Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
#part39
( POV Dirga )
Aku bergegas menuju kamar mandi. Ku putuskan untuk mandi lagi, meski sebelum pergi ke luar rumah tadi aku sudah mandi. Ya, aku hanya ingin meluapkan penatku. Ku nyalakan kran, seketika air kran jatuh menerpa wajahku. Lalu, berlahan pun membasahi seluruh tubuhku. Aku resah, kesal, semua rasa penat bercampur aduk di hatiku saat ini. Kenapa kini hidupku tak tenang? Kenapa hidupku semakin pelik? Apa aku harus mengakhiri cinta terlarangku?
Aku hanya mampu bergerutu pada kucuran air yang jatuh menerpa wajahku. Aku hanya mampu bercerita pada dinding kamar mandi yang selalu menjadi pelampiasan atas segala keluh kesahku. Lagi, aku hanya mampu mengeluh seorang diri.
Hari ini adalah hari yang cukup berat bagiku. Bagaimana aku tak merasakan resah gelisah, hingga cemburu yang membakar hatiku? Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri Riska keka
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part40Aku sedang bahagia bercanda tawa bersama anak - anakku beserta sahabat - sahabatnya. Rasanya seperti mengulang kembali masa remajaku dulu. Berkumpul dengan sahabat, makan receh dan membahas soal cowok idamannya masing - masing. Ah... rasanya memang masa remaja adalah masa yang paling indah. Tidak ada problem yang pelik. Tidak tau apa itu sebuah prahara. Bahkan masalah sulitnya ekonomi. Ya, masa remaja tak mengenal hal itu. Karena problem yang paling berat ia hadapi hanyalah PR Matematika atau cowok idamannya sudah di tikung sahabatnya sendiri.Ya, memang benar adanya. Kita hidup ada masanya. Masa muda hingga akhirnya masa tua. Perbedaan teramat jauh. Perbedaan segala sikap, sifat dan segalanya berpengaruh dalam setiap hal yang kita lalui. Masa mudaku telah berlalu. Meski bisa di katakan aku belum puas menikmati masa mudaku.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part41Malam semakin larut, dingin angin malam pun mulai merasuk. Aku ingin beranjak dari sofa warna jingga di ruang tamuku, tapi rasanya tubuhku berat. Rasanya enggan bergerak. Sedangkan mataku sudah mulai lelah. Entahlah, rasanya aku enggan untuk bergerak menyusul suamiku yang sudah terlelap di kamar.Akhirnya, ku putuskan untuk tidur di atas soffa warna jingga ini." Bu...bu...bangun..."Terdengar samar - samar suara mas Dirga. Aku pun mencoba membuka mataku yang seperti telah terekat, sulit terbuka." Bu...bangun...jangan tidur disini...hayu pindah ke kamar."Lagi - lagi, suara suamiku berusaha membangunkanku." Malas pak...ngantuk...ibu tidur disini aja." Sahutku dengan keadaan mata yang masih terpejam.Akhirnya aku merasakan tubuhku seakan melayang. Bukan mimpi, ini nyata. Melay
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part42( POV Dirga )Aku bahagia, sungguh sangat bahagia. Akhirnya aku bisa melepaskan rasa rinduku yang membara karena rasa cemburuku. Y rinduku kepada Riska. Cemburuku, akibat seringnya pertemuan tak terduga antara aku, Riska dan adikku. Aku cemburu, melihat Riska dekat dengan adikku. Aku tak rela, tak akan pernah rela jika harus berbagi dengan pria lain bahkan terparahnya adalah dengan adikku sendiri. Tak mau cinta Riska terbagi. Riska hanya milikku, itu yang aku mau.Hari ini aku terpaksa berbohong dengan istriku. Alasan bisnis dengan Toni, sahabatku. Alasan untuk survey keluar kota dan harus menginap, hingga aku tak bisa pulang ke rumah.Ya, itu hanya alasanku saja. Agar aku bisa lebih lama memadu kasih dengan Riska. Ada rasa bersalah pada istriku, karena aku membohonginya. Tapi harus bagaimana lagi, berbohong adalah jalan satu -
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part43Salahkah aku jika detik ini sangat membenci suamiku? Salahkah aku jika jari telunjukku ini menudingnya, seakan semua yang terjadi akibat kesalahan suamiku? Ya, meski memang bukan kesalahan mutlak dari suamiku atas kehilangan calon anakku, tetap saja bagiku semua salah suamiku!!!Aku ingin memakinya. Mencercanya dengan seribu kata sebagai ungkapan atas kecewaku. Tapi, aku tak bisa. Tak sudi lagi rasanya berdebat mulut dengannya. Percuma, mungkin baginya kehilangan calon bayi ini hal sepele baginya. Entahlah, tangis tragis di sampingku tadi benar - benar tulus atau sekedar sandiwara saja. Bahasa kalbuku tak bisa memahami lagi ketulusan suamiku.Karena jujur sekarang aku pun tak bisa membedakan mana sikap yang tulus dari suamiku atau sikap sandiwaranya. Mana kejujuran mana kebohongan, semua nampak sama. Semua seperti fatamorgana.Aku ke
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part44Seminggu telah berlalu pasca aku mengalami keguguran. Karena harus di kuret, aku harus istirahat total. Kini kondisiku mulai membaik. Aku pun sudah mulai melakukan aktifitas kecil, karena aku sudah merasa bosan hanya terbaring di atas ranjang. Seminggu telah berlalu, aku juga mulai mengajak hatiku untuk berdamai dengan keadaan. Aku harus semangat, aku harus bisa ikhlas melepaskan calon anakku yang telah hilang dari rahimku.Tentu bagiku cobaan ini sangat berat. Hingga membuatku serasa hidup tanpa nyawa. Serasa hidupku seakan telah berakhir, karena aku sudah terlalu tinggi menaruh harapan pada calon anakku dalam perutku kelak. Ya, berharap adanya anak ini akan semakin memperjerat suamiku agar tak meninggalkan keluarga kecil kami. Berharap karena adanya calon anak ini, suamiku bisa berubah. Ternyata, takdir berkata lain. Ternyata titipan itu hanya sementara.
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part45( POV Dirga.)Aku hanya bisa tertunduk. Hatiku mulai resah. Kegelisahan dan kegundahan dalam hati sulit sekali ku samarkan. Jantungku berdetak semakin kencang, bahkan membuat kaki dan tanganku gemetaran. AC kamar telah di setting seperti biasa, tapi hawa dingin AC tak mampu meredam panasnya jiwaku yang sedang terbakar oleh kebohonganku sendiri. Butir - butir keringat dingin mulai membasahi wajahku. Apakah rasanya seperti ini jika seorang pembohong yang merasa terpojokkan?Sedangkan Sekar nampak dingin dan tegar. Seharusnya dia mencaci makiku, meluapkan amarahnya jika memang benar Sekar telah mengetahui bahwa aku telah menghianatinya. Tapi mengapa Sekar begitu tegar dan bijak kepadaku? Harusnya aku tenang dengan sikapnya, tapi entah mengapa justru aku semakin resah melihat sikap tenangnya Sekar.Sungguh, rasanya kali ini aku sedang berdiri
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part46Aku terus memandangi layar pipih yang berada di genggamanku. Berkali - kali notif whatsapp masuk tapi tak ku hiraukan. Ya, whatsapp dari mas Dirga hanya ku abaikan saja tanpa ku baca. Memang aku sengaja melakukannya, agar aku tetap bisa menjaga hatiku untuk tetap tenang.Aku sengaja menyusul anak - anakku yang sedang menginap di rumah budhenya, tentu denga ada alasan aku melakukannya. Aku sengaja menyusul anak - anakku agar bisa menjaga jarak dengan mas Dirga. Agar ia bisa berfikir tentang teguran yang telah ku utarakan. Tentang peringatan yang telah ku berikan padanya. Aku ingin dia bisa memilih, pada akhirnya jalan mana yang ia pilih sebelum ada kata terlambat.Ku hembuskan nafasku kasar. Aku tau bukan perkara mudah untuk memutuskan sebuah pilihan dalam hitungan singkat. Aku juga memahami perasaan suamiku saat ini
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part47Kenapa? Kenapa hanya aku dan Riska yang tak di ingat oleh suamiku? Apa arti semua ini? Sungguh, aku tak bisa menebak apa yang sedang terjadi pada suamiku sekarang.Wajah Riska nampak pucat pasi, seakan ia tak percaya akan hal yang telah terjadi di depan matanya. Mas Dirga mengabaikanku bagai orang asing, begitu pun hal yang sama berlaku pada Riska. Ada sedikit rasa kepuasan di hatiku, bukan hanya aku saja yang tak di ingat oleh suamiku. Ya, Riska juga merasakan yang kini ku rasakan. Sekejap menjadi orang asing bagi orang yang paling mencintainya." Pak Dirga tidak mengenali saya?" Tanya Riska dengan mimik muka penasaran." Memang siapa kamu? Apa kita kenal? Maaf saya belum mengingat anda..." Jawab suamiku dengan formal." Saya Riska...saya ini...ehm...rekan kerja b
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part61 (Extra Part)POV DirgaPenyesalan selalu datang di belakang. Ya, kini aku merasakannya. Penyesalan atas segalanya, mungkin ini memang pantas untuk ku dapatkan. Lebih tepatnya, karma untukku...!!!Ku pandangi wajah dan dan seluruh penampilanku di depan pantulan kaca sebuah toko. Gembel, ya pasti semua orang akan berfikiran yang sama saat melihatku sekarang. Baju lusuh, kotor, bahkan aku sudah tidak mandi lebih dari tiga hari ini.Ku ambrukkan tubuh yang kucal kurus tak terurus ini di emperan sebuah toko yang si empunya belum membuka toko ini, jika toko ini sudah di buka, otomatis aku akan di usir karena mereka menganggapku gembel bahkan tak jarang menganggapku orang gila, begitulah perlakuan orang - orang sekitarku sekarang saat melihatku!!Aku hem
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part60 ( END )Dua bulan pasca putri bungsuku memutuskan memilih tinggal bersama bapaknya. Ada rasa kehilangan yang tak bisa ku ungkapkan. Bagai berjalan dengan satu kaki. Bagai melihat dunia dengan satu mata, seperti itulah hati nurani seorang ibu yang kini ku rasakan. Aku tak sempurna tanpa kedua putriku.Aku tak mungkin memaksa anakku untuk memilih tinggal bersamaku, karena ia sudah bukan anak kecil lagi. Ia telah beranjak dewasa, punya pilihannya sendiri.Dan satu hal lagi, kini aku resmi menyandang status janda. Ya, kini aku seorang janda. Status yang tak pernah aku mimpikan sama sekali. Tapi aku percaya, akan ada bahagia usai bercerai. Janda hanyalah status belaka, tapi ketentraman hati adalah tujuan utama hidup. Kini akhirnya, aku seorang janda.Memang di balik perceraian pas
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part59Setelah emak pulang kampung. Semenjak itu juga mas Dirga tidak kembali lagi ke rumah ini. Sudah satu bulan lamanya pasca perang mulut dengan emak, itu terakhir kali kedua putriku bertemu dengan bapaknya. Aku bisa merasakan kerinduan yang mereka pendam, meski rasa benci kepada bapaknya masih menguasai fikirannya.Akhir - akhir ini sering kali putri sulungku mengeluh soal kebahagian bapaknya dengan istri barunya. Bapaknya sering posting jalan - jalan, shoping, kulineran dengan istri barunya. Seakan mereka penuh bahagia melewati hari - harinya, bak dunia milik mereka. Dan putri sulungku merasa sakit hati melihat postingan kebahagiaan bapaknya.Berbeda dengan putri bungsuku. Akhir - akhir ini ia justru selalu mengeluh kangen bapaknya. Wajar, karena memang dia yang lebih dekat dengan bapaknya. Putri bungsuku sangat manja dan lengket dengan bapaknya dari pada de
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part58Aku bergegas membuka pintu. Dan pertama yang ku lihat adalah wajah ibu mertuaku.Entahlah, aku harus bahagia atas kedatangannya atau sebaliknya. Yang terlintas di benakku saat ini hanyalah mulut pedasnya. Ya mulut pedas mertuaku yang membuat aku selalu menjaga jarak dengannya selama ini.Kondisi keluargaku saat ini sedang kacau. Konflik batin antara mas Dirga dan putriku sudah membuatku mengelus dada. Apa lagi sekarang kedatangan ibu mertuaku yang terkenal dengan mulut pedasnya.Ketakutan terbesarku adalah ibu mertuaku akan menutup mata dan hatinya untuk membela kecurangan anaknya. Itu ketakutan terbesarku.“ Sekar...emak udah salam dari tadi ndak di jawab? Wajib hukum menjawab salam itu. Malah ngelamun lagi....apa hobimu itu ngelamun?Ora b
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part57Sedetik setelah adegan gayung melayang dan mendarat tepat di wajah Riska, aku hanya mampu diam membisu. Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutku. Reflek, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.Akhirnya aku beranikan diri untuk melirik mas Dirga. Wajah tenang yang selalu ia tampakkan di depan kedua putrinya kini berubah memerah. Matanya membulat sempurna bahkan berubah dominan warna merah. Ya, penuh amarah." Permata...apa yang barusan kamu lakukan? Hah!!!"Lagi, dia meneriaki putri sulungnya. Putri yang dulu selalu ia manjakan dengan tutur kata manis tanpa sedikit pun gertakan." Kenapa? Bapak tidak terima? Mbak Atta sudah bilang pelakor itu harus mati..!!!" Sahut putriku dengan seruan nada yang sama tingginya.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku.#Part56Aku memalingkan wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Sedangkan wajah mas Dirga semakin mendekati wajahku hanya satu jengkal tangan saja jarak di antara kami.Namun...tiba - tiba ponsel mas Dirga berdering. Sekali, mas Dirga mengabaikannya. Tapi ponsel itu terus menerus berdering.Mas Dirga melirik ponselnya di atas meja. Saat cengkeraman tangan mas Dirga mulai melemah, sekejap itu juga aku meloloskan diri dari pelukannya.Aku berhasil kabur dari pelukan mas Dirga, lolos dari suasana menyebalkan ini.Mas Dirga berdiri lalu mengambil ponselnya yang masih terus menerus berdering. Sesekali dia melirik padaku. Seakan ada rasa segan ingin mengangkat telpon itu. Apa kehadiranku menganggu?" Angkat saja." Celetukku.
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part55Aku meremas secarik kertas itu. Hatiku remuk tiada tara. Pada akhirnya memang ini harus terjadi. Tapi mengapa hati kecilku tak bisa menerima kenyataan ini? Bukankah aku sudah membulatkan tekadku untuk bercerai dari suamiku. Tapi mengapa aku tak rela saat membaca secarik kertas itu?Memang aku masih menjadi istri sah suamiku saat ini? Tapi benar, kenyataanya kehadiranku sudah ditiadakan.Ingin aku menjerit dan menumpahkan tangisku. Tapi anehnya, aku tak bisa. Rasanya air mataku sudah kering. Ingin mencaci maki, toh percuma. Semua sudah terjadi. Dan akhirnya aku hanya bisa terdiam. Apa ini arti dari makna "pasrah" sesungguhnya?Kembali lagi ku baca tulisan pada secarik kertas yang telah usang bekas remasan tanganku itu.Secarik kertas foto copy bukti bahwa suamiku sudah nikah siri bersama kekasihnya. Ya, Nikah siri tanpa sep
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part54Sudah ku putuskan untuk menggugat cerai suamiku. Karena meminta suamiku untuk menalakku sampai mulutku berbusa pun mas Dirga tak akan menurutiku.Memang benar, perceraian pasti akan meninggalkan bekas luka. Tapi untuk apa bertahan jika batin ini terus tersiksa.Aku hanya ingin berdamai dengan keadaan, berdamai dengan lukaku, jika semakin di pelihara maka akan semakin perih.Memang dalam agamaku, laki - laki bisa beristri lebih dari satu. Tapi tentu ada hukumnya.Memang untuk sementara ini mas Dirga dan Riska sudah cukup dengan status kekasih gelap. Tapi apa mungkin berlaku untuk selamanya? Tidak mungkin. Sebagai wanita normal, tidak akan merasa cukup hanya berperan sebagai bayangan, bahkan statusnya di sembunyikan. Saat ini Riska selalu merengek padaku agar mau berbagi suami. Alibinya hanya meminjam ragam. Saat ini c
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part53Video berdurasi 19 detik itu kini viral? Aku hanya bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku." Sudah puas kamu sekarang? Puas menghancurkan karir suamimu? Tega kamu Sekar...!!!" Mas Dirga meneriakkiku, bahkan tangan kanannya telah terangkat.Aku hanya memejamkan mataku. Aku takut untuk kedua kalinya mas Dirga akan menamparku.Tapi, ternyata tidak untuk kali ini. Mas Dirga akhirnya mengepalkan tangannya. Memukul dinding ruang tamu berkali - kali untuk melampiaskan amarahnya. Bahkan tangan mas Dirga sampai lecet dan berdarah.Sungguh, aku takut melihat amarah suamiku. Tapi bukan aku pelakunya!!!" Tolong percaya..bukan aku pelakunya.." Sergahku.'' Kau sendiri kemarin yang bilang punya bukti video perselingkuhanku di apartement Riska, dan sekarang viral di kantorku. Hebat sekali kamu ingin