungnya.“Memangnya aku nggak sakit? Aku nggak tersiksa?”Usai bertanya, Dylan pun merasa menyesal. Camila juga tidak sedang mengandung. Untuk apa dia mempermasalahkan hal ini? Dengan Dylan berbicara seperti ini, seolah-olah Camila memang sedang berbadan dua saja!Tanpa menunggu Dylan menjelaskan, Lyana pun berkata, “Kamu pasti

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1553

    Suster yang berada di samping adalah asisten Robbin, juga adalah adik sepupunya. Jadi, dia tidaklah asing dengan Caden dan Dylan.Saat mendengar pembahasan mereka, gadis cilik itu berkata dengan mata terbelalak, “Cowok itu nggak mungkin bisa hamil! Tapi, cowok itu bisa punya reaksi seperti ibu hamil. Pak Dylan, apa kekasihmu nggak menunjukkan reaksi apa-apa dalam masa kehamilannya?”Belakangan ini, kabar hamilnya kekasih Dylan telah tersebar luas di kalangan konglomerat. Suster ini juga adalah anggota dari Keluarga Lukman. Dia juga mengetahui masalah itu. Apalagi, Dylan juga tidak maju untuk membantah. Dia pun percaya dengan berita itu.Wajah Dylan kelihatan memucat. Belum sempat dia menjelaskan, gadis cilik berkata lagi, “Reaksi saat masa kehamilan itu bisa berpindah tempat. Ada banyak ibu hamil yang merasa tubuhnya ringan, berenergik, dan selera makannya besar. Sementara, suaminya malah mual parah. Serius.”Dylan menjulingkan bola matanya dengan napas terengah-engah!Dylan percaya re

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1552

    Ternyata terjadi sesuatu dengan Kakek Kedua ….Sepertinya benar-benar ada ikatan batin di dunia ini!Sebelumnya Caden memang tidak tergolong banyak berhubungan dengan Kakek Kedua, perasaannya terhadap Kakek Kedua tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan Naomi dan Hayden. Namun ketika kepikiran dengan suara dan senyuman Kakek Kedua, Caden juga merasa sesak.Orang yang begitu unggul dan hebat malah pergi begitu saja. Seorang pahlawan besar telah gugur. Sejak saat ini, dunia benar-benar kehilangan Raja Bela Diri, sosok yang menantang negeri asing seorang diri, menumbangkan 7 perguruan bela diri, dan membuat para petarung asing gentar sekaligus membencinya!Semua ini bukan hanya kerugian dan penyesalan bagi mereka, tapi juga kerugian dan penyesalan bagi bangsa ini!“Apa kalian … baik-baik saja?”Suara Braden terdengar serak. “Semuanya sangat sedih. Hayden menangis paling sedih dan paling putus asa …. Tapi, kamu nggak usah khawatirkan kami. Kakek Buyut Kedua sudah dimakamkan. Kami sudah n

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status