Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 307: Menolong Wanita Muda

Share

Bab 307: Menolong Wanita Muda

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2023-10-29 14:12:41

Abu Magun terbangun saat Soleh menowel lengannya. “Bangun Om, kita sudah sampai di perbatasan Syria!” Abu Magun mengejapkan mata dan dia melihat gurun pasir yang membentang di depan mata dan ada tulisan negeri Suriah.

Pagi sudah mulai menjelang, mereka memang hanya berdua, Gal Jenner tadi malam ternyata berubah pikiran ikut. Dia minta di antar ke Kedubes Israel di Baghdad, lalu Abu Magun dan Soleh berdua melanjutkan perjalanan.

Gal Jenner beralasan dia dapat telpon dari ayahnya, yang minta dia segera melaporkan diri ke kedutaan, untuk di jemput dan di bawa pulang ke Tel Aviv.

“Maaf honey, orang tuaku sangat khawatir, makanya aku harus pulang ke Tel Aviv, kelak kita berjumpa lagi yaahhh!” Gal Jenner mengecup bibir Abu Magun, lalu bergegas masuk ke kantor kedutaan Israel, dan Abu Magun bersama Soleh lanjutkan perjalanan.

Abu Magun memaklumi alasan Gal Jenner, wajar saja ortunya khawatir, apalagi Gal Jenner sempat hilang di culik.

Walaupun dia agak berat juga berpisah, karena mereka puny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 308: Terjebak di Medan Perang

    Abu Magun awalnya hanya ingin menebus, bukan berniat membawa perempuan muda ini bersamanya. “Heii tunggu apa lagi, pergi kalian sono cepat!” wanita setengah tua yang ternyata istrinya malah mendorong Abu Magun dan perempuan muda ini, agar keluar rumah dan dia langsung menutup pintu, lalu klik menguncinya dari dalam.Sesaat Abu Magun sampai mematung di halaman di depan rumah ini. “Kenapa jadi begini…?” gumam Abu Magun bingung sendiri. Sambil menatap perempuan muda ini, yang wajahnya masih sembab, bahkan seperti ada kekerasan di lengannya.Tak ada jalan lain, Abu Magun lalu membawa wanita malang ke mobilnya dan kini dia bawa saja ke penginapan. “Nanti akan aku tanyai, siapa dia sebenarnya dan kenapa orang tuanya mau menjualnya,” pikir Abu Magun, sambil menjalankan mobilnya.Dia melirik, wanita ini malah terlihat lega sambil beberapa kali membersihkan cemung di pipinya. Sepanjang jalan menuju ke penginapan, perempuan muda tak pernah bicara, hanya yang aneh, dia terlihat begitu plong.Abu

    Last Updated : 2023-10-29
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 309: Bantu Pejuang Revolusi

    Saat itulah sebuah rudal lagi-lagi hampir mengenai mobil mereka, bukan main kagetnya Soleh. Tapi Abu Magun malah marah bukan kepalang, agaknya pesawat ini sengaja ingin menjadikan mereka sasaran.Tak sengaja Abu Magun melihat beberapa orang sedang sibuk memasang rudal-rudal ke peluncur senjata, mereka berada agak terlindung di sisi bukit dan pepohonan.“Soleh ke arah sana, kita datangi mereka itu!”“Baik Om…!” Soleh lalu tancap gas, tapi sekitar 50 meteran dari tempat ini, Abu Magun malah meminta Soleh menyembunyikan mobil ini di sela-sela bukit dan pohon besar.“Kalian bersembunyi, jangan keluar dari mobil.” Tanpa menunggu jawaban Soleh dan Mahia, Abu Magun lalu berlari dan mendatangi 5 orang itu, mereka sedang mengarahkan rudal pada pesawat yang masih meraung-raung di lain desa ini.Soleh melihat dari kejauhan, Abu Magun terlihat berbicara sambil menunjuk-nunjuk pesawat itu.Ke 5 orang ini terlihat mengangguk-angguk paham. Abu Magun kini terlihat langsung ikut membantu memasang ruda

    Last Updated : 2023-10-30
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 310: Incar Pangkalan Militer Untuk Diledakan!

    “Kita ke perbatasan Israel,” ceplos Abu Magun sambil memejamkan matanya, untuk beristirahat, setelah sebelumnya bikin kehebohan di Desa Ja’n, yang porak poranda di hajar dua pesawat zionis.“Siap Om..!” Soleh lalu memasang peta satelit di ponselnya lalu menaruhnya di dasboard mobil. Perjalanan jauh dan penuh resiko kembali mereka lakukan saat ini. Soleh sudah bisa menduga kalau bakal ada pertempuran seru lagi.Remaja ini benar-benar berlakon jadi asisten Abu Magun, baginya berpetualang dengan pemuda ini walaupun penuh resiko. Tapi membuat dia sangat antusias.Kini dia malah tak berpikir lagi mau melanjutkan pendidikan ke Mesir, maunya terus bersama Abu Magun saja.Malam menjelang, perjalanan panjang terus di geber Soleh, setelah hampir 8 jam dan hari pun sudah pagi. Abu Magun minta beristirahat di sebuah kota yang bernama Kom City.Ketika turun dari mobil, barulah Abu Magun sadar, Mahia agak ribet kalau jalan cepat dengan baju kurungnya ini.“Mahia…maukah kami pakai celana panjang?”

    Last Updated : 2023-10-30
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 311: Kaget Dirinya Kini Jadi Buruan

    Abu Magun sesaat diam, dia sempat melihat Soleh terus bergerak dan ia terbelalak saat melihat remaja ini sangat nekat. Yakni menaruh dua bom di bawah pesawat tempur yang berjejer di pangkalan militer ini.Yang bikin Abu Magun terperanjat, di pesawat itu sudah terpasang rudal-rudal, yang agak nya bakal beraksi, tinggal nunggu perintah saja lagi.Abu Magun sudah bisa membayangkan betapa akan gegernya pangkalan militer yang berisi hampir 1500 prajurit ini.Abu Magun lalu meletakan bom di samping gudang senjata ini, dia tak jadi masuk ke dalam, apalagi waktu terus berjalan, kini dia hanya punya waktu kurang dari 15 menitan, sebelum bom-bom ini meledak.Kini tersisa dua bom lagi, waktu tinggal 5 menitan lagi, Abu Magun terpaksa menaruh sembarangan saja lagi, dia berpacu dengan waktu dan yang kini tersisa 2 menitan lagi.Dengan berlari cepat, Abu Magun melempar begitu saja bom waktu ini, hingga 15 serdadu itu kaget dan mereka melihat bayangan Abu Magun berlari.“Heiii ada penyusup…!” teriak

    Last Updated : 2023-10-31
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 312: Diminta Pulang, Loli Mau Melahirkan dan Kondisinya..?

    Takutkah Abu Magun dengan dengan ancaman itu, sama sekali tidak, pemuda ini agaknya malah penasaran tak terkira. Siapa dalangnya yang adakan sayembara itu. Hadiahnya pun tak main-main, yakni 5 juta dolar amerika. Namun semuanya berubah saat dia mendapat telpon dari Bagoya, Kendra lah yang menelponnya dan minta keponakannya segera pulang ke Bagoya, karena Loli sakit dan mau melahirkan! “Anak Loli katanya anakmu Aldi…pulanglah segera, dia sakit!” itulah telpon Kendra, yang membuat Abu Magun langsung terdiam. Kendra tak menjelaskan apa sakit Loli, hanya berpesan agar Abu Magun jangan menunda-nunda pulang ke Indonesia. Abu Magun kini menatap Mahia dan Soleh, sudah 2 hari mereka berada di tempat Abu Harun. Abu Harun pun sudah tahu siapa Mahia dan juga Soleh ini. “Aku akan mengangkat Mahia jadi anak angkatku, kebetulan aku dan istriku hanya berdua di sini, anak kami sudah menikah dan pindah ke kota lain. Biarlah Mahia di sini dan akan sekolah nanti. Dia juga punya berbakat jadi perawat,

    Last Updated : 2023-10-31
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 313: Pergi dengan Cinta

    Kendra menatap Loliana Setiawati yang kini di pasangi slang infus di tangan, dokter memutuskan Loli harus di rawat di rumah sakit. Karena penyakitnya itu.Loli lalu menelpon orang tuanya dan akhirnya Ira bisa di bawa pulang, dan orang tuanya bergantian menjenguk dan menjaga Loli, selama itu pula Kendra tak datang menjenguk.Hari ke 7, barulah Kendra menjenguk Loli lagi, wajah wanita ini masih pucat. “Maaf Loli, aku tak bisa menjenguk kamu selama 6 harian ini. Karena paman ku Rompas Wagira berpulang pas hari kedua kamu di rawat, maklum-lah usia tua, beliau sudah hampir 78 tahunan…!”“Tak apa Bang…aku yang berterima kasih jadi merepotkan kamu. Turut berduka cita juga buat kakek suamiku itu!”“Bagaimana kondisi kamu sekarang Loli…?” Kendra menatap wajah cantik lembut Loli, yang di matanya memang sangat jelita dan keibuan.Sehingga tak aneh Abu Magun jatuh cinta pada janda Notaris Ridwan ini. Apalagi aslinya Abu Magun haus kasih sayang seorang ibu. Sebab sejak lahir dia tak memiliki ibu k

    Last Updated : 2023-11-01
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 314: Tutup Hati Buat Wanita…!

    Jelang senja, barulah keduanya pulang dari pemakaman ini, Abu Magun juga sempat ziarah di makam kakek Rompas, yang letaknya masih di area TPU ini.Walaupun masih ingat kebaikan-kebaikan kakek ini. Tapi tentu kadar sedihnya tak sama. Kehilangan Loli dan bayi mereka sekaligus benar-benar membuat jiwa Abu Magun terpukul sekali.“Aldi, sudah senja, cuaca juga gerimis, ayoo kita pulang!” ajak Kendra, sambil berdiri di dekat keponakannya ini.“Baiklah Om…maafkan kalau aku masih agak syok…aku masih tak menyangka Loli dan bayi kami akan pergi secepat ini!” Abu Magun lalu menghela nafas panjang.Kendra menarik tangan Abu Magun agar berdiri, kini mereka jalan beriringan menuju ke mobil yang terparkir di depan TPU.“Memangnya selama kalian dekat dan memutuskan menikah, apakah Loli tak pernah cerita, kalau dia memiliki riwayat penyakit berbahaya itu?”Abu Magun langsung menggeleng. “Aku pun sama seperti Om, sama sekali tak menyangkal Loli memiliki penyakit yang sangat mematikan ini Om. Ini benar-

    Last Updated : 2023-11-01
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 315: Bertemu dokter Cecilia, Anak Kekasih Kakek Langga

    Satu tahun kemudian…!Waktu memang cepat bergulir, sehari bak satu jam, seminggu bak sehari, sebulan bak setahun dan setahun seolah hanya satu bulan.Kini setahun setelah kematian Loli dan bayinya, Abu Magun sudah bisa menjadi dirinya kembali, tak lagi selalu terbayang wajah Loli. Sampai-sampai Abu Magun tak pernah terlihat mendekati wanita manapun dalam rentang waktu setahunan.Sikapnya ini sempat bikin Kendra dan ayahnya, Kandi khawatir, takut kalau Abu Magun dingin selamanya dengan wanita. Arini, adiknya yang pendiam pun pernah mengoloknya, agar si Abang ganteng nya ini jangan sampai berubah belok.Arini yang semula tak akrab dengannya, begitu mendengar kabar musibah yang menimpa istri siri Abangnya ini, di tambah lagi dengan meninggalnya kakeknya sendiri, Kakek Rompas Wagira, tak lama setelah Kendra pulang ke Banjarmasin, Arini malah minta antar private jet ke Bagoya dan menemani Abang nya ini.Kebetulan saat itu liburan kenaikan kelas, sehingga Arini menjadi akrab dengan Abu Magu

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status