Share

145. Hanya terima mawar merah

Irene baru saja melangkahkan kaki dan masuk ke sebuah warung makan yang menjadi tujuan pada siang ini. Dia langsung bergerak menuju arah sebuah meja di mana terlihat punggung milik seorang insan, tampaknya sedang menunggu kedatangan seseorang. Pemilik punggung itu sedang fokus ke layar ponsel, sehingga dia tidak tahu ada yang akan mendatanginya.

Tanpa basa-basi, Irene duduk di depan pemilik punggung tadi yang menoleh. Dia adalah Leo yang dijanjikan bertemu dengan sang puan untuk makan siang. Dia juga sudah datang lebih awal karena lokasinya dekat dengan SMA Bina Bangsa. Makanya dia sibuk dengan layar ponsel sembari menunggu Irene datang, namun dia malah tenggelam dalam dunia tersebut sampai tidak sadar.

“Lo gak ada kelas lagi emang setelah ini?” tanya Irene memulai pembicaraan tanpa menanyakan kabar terlebih dahulu. Mereka sudah terlalu lama bersama, maka hal seperti itu mungkin tidak perlu dilakukan.

“Gue gak pernah ada kelas sore sih, jadi gu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status