Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 379: Hubungan Istimewa Tercipta Tanpa Sengaja

Share

Bab 379: Hubungan Istimewa Tercipta Tanpa Sengaja

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2023-12-04 07:33:39

Jelang sore, Ahmed yang pura-pura lumpuh kaki kanannya, kini sengaja keluar rumah, untuk pantau situasi.

“Tuan Bannon…taukah kamu apa sebabnya para milisi Al Ballak ini mengobrak-abrik desa kami ini,” kini Joha bicara agak berbisik, bahkan jarak keduanya juga dekat.

Tentu saja Bannon langsung menggeleng kepala. Awalnya dia pun tahu ada harta karun itu dari anggota milisi yang sengaja dia tembak kemarin sore.

“Kata mendiang suamiku dulu, di desa ini di sembunyikan harta karun yang jumlahnya sangat besar!” Joha kini mulai terbuka, kenapa desa mereka jadi incaran untuk di kuasai kelompok milisi bersenjata.

“Lantas…?” Bannon mulai tertarik dan mendekati Joha. Saking dekatnya keduanya malah mepet, seolah-olah rahasia ini jangan sampai ada yang tahu, termasuk dinding rumah ini.

Namun Bannon tak punya pikiran apapun, dia justru lebih tertarik soal harta karun ini. “Terus…di mana harta karun itu di sembunyikan?” bisik Bannon lagi makin antusias.

“Informasinya di gedung yang justru di kuasai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 380: Pimpin Pejuang Bebaskan Sandera

    Malamnya, Bannon dan Ahmed bergerak cepat, mereka kini sudah masuk keterowongan yang lumayan panjang. Ahmed sebagai penunjuk jalan bergerak gesit tanda daerah ini memang sudah biasa dia lewati, Bannon terus mengikuti di belakang, yang akhirnya sampai ke ujung terowongan yang terjadi ujung desa ini.Mereka lalu berlari agak cepat menuju ke arah gurun dan akhirnya sampai di sebuah gua di antara gunung-gunung berbatu cadas dan gersang.Begitu sampai, 5 orang penjaga bersenjata lengkap di depan gua ternyata sudah kenal dengan Ahmed, mereka paham dan meminta Ahmed dan Bannon masuk saja ke dalam gua, yang jadi tempat persembunyian pejuang ini.Abu Sad’r ternyata belum terlalu tua, usianya paling banter 30 tahunan. Begitu bertemu dan Ahmed mengisahkan siapa jati diri Bannon, Abu Sad’r tersenyum simpatik dan mengatakan dia sudah tahu kalau 50 serdadu pasukan perdamaian di tawan milisi Al Ballak.“Tuan Bannon tentu belum tahu bukan, siapa adanya kelompok Al Ballak ini?” Abu Sad’r menatap pemud

    Last Updated : 2023-12-04
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 381: Basmi Milisi Jahat, Peta Harta Karun di Dapat

    Bannon terpaksa menembaki beberapa rantai yang mengikat kaki para prajuritnya, dari 50 an orang ini, hanya 20 orang yang masih terlihat sehat. Sisanya terluka dan tak bisa angkat senjata.Inilah yang Bannon benar-benar murka, anak buahnya sempat di siksa para milisi ini, mereka marah karena salah satu anggota mereka sebelumnya di dor Bannon. Lalu balas dendam dengan menyiksa 50 serdadu ini. “Kalian cepat cari perlindungan, yang sehat ambil senjata 15 milisi yang sudah aku lumpuhkan di teras bangunan ini!” perintah Bannon.Bannon lalu bernembaki 10 orang anggota milisi yang tiba-tiba saja masuk ke dalam bangunan ini. Mereka bak laron mendatangi lampu dan semuanya tak berkutik di hajar senjata otomatis berperedam yang Bannon lesakan tanpa ampun.15 orang pasukannya kini mulai menembaki anggota milisi yang mulai kocar-kacir, setelah pasukan Abu Sad’r terus merangsek maju dan memberondong tiada henti dari segala jurusan.Bannon makin mengiriskan sepak terjangnya, dia benar menjelma jadi

    Last Updated : 2023-12-05
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 382: Cari Harta Karun Bersama Joha

    “Joha..! Heii kalian bawa Abu Bannon ke rumah sepupuku ini!” perintah Abu Sad’r pada anak buhanya, yang ternyata sepupu Joha sendiri.Dengan gunakan tandu darurat, dua anak buah Abu Sad’r membawa tubuh Bannon yang masih pingsan ke rumah janda jelita ini.Ternyata bukan hanya Bannon yang di bawa ke rumah untuk di obati, semua pasukannya yang terluka juga di bawa ke puluhan rumah penduduk untuk di obati.Warga sangat bahagia, hari ini pasukan Abu Sad’r mampu menumpas pasukan milisi yang menjajah desa mereka, yang sudah menguasai desa ini selama berbulan-bulan.Hingga mereka saling berebutan mengobati pasukan Abu Sad’r, termasuk anak buah Bannon ini, sebagai ungkapan terima kasih dan kebahagian, karena kampung mereka mulai hari merdeka.Cukup banyak juga anggota pasukan Abu Sad’r yang terluka, bahkan anak buah Bannon sendiri sibuk membantu mengobati 30 rekan mereka yang terluka ringan dan berat. Selain akibat siksaan pasukan milisi, juga ada peluru yang nyasar mengenai mereka.Hampir 200

    Last Updated : 2023-12-05
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 383: Tak Sengaja Ketemu Makam Ibu Kandung

    Keduanya kembali melanjutkan perjalanan, kali ini mereka bak orang sedang kasraman, sepanjang jalan saling berpelukan dan selalu berciuman mesra.Joha bak jadi gadis remaja lagi, sedangkan Bannon seolah sudah menemukan pengganti Bibi Ani dan Yurica. Namun mereka tak pernah bablas, sesuai peringatan Joha, agar pencarian harta karun ini berhasil.Walaupun sudah hampir menyerempet-nyerempet. Apalagi kadang Joha sering hampir lepas kontrol, pasrah saat mulut Bannon mulai menjelajah ke sana ke mari.Namun Bannon memang diakui bisa ngerem di saat kritis, dia langsung merapikan pakaian Joha dan kebablasan itu terhindari.Perjalanan mereka lancar, tak bertemu dengan pasukan atau milisi jahat. Walaupun Bannon tetap siaga, senjata otomatis dan dua pistolnya tak pernah lepas jauh dari badannya.Sebagai serdadu yang kini sudah berpengalaman, Bannon paham perjalanannya ini tak kalah berbahayanya.Setelah menempuh perjalanan seharian, akhirnya mereka sampai juga ke distrik Halabah. Kota ini terliha

    Last Updated : 2023-12-06
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 384: Hasil Tak Mengkhianati Usaha

    “Nanggung Joha, aku akan buka dinding kayu ini, kamu tunggu saja di atas!” dengan sepatu tentaranya, Abu Magun mencoba menendang dinding ini, satu papan jebol, lalu satu papan berikutnya ikutan jebol.Sehingga dia bisa masuk ke dalam terowongan itu dan ternyata ini sebuah terowong yang panjang dan gelap. Bannon kini naik ke atas lagi, cuaca sudah mulai gelap, karena malam sudah menjelang.“Sebaiknya malam ini juga telusuri terowongan ini, mobil kita sebaiknya aku sembunyikan dulu. Agar tak ada yang tahu kalau kita ada di dalam terowongan tersebut!” usul Bannon, Joha setuju, dan Bannon lalu menyembunyikan jeepnya, tak lupa dua pistolnya dia ambil.Kemudian sebelum mereka masuk ke terowongan yang gelap dengan hanya bersenter dari ponsel, Bannon menutupi bagian atasnya, sehingga tak ada yang tahu kalau di sini adalah sebuah terowongan.Kini terowong setinggi dua meteran dengan luas satu meteran mereka telusuri pelan-pelan, ternyata terowong ini lumayan panjang.Keduanya tak ragu melangka

    Last Updated : 2023-12-06
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 385: Jadi Miliuner

    Andai tak ingat masih harus urus harta karun ke Kuwait, baik Bannon terlebih Joha masih ingin berlama-lama di kota kecil ini. Mereguk nafsu yang tiada habisnya. Mereka bak mur bertemu baut, cocok!Bagaimana tak candu pemuda bangor ini, Joha benar-benar menggairahkan dan cepat belajar berbagai gaya yang dia sukai.Setelah baju kurungnya di lepas seutuhnya, Bannon sampai tak berkedip dan tak ada puas-puasnya menatap tubuh si denok ini. Selain putih mulus, juga ada bulu kecil di lengan dan kakinya, bahkan di atas bibir Joha ada bulu tipis mirip kumisGara-gara Joha jugalah, Bannon jadi demem perabotan berumput lebat, lebih menggoda pikirnya. Walaupun Joha sering bilang risih, tapi Bannon melarang kekasihnya memangkasnya, termasuk bulu ketiak tipis milik wanita denok ini.Hingga Bannon sering berseloroh, nafsu Joha sangat tinggi dan itu terbukti, tak bisa di pegang perabotannya, langsung saja nge-gas harus di tuntaskan.Kini dengan mobil SUV berharga mahal tersebut, Bannon bisa tancap gas

    Last Updated : 2023-12-07
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 386: Joha Tertembak Gerombolan Bersenjata

    Bannon tak buru-buru bertindak, dia mengikuti kemana Joha mereka bawa. Kini sesampainya di dekat kuburan ibunya mereka berhenti. Terlihat seorang pria yang rupanya pemimpin komplotan ini mendekati Joha.Bannon menghitung selain pemimpinnya ini, ada 11 orang anggota komplotan dan semuanya mengokang senjata. Dengan wajah senyum-senyum liar melihat kecantikan Joha.“Hmm…siapa kamu, ngapain kamu malam-malam ke sini hahh!” bentak pria ini, sambil dengan nakal membelai wajah jelita wanita ini. “A-aku hanya tersesat di sini,” sahut Joha dengan wajah agak pucat, karena tak menyangka dia tertangkap, sambil berharap Bannon segera bertindak menolongnya.“Tersesat…kamu jangan bohong, aksen bicara kamu bukan warga distrik Halabah. Kamu ini seperti orang Suriah di bagian Barat. Mengakulah, apakah kamu tahu soal harta karun di sini, atau kamu akan menerima nasib sangat buruk, kami perkosa bergantian!” ancam si pria yang penuh cambang bauk wajahnya, Joha sampai mau muntah mencium aroma busuk saat d

    Last Updated : 2023-12-07
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 387: Abu Talhah Bongkar Siapa Ayah Kandung Bannon

    Abu Talhah langsung lakukan penyelamatan darurat, setelah memberikan suntikan anestisi. Dia mulai membersihkan bekas luka tembak di tubuh Joga. Akibat peluru yang nyasar di sisi kiri perut wanita jelita ini dan mengeluarkan serpihan peluru.Setelah bersih luka tadi di jahit, nasib baik rupanya berpihak pada Joha, Abu Talhah masih punya stok 2 kantong darah yang sesuai dengan golongan darah Joha.Banyaknya kehilangan darah membuat Joha harus menerima donor darah sebanyak dua kantong. Bannon sampai heran sendiri, karena kini Abu Talhah menempelkan sebuah serbuk yang di beri air diatas luka, bukan di perban.“Itu apa fungsinya Tuan Abu Talhah?” “Ini berfungsi menyembuhkan luka luar dan dalam, ini ramuan dariku. Nanti kamu bawa 5 kantong kecil, yang harus di tempelkan selama 5 hari berturut-turut, agar lukanya segera pulih. Sekarang kekasih kamu ini tinggal rehat untuk sembuhkan luka tembaknya, sambil habiskan dua kantong darah ini!”Kini kondisi Joha sudah membaik, wanita cantik ini s

    Last Updated : 2023-12-08

Latest chapter

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status