Part 34
Mantan mertua meninggalHari yang melelahkan sekali, aku ingin segera merebahkan tubuh di kasur dan beristirahat.Namun, belum sempat memenjamkan mata tiba tiba handphone ku berbunyi.Siapa yang menghubungi ku malam malam begini?"Mas Andi? "Ada apa dia menelponku malam malam begini? Kurasa tak ada lagi hubungan ku dengannya.Aku segera mengambil handphone dan menerima panggilannya."Iya Hallo, ada apa Mas? ""Nur, mamak Meninggal"Tiba tiba seluruh persendian ku terasa luluh, baru tadi siang aku berjumpa beliau di Klinik."Apa Mas? Mamak Meninggal? " Aku seperti tak percaya dengan apa yang ku dengar."Iya Nur, mamak jatuh Klinik, udah dibawa kerumah sakit, tapi sampai dirumah sakit mamak sudah tak bisa ditolong""Innalillahi WA innalillahi rajiuuun... " Ada rasa sedih dan sesal dalam hatiku, mengapa tadi aku tidak menemani beliau di Klinik.BPart 35MelayatAku dan Ibu bergegas menuju kediaman rumah Mas Andi, aku ingin melihat Mamak untuk terkahir kalinya sebelum beliau dikebumikan. Lima belas menit kemudian akhirnya aku dan Ibu sampai di rumah Duka, ada rasa ragu untuk masuk kedalam. "Nur. Kamu kok bengong? Ayo masuk" Ajak Ibu dengan menggandeng tanganku. Dengan berat akhirnya aku masuk kedalam rumah, di depan pintu sudah berdiri Bang Saiful, mantan abang iparku. Aku mendukkan kepala sambil menyunggingkan seulas senyum, dan beliau pun ikut menundukkan kepala ketika berpapasan denganku. Bang Saiful mempersilakan aku dan Ibu untuk masuk kedalam. "Masuk lah Nur... " Ucap Mantan abang iparku pelan. Ketika aku masuk, jenazah sudah dikafan kan, aku melihat Mba Ati dan Mba Sari duduk di samping kiri dan kanan jenazah. Aku mendekat hendak melihat wajah mantan Ibu mertuaku untuk yang terakhir kalinya. Namun, ketika aku sudah satu meter dengan Mba
Part 36Aku ingin membantu, tapi aku sadar statusku disini bukan lagi istri Mas Andi dan juga bukan lagi menantu dirumah ini. Tak berapa lama, jenazah Almarhumah Mamak digotong oleh anak laki lakinya untuk dimakamkan. Aku ingin sekali ikut mengantarkan jenazah ke makam, tapi apa sebaiknya aku tidak ikut saja, terlebih pasti kedua kakak ipar ku merasa tidak suka dengan keberadaanku disini. "Bu, kita pulang saja yuk" "Kamu gak antar jenazah ke makam Nur? " Tanya ibu penasaran. "Pinginnya sih ikut buj, tapi takut mantan kakak ipar ku tak suka aku terus disini""Tidak usah pikirkan mereka Nur, ini hari terakhir kamu bisa berada dirumah ini dan bertemu dengan mantan keluarga suamimu, besok besok kamu di suruh pun tak akan mau lagi kesini""Iya juga sih Bu, ""Ya sudah ikut saja Nur, nanti kamu bakal teringat ingat terus jika gak sampai antar jenazah almarhumah ke makamnya""Baiklah Bu Nur
Part 37Meskipun kedua kakak iparku jahat, tapi beliau selalu baik padaku. Aku juga tak pernah ada masalah dengan beliau. Semoga Amal ibadah beliau diterima oleh Allah. Setelah proses pemakaman selesai semua peziarah meninggalkan pemakaman, kecuali anak anak almarhumah. Aku hendak meninggalkan area pemakaman, tapi kuurungkan disaat kulihat Mba Ati menangis dimakam ibunya. "Mak... Maafkan Ati mak, maafin Ati yang teledor jagain emak. Maafin Ati mak.. " Mba Ati meraung raung dipusara almarhumah. Aku sedikit merasa aneh, kok baru sekarang ia menangis tadi saat di rumah kok dia biasa saja, tidak seperti ini. "Nur.. Kamu gak pulang? " Tanya Ibu yang hendak pulang. "Iya bu, Nur mau pulang, tapi lihat deh Bu, kok mba Ati meraung raung dimakam ibunya? Tadi dirumah kok dia gak nangis ya Bu? ""Mungkin dirumah dia malu, kan banyak orang""Bisa jadi, yaudah kita pulang saja yok Bu. Nur mau lihat to
part 36Linda Nampak mencurigakan, setiap hari dia datang cepat dan pulang cepat, nyaris tak pernah lagu bertegur sapa denganku. Aku juga merasa Aneh dengan Linda, ketika kemarin aku menyapa, dia tiba tiba salah tingkah. itu yang membuat aku semakin curiga. Baiklah, sekarang aku akan mengecek pengeluaran dan pemasukan bulan Ini. ketika pertama kali aku melihat cacatan di komputerku, aku kaget sekaki, mengapa pengeluaran lebih besar dari pemasukan. tidak, ini tidak benar. selama setahun aku menjalankan bisnis ini, nyaris tak pernah aku mengalami pengeluaran lebih banyak dari pemasukan. aku akan memeriksa CCTV, Linda membuatku semakin curiga. aku membuka file CCTV ditempat kasir, dimana Linda aku tugaskan. Dan aku tercengang melihat vidio yang terpampang didepan mataku. Linda dengan beraninya Mengambil uang dari meja kasir dan Memindahkan nya kedalam Tas. oh, aku seperti tidak percaya dengan apa yang aku lihat.
Part 38Linda di tangkap PolisiBahkan Aku telah memberinya uang lima juta Cuma cuma, tapi kenapa dia sampai berani mengamnbil uang tanpa sepengetahuan ku? Bahkan aku akan memberinya dengan sukarela jika ia meminta baik baik padaku, bukan dengan cara curang begini. Setelah selesai membuat laporan kekantor polisi aku berniat mendatangi rumah Linda. Aku hanya ingin memastikan jika ia masih tinggal di alamat yang dulu. Namun, sesampainya di alamat rumah Linda, aku terkejut karena didepan pagar rumah tertulis "RUMAH DIJUAL"Betapa kagetnya aku mengetahui bahwa Linda sudah tidak tinggal dirumah itu lagi. Kemana Linda pergi? Mengapa secepat itu dia menghilang? Nomor whatsapp ku juga sudah diblokir olehnya, mengapa Linda betingkah seperti ini? aku harus mencari tahu, jangan jangan ini ada hubungan dengan utang suaminya. Linda pernah bercerita jika suaminya terlilit hutang di bank dengan jumlah puluhan juta, ia jug
Part 39Linda ditangkap polisiPagi kembali menyapa, Hari baru akan segera dimulai. Pukul tujuh pagi, aku membuka toko ditemani ibu, Udara begitu sejuk dan bersih. Semoga Hari ini banyak pelanggan yang membeli kue ditokoku. "Buk.. ""Iya Nur, ada apa? ""Kira kira Linda kemana ya Buk? ""Ya mana Ibu tahu Nur, paling dia sembunyi, atau paling pulang kampung""Pulang kampung? Jangan jangan dia dirumah orang tuanya ya Bu? ""Bisa jadi Nur, atau bisa juga dia merantau""Merantau? ""Iya, biasanya orang yang lagi ada Masalah atau lagi dikejar hutang, dia akan merantau keluar kota atau keluar negeri bahkan, bisa jadi disana Jadi TKW atau TKI""Iya juga ya Buk, jangan jangan dia kabur ke Malaysia, trus jadi TKW disana""Bisa saja.. "Kalau sampai Linda kabur keluar Negeri bisa gawat, polisi pasti tidak bisa menemukannya. Dan dia bisa bebas berkeliaran setelah menc
Part 40Bertemu Ibu LindaDuh, makin pusing saja aku mikirin masalah Linda gak habis habis. Lebih baik aku lupakan masalah Linda dan Fokus bekerja saja. Aku harus kembali kejar setoran agar bisa mewujudkan mimpiku untuk membuka cabang toko kue ku .Seminggu setelah penangkapan Linda, toko ku kedatangan tamu. Seorang wanita paruh baya, Aku tidak mengenal siapa wanita ini, sepertinya dia mengenal aku. Wanita itu sudah duduk di kursi pelanggan, aku menyuruhnya menunggu karena ada kerjaan yang harus ku selesaikan. "Maaf... Anda siapa ya? Ada yang bisa saya bantu? " Tanyaku pada wanita yang lebih tua dari ibuku. Ia langsung berdiri ketika melihat kedatanganku, tangannya diangkat untuk menjabat tanganku, aku membalas dengan menjabat tangannya. "Saya Wartini, Ibu nya Linda" Apa aku tidak salah dengar? Kenapa ibunya Linda tiba tiba datang kesini, dan dari mana pula Ibu ini tahu alamat ku, aku yakin pasti Linda
Part 41mengikhlaskan Uang yang telah hilangTanpa menunggu jawaban dari Ibu tersebut, aku segera bangkit lalu menuju ke ruang kerjaku. Sebenarnya aku kasihan pada ibu itu, tapi aku harus tegas padanya, walau bagaimanapun perbuatan Linda tetap salah dimata Hukum dan agama. Jika memang Linda sayang pada anak anaknya, harusnya ia berpikir seribu kali untuk melakukan kejahatan, karena resikonya adalah anak anaknya yang tak berdosa itu terlunta lunta. Dan aku sangat benci pada Suaminya, bisa bisanya laki-laki pengecut itu berhutang ratusan juta, lalu kabur begitu saja, udah buat masalah malah melimpahkan masalah itu pada istrinya, benar benar laki laki tak tahu untung. Duh, aku harus bagaimana? Aku sebenarnya kasihan pada Linda, dia itu hanya korban dari kejahatan suaminya, akun juga kasihan pada anak anaknya. Tapi aku juga tak bisa membiarkan perbuatan Linda begitu saja, ia harus bertanggung jawab atas perbuatan mencuri uangku yang j