Fitnahan Windy
PoV Windy
Sebulan sudah aku menempuh pendidikan di Martadinata, banyak hal yang aku rasakan dan aku juga selalu saja merasa tidak suka melihat Sena, rasa tidak suka melihat dia menjadi bintang di kelas, seakan akan Sena adalah primadonanya di kelas ini, rasa penyesalan ini adalah kenapa aku harus satu kelas dan sama-sama satu fakultas dengan Sena.
Bukan hanya itu Sena juga dikenal banyak dari mahasiswa-mahasiswi fakultas yang lainnya.
Kenapa dia yang hanya seorang anak penjual gorengan bisa jadi primadona sih. Lagi-lagi aku merasa disaingi dengan Sena.
Berbagai macam ide terlintas difikiranku, seorang Windy tidak boleh kalah oleh siapapun termasuk Sena. Lihat aja Sena, apapun akan aku lakuin agar kamu dibenci oleh banyak orang, sama sekali aku tak rela kalau kamu yang selalu dipuja.
****
POV Author
Setelah pulang dari kampus
Sena Kaget mendengarkan penjelasan dari NadinWaktu sudah menunjukkan pukul 10.00 , dan materi kuliah pertama sudah selesai, bergegas mahasiswa dan mahasiswi meninggalkan kelas dan menuju kantin, dengan tergesa-gesa Sena menarik tangan Nadin, Sena begitu penasaran dengan apa yang di omongin Windy kepada teman-teman yang lainnya, karena Sena merasa ada yang aneh juga dengan tatapan beberapa orang teman-temannya.Setelah sampai di kantin dan memesan makanan, Sena pun bertanya dengan Nadin" Nadin, aku mau tanya ya, sebenarnya Windy itu bicara apa dengan teman-teman kita? Aku heran melihat beberapa teman satu kelas itu melihat aku dengan tatapan yang sulit aku artikan." Kamu jangan marah ya kalau aku sampaikan apa yang diucapkan Windy tadi pagi, kamu janji dulu ya Sen." Iya aku janji, cepetan donk Nadin aku benaran penasaran nihh..." Gini Sen, tad
Fitnahan Windy menyebar Beberapa mahasiswa dan mahasiswi saling berbisik ketika melihat Sena melewati mereka, ada yang memandang sinis dan ada juga yang memandang dengan tatapan iba.Satu Fakultas ekonomi itu rata-rata mengenal Sena , Sena dikenal karena kecerdasannya dan rupa nya yang cantik .Bisik-bisik itu membuat Sena tidak pernah tenang dan merasa sangat terganggu, Sena bingung harus berbuat apa, sungguh hal ini membuat dirinya menjadi sangat dilema.Macam-macam kalimat yang Sena dengar" ih ,gak nyangka aku ya, tampang nya alim tapi ternyata, uwow....uwoow gitu, jadi simpanan Om- Om." Cantik-cantik jadi simpanan Om- Om hidung belang." Wooow, ini ni Mahasiswi yang pinter itu, pintar sih pintar tapi jadi simpanan, aku sih ogah.***" Nadin, kamu lihat kan banyak orang yang melihat aku dengan tatapa
Ruri mengetahui kebenarannyaBerita yang lagi hits di Fakultas ekonomi, ternyata sampai juga ke Fakultas Hukum, dan Ruri yang mengetahui berita tersebut sontak saja kaget, dia sama sekali tidak percaya dengan fitnah yang ada.Tanpa sepengetahuan Sena , ternyata Ruri melihat Sena yang baru saja tiba dirumah temannya, kediaman Luna tidak jauh dari dari tempat tinggal Ruri, sore itu Ruri melihat Sena bersama dengan dua orang temannya.Ruri merasa Iba dengan Sena, dia tidak ingin berita itu menyebar ke semua Fakultas, dengan cepat Ruri melangkah ke Fakultas Ekonomi , Ruri hendak memberikan perhitungan kepada Windy.Ruri ingin meluruskan berita tersebut, Ruri yakin ketika dia yang berbicara dengan Windy, Windy pasti akan mendengarnya.***Setibanya di Fakultas Ekonomi, Ruri pun mencari keberadaan Windy." Windy, aku mau bicara dengan kamu.Ayok ikut aku ke kantin." Ada apa
Ruri menemui orang tua WindySudah satu Minggu sejak pertemuan aku dengan Windy yang kulihat belum ada sama sekali niat baik dari Windy.Fitnah tentang Sena sudah menyebar kemana-mana, sekarang aku harus mengambil keputusan sendiri, aku harus bisa bantuin Sena. Karena ulah Windy Sena jadi dikucilkan oleh banyak mahasiswa.Hari ini juga aku akan menemui orang tua Windy, semoga nanti dengan nasehat yang diberikan oleh orang tuanya Windy akan mengungkapkan kebenarannya.****Setelah 30 menit perjalanan akhirnya Ruri sampai juga di rumah Windy." Pak , saya ingin bertemu dengan orang tua Windy. Apa ada pak ?" Oh Mas Ruri ya? ada Mas.Bentar Mas, saya bukain dulu gerbangnya, ujar satpam dirumah Windy." Siap Pak." Silahkan Masuk Mas Ruri !!" Oke Pak, terimakasih yaa." Sama-sama Mas.****"Assalamualaikum Om..Tante..." Eh ada Ruri, tumben loh kamu kesin
Sena MurungSudah hampir 2 Minggu nama Sena tercemar dikampus, Sena menjadi tidak percaya diri. Setiap orang yang melihat dirinya seperti jijik dan terkesan merendahkan.Banyak yang menghujat dengan kata-kata yang merendahkan dan sebagian dari mereka ada juga yang menganggap Sena sebagai barang murahan.Mereka yang merendahkan adalah sebagian dari mahasiswa yang tidak sekelas dengan Sena karena mereka tidak begitu mengenal Sena, sedangkan teman sekelasnya hanya beberapa orang saja yang suka menghujat .Sena yang sebelumnya adalah Sena yang selalu ceria, kini Sena lebih banyak murungnya. Sena sama sekali belum memiliki solusi atas apa yang menimpa dirinya.Sena seperti putus asa untuk mencari jalan keluarnya dari permasalahannya dan sudah 3 hari Sena pun tidak masuk kuliah .****Jam didinding menunjukkan pukul 02.30 dini hari dan Sena pun terbangun dari tidurnya, Sena bergegas mengambil Wudhu untuk melaksanakan
Setelah dari kantin Ruri segera menuju Fakultas Hukum , Ruri benar-benar tidak sanggup menatap Sena, debaran di dadanya masih saja terus berdebar, mata teduh Sena yang menghanyutkan hatinya. Apa yang ada dalam diri Sena merupakan hal yang selalu membuat Ruri candu, hanya Sena gadis yang selalu menarik hatinya.Bertahun-tahun lamanya Ruri memendam rasa, tapi Ruri juga tidak ingin gegabah, kelak dia ingin memiliki dan menyentuh Sena dalam ikatan halal saja. Ruri sangat mengetahui jika Sena bukan lah sembarang gadis yang dengan gampang bisa disentuh, Sena seorang gadis yang sangat terhormat." Setelah pelajaran usai nanti aku harus menemui Windy dan mengingatkan dia untuk segera minta maaf kepada Sena, Ruri membatin.Satu jam sudah berlalu dan Ruri pun bergegas meninggalkan ruangan, hal yang menimpa Sena membuat Ruri menjadi sangat gelisah, Ruri ingin semuanya terungkap dan tidak ada
Keesokan harinyaHari ini Ruri setelah sampai kampus Ruri menemui Windy dan menagih janji Windy.Ruri pun mengumpulkan teman-teman untuk berkumpul ke aula, aula yang terletak diantara fakultas ekonomi dan hukum." Windy sekarang kamu tepatin janji kamu dan hal pertama yang harus kamu lakukan adalah minta maaf kepada Sena." Iya..iya..Kemudian Windy pun segera menemui Sena yang diikuti oleh Ruri dan mereka pun berbicara dengan disaksikan oleh Ruri." Hei Sen, Gue mau ngomong ni ama elo ." Iya silahkan, mau ngomong apa?" Ehmm, gini nii.Gue m..mau, minta maaf soal fitnah itu, niatnya cuma iseng doang tapi anak-anak dikampus ini menyikapi dengan sangat serius." Kamu niat apa gak minta maaf nya Win? Kalau aku lihat kamu minta maaf dengan sangat terpaksa loh ini dan satu
Sena merasa sangat lega karena akhirnya kebenaran terungkap dan Windy mengakui perbuatannya .Sena selalu berharap jika suatu saat nanti Windy berubah jadi lebih baik lagi , hati Sena benar-benar bersih dan tulus, disaat ada seseorang yang ingin menjatuhkannya tapi tidak ada sedikitpun rasa dendam dihatinya.Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah..Tidak berhenti kalimat itu terucap dari bibir Sena, bagaimana Sena tidak bahagia karena hampir dua Minggu dia merasa tidak pernah tenang." Ruri terimakasih ya atas bantuanmu, karena kamu semuanya sudah jelas dan sekarang aku merasa sangat lega." Iya Sena, sama-sama ya.Aku senang melihat kamu sudah ceria seperti ini." Iya Ruri , karena hal itu aku merasa tidak pernah tenang dan aku takut kalau orang tuaku sampai tau, aku tidak ingin mereka tau dengan segala permasalahan yang aku hadapi.
POV HerlambangAku Herlambang, saat ini aku menjabat sebagai Direktur keuangan di Perusahaan Sawit Madani.Sebelumnya aku hanya staff keuangan yang berada dibawah kepemimpinan Pak Ibrahim.Semenjak Pak Ibrahim diberhentikan dari perusahaan sawit ini dan lima tahun kemudian aku diangkat menjadi direktur keuangan.Bagiku Pak Ibrahim orang yang sangat jujur dan kinerjanya sangat bagus dan tidak ada sifat sombong dari dirinya.Pernah suatu ketika anakku sakit dan harus dioperasi beliaulah yang membantuku untuk bayar administrasi di rumah sakit dan tidak tanggung tanggung biayanya , untuk operasi dan perawatan selama 2 Minggu menghabiskan uang sekitar 50 juta rupiah, ketika aku hendak menggantinya Pak Ibrahim tidak mau menerimanya.****Aku benar-benar bertekad dan sangat berharap bisa menemukan
POV AmoraNamaku Amora, aku seorang wanita yang terhormat karena aku lulusan sarjana dan menempuh pendidikan di luar negeri, tapi aku bukanlah seorang wanita yang terlahir dari turunan bangsawan atau orang tua yang kaya raya, tapi aku terlahir dari kehidupan keluarga yang miskin dan dicampakkan banyak orang.Masa kecilku, aku habiskan untuk membantu ibuku jualan kue keliling.Kalian pasti bertanya kemana Ayahku kan?Ayahku seseorang yang sangat aku benci karena dia telah menjadikan aku budak nafsu sejak aku duduk dibangku SMP kelas 1. Aku ingin melawan tapi aku tidak mampu karena dia selalu mengancamku. Untuk menghindari Ayah aku selalu pulang kerumah sore hari dengan alasanngerjain tugas.Ayahku seseorang.. , ah rasanya tidak sudi lidah ini memanggil dia Ayah, karena dia bukan sesosok Ayah , dia tidak bedanya dengan penjahat, kerjaannya hanya tidur, makan , berjudi serta mabuk-mabukan.Waktu
POV Vena1 tahun yang Lalu aku minta mas Pratama untuk menceraikan aku, karena aku tidak kuat dengan sikapnya.Pernikahan apa yang kujalani ini, aku merasa hidup sendiri. Setiap hari Mas Pratama selalu pergi pagi dan pulang larut malam dan terkadang sama sekali tidak pernah pulang.Aku juga sudah mengetahui kalau Mas Pratama berselingkuh dengan sekretaris nya yaitu Amora. Pernah suatu ketika aku mengikuti Mas Pratama dan akhirnya aku memergoki dia bersama Amora di apartemen Amora. Hati ini terasa hancur berkeping keping , mungkin inilah alasannya kenapa Mas Pratama mengurangi jatah bulananku karena dia lebih memilih memanjakan kekasih haramnya.Setiba di Apartemen itu aku pun langsung masuk tanpa permisi dan mendorong wanita hina itu dan tamparan demi tamparan aku layangkan kepada seorang laki-laki yang masih berstatus sebagai suamiku." Vena !!!!Keterlaluan kamu yaa!!Kenapa kamu menampar aku hahhhh?Istri stresss kamu it
Flash Back Off POV WindyAku merasa jenuh ditempat ini, sudah 2.5 tahun berada disini tapi aku belum bisa dan merasa belum siap dan semoga saja aku akan terbiasa berada disini.Setiap hari mesti bangun jam 03.00 pagi untuk sholat tahajud , lanjut baca Al-Quran dan sholat subuh. Aku merasa waktu untuk istirahat sangat sedikit.Selama 2.5 tahun aku coba untuk instropeksi diri, aku sadar kalau aku salah . Aku selalu jahatin Sena karena terlalu berambisi untuk bisa taklukkan hati Ruri.Aku lihat, Ruri menyukai Sena walaupun aku tau Ruri tidak pernah mengungkapkannya. Ruri memang pria idaman banyak wanita. Wajahnya yang tampan, sangat cerdas dan sangat menghargai wanita.Tapi sekarang aku sadar, tidak ada yang bisa dipaksakan karena semuanya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah dan sebagai hamba kita hanya dapat me
POV WindyFlash Back2.5 Tahun yang laluAku lelah dengan apa yang aku jalani sekarang, aku berada ditempat yang aku benci, ditempat yang penuh dengan aturan-aturan yang membuat aku muak.Karena Sena aku dikirim ketempat ini.Ketempat yang tidak ada kesenangan didalamnya . Karena perbuatan ku yang suka fitnah Sena dan pada saat itu juga dengan sangat tegas Papi mengatakan kepadaku bahwa aku bukan anak kandungnya." Windy selama ini Papi dan Mami sangat menyayangimu nak dan mengajarkan hal-hal yang baik tapi kenapa tingkah lakumu seperti ini, Papi kecewa Windy !" Maafin Windy Papi, Windy janji akan berubah menjadi lebih baik lagi.hiks..hiks.." Sudah nak, berhenti kamu menangis.Papi selalu beri kamu kesempatan tapi apa? Kamu selalu mencoreng nama baik Papi." Benar kata pepatah
2.5 Tahun KemudianPOV SenaWaktu subuh akan segera tiba dan lantunan ayat Al Qur'an pun terdengar. Hati ini merasa begitu tentram ketika mendengarkannya dan tidak berapa lama adzan subuh telah berkumandang yang telah menandakan bahwa waktu subuh telah datang.Segera kubergegas untuk berwudhu dan menjalankan perintah Allah Yang Maha Kuasa.Kutunaikan kewajiban sebagai hamba yang selalu bersandar kepada-Nya dan berdoa dengan penuh keyakinan bahwasanya setiap do'a pasti akan selalu di ijabah oleh Sang Maha Kuasa.Semoga hari ini aku diberi kemudahan dalam menghadapi ujian karena ini merupakan penentu kehidupanku untuk kedepannya. Ya, hari ini aku akan menghadapi ujian skripsi , semoga saja hasilnya memuaskan.***Jam di dinding menunjukkan pukul 07.30 dan aku bergegas untuk berangkat ke kampus karena ujian akan
POV PratamaAku menyukai Vena karena dia gadis yang cantik dan pintar, tapi sayangnya aku tidak tau kalau Vena itu adalah adiknya Ibrahim, kalau saja aku tau mungkin aku tidak akan pernah mau menikah dengan Vena.Aku baru tau kalau Vena itu adiknya Ibrahim disaat aku hendak melamar Vena, tidak mungkin aku batalin pernikahan dengan Vena karena aku pun mencintai Vena🌹🌹🌹🌹Aku menikahi Vena karena dasar cinta , bagiku Vena wanita yang lembut dan bersahaja, tapi sulit bagiku menganggap Ibrahim sebagai saudara, sampai saat ini rasa tidak suka ini menjelajahi hatiku.Karena rasa tidak suka itu aku pun merencanakan hal yang buruk pada saat Ibrahim masih bekerja di Sawit Madani, apa yang aku lakukan padanya sulit untuk dilacak hingga sekarang karena aku selalu menghalangi niat seseorang yang in
POV IbrahimLima bulan setelah menikah Sindi pun hamil , aku sangat bahagia dan aku merasa kebahagiaan ini bertambah.Sembilan bulan kemudian Sindi pun melahirkan putri yang sangat cantik dan aku beri nama Sena Ibrahim.🎀🎀🎀Ujianku kembali datang disaat Sena berusia empat tahun, disaat itu aku diberhentikan dengan tidak hormat .Pada saat itu aku dianggap telah korupsi dan aku tidak mengerti kenapa bisa dituduhkan hal seperti itu. Sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sama sekali. Apa yang aku punya disita oleh perusahaan termasuk diantaranya rumah mewah yang baru saja aku nikmati disaat usia Sena satu tahun serta 2 mobil dan semua perhiasan yang dimiliki oleh Sindi.Habis sudah harta yang aku miliki , tapi aku ingat bahwa harta yang kupunya hanyalah titipan , sebelum aku suk
POV IbrahimFlash Back Sambil bekerja akupun melanjutkan pendidikanku, aku mengambil kuliah malam.Karena saat pagi sampai sore aku harus kerja dulu dan sepulang dari kerja aku langsung berangkat kuliah.****Empat tahun sudah aku mengeyam pendidikan di Perguruan tinggi dan selama empat tahun juga aku bekerja di Perusahaan Sawit yaitu PT. Sawit Madani.Saat aku lulus dari perguruan tinggi , adikku Vena pun lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.Aku sangat menjunjung tinggi pendidikan dan aku bersikeras untuk bisa menyekolahkan Vena hingga perguruan tinggi.Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan". - Tan Malaka&nb