Aku sekarang sedang berada diruangan untuk berganti pakaian, tapi karena pakaian ini terlalu rumit dan aku tidak pernah memakainya. Jadi, sekarang aku dibantu oleh Dewi keterampilan dan Dewi Hujan untuk memakai pakaian "Sudah selesai..." ucapku dengan semangat lalu Dewi keterampilan hanya tertawa melihat aku berkata seperti itu.
"Wajahmu belum dirias Zhang Li dan rambutmu juga belum rapih, bersabarlah aku tahu ini kali pertama kau memakai pakaian seperti ini."
"Terimakasih Dewi Keterampilan dan Dewi Hujan telah membantuku."
Setelah itu aku hanya duduk menatap cermin besar sambil memperhatikan Dewi Keterampilan merias wajahku, sedanngkan Dewi Hujan menyisir rambutku yang panjang dengan sangat halus.
Gaun panjang yang aku pakai saat ini terlihat seperti berlapis dua karena pada lapisan pertama pada gaun terdapat kain renda tipis berwarna putih polos lalu setelah itu pada lapisan kedua terlihat warna merah dan putih menutupi kain tipis dilapisan pertama.
Matahari saja belum terbit sepenuhnya, tapi sudah ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku berkali-kali. Anehnya, aku tidak mengenali suara ini karena terdengar asing."Silahkan masuk," Ucapku sambil duduk menatap kearah pintu kamar ku. Aku langsung melotot dan terkejut saat melihat pengawal pribadi Kaisar berada dirumah lembah langit sepagi ini, bahkan menemui aku secara pribadi seperti ini.Aku langsung berdiri dan menghampiri nya "Ada apa? Maaf aku baru bangun.""Bisakah Nona keluar sebentar? Kaisar sudah menunggu Nona dihalaman depan rumah."Aku sungguh panik saat mendengar ucapannya "Ta-Tapi aku belum mandi," Ucapku sambil menatapnya bingung. Pengawal pribadi Kaisar berdecak dan langsung menarik tanganku, agar aku segera menemui Kaisar."Kaisar..." Ucapan pengawal pribadi itu membuyarkan lamunan Kaisar dihalaman rumah lalu Kaisar menyuruh aku duduk.Kaisar tersenyum kepadaku, kemudian ia menyodorkan sebuah kotak yang tergel
Setelah selesai menemui Kaisar dihalaman rumah lembah langit, aku tidak melanjutkan tidurku karena matahari sudah terbit dengan sangat terang. Jadi, aku langsung mandi saja untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Semoga saja, menu makanan kantin seenak kemarin."Rajin sekali Zhang Li," Cetus Song Lan yang baru saja keluar dari kamarnya, aku hanya tersenyum untuk membalas perkataannya.Song Lan merenggangkan tubuhnya perlahan sambil berjalan menuju kamar mandi dengan membawa handuk, aku menunggu mereka semua dihalaman rumah sambil mencari udara segar di pagi hari. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka semua telah siap dan kami langsung berangkat ke kantin bersama. Pangeran pertama kemana? Apakah ia sangat sibuk sampai tidak bisa hadir ke sekolah lembah langit? Hari ini masih tetap materi yang diajarkan Guru Lao Gao sebelumnya, yaitu ilmu pedang. Sekarang sedikit berbeda, walaupun masih materi yang sama karena kami memasuki kelas. Padahal biasanya mater
Ternyata, Dewi Burung sudah tidak memiliki orang tua. Sejak ia lahir sudah kehilangan kedua orang tuanya karena ada sebuah kejadian tragis yang menimpa keluarganya, tapi ia masih memiliki Kakak perempuan yang bernama Zi Yan, ia merupakan Dewi Keterampilan yang berkerja sebagai Guru seni dan keterampilan disekolah lembah langit. Dewi Burung juga sebenarnya memiliki murid pewaris yang sedang menempuh pendidikan disekolah lembah langit pada tahun ini yang bernama Zi Fa, ia sudah dianggap seperti adik kandungnya sendiri.Saat ini, ia memimpin kerajaan alam burung karena Kakak perempuannya ingin menjadi Guru bukan sebagai Ratu, karena itulah Dewi Burung memimpin kerajaan sejak ia masih remaja.Begitulah cerita singkat yang ia sampaikan saat memperkenalkan keluarganya kepada kami semua yang hadir dalam acara ini.Permaisuri Kaisar menyuruh Pangeran pertama memberikan sebuah kotak berisi perhiasan sebagai mahar pernikahan mereka, setelah itu Pangeran pertama dudu
Guru Lao Gao mengantar kami para murid pewaris sampai digerbang alam senjata tak terbatas, tapi Guru sedikit aneh karena memberikan perisai api berlapis-lapis dikawasan ini "Guru kenapa harus diberi perisai api? Apakah akan ada bahaya?" Tanya Da Liu."Untuk melindungi kalian dari serangan tak terduga diluar alam senjata tak terbatas, tapi kalian tidak perlu khawatir karena sudah Guru beri perisai api dan Guru akan selalu memperhatikan kalian semua dari senjata cermin alam semesta milik Guru."Aku tahu sedikit tentang senjata cermin alam semesta, senjata ini bisa menjangkau semua tempat yang pernah dikunjungi oleh pemiliknya dan roh cermin ini juga dapat melindungi orang yang terlihat didalam cermin sesuai perintah pemiliknya. Setiap kelompok mulai memasuki gerbang satu persatu dengan menaiki giok awan pemberian Guru Lao Gao kepada kami kemarin. Saat baru memasuki tempat ini, kami melihat pembatas gaib yang membatasi setiap kawasan dan peta ini akan membaw
Ragnarok merupakan istilah untuk takdir para dewa karena pada zaman dahulu iblis kelabang api raksasa ini, merupakan iblis terkuat pada saat terjadinya pertempuran antara alam langit dan alam iblis. Bahkan Ragnarok tidak akan pernah mati kecuali kepala kelabang ini ditebas oleh pedang Sanos milik Dewa Alam Langit pertama, tapi tidak ada yang pernah menemukan pedang Sanos setelah Dewa Alam Langit mengorbankan dirinya untuk menyegel raja iblis ditempat yang tidak pernah diketahui oleh seluruh Dewa dialam semesta."Ragnarok sudah tidak dapat melihat akibat serbuk bunga Lily emas milik mendiang Dewi Alam Bunga yang menetes dikedua matanya pada saat peperangan terjadi, tapi pendengaran dan penciumannya sangat tajam seperti dimasa lalu karena itu kalian tidak boleh gegabah."Da Liu mengangguk dan Pangeran ketiga mulai memastikan dimana keberadaan Ragnarok tersebut, tapi tidak ada hasil sama sekali. Aku memakai cadar hitam agar identitas ku tidak terungkap sebagai Alstroe
Mengapa kami berdua menjadi mabuk hanya dengan sebotol arak bunga saja? Tidak biasanya kami dapat mabuk seperti ini. Sungguh aneh sekali, Tian Yi mencoba untuk membuka matanya dengan sekuat tenaga yang ia miliki. Terlihat dihadapannya Dewa Pedang sedang tertidur lelap karena mabuk, mengapa senjata cermin alam semesta milik Dewa Pedang tidak berfungsi? Tian Yi langsung melotot dan mencoba untuk membangunkan Dewa Pedang dengan kekuatan spiritual miliknya, agar lebih cepat membuatnya tersadar dan tak lama kemudian Dewa Pedang terbangun, bahkan terkejut lalu ia menanyakan hal sama seperti yang aku pikirkan saat ini."Arak ini dari siapa?" Tanya Tian Yi yang mulai curiga dengan Arak ini."Aku mengambilnya dari gudang penyimpanan arak dialam langit, tapi aneh mengapa arak ini membuat kita mabuk? Padahal kita belum menghabiskan sebotol penuh."Tian Yi berdecak kesal lalu memberikan perintah "Cepat gunakan cermin mu, kau harus menemukan kelompok Zhang Li. CEPAT!"
Terlihat Pangeran ketiga tertidur dengan pulas di tempat tidur yang terbuat dari kayu lalu ia diselimuti kain dengan jenis berbulu dan berwarna hitam yang sangat halus saat dipegang. Sedangkan Song Lan sedang memasak jagung diatas kayu bakar dengan sangat berhati-hati "Goa ini adalah tempat tinggal ku, tapi karena kalian murid pewaris yang tersesat akibat serangan Ragnarok, maka aku akan memberi kalian toleransi untuk tetap hidup bersama aku dikawasan ini.""Apakah kau tahu jalan keluar dari sini?" Tanyaku sambil berjalan kearah Song Lan bersamanya.Roh pedang ini menghela napas panjang, terlihat seperti pasrah dengan keadaan yang saat ini ia alami "Jika aku tahu, pasti aku sudah keluar dari tempat ini untuk mencari Tuanku dan makan enak setiap hari bersamanya."Song Lan menawarkan jagung bakar kepadaku dan roh pedang ini lalu Song Lan juga memakan jagung bersama kami "Apakah kau tahu Tuanmu siapa?" Tanyaku sedikit penasaran.Terlihat ada 1 jagung
Dewa Bintang tidak dapat menutup mulutnya lagi karena ramalan bintang berubah dan semakin memburuk ketika mendekati hari pernikahan Pangeran pertama. Dewa Bintang langsung lapor secara pribadi kepada Pangeran pertama dikediamannya karena terlihat sudah tidak dijaga sangat ketat oleh pengawal pribadi utusan Permaisuri Kaisar "Apakah Pangeran pertama ada?" Tanyanya kepada Xai yang sedang berjaga didepan pintu."Ada didalam, silahkan masuk."Dewa Bintang langsung masuk ke kediaman Pangeran pertama dan terlihat Pangeran sedang sibuk dengan sesuatu "Ada apa kemari pagi-pagi Dewa Bintang?" Tanya Pangeran pertama sambil menutup sebuah buku."Maaf Pangeran, apakah kemarin meninggalkan kantung sulaman hitam di kediamanku?" Tanyanya sambil berjalan semakin mendekat kearah Pangeran pertama."Apanya?" Tanya Pangeran kebingungan dan Dewa Bintang memberikan salam lalu berbicara didekat telinga Pangeran agar ia memasang pembatas emas yang tidak dapat ditembus ol
Formasi Pagoda Pemurnian, terdiri dari 12 Dewa yang menyatukan kekuatan untuk mengurung Dewa kerasukan roh iblis dengan jenis apapun. Hal ini, sudah pasti dapat ditaklukkan hingga masuk ke dalam Pagoda Pemurnian. Mereka tidak akan bisa melarikan diri dari dalam Pagoda sebelum benar-benar terlepas dari tubuh Dewa. Biasanya, saat sudah mencapai tingkat 8 roh iblis yang merasuki akan terpisah dan lenyap. Jika ada seseorang tidak sengaja terhisap dalam Pagoda pemurnian atau dibawa paksa oleh iblis untuk menemaninya, mereka akan ditakdirkan mati. Apalagi, dalam bentuk roh. Karena, dilahap oleh strategi Dewa yang memurnikan roh Dewa untuk terlepas dari belenggu iblis. Jadi, sudah tidak ada harapan lagi untuk bertahan. Begitulah penjelasan roh yang mendiami Pagoda Pemurnian, tapi Zhang Li merasa Zhu Huang masih hidup melalui gelang lily hitam yang ia pasangkan. "Aku ingin masuk," Ucap Zhang Li yang membuat Kaisar dan penasihat Kaisar serentak mengatakan tidak boleh. “Aku menggu
Setelah berdiskusi cukup panjang. Akhirnya, Zhu Tao dan Zhang Li memutuskan bentuk giok emas buatan mereka akan mirip dengan patung yang dibangun oleh masyarakat kota Yun. Bahkan, mereka memberikan ciri khas khusus untuk giok buatannya. Ukiran naga pria nampak lebih besar dan tegas setiap goresannya, lalu terpasang bola mata berwarna merah berkekuatan api. Satunya lagi, ukiran naga wanita nampak lebih ramping dan ada hiasan tanduk es dengan sepasang bola mata berwarna biru bercampur cahaya keemasan yang sesuai dengan kekuatan spiritual milik Zhang Li. Roh pedang Sanos yang tidak ingin Zhang Li menguras kekuatan spiritualnya. Memutuskan untuk mengajukan diri mewakili Zhang Li menyempurnakan formasi segel pelindung untuk kota Yun yang sudah disusun sempurna oleh Pangeran ketiga. “Memang Dewa Perang. Luar biasa!” Ucap Roh Pedang Sanos yang cukup mengagumi formasi pelindung ciptaan Zhu Tao. Setelah itu, pengawal pribadi Pangeran ketiga bersama beberapa pasukan elite alam langit diutu
Pangeran ketiga yang menyuruhku lebih banyak istirahat dan tidak perlu khawatir dengan permasalahan Dewi Burung, memastikan dirinya akan mengurus burung liar tersebut.Jadi, aku hanya bisa beraktivitas dalam istana Gu saja. Setelah mengantarkan Pangeran ketiga, Xai dan Zhang Li kembali mengecek retakkan pada giok emas. Rupanya, sudah tidak ada retakkan dan terlihat sangat sempurna. Kemudian, utusan Gu Fei mengirimkan pesan tentang Yun An yang sudah melakukan eksekusi terhadap Yun Er dan seluruh petinggi kerajaan Yun yang mendukungnya.Namun, giok Xianqing masih belum ditemukan. Yun Er sampai titik napas terakhirnya tidak mengungkapkan keberadaan giok ular tersebut. Sebetulnya, aku sangat ingin pergi ke kota Yun dan membantu Yun An mencari giok ular itu. Namun, Xai tidak menyetujuinya karena itu urusan manusia. Kecuali, menyegel atau memurnikan giok yang merupakan tugas Dewa.Pangeran ketiga yang baru saja melakukan pengecekkan militer, di datangi oleh Pangeran kedua dan Da Liu yang in
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend