Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 97: Permintaan yang Aneh dari Andina

Share

Bab 97: Permintaan yang Aneh dari Andina

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-25 12:22:10

Langga kebingungan, Andina kini menghilang, sudah ke sana kemari Langga mencari, tapi anak angkatnya ini tak terlihat juga.

Gelisahnya bukan main hatinya, kemana Andina yang agaknya marah dengannya ini perginya.

“Apakah dia cemburu? Tapi…apa mungkin, seorang anak remaja jatuh cinta dengan papa angkat sendiri, beda jauh lagi usianya?” batin Langga sambil berjalan tak bertujuan. Hatinya benar-benar pusing dan gelisah memikirkan kemana Andina ngilang-nya.

Hari ini Andina ber ultah yang ke 17 tahun, Langga 3 bulan lagi akan berusia 36 tahun. 19 tahunan mereka beda usia.

Walaupun belum terlalu tua, tapi Langga sadar diri, Andina anak angkatnya. Masa depan si cantik ini masih panjang. Masa dia harus mengorban masa depan anak angkatnya sendiri?

Langga berniat kelak akan menguliahkan Andina, kemana saja anak angkatnya ini mau. Karena dia sudah berjanji ke Astrid untuk menjaga dan memelihara Andina layaknya anak sendiri.

Langga ingat cerita Asrid, dia menikah siri dengan kekasihnya saat usiany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 98: Menikah Tanpa Perayaan

    Imam mesjid ini menatap wajah Langga dan Andina bergantian, saat ini hampir pukul 00.00 malam waktu setempat.“Kalian ingin menikah malam ini juga…? Apa nggak mau bersabar besok saja!” si Ustaz yang ternyata asal Indonesia ini sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua pasangan sepadan ini.Langga dan Andina mengangguk dan menggeleng berbarengan. “Kami tak mau membuat dosa pa Ustaz, jadi tolong nikahkan kami berdua malam ini!” sahut Langga.Saat Langga menceritakan siapa sosok Andina, si Ustaz ini akhirnya maklum. Tak dia sangka, kalau Andina ini anak angkat Langga sejak usia 5 tahun dan kini dari cinta anak dan ayah angkat, berubah jadi cinta pria dan gadis dewasa.Setelah mendengar cerita dan alasan Langga kenapa nikah buru-buru tanpa mau nunggu besok. Sang Imam Masjid ini lalu memanggil dua marbut nya dan meminta keduanya jadi saksi buat Langga dan Andina.“Mereka sudah tidur bersama sejak calon istrinya kecil, kalau tak dinikahkan, siapa yang menjamin keduanya tahan godaan,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 99: Kandi Si Anak Adopsi

    Selama proses kehamilan, pas naik kelas 11, Andina akhirnya berhenti sekolah, dan semua rekan sekolahnya tahu, kalau Andina jadi istri sang crazy rich Banjarmasin ini. Langga sengaja adakan resepsi mewah, dengan undang Gubernur dan Wagub Kalsel plus pejabat teras lainnya. Serta rekan-rekan usahanya, mulai Jakarta hingga Surabaya dan Bagoya. 10 artis ibukota di undang untuk hadir dan hibur ribuan tamu. Sehingga resepsi di hotel mewah ini sangat meriah. Bahkan yang bikin Langga bahagia, Adi Wibowo duduk ‘bersanding’ dengan Oma Juliana, seolah-olah keduanya orang tua Langga dan Andina. Ini juga sekaligus kembali mengangkat derajat Adi Wibowo, yang sempat jatuh ke titik nadir. Langga tanpa segan mengenalkan Adi Wibowo sebagai Om nya sendiri. Hal yang membuat Adi Wibowo menyesali kelakuannya di masa lalu, dan diam-diam sering memerah matanya. Hingga Oma Juliana tak sekali dua kali memegang lengan Adi Wibowo. Diam-diam si Om yang sangat tampan di masa muda ini, berdesir hatinya, perhat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 100: Merantau

    Kandi duduk termenung di depan nisan bertuliskan Rojiah, ibu angkatnya ini baru saja dikebumikan. Satu bulan setelah membuka jatidirinya.Mak Rojiah yang sejak lama menderita asma dan maag akut tak mampu bertahan lama, juga keterbatasan biaya berobat ke rumah sakit. Inilah yang membuat wanita setengah tua ini meninggal dunia.“Kalau aku punya duit, aku akan bangun rumah sakit, biar orang yang tak mampu bisa berobat gratis,” gumam Kandi lirih, sambil menatap nisan ini. Ingat susahnya ibu angkatnya berobat, karena di tolak rumah sakitKandi tak menangis, karena ibunya sudah hampir 3 tahun sakit dan dia merawatnya dengan baik dan semampunya, walaupun kadang harus bolos sekolah.Kini pun Kandi harusnya kelas 7 SMP, tapi terpaksa tak bisa melanjutkan, karena tak punya biaya, juga sambil menjaga ibu angkatnya yang sakit keras.Kandi kini hidup sebatang kara, walaupun ada dua saudara Mak Rojiah, namun setelah ibu angkatnya membuka rahasia dirinya. Kandi pun beranggapan dia kini anak yatim pi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 101: Tak Sengaja Terdampar ke Surabaya

    Kandi tanpa lelah ikut membantu memindahkan angkutan palawija yang akan di kirim ke Surabaya. Padahal Paman Ilui minta Kandi istirahat saja.Namun anak ini memiliki stamina yang kuat, makan 3 piring plus sempat tidur hingga 3,5 jam membuatnya fresh lagi.Dan inilah yang tak di duga-duga, saking capeknya, dan menunggu antrean masuk kapal barang kelamaan.Kandi iseng-iseng istirahat, keenakan istirajta Kandi malah ke tiduran di bak truk ini, yang akan angkut palawija ini ke…Surabaya.Sang sopir, Mang Tejo dan Arun, kernetnya sama sekali tak tahu, ada anak remaja tanggung yang tadi turut memindahkan barang ke truknya, terbawa truknya ke Surabaya. Di pikirnya Kandi ikutan Paman Ilui lagi pulang kembali ke Kabupaten Muara Hitam.Kandi yang ketiduran karena kecapekan, tak sadar sama sekali, kalau truk ini sudah masuk ke dalam kapal barang, yang akan berlabuh ke Surabaya. Padahal tujuan Kandi semula adalah ke Banjarmasin, bukan ke Surabaya.Begitu kapal ini sudah berlayar, kaget bukan main K

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 102: Ngaku ke Polisi, Tak Sadar Ikutin Jejak Kakek dan Ayahnya!

    Kandi dengan lihai mampu mengelakan tusukan belati itu, merasa serangannya mampu di elekan. Preman ini makin marah, rekannya yang tadi sempat terjerembab ke tanah berlumpur juga sangat marah.Kini Kandi dia bangkit dan mencabut belatinya lalu mengeroyok remaja tanggung ini.Takutkah Kandi? Ternyata justru sebaliknya, remaja tanggung ini benar-benar marah, dia malah dengan nekat melawan.Begitu datang serangan mengarah ke perutnya, Kandi memiringkan tubuhnya, lalu dengan pukulan mirip upprecut dia layangkan dan pas kena dagu si preman ini.Aughh…preman ini langsung tersungkur dan tak bangun-bangun lagi, di saat bersamaan Kandi kembali harus menghindari tusukan yang di lancarkan si preman yang terjerembab tadi.Dengan kemarahan meluap Kandi menendang sekuatnya orang ini dan tepat kena perut. Hingga orang ini terduduk, belatinya terlepas dari tangannya. Dengan menahan sakit si preman bangkit dengan langkah sempoyongan.Kandi mengambil pisau yang terlepas tadi, dan crassss…crasss…crasss….

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 103: Ziarah ke Makam Bunda dan Kakak

    Banyak yang kecele dengan penampilan Kandi, dikira dia sudah menjadi seorang pemuda, padahal usianya baru jalan 15 tahunan. Wajahnya yang selalu serius penyebabnya.Celana jeans dan baju kaos di padu jaket denim pemberian Bripka Yono, yang sudah Kandi anggap orang tua angkatnya ini cocok sekali di badannya. Juga sepatu kets bekas, yang ukuran kakinya cocok di kaki Kandi, tapi masih layak pakai.Setelah membeli tiket ekonomi seharga 550 ribu, Kandi pun naik kapal besar ini selama 3 hari 2 malam. Perjalanan lancar, karena tak ada gelombang tinggi. Untuk ngirit biaya, Kandi terpaksa hanya makan sekali sehari di kapal ini, yang harganya lumayan mahal.Kandi sangat antusias, dia seolah travelling saja, karena akan menuju ke sebuah pulau yang sama sekali tak di kenalnya. Kecuali hanya lewat bacaan di buku sekolah dan juga melihat tayangan di TV atau baca koran bekas.Kandi yang terbiasa tidur di mana saja, bisa nyenyak di kapal besar yang berpenumpang lebih 1000 orang ini.Begitu sampai di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 104: Ditampung Wanita Cantik, yang Ternyata...?

    “Nggak usah bu, aku tadi refleks saja menolong, ibu tak apa-apa..?”“Duhh tanganku lecet, kakiku juga kayaknya terkilir,” sahut wanita ini meringis dan baru sekarang sadar lengan dan kakinya terluka.“Ibu bisa bawa motor untuk berobat ke rumah sakit atau puskesmas nggak?” tanya Kandi lagi, sambil mendirikan motor yang terjatuh tadi.“Nggak tahu dek, duhh dasar jambret sialan!” kutuk wanita ini berjalan terpincang-pincang menuju motornya.Karena melihat wanita ini agak kesakitan, juga atas saran beberapa warga yang berkerumun dan sempat menyaksikan aksi Kandi tadi. Mereka minta remaja tanggung ini sekalian saja menolong membawa wanita ini berobat.Kandi pun mengiyakan, dia kini membawa motor ini dan si wanita ini duduk di jok motornya dengan berpegangan erat di badan kokoh Kandi.“Maaf ya bu, baju saya bau apek!”“Tak apa, yang penting kamu orang baik,” sahut si wanita ini cuek, sambil terus berpegangan ke tubuh Kandi.Setelah berobat di IGD puskesmas, wanita ini lalu meminta Kandi kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 105: Ternyata…Open BO

    Suatu hari…!Kandi pulang agak malam, ada kerjaan lembur yang tak bisa ditunda, karena pemiliknya ingin segera mengambil mobilnya isok pagi.Setelah pekerjaannya beres dan kembali di puji Mang Atok, Kandi dan dua pegawai lainnya permisi pulang, sambil mengantongi bonus lumayan besar dari bos bengkel ini.Kandi punya kebiasaan mandi langsung di bengkel ini, sehingga badannya tetap bersih dan harum setelah pulang kembali ke rumah Tante Nova.Kandi malam ini bermaksud ke mal mau beli pakaian baru, karena dia dapat bonus gede malam plus gaji bulan ini, yakni 3,5 juta dari Mang Atok.“Masih sempat, belum tutup, biasanya kan tutup jam 11 malam,” pikir Kandi, lalu menggeber motor jadulnya, hadiah dari Mang Atok yang sudah dia modif, lalu menuju ke mal terbesar satu-satunya yang ada di kota Bagoya ini.Kandi memilih satu jeans yang sejak dulu dia sukai dan idam-idamkan, yang identik dengan angka 5*1.Apalagi dia melihat discon gede-gedean, hampir 40 persen. Dari harga 1 jutaan jadi 600 ribuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29

Bab terbaru

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

DMCA.com Protection Status