Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 272: Tertawan Serdadu Musuh

Share

Bab 272: Tertawan Serdadu Musuh

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-11 17:35:10

“Sejujurnya…aku anti perang, apalagi membunuhi orang-orang tak berdosa. Kalau boleh, aku pingin kedamaian. Kenapa sih orang pada suka perang yaa, enteng banget bunuh membunuh sesama manusia, kayak nggak ada harganya nyawa?” gumam Gal Jenner sambil termenung, hingga kebabnya yang baru separu di makan belum dia habiskan.

Aldi terdiam sejenak, ucapan Gal Jenner bak menyentill batinnya, karena saat ini Aldi lagi pingin-pinginnya bertempur.

“Itu…kamu tanyakanlah pada elit negaramu Gal. Tapi apa mungkin…? Selama zionist masih caplok tanah Palestina, maka selama itu pula sulit ada kedamaian di negeri kalian!”

“Jangan kaget Tuan Aldi, tak semua orang Yahudi benci warga Palestina, banyak yang hidup damai hingga saat ini!” bantah Gal Jenner.

“Hmm…iya, aku pun tahu soal itu, kamu kira aku sembarangan membunuh? Nggaklah… sasaranku pasti serdadu saja, anak-anak dan wanita apalagi orang tua, tak bakal aku ganggu. Kalau ingin damai, kenapa zionis malah ingin hilangkan Palestina?” Aldi kini balik b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 273: Jatidiri Terkuak, Kaget Pasukannya Dibantai..!

    Gal Jenner sama sekali tak tahu, saat dia ikut pasukannya kembali ke markas. Di saat bersamaan, Aldi pun tertangkap pasukannya dan di bawa ke tahanan mereka. Aldi pun mengalami siksaan keras dari pasukan ini.Aldi sudah pingsan saat di angkat pasukan zionist ini ke sebuah penjara khusus. Sesaat sebelum pingsan dan menerima siksaan bertubi-tubi di tubuh kekarnya, yang hanya Aldi ingat, sang komandan pasukan memukulnya dengan keras di tengkuk dengan popor senjata, hingga dia pingsan.“Awass kamu bangsaattt…!” desis pemuda ini, dan iapun ambrukkk ke pasir, Aldi pun tak ingat apa-apa lagi, setidaknya ini menolongnya dari siksaan serdadu lainnya.Aldi tak tahu berapa lama dia pingsan, begitu sadar, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Aldi sampai memejamkan mata menahan perih dan sakit-sakit itu.Untung saja tak ada tulangnya yang patah, tapi ia menderita babak bundas di seluruh tubuhnya. Teringatlah Aldi dengan pesan Abu Thalhah yang dulu pernah menolongnya dan malam-malam saat memand

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 274: Ada Ubi Ada Talas, Ada Budi Ada Balas..!

    Setelah di beri makan dan obat, Aldi pun tidak lagi di kembalikan ke tahanan sebelumnya, rupanya gertakan Aldi soal Jenderal Ehud Jenner manjur juga.Dia tempatkan di sebuah tahanan yang di huni 7 orang, tapi di sini makanan relatif lebih baik dan tidak berdesakan ruangannya.Aldi pun berkenalan dan mereka ternyata anggota milisi lain yang sama-sama pro Palestina. Sama seperti Aldi, menunggu untuk tukar guling dengan tahanan zionis yang di tawan pasukan pejuang Palestina.Kini di hari ke 3 setelah di beri makan dan obat-obatan, Aldi pun merasa fisiknya kembali prima, walaupun bengap-bengap di wajahnya masih ada.Dendamnya pada pasukan yang menangkapnya itu masih kuat, tapi terhadap Mayor Barak Sharon ia berterima kasih, dalam hati berjanji tak akan ganggu si Mayor ini, bila ada kesempatan lolos.Sebab diam-diam Aldi sudah punya rencana dan ke 7 orang itu awalnya pesimis. Tapi Aldi menyakinkan mereka dan akhirnya kini semuanya setuju.Dalam beberapa hari ini Aldi sudah mempelajari, pas

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 275: Ingin Pulang ke Indonesia

    Pria muda ini duduk santai sambil menikmati sarapan paginya, hampir satu bulan setengah, baru kali ini dia merasakan nikmat yang luar biasa makan di pagi hari, usai laksanakan kewajiban ibadahnya. Ditemani dua pria Palestina yang merasa bangga bisa dekat dengan pemuda ini.Di depannya terhampar kebab roti juga buah-buahan juga minuman hangat. Tapi pria muda ini tidak kemaruk, dia hanya makan tanpa perlu kenyang berlebih. Sisanya langsung ia bagi-bagi ke semua pejuang.Semua orang yang melihat wajahnya, langsung mengangguk dalam-dalam, dia lah si Macan Gurun. Sosok yang paling menakutkan bagi tentara zionist. Tapi jadi pahlawan bagi kaum pejuang Palestina.Ulahnya yang menghancurkan markas militer zionist tak jauh dari perbatasan Israel-Lebanon sudah menyebar ke mana-mana. Bahkan aksinya membantai serdadu musuh dianggap bak legenda saja.Tapi banyak yang hanya kenal namanya, tapi jarang tahu bagaimana sosok aslinya. Aldi bahkan lebih di kenal dengan nama julukannya, Abu Magun, alias Ab

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 276: Ditampung Gadis Turki

    Wanita cantik dan pria muda ini, terus ribut hingga mengganggu pengunjung pub lainnya. Mereka agaknya tak berani melerai keributan tersebut, apalagi agaknya si pria itu mulai mabuk.Seorang waitress yang coba menegur, tapi malah kena damprat pemuda itu. Bahkan terlihat mendorong keras si waitres wanita ini, hingga terjengkang.Jatuhnya tepat di samping Abu Magun, tapi sebelum jatuh ke lantai, Abu Magun refleks menahan tubuh waitres ini.Melihat ulah kasar pria ini, apalagi saat menatap waitres wanita ini yang tak kalah cantiknya dari wanita yang ribut dengan pria tadi, Abu Magun pun geregetan juga. Kini dia bangkit dari duduknya.“Bung, kalau mau ribut jangan di sini, silahkan kalian keluar dari pub ini dan ributlah di luar sana sepuas kalia,” tegur Abu Magun, dalam Bahasa Turki yang fasih.Keduanya sesaat diam, si pria ini menatap tubuh Aldi yang tinggi besar, tak kalah dari tubuhnya.“Kamu jangan ikut campur, pergi sana, atau ku pukul ka..aughhhh!” suaranya terputus, saat tamparan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 277: Pervin Ternyata…?

    “Kamu kok berani sekali ajak aku ke rumah, padahal belum tahu siapa aku sebenarnya?” pancing Abu Magun, sambil minum kopi yang baru di sodori Pervin.“Hmm…Tuan Abu juga berani banget minum kopi yang aku beri, kalau ada racun sianidanya bakalan koit kan!”“Apaaa…!” kaget bukan kepalang Abu Magun, tapi Pervin langsung tertawa.“Waduhh jangan becanda kamu Pervin!” sungut Abu Magun dan kini jadi ketar-ketir juga, kalau benaran ada racun sianida di kopi ini, selesailah dia dengan mudah di kamar gadis cantik ini.“Husss…aku hanya bercanda, aku percaya dengan kamu karena kamu dari Indonesia, dan tadi di bar telah menolongku!” ceplos Pervin, dia malah mengambil kopi dari tangan Abu Magun dan minum.“Nah, aku pun minum, artinya aman kan!” barulah kini Abu Magun lega dan plong.“Gila kamu Pervin, bikin ketar-ketir saja, kamu seperti seorang agen saja!” cetus Abu Magun.“Hmm…tebakan kamu kok pas, iyah aku memang seorang agen, tapi aku agen dari pemerintah kami juga. Makanya aku tertarik saat kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 278: Dua Pengemis, Ibu dan Anak

    Abu Magun dan Pervin bak botol bertemu tutup, mereka sama-sama mempunyai fantasi liar dan kadang bikin deg-degan.Pria tampan ini bukan sehari atau dua hari bertahan di flat Pervin, tapi sampai 2 minggu. Keduanya bisa berkencan di mana saja, bahkan saat di bar tempat Pervin kerjanya pun mereka pernah nekat bercinta.Kala Pervin ke bar ini, lalu diam-diam menyusul Abu Magun ke toilet, dan sempat-sempatnya keduanya melepaskan nafsu di sana.Di mobil pun jangan di tanya lagi, keduanya bak jadi ritual tetap, nekat bercinta saat mobil masih jalan. Untung saja mobil yang di beli Abu Magun ini pakai riben gelap. Kalau terang akan keliatan kelakuan keduanya yang bisa bikin geger.Lama-lama keduanya benar-benar saling suka dan seperti-nya enggan berpisah, karena memiliki hobby yang suka nyerempet ini.Pas lagi di minggu ke kedua, Pervin di minta ke Ankara, untuk laporan ke markas besar. Sudah bisa di duga, sepanjang jalan menuju ibukota Turki ini, keduanya tak pernah melewatkan bercinta sepanj

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 279: Tak Sengaja Bertemu Qawiya

    Wajah Pervin merengut, dia tak dapat izin ke Indonesia menemani Abu Magun. Apalagi Abu Magun tidak bisa memastikan berapa lama ia akan berada di Indonesia.Di Bandar Udara Internasional Esenboğa, keduanya lama berpelukan seakan enggan berpisah. Semua orang melirik iri, karena Pervin sangat cantik dan Abu Magun juga tampan, pasangan yang sepadan, batin orang-orang yang melihat pasangan ini.Setelah kembali saling cium, Abu Magun pun masuk ke ruang keberangkatan, karena sudah panggilan yang kedua.Mobil mewahnya sudah di berikan buat Pervin, Abu Magun juga memberi uang tak sedikit buat kekasihnya, yang berencana akan lanjutkan studynya.Setelah duduk di kursi VIP nya, Abu Magun menaruh kacamata hitamnya di dahi dan dia sejak duduk, selalu di tatap seorang wanita cantik berkerudung hitam senada dengan pakaian kurung di kursi sebelahnya.Wajahnya khas wajah Timteng, hidung mancung, mata tajam dan bibir merah, dengan make up tipis.Seorang pramugari menawarkan minuman, tapi Abu Magun menol

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 280: Akhirnya Bertemu, Abu Magun Mendadak Melow!

    Kendra Sulaimin baru saja selesai melaksanakan sholat Juhur, saat pintu lapas di buka dua orang petugas Lapas.“Bung Kendra, ayoo saatnya pamitan dengan rekan-rekan satu sel…hari ini saudara bebas bersyarat,” tegur petugas Lapas itu, Kendra mengangguk, dia sudah tahu seminggu yang lalu, kalau hari ini bakal bebas bersyarat.“Kawan-kawan, aku pamit dulu, sampai bertemu di lain kesempatan dan moga kalian juga bebas secepatnya.” Kendra lalu berpelukan dengan 7 napi lainnya dan mereka tentu saja merasa sangat kehilangan sosok tahanan ‘istimewa’ ini.Hari ini tepat 10 bulan Kendra menghuni Lapas, dia bebas lebih cepat 2 bulan dari putusan pengadilan. Karena di anggap berkelakuan baik dan jadi contoh napi lainnya.Selama Kendra menghuni Lapas ini, semua tahanan bak dapat durian runtuh. Makanan selalu enak-enak, rokok juga lancar. Sebab Kendra sengaja belikan mereka makanan layak, melalui para sipir di penjara ini, dan pastinya Kendra juga di takuti.Karena ada yang tahu kalau dia mantan pej

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15

Bab terbaru

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

DMCA.com Protection Status