Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / 98. Tetap Ingin Bertemu Bagas

Share

98. Tetap Ingin Bertemu Bagas

Author: Niniluv
last update Last Updated: 2023-06-10 06:00:15

Setelah mencoba beberapa dress dan ditujukannya pada Kieran, laki-laki itu selalu menolak dress yang dipakai Ayyara. Membuat Ayyara semakin kesal harus beberapa kali berganti baju. Kali ini dia menghampiri sang suami menggunakan sebuah mini dress berwarna hitam dengan bagian perut yang sangat longgar, sehingga membuat Ayyara nyaman memakainya dengan perut buncit seperti itu. Di bagian luar mini dress itu terdapat lace panjang hingga lutut dan backless di bagian punggung.

Dengan wajah kesal Ayyara berdiri di hadapan sang suami. Jika kali ini Kieran menolaknya lagi, entah apa yang akan Ayyara lakukan pada sang suami. Dia sudah sangat lelah bolak-balik berganti pakaian.

Kieran tersenyum takjub melihat penampilan sang istri kali ini. Dia kemudian berdiri dari duduknya, dan menghampiri Ayyara.

"Bagaimana pak?" tanya karyawan butik itu meminta pendapat dari laki-laki di hadapannya. Dia sudah berusaha memilihkan dress cantik untuk istrinya, namun beberapa kali K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Tak Membencimu   99. Ternyata Mereka

    Seketika Kieran menghela nafas kesal saat pandangannya menatap seorang pria yang terlihat tak asing baginya baru saja turun dari ojek dan langsung menghampirinya. Kieran berpikir sesaat, apa pria itu sejak tadi mengikutinya?"Pak Kieran," panggil pria itu sekali lagi saat sampai di hadapan Kieran. Dia sesekali mengatur nafasnya yang terengah-engah. "Saya mengikuti anda sejak anda pergi dari perusahaan tadi. Tapi saya kehilangan jejak anda, dan untung sekali saya menemui anda lagi di sini.""Saya tidak ingin bicara dengan anda, jadi sebaiknya anda pergi saja.""Pak Kieran, saya mohon sekali lagi pada pak Kieran untuk membantu saya. Saya sangat mem -""Sayang!"Ucapan pria itu terhenti, pandangan mereka seketika terarah pada seorang perempuan yang tengah menggendong anak berusia satu tahun baru saja turun dari taksi. Perempuan itu kemudian menghampiri pria di hadapan Kieran.Kieran menatap perempuan itu dengan seksama. Entah hanya

    Last Updated : 2023-06-10
  • Aku Tak Membencimu   100. Kejahatan Dibalas Kejahatan

    Mendengar perkataan Ayyara barusan, tentu saja Ayuma tak terima. Keberadaan Ayyara di sana justru membuatnya dan suaminya semakin sulit untuk membujuk Kieran. "Ayyara, kamu tega melihat kakakmu seperti ini? Lihat keponakanmu, kamu tidak kasihan padanya?""Kasihan?" Ayyara tersenyum sinis. Pandangannya menatap Ayuma dan kakak iparnya itu dengan sorot tak percaya. "Selama ini kakak juga tidak kasihan padaku, bukan? Kakak tidak kasihan pada ibu, bahkan juga Agra! Lantas sekarang kenapa Ayyara harus kasihan pada kakak?"Ayuma semakin geram mendengar jawaban sang adik. Pandangannya kini mengarah pada perut Ayyara, dia baru sadar ternyata adiknya itu tengah mengandung. "Kamu sedang hamil? Seharusnya perempuan hamil itu banyak-banyak berbuat baik kepada orang, apalagi kepada saudaranya sendiri. Jangan sampai banyak orang yang mendoakanmu tidak selamat saat melahirkan, hanya karena perkataanmu yang menyakitkan."Kieran mengernyit marah, dia tak

    Last Updated : 2023-06-10
  • Aku Tak Membencimu   101. Membalas Luka Pada Sang Kakak

    Ayuma segera menarik tangannya dari cekalan Kieran. Suaminya kemudian menariknya untuk sedikit menjauh dari mereka. "Pak maafkan istri saya," ucap suami Ayuma yang merasa tidak nyaman dengan Kieran. Bagaimanapun tujuannya bertemu Kieran untuk meminta bantuan. Dia tak mau hanya karena laki-laki itu ternyata suami adik iparnya, rencananya justru gagal. Dia kemudian menatap Ayyara. "Ayyara maafkan kakak dan kak Ayuma ya. Kakak janji setelah ini kami akan menemui ibu. Kami hanya terlalu sibuk waktu itu, jadi tidak mempunyai waktu untuk bertemu ibu.""Tidak perlu berpura-pura baik, hanya karena kalian ingin meminta bantuan pada suamiku. Mas Kieran bukan orang bodoh yang bisa dibohongi begitu saja. Dia bisa membedakan, mana orang baik dan orang yang berpura-pura baik." Ayyara merangkul lengan Kieran. Lalu menatap kedua kakaknya dengan sorot angkuh. "Mas, jangan pernah kasihani mereka. Orang yang tidak peduli dengan keluarga seperti mereka memang lebih pantas hidup mende

    Last Updated : 2023-06-11
  • Aku Tak Membencimu   102. Beruntung Memiliki Kieran

    Kieran yang baru saja keluar dari kamar, langsung menghampiri sang istri yang sejak tadi sudah menunggunya di ruang tengah. Laki-laki itu saat ini menggunakan setelan jas berwarna senada dengan dress yang dipakai sang istri, mereka akan bersiap untuk berangkat ke acara rekan kerja Kieran tersebut. "Ayyara," panggil Kieran berhasil menyadarkan Ayyara yang sejak tadi sedang melamun. Perempuan itu menatapnya sesaat, lalu beringsut berdiri. Hanya melihat raut sang istri saja, Kieran sudah bisa menebak jika Ayyara saat ini sedang banyak pikiran. Membuat Kieran khawatir. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"Ayyara hanya menggeleng pelan, menyembunyikan sesuatu pada Kieran. "Bukan apa-apa. Ayo kita berangkat."Perempuan itu nyaris lebih dulu melangkah mendahului Kieran, namun dengan segera Kieran menahannya. "Apa kamu sedang memikirkan kakakmu?" tebak Kieran tepat sasaran. Memang sejak tadi Ayyara terus memikirkan, bagaimana perasaan ibunya jika mengetahui

    Last Updated : 2023-06-11
  • Aku Tak Membencimu   103. Di Antara Orang-orang Penting

    Kieran menatap Ayyara sesaat, Ayyara tengah menahan malu karena ucapan pria itu barusan. Kieran hanya bisa tersenyum setelah rekan kerjanya itu memberi pujian pada istrinya. "Kalau begitu silakan duduk pak Kieran. Saya sudah menyiapkan tempat duduk spesial untuk pak Kieran dan istri." Pria itu kemudian berbalik berjalan lebih dulu, menunjukan tempat yang sudah di sediakan untuk Kieran. Kieran dan Ayyara kemudian mengikutinya dari belakang. Hingga sampai di salah satu tempat duduk para tamu undangan, Bayu mempersilakan Kieran dan Ayyara untuk duduk di sana. "Silakan pak Kieran.""Terimakasih pak Bayu."Kieran kemudian duduk bersampingan dengan Ayyara. "Kalau begitu saya permisi dulu pak kieran, saya mau menyambut tamu undangan saya yang lainnya. Pak Kieran nikmati saja hidangan yang ada sambil menunggu acara dimulai."Kieran hanya mengangguk mengiyakan. Pria di hadapannya itu kemudian kembali melangkah pergi."Mas," Ay

    Last Updated : 2023-06-11
  • Aku Tak Membencimu   104. Glen

    Setelah cukup lama berada di dalam toilet, Ayyara akhirnya keluar. Namun saat di depan toilet dia dikagetkan oleh seorang laki-laki yang sudah berdiri di sana entah sejak kapan, padahal saat Ayyara ingin ke toilet tadi dia lihat laki-laki itu masih berbicara dengan Kieran. "Hai," sapa Glen pada perempuan di hadapannya itu. Ayyara tidak terlalu suka pada Glen. Entah sejak pertama kali melihat Glen tadi, firasatnya sudah buruk. Cara Glen menatapnya saja Ayyara merasa sangat risih. "Aku sudah berkenalan dengan suamimu, tapi aku belum berkenalan denganmu." Glen mengulurkan tangannya, mengajak Ayyara untuk bersalaman. Dengan ragu Ayyara akhirnya membalas salaman itu."Aku Ayyara."Glen mengangguk, mengiyakan. Perempuan itu dengan segera menarik tangannya, tak mau berlama-lama bersalaman dengan Glen. Membuat Glen justru merasa semakin gemas dengan tingkah perempuan di hadapannya itu. "Kalau begitu, aku permisi dulu."

    Last Updated : 2023-06-12
  • Aku Tak Membencimu   105. Kecantikan Ayyara Yang Membahayakan

    Mata Ayyara seketika melebar. Spontan dia langsung mendorong Glen sekuat tenaganya, hingga membuat laki-laki itu terhuyung ke belakang. "Berani sekali kau bicara seperti itu padaku? Bagaimana jika aku mengatakan semua ini pada suamiku, ha?"Glen segera menggeleng tak mengizinkan. "Tolong jangan katakan ini pada pak Kieran. Aku sangat mengidolakannya, aku tidak mau jika sampai pak Kieran membenciku. Aku tadi hanya bercanda.""Bercanda?" Ayyara tersenyum sinis. Tentu dia tak bisa dibohongi begitu saja oleh anak muda itu. "Kau pikir aku tidak bisa membedakan mana yang bercanda dan tidak? Aku akan katakan ini semua pada suamiku. Lihat saja nanti apa yang akan dia berikan padamu sebagai hukuman karena telah berani bersikap kurang ajar padaku!"Ayyara berbalik, dia ingin segera pergi dari sana dan kembali pada suaminya. Namun lagi-lagi Glen mencekal pergelangan tangannya, menahan Ayyara untuk pergi. "Tolong jangan katakan apapun pada pak Kier

    Last Updated : 2023-06-12
  • Aku Tak Membencimu   106. Marah Lagi

    Pukul sepuluh malam. Ayyara dan Kieran baru saja sampai di rumah. Setelah acara peresmian itu selesai, Kieran langsung mengajak Ayyara pulang. Tentu karena Ayyara saat ini sedang hamil, Kieran tidak ingin membawa Ayyara ke luar rumah terlalu lama saat malam hari. Angin malam yang dingin tentu tidak baik untuk kandungan Ayyara.Sampai di kamar, Ayyara melepas jas hitam milik Kieran yang tadinya dia pakai. Karena tadi saat dalam perjalanan pulang Ayyara merasa sangat kedinginan, Kieran meminta Ayyara untuk memakai jas miliknya. Perempuan itu kemudian duduk di sisi kasur sambil memijat betis kakinya yang terasa sangat pegal, mungkin karena tadi dia menggunakan high heels jadi sekujur kakinya sekarang terasa pegal. Sedangkan Kieran yang baru saja berganti pakaian, dia langsung menghampiri sang istri yang sudah duduk di sisi kasur. Dia menatap Ayyara dengan sorot khawatir saat melihat perempuan itu tampak begitu kelelahan. "Kakimu kenapa?"

    Last Updated : 2023-06-12

Latest chapter

  • Aku Tak Membencimu   194. Akhir Yang Menyakitkan

    Pemakaman selesai, seorang perempuan berpakaian serba hitam masih setia duduk di samping makam tersebut. Tangannya tak berhenti mengusap pelan nisan yang bertulis nama Kieran Bimantara.Kini Ayyara tak bisa melihat suaminya lagi, kini Ayyara tak bisa memeluk tubuh Kieran lagi. Terakhir dia melihat Kieran hanya di rumah sakit, setelah dibawa pulang dia tak diijinkan lagi melihat jasad suaminya. Proses pemakaman pun juga terlaksana cukup tertutup, tak ada yang bisa melihat wajah Kieran terakhir kalinya kecuali Raymond dan beberapa orang suruhan Raymond. Entah kenapa, Ayyara juga tak paham. "Ayyara. Ayo kita pulang," bisik Daria yang sejak tadi masih berada di samping sang menantu tersebut. Namun Ayyara menggeleng pelan, menandakan bahwa dirinya tak mau pergi dari sana."Ayyara ingin tetap di sini ma." Mata sembabnya kini menatap gundukan tanah yang masih basah di hadapannya, dia lalu tersenyum sedih. "Dulu, mas Kieran pernah berjanji pada Ayyara.

  • Aku Tak Membencimu   193. Penyesalan

    Di depan sebuah ruang IGD, seorang perempuan terisak. Dia berjongkok sambil memeluk seorang anak laki-laki. Rasa bersalah dan takut bercampur menjadi satu. Bara yang sejak tadi berada di pelukan sang mama hanya bisa diam, tak peduli bau amis darah begitu menusuk ke penciumannya dan akan ikut mengotori seragam sekolahnya. Dia tak bisa menenangkan tangisan sang mama.Jujur, Bara sendiri juga masih shock melihat papanya tertabrak di hadapannya. Tapi dia tak bisa menangis, dia hanya bisa menahan rasa khawatir di pelukan mamanya. "Papa enggak apa-apa kan ma?"Akhirnya Bara bersuara, namun Ayyara tak sanggup untuk menjawabnya."Ayyara!"Bara menoleh, dari arah kejauhan sepasang suami istri menghampiri keberadaan Ayyara dan Bara. Mereka adalah Raymond dan Daria. Tampak jelas kekhawatiran di raut keduanya. Daria langsung berjongkok di hadapan sang menantu, memegang bahu Ayyara. Menyadarkan Ayyara bahwa mereka sudah datang.

  • Aku Tak Membencimu   192. Takdir Yang Begitu Kejam

    Setelah Bagas dan Viona melangkah pergi, mata Ayyara mulai menggenang. Hatinya benar-benar sakit dan hancur, Bagas tidak seperti dulu lagi. Ayyara telah kehilangan laki-laki yang dia cintai.Dia terpaksa menikah dengan laki-laki yang tak dia cintai, melahirkan anak dari laki-laki yang dia benci, ibunya kini meninggal, dan sekarang Ayyara benar-benar dilupakan oleh seseorang yang sangat dia sayangi. Sepahit itukah kehidupannya? Kenapa takdir begitu sangat kejam?"Jika tidak ada kebahagiaan dalam hidupku, kenapa aku harus dilahirkan?" Satu tetes air mata akhirnya terjatuh. Ayyara mulai berjalan gontai memasuki mobilnya kembali, dengan air mata yang semakin mengalir deras. Mobil berwarna merah itu mulai melaju kencang, menyusuri jalanan yang ramai. Ayyara seakan tak peduli dengan keselamatannya maupun sekitarnya. Tatapannya kosong, pikirannya kembali mengingat rantai kehidupannya sejak pertama dia menikah dengan Kieran. Dia sudah tak mempunyai kebahagiaan, bahkan tak tau lagi tujuan unt

  • Aku Tak Membencimu   191. Menerima Kenyataan

    Kieran yang masih menemani anaknya bermain di ruang tengah, sejak tadi tak bisa tenang setelah tahu istrinya ternyata meninggalkan rumah secara diam-diam. Apalagi berita tentang dirinya dan Ayyara terus saja semakin menyebar. Kieran takut akan terjadi sesuatu pada sang istri di luar sana.Namun tak beberapa lama, terdengar suara pintu utama terbuka. Kieran segera beringsut berdiri tanpa mempedulikan anaknya, dan langsung menghampiri ke arah pintu utama. Melihat Ayyara berjalan gontai sambil menghapus bekas air mata di pipinya yang masih basah, membuat Kieran seketika khawatir. "Apa yang terjadi padamu Ayyara?"Langkah Ayyara terhenti, tepat di samping Kieran. Pertanyaan laki-laki itu justru membuat air matanya mengalir deras, Ayyara mulai terisak.Kieran semakin bingung, istrinya sedikit pun tak mau menjelaskan. Dia ingin memeluk tubuh Ayyara untuk memberi ketenangan, namun tertunda saat Bara datang dan langung menggenggam salah satu ta

  • Aku Tak Membencimu   190. Pilihan Terbaik

    Saat ini Bagas tertunduk, merasa frustasi dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Dia berada di sebuah kafe, bersama Kieran dan juga Nasya. Bagas sudah menceritakan semuanya apa yang terjadi pada Kieran maupun Nasya. Karena Bagas tak punya siapa-siapa lagi untuk meminta bantuan selain pada mereka. "Sebenarnya saya tidak masalah jika harus menikahi Viona, walau karena kesalahpahaman ini. Tapi masalahnya, ayah Viona meminta saya untuk melunasi hutangnya pada pak Raymond sebelum pernikahan berlangsung. Jika saya tidak mau melunasi dan tidak mau melunasi hutangnya, ayah Viona akan melaporkan saya ke polisi karena telah melecehkan Viona. Saya yakin polisi juga tidak akan menyalahkan saya karena tidak ada bukti yang kuat jika saya telah melecehkan Viona, tapi Viona bilang jika saya tidak mengikuti keinginan ayahnya kemungkinan Viona yang akan dalam masalah."Nasya mengangguk paham. "Walau hanya melihatnya sekali saja, tapi saya tahu bagaimana sifat ayah Viona. Saya s

  • Aku Tak Membencimu   189. Sebuah Jebakan

    Seminggu setelah pemakaman Mira. Ayyara tak pernah lagi bertemu ataupun berniat untuk menemui sang kakak, Ayuma. Agra, yang saat ini sudah masuk di bangku SMP, Kieran yang membiayai sekolahnya di luar kota. Sesuai permintaan Ayyara, yang tak mau jika sang adik sampai diurus oleh sang kakak. Sampai saat ini kematian Mira membuat Ayyara berpikiran buruk pada sang kakak. Dari sifatnya Ayyara sudah tau, mana mungkin Ayuma mau mengurus adiknya. Bahkan Ayyara masih berpikiran, mungkin saja penyakit ibunya semakin parah hingga menyebabkan kematian pasti karena Ayuma yang tak merawat ibunya dengan baik.Sebenarnya Ayyara ingin menginterogasi Ayuma atas kematian ibunya, namun dicegah oleh Kieran. Dengan alasan, tak mau Ayyara semakin mendapat masalah di saat masalahnya bersama Kieran kini belum juga usai."Apa yang dikatakan mas Kieran memang benar. Kak Ayuma bisa saja balik menuduhku, menyalahkanku karena sudah sangat tak menjenguk ibu. Tapi aku kan mel

  • Aku Tak Membencimu   188. Apa Ini Salah Ayyara?

    Pagi itu, Kieran akhirnya membawa istri dan anaknya ke rumah Mira. Namun sampai sana rumah ibu mertuanya itu terlihat sangat sepi, padahal yang Ayyara katakan Ayuma juga berada di sana."Sepertinya tidak ada orang?" ucap Ayyara menebak. Tapi dia juga tak yakin, mengingat ibunya itu tidak suka meninggalkan rumah terlalu lama. "Tapi kita tunggu di teras saja, mungkin ibu sedang keluar ke suatu tempat dan akan segera pulang."Kieran mengangguk mengikuti saran sang istri. Mereka kemudian keluar dari mobil, Kieran menuntun Bara dan mengikuti Ayyara yang mulai berjalan menuju teras rumah Mira.Karena penasaran apakah di rumah benar tidak ada orang, Ayyara akhirnya memutuskan untuk membuka pintu utama tersebut. Dan anehnya pintu ternyata tidak dikunci, membuat Ayyara mengernyit bingung. "Jika di dalam rumah tidak ada orang, kenapa pintunya tidak dikunci?" Firasat Ayyara berubah buruk. Dia memutuskan untuk masuk ke rumah itu begitu saja, Kieran yang masi

  • Aku Tak Membencimu   187. Luka Yang Terus Disembunyikan

    Pukul lima pagi, Kieran terbangun dari tidurnya. Dia mengedipkan matanya sesaat lalu mengedarkan pandangannya. Dia sadar saat ini telah tertidur di sofa karena Ayyara mengusirnya dari kamar tadi malam. Padahal di rumahnya juga masih banyak kamar yang tidak terpakai, namun Kieran memilih untuk tidur di sana saja.Dia mulai beringsut duduk, membuat selimut tebal berwarna cokelat yang tadinya menutupi tubuhnya kini merosot turun. Kieran mengernyit bingung. "Seingatku, tadi malam aku tidak membawa selimut. Apa Ayyara yang memakaikannya padaku?""Bibi yang memakaikan selimut itu untuk tuan," sahut seorang wanita dari kejauhan yang sudah sadar jika sang tuan telah bangun. Kieran kini menatap ke arahnya, tampak kecewa dengan ucapan wanita itu barusan, namun Kieran menutupinya dengan senyuman tipis. Bi Sarah mulai menghampiri. "Terimakasih bi.""Tuan kenapa tidur di sini? Apa nyonya yang menyuruh tuan untuk tidur di sini?" Bi Sarah memasang raut khawatir

  • Aku Tak Membencimu   186. Hanya Orang Baru

    "Sebenarnya aku tidak apa-apa, maaf telah merepotkan kalian. Seharusnya kalian tidak perlu mendengarkan perkataan ayahku." Viona menunduk bersalah. Melihat hal itu Bagas tak tega. "Tidak Viona, ini sama sekali tidak merepotkan kami." Bagas kemudian menoleh ke arah Nasya yang juga masih bersama mereka. "Benarkan Nasya?"Nasya mengangguk menyetujui pertanyaan Bagas "Benar Viona, tidak perlu terlalu dipikirkan seperti itu."Viona tersenyum, setidaknya dia harus bersyukur karena bertemu dengan orang sebaik Bagas dan Nasya. Andai orang lain yang akan menabraknya tadi, pasti tentu akan marah saat Darka memintanya pertanggung jawaban padahal Viona nyaris tertabrak karena ulah ayahnya sendiri."Oh ya Bagas, Viona. Kalian tunggu di sini sebentar ya, biar aku yang menebus obatnya di apotek."Bagas dan Viona mengangguk mengizinkan, Nasya kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka yang masih duduk di kursi tunggu yang ada di rumah sakit itu.

DMCA.com Protection Status