Share

Bab 1349

Penulis: Erlina
Caden menulis doa kepada Wanda dan Darman, mengenang kembali memori kebersamaan mereka. Dia tidak sedikit pun kelihatan sedih.

Alhasil, Naomi pun merasa ada yang aneh! Mereka berdua sudah bersama dalam waktu lama. Ini pertama kalinya Caden kelihatan begitu santai dalam menangani masalah Wanda dan Darman.

Ketika Naomi membantu merapikan pakaian Caden, dia bertanya, “Apa yang kamu dan Braden katakan di lantai atas tadi siang? Kenapa kamu kelihatan gembira sekali?”

Caden menunjukkan ekspresi puasnya. “Kata Braden, aku sangat unggul, mulia, dan merupakan ayah yang baik.”

Ujung bibir Naomi refleks melengkung ke atas. “Pantas saja kamu segembira ini. Ternyata kamu mendapat pengakuan dari anak!”

Caden berkata, “Ucapan itu enak didengar sekali.”

Naomi merapikan dasi Caden. Kedua tangannya diletakkan di atas pundak Caden. “Aku merasa kamu bukan hanya seorang ayah yang baik, kamu juga seorang suami yang hebat.”

Caden menyipitkan matanya. “Ucapanmu ini juga enak didengar.”

Caden mengangkat tanga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1350

    Baru saja Caden pergi, Hayden diam-diam keluar dari jendela. Master Bercodet sedang menunggunya di luar. Mereka berdua berangkat menuju balai seni bela diri.Hati Hayden terasa penat. Sepertinya dia merasa bingung.Baru saja Master Bercodet hendak berbicara untuk menanyakan apa yang terjadi untuk mengatasi kebingungannya, Hayden pun bertanya, “Paman Seperguruan, menurutmu, kenapa Papa suka sekali mencium Mama?”Master terdiam membisu. Bagaimana dia menjawab pertanyaan ini? Dia juga tidak pernah berpacaran. Dia tidak mengerti kenapa pasangan suami istri suka bermesra-mesraan. Setelah berpikir beberapa saat, Master pun berkata, “Mungkin karena cinta.”Hayden bertanya, “Kalau begitu, setelah aku besar nanti, apa aku akan seperti papaku? Selalu menempel dan mencium istriku?”Master Bercodet membalas, “Belum … pasti.”“Kenapa belum pasti? Tadi bukannya kamu bilang Papa cium Mama karena cinta? Aku pasti juga akan mencintai istriku, lalu menciumnya tiap hari.”Master Bercodet berkata, “Mungk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1351

    Saat Hayden kembali ke Vila Maison, dia pun berjaga di luar Vila Maison. Waktu paling gembira Master adalah pada jam 5-7 pagi. Itu adalah waktu dia membawa Hayden untuk latihan di belakang gunung.Sekarang Hayden ingin menambah waktu latihannya, itu berarti waktunya untuk menemani Hayden akan semakin banyak lagi. Itulah sebabnya dia merasa gembira.“Kalau begitu, setiap malam kita tambah latihan 1 jam. Kemudian, kamu baru mandi dan tidur.”“Oke!” Si pria tua dan anak kecil sudah selesai berembuk. Mereka pun mengenakan masker wajah, lalu berjalan ke dalam balai seni bela diri.Suasana di luar pintu balai seni bela diri sangat ramai. Ada banyak orang yang melakukan siaran langsung. Kebanyakan dari mereka adalah selebgram dari Negara Thaima. Mereka sedang berbicara bahasa Thaima yang tidak dimengerti Hayden dan Master.Berhubung tidak mengerti, mereka berdua juga tidak peduli, langsung berjalan ke dalam balai seni bela diri.Saat berada di bagian pemeriksaan tiket masuk, terlihat ada 2 or

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1352

    Selebgram itu sampai berlinangkan air mata.“Aku melihat seorang ayah dan suami yang mulia, melihat seorang petarung yang begitu mulia, dan juga melihat warga negara yang begitu mencintai negaranya!”Semua orang Negara Thaima di tempat juga semakin antusias lagi. Mereka berteriak dengan penuh semangat, bersorak mendukung Nico.Di dalam arena, ada juga petarung dari area Timur. Mendengar kata-kata itu, dia hanya mencibir dan mengingatkan, “Karena ini hanya pertandingan persahabatan, jangan membawa nama bangsa. Kalian hanya mewakili diri sendiri, jangan mengaitkannya dengan negara. Jangan merusak hubungan baik antara kedua negara.”Mendengar itu, ayah Nico langsung mengernyitkan keningnya.Beberapa petarung Thaima yang lebih frontal. Mereka segera mengarahkan kemarahan mereka kepadanya.Ada yang memaki-maki, ada yang mengacungkan jari tengah, bahkan ada yang langsung mendorong dan menyentuhnya dengan sengaja.Petarung muda dari Timur yang masih penuh semangat dan emosi, langsung membalas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1353

    Ekspresi meremehkan itu memancing emosi Nico. Dia menggertakkan gigi gerahamnya dengan emosi tinggi. Orang di aula seni bela diri berkata, “Dia arogan sekali. Jangan-jangan dia benar-benar bisa seni bela diri? Tapi, aku sudah mencari semua urutan petarung terhebat di Negara Carika, namanya nggak ada di atas sana. Nggak ada satu pun master dari Keluarga Pangestu!”Ayahnya Nico berkata, “Pebisnis Carika memang arogan. Mereka kira mereka jago dalam mencari uang, jadi mereka bisa menjadi yang terhebat di semua industri. Heh!”Dia memang meremehkan Caden. Alasan ayahnya Nico menyebarluaskan kabar Caden hebat adalah demi mengangkat reputasinya saja. Semakin kuat saingan, dia baru akan kelihatan semakin hebat lagi.Ayahnya Nico tidak tahu bahwa dia hanyalah sebuah pion saja. Seandainya bukan demi memancing orang di belakang, Caden juga tidak akan memberinya kesempatan untuk berduel dengannya.Pada saat ini, ayahnya Nico yang bernama Dicky juga berjalan ke atas arena pertandingan. Dia membawa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1354

    Tatapan Master penuh dengan rasa kagum. Seorang anak laki-laki memang mesti kuat!Hayden memang nakal, tetapi dia memiliki integritas yang luar biasa. Masa depannya sangat cemerlang!Arah dunia seni bela diri di dunia ini sudah melenceng. Butuh seseorang untuk menegakkannya kembali. Master Bercodet dan Kakek Kedua sudah tidak berkesempatan lagi. Jadi, dia menaruh harapan di diri Hayden!Tiba-tiba terdengar suara siul dari bawah pentas. Pertandingan resmi dimulai.Di bagian penonton, suara petarung Negara Thaima sangat kuat. “Pukul! Pukul! Bunuh dia! Bunuh!”Petarung dari Negara Timur juga ikut bersemangat. Dia menggertakkan giginya sembari berkata, “Semangat! Semangat!”Tadi dia baru saja bertengkar, sekarang dia sungguh berharap teman satu negaranya bisa menang!Di atas arena, Dicky memamerkan ototnya sembari menggerakkan kepalanya. Dia berjalan selangkah demi selangkah ke hadapan Caden. Ketika melihat Caden yang kurus kering itu, dia pun menyindir, “Dasar pengecut!” marah Dicky, lalu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1355

    Mereka menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan mereka. Lantaran merasa sangat marah, mereka malah tidak berbicara sama sekali.Pria sejati mesti mengakui kekalahan. Kali ini, mereka telah kalah!…Setelah Caden mengganti pakaian dan meninggalkan balai seni bela diri, Steven bertanya, “Hayden dan Master juga datang. Gimana kalau kita ajak mereka pulang bersama?”Usai mendengar, Caden juga tidak merasa kaget. Dengan karakter Hayden, dia pasti akan datang untuk menyaksikan keramaian.“Nggak usah. Mereka nggak suka naik mobil. Biar mereka pulang sendiri saja.”Steven menyalakan mesin mobil, memutar setir mobil meninggalkan balai seni bela diri.“Tadi direktur sekolah telepon. Katanya kebetulan dia lagi ada urusan di luar, dia juga baru tahu kejadian di taman kanak-kanak. Dia mengakui kesalahannya, lalu bertanya luka Rayden dan Jayden. Pihak sekolah bersedia untuk menanggung semua akibatnya. Dia juga bilang dia sudah bertanya dari banyak guru dan murid. Nico memang bermasalah. Dia suka me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1356

    Berhubung suasana hati istrinya bagus, suasana hati Caden semakin bagus lagi!Caden kelihatan sangat lembut. “Nggak usah. Kamu cukup tunggu aku di rumah saja. Setelah sampai rumah nanti, aku mau tagih hadiah.”Naomi terdiam sejenak. Dia kepikiran dengan bisikan Caden sebelumnya. Dia pun langsung merasa malu. “Aku … tutup dulu.”Tanpa menunggu balasan Caden, Naomi langsung mengakhiri panggilan.Caden melamun sembari menatap ponselnya. Senyuman bodoh terlukis di wajahnya.Lagi-lagi Steven melirik Caden dari kaca spion tengah. Dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk menyindir Caden. “Kak Caden, kamu sudah berubah! Dulu kamu itu seekor serigala, sekarang kamu menjadi seekor siluman rubah yang sangat genit.”Caden mengangkat kelopak matanya, lalu melirik Steven dengan dingin.Saat merasakan tatapan dingin dari belakang punggung, Steven baru tahu ternyata dirinya sudah terlalu terus terang. Jika mengatakan Raja Neraka sebagai siluman rubah, Raja Neraka pasti akan marah! Untung saja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1357

    [ Pria seperti ini biasanya memiliki 2 wajah. Sikap mereka di pagi hari dan malam hari itu berbeda. Biasanya mereka agak dingin di pagi hari. Kemudian, mereka akan lebih membara di malam hari! Mengenai hal ini, seharusnya Naomi lebih berpengalaman. Pak Caden juga tergolong cowok dingin. ]Detak jantung Naomi berdetak kencang ketika mendengarnya. Tubuhnya terasa panas. Tiara malam memastikan.[ Naomi, apa benar seperti itu? Apa Pak Caden sangat panas di malam hari? ]Naomi tidak tahu harus berkata apa. Dia menelan air liurnya. Beberapa saat kemudian, dia baru membalas.[ Dia memang agak beda kalau di malam hari. ]Camila menimpali.[ Tiara, kamu dengar apa kataku saja. Aku memang cuma pernah tidur sama Leon, tapi wawasanku luas! Percaya sama aku, pasti nggak bakal salah. Cepat pilih 1 pakaian untuk kamu sendiri! ]Kemudian, Camila memanggil Naomi lagi.[ Kamu mesti lebih cepat lagi. Suamimu akan ulang tahun di akhir bulan. ]Naomi dengan malu mengeklik foto tersebut. Setelah melihatnya,

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status