36. Aku Merayu Tuhan Kharisma Layla. Penulis : Lusia Sudarti Part 36Layla di sambut hangat oleh warga setempat. Layla merasa mempunyai semangat untuk melanjutkan hidupnya di perantauan.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Layla beradabtasi dengan lingkungan barunya di pedesaan dengan pemandangan sawah yang luas membentang. Karawang memang memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan sawah yang luas membentang. Laya mengajar di SMA dengan 2 mata pelajaran. "Ibu Layla, biar saya bantu membereskan semua barang-barang Ibu," kata salah satu tetangga baru Layla yang masih SMA.Wajahnya manis ciri khas keturunan Sunda nada bicaranya kental dengan logat Sunda. "Terima kasih Neng," jawab Layla sembari tersenyum. "Nama saya Erika Wulansari Ibu, panggil saja Rika." Layla menatap gadis belia di hadapannya dengan lembut. "Nama yang cantik! Secantik orangnya." Rika tersipu malu mendengar pujian dari Layla. "Ah Ibu bisa aja, hehehe! Ibu Layla juga cantiikk banget, mirip artis emmme siapa ya? Aku lupa namany
37. Aku Merayu Tuhan Menemukan Rahasia Terselubung. Penulis : Lusia Sudarti Part 37Layla terperanjat, jantungnya seolah berhenti berdetak dan dunia serasa runtuh seketika.🌺🌺🌺🌺🌺Layla termenung di meja makan. Hatinya bertanya-tanya, tentang foto Ayahnya yang bersama wanita lain. Dan Erika mengaku kalau itu juga foto Ayahnya. 'Aku harus bilang apa kepada Rika! Apa aku harus bilang kepadanya jika foto itu juga foto Ayahku," gumam Layla sambil mengaduk-aduk nasinya dan belum tersentuh sedikitpun. 'Yah, ada rahasia apa di balik ini semua? Layla akan mencari tahu," gumam hati Layla.POV NAYSILA"Suster ... tolong suster ada seseorang yang mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri!" teriak seorang lelaki paruh baya yang sedang mengangkat lelaki muda beserta dua orang lainnya. "Suster Nay ... tolong bantu itu yang kecelakaan!" seru suster Desy yang menarik ranjang Stretcher menuju pasien yang baru tiba. "Baik suster ...!" jawab Naysila segera membantu ketiga orang Bapak yang me
38. Aku Merayu Tuhan. Rangga Hadir Dalam Mimpinya. Penulis : Lusia Sudarti. Part 38 "Maafkan Nenek, Rika! Sesuai permintaan kamu dari kemarin, terpaksa Nenek ceritakan yang sebenarnya." "Setelah kamu lahir ..." "Yang di foto sama Ibumu itu namanya Pak Sapta. Beliau yang menyelamatkan Ibumu dan juga kamu. Setelah kamu lahir, Ibumu ijab qabul kembali. Menurutnya biar kamu punya Ayah. Namun setelah itu, Pak Sapta menceraikan Ibumu. Karena Pak Sapta mempunyai keluarga yang sangat di cintainya." "Tetapi setelah Rika lahir pun Ibu pergi meninggalkan Rika kan Nek?" ujar Erika dengan tangis pilu. Layla terharu mendengar penjelasan dari Neneknya Erika. Sungguh Layla baru menyadari jika selama ini ternyata ia salah menduga dan telah berburuk sangka terhadap almarhum Ayahnya. 'Maafkan Layla Yah ...," gumamnya. "Jadi Rika Anak h4r4m ya Nek?" tanya Erika putus asa. "Astagfirullah Rika. Istigfar Sayang, enggak boleh ya bicara seperti itu," kata Layla sambil memeluk tubuh mungil Erika. "J
39. Aku Merayu TuhanLayla Menerima Surat Dari Pak Arjuna. Penulis : Lusia Sudarti Part 39Namun Layla tersentak, lalu melepaskan pelukannya, karena lelaki tersebut bukanlah Sadewa, melainkan Rangga ...!🥀🥀🥀🥀Di waktu sepertiga malam Layla terbangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran membasahi wajahnya. 'Apa yang terjadi? Kenapa aku bermimpi tentang Mas Rangga?" ucapnya pelan sambil mengusap wajanhya dengan kedua tangan. Kandungan Layla yang membesar membuatnya kesulitan untuk bergerak. Layla menggapai tepi pembaringan untuk berpegangan. Layla menurunkan kedua kakinya kemudian menjejakkannya di lantai dengan susah payah. Layla memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu, selepasnya Layla segera melaksanakan sholat sunnah.Dengan gerakan perlahan Layla melakukan gerakan sholatnya. Kemudian, seuntai doa Layla panjatkan untuk almarhum suami yang sangat di cintainya.Kemudian Layla mendoakan semua keluarganya yang jauh disana.Tak lupa Layla berdoa untuk dirinya dan jan
1. Aku Merayu Tuhan Bimbang! Penulis : Lusia Sudarti Part 1 "Ibuu ...," Layla berlari-lari kecil menghampiri Ibunya yang sedang melayani pembeli. Anjar sang Ibu sontak menoleh kearah Layla yang sedang menghampirinya.Layla pulang dari sekolah, ia berjalan kaki. karena jarak sekolah dengan rumahnya hanya sekitar lima ratus meter. "Ada apa Layla? Kok Anak Ibu kelihatannya begitu riang?" tanya Anjar dengan alis bertaut. Wanita tegar yang merawat kedua Anaknya seorang diri setelah suaminya meninggal empat tahun yang lalu. "Assalamualaikum Bu," Layla mengucap salam ketika telah berdiri di ambang pintu warung kecil-kecilan milik Ibunya. "Waalaikumsalam."Layla mencium tangan Ibunya dengan takzim. Setelah pelanggan warungnya pergi Layla meraih tangan Ibunya dan dibimbing menuju kursi di bagian dalam warung yang sederhana. Mereka berdua duduk di kursi.Layla membuka tas sekolahnya lalu mengeluarkan buku laporan pendidikan.Dan kemudian ia serahkan kepada Ibunya. Ibu Anjar menerima
2. Aku Merayu Tuhan Saskia Menahan Malu Atas Penolakan Sadewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 2 Hening terasa setelah panggilan terputus. Kini Hati Layla pun kembali bimbang. Antara hadir dan tidak ..! 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Setelah Siti meninggalkan kediamannya. Layla menerima telpon dari Ibu RT di mana Layla mengajar Iqro', memintanya untuk libur mengajar, Ibu RT akan menghadiri undangan ulang tahun Sadewa, serta mengantarkan ketring pesanan keluarga Sadewa. "Layla ..." Layla terperanjat ketika bahunya ditepuk lembut dan terdengar suara halus nan lembut sang Ibunda. "Oh Ibu, ada apa Bu!" sahut Layla, seraya mendongak menatap Ibunya. Ibu Anjar tersenyum lalu duduk di samping Layla, ia menatap seksama wajah putrinya yang nampak bimbang. "Ada apa? Seperti ada yang sedang mengganggu fikiranmu!" tanyanya pelan sambil mengusap kepalanya yang selalu tertutup hijab. Layla menundukkan kepalanya sembari memilin ujung hijab yang ia kenakan. Sebagai seorang Ibu, ia merasakan apa y
3. Aku Merayu Tuhan Saskia Mencari Perhatian. Penulis : Lusia Sudarti. Part 3 'Tunggu aja kamu Sadewa, aku tak akan pernah menyerah," umpat Saskia dalam hati sembari mengepalkan tangannya. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Sadewa mengantarkan sahabat karibnya hingga kedalam. Dirga dan para sahabatnya mencicipi hidangan yang tersedia di meja. Sadewa kembali keruang depan. Tepatnya di pintu depan, ia terlihat begitu gelisah. Kedua netranya tak terlepas dari pintu gerbang masuk ke kediamannya. Sementara diruang depan Saskia sibuk tebar pesona untuk menarik perhatian kedua orang tua Sadewa. "Hai Tante ...!" Saskia mencium punggung tangan Ibunya Sadewa lalu cipika-cipiki. "Hai Saskia. Makin cantik aja," sahut Indri. Ia menatap penampilan Saskia, pakaiannya terlalu terbuka. Sebagai seorang Ibu dan seorang wanita, ia merasa sedikit risih. Apalagi tamunya adalah para santri dan ustadzah. "Oh iya Saskia silahkan mencicipi semua hidangan yang tersedia, ajak serta teman-temannya ya?" ujar Indri. I
4. Aku Merayu Tuhan Sadewa So Sweet. Penulis : Lusia Sudarti Part 4Layla menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Saskia yang menyaksikan Layla dan Sadewa menjadi sangat geram dan ia meninggalkan kediaman Sadewa dengan sumpah serapahnya. Semua tak ada yang peduli dengan kepergian Saskia dan teman-temannya. "Tunggu pembalasanku Layla. Jangan merasa senang dulu, karena aku tak akan tinggal diam!" teriak Saskia.Ia tak peduli dengan tatapan tamu yang hadir. "Lihat bro, Saskia cemburu melihat Layla bersama kamu," bisik Dirga di telinga Sadewa. "Enggak ada bosennya emang, udah aku tolak berkali-kali masih gak jera," jawab Sadewa. Sementara itu Saskia menghampiri sahabatnya yang masih asyik mencicipi hidangan yang menggugah selera. "Hei, Mit. Elu mau pulang atau tinggal di sini, makan aja yang ada di fikiran ...!" hardik Saskia dengan suara menggema. Hingga menarik perhatian tamu yang lainnya. "Tunggu Saskia, aku belum mencicipi puding-pudingnya. Enak bange
39. Aku Merayu TuhanLayla Menerima Surat Dari Pak Arjuna. Penulis : Lusia Sudarti Part 39Namun Layla tersentak, lalu melepaskan pelukannya, karena lelaki tersebut bukanlah Sadewa, melainkan Rangga ...!🥀🥀🥀🥀Di waktu sepertiga malam Layla terbangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran membasahi wajahnya. 'Apa yang terjadi? Kenapa aku bermimpi tentang Mas Rangga?" ucapnya pelan sambil mengusap wajanhya dengan kedua tangan. Kandungan Layla yang membesar membuatnya kesulitan untuk bergerak. Layla menggapai tepi pembaringan untuk berpegangan. Layla menurunkan kedua kakinya kemudian menjejakkannya di lantai dengan susah payah. Layla memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu, selepasnya Layla segera melaksanakan sholat sunnah.Dengan gerakan perlahan Layla melakukan gerakan sholatnya. Kemudian, seuntai doa Layla panjatkan untuk almarhum suami yang sangat di cintainya.Kemudian Layla mendoakan semua keluarganya yang jauh disana.Tak lupa Layla berdoa untuk dirinya dan jan
38. Aku Merayu Tuhan. Rangga Hadir Dalam Mimpinya. Penulis : Lusia Sudarti. Part 38 "Maafkan Nenek, Rika! Sesuai permintaan kamu dari kemarin, terpaksa Nenek ceritakan yang sebenarnya." "Setelah kamu lahir ..." "Yang di foto sama Ibumu itu namanya Pak Sapta. Beliau yang menyelamatkan Ibumu dan juga kamu. Setelah kamu lahir, Ibumu ijab qabul kembali. Menurutnya biar kamu punya Ayah. Namun setelah itu, Pak Sapta menceraikan Ibumu. Karena Pak Sapta mempunyai keluarga yang sangat di cintainya." "Tetapi setelah Rika lahir pun Ibu pergi meninggalkan Rika kan Nek?" ujar Erika dengan tangis pilu. Layla terharu mendengar penjelasan dari Neneknya Erika. Sungguh Layla baru menyadari jika selama ini ternyata ia salah menduga dan telah berburuk sangka terhadap almarhum Ayahnya. 'Maafkan Layla Yah ...," gumamnya. "Jadi Rika Anak h4r4m ya Nek?" tanya Erika putus asa. "Astagfirullah Rika. Istigfar Sayang, enggak boleh ya bicara seperti itu," kata Layla sambil memeluk tubuh mungil Erika. "J
37. Aku Merayu Tuhan Menemukan Rahasia Terselubung. Penulis : Lusia Sudarti Part 37Layla terperanjat, jantungnya seolah berhenti berdetak dan dunia serasa runtuh seketika.🌺🌺🌺🌺🌺Layla termenung di meja makan. Hatinya bertanya-tanya, tentang foto Ayahnya yang bersama wanita lain. Dan Erika mengaku kalau itu juga foto Ayahnya. 'Aku harus bilang apa kepada Rika! Apa aku harus bilang kepadanya jika foto itu juga foto Ayahku," gumam Layla sambil mengaduk-aduk nasinya dan belum tersentuh sedikitpun. 'Yah, ada rahasia apa di balik ini semua? Layla akan mencari tahu," gumam hati Layla.POV NAYSILA"Suster ... tolong suster ada seseorang yang mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri!" teriak seorang lelaki paruh baya yang sedang mengangkat lelaki muda beserta dua orang lainnya. "Suster Nay ... tolong bantu itu yang kecelakaan!" seru suster Desy yang menarik ranjang Stretcher menuju pasien yang baru tiba. "Baik suster ...!" jawab Naysila segera membantu ketiga orang Bapak yang me
36. Aku Merayu Tuhan Kharisma Layla. Penulis : Lusia Sudarti Part 36Layla di sambut hangat oleh warga setempat. Layla merasa mempunyai semangat untuk melanjutkan hidupnya di perantauan.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Layla beradabtasi dengan lingkungan barunya di pedesaan dengan pemandangan sawah yang luas membentang. Karawang memang memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan sawah yang luas membentang. Laya mengajar di SMA dengan 2 mata pelajaran. "Ibu Layla, biar saya bantu membereskan semua barang-barang Ibu," kata salah satu tetangga baru Layla yang masih SMA.Wajahnya manis ciri khas keturunan Sunda nada bicaranya kental dengan logat Sunda. "Terima kasih Neng," jawab Layla sembari tersenyum. "Nama saya Erika Wulansari Ibu, panggil saja Rika." Layla menatap gadis belia di hadapannya dengan lembut. "Nama yang cantik! Secantik orangnya." Rika tersipu malu mendengar pujian dari Layla. "Ah Ibu bisa aja, hehehe! Ibu Layla juga cantiikk banget, mirip artis emmme siapa ya? Aku lupa namany
35. Aku Merayu Tuhan Berziarah Ke Makam Sadewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 35Selama hampir satu jam lamanya Rangga menemui Ustadzah Uswatun. Dan selama itu pula Layla terus memanggil nama Sadewa, meskipun di dalam tidurnya. Pak Hendra, Ibu Indri juga Ibu Anjar menjaganya dengan penuh kasih sayang.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Rangga kembali kerumah sakit dengan Ustadzah Uswatun. Mereka langsung menuju ke ruang Layla. "Assalamualaikum, Ustadzah," sambut Ibu Anjar. "Wa'alaikum Ibu, bagaimana kondisi Layla," tanya Ustadzah Uswatun. "Masih sama Ustadzah. Terus memanggil nama suaminya dengan tatapan kosong, kadang selalu berteriak lalu menangis," jawab Pak Hendra. Ustadzah Uswatun mengangguk. "Baik, saya akan memberikan siraman Qolbu. Semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan kesabaran kepada Layla." Ustadzah Uswatun memulai siraman Qolbu dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dan doa-doa. Layla terbangun dan menatap Ustadzah Uswatun dengan tatapan kosong."Mas Dewa ..." Layla kembali mema
34. Aku Merayu Tuhan Jiwa Layla Terguncang Penulis : Lusia Sudarti Part 34Layla mengekor dibelakang Rangga menuju kearah mobilnya yang terparkir di dekat pintu gerbang komplek pemakaman.🌺🌺🌺🌺🌺 Tanpa terasa hari ini adalah hari ketujuh kepergian Sadewa. Sementara Layla tetap mengurung diri di kamar dan membuat semua anggota keluarga, baik dari keluarganya ataupun keluarga almarhum suaminya menjadi sedih dan khawatir takut jika terjadi sesuatu kepada Layla yang saat ini sedang berbadan dua. Tok! Tok! Tok! "Layla, buka pintunya Sayang! Ini ada Mama Indri ingin menemui kamu Sayang!" panggil Ibu Anjar sembari mengetuk pintu kamar Layla. Ceklek! Daun pintu terbuka Layla berdiri diambang pintu dengan wajah kusut dan tubuhnya semakin kurus. Ibu Indri dan Anjar tampak sangat sedih menyaksikan Layla yang berubah 90°. "Ya Allah Sayang ... lihatlah tubuhmu semakin kurus dan tak terurus, istigfar Sayang, kasihan juga janin yang ada dalam kandungan ini! Dia pasti ikut sedih melihat M
33. Aku Merayu Tuhan Duka Menyelimuti Dua Keluarga Layla. Penulis : Lusia Sudarti Part 33'Berikan ketabahan kepada Putriku Ya Allah! Agar ia mampu melewati semua ujian dari-Mu, amiin." 🌺🌺🌺🌺🌺 Rangga mengemudi mobil dengan mata nanar meskipun hatinya sangat tidak baik-baik saja.Rangga mencoba untuk tetap fokus karena ia takut akan dampak yang lebih fatal jika ia kehilangan kendali.Bagaimanapun Sadewa adalah bagian dari hidupnya. 'Dewa Adikku, malang sekali nasibmu! Maafkan Mas yang tak dapat berbuat apa-apa untuk menolongmu," rutuknya dalam hati, tanpa sadar ia memukul stir hingga membuat semuanya terkejut. Brruukk! "Rangga, kendalikan emosimu Nak," tegur Ibu Indri sembari mengusap air matanya. Rangga menoleh ke belakang sejenak. "Maaf Ma." Pak Hendra terdiam dalam duka karena kehilangan Putra bungsunya yang begitu di sayanginya. Air matanya mengalir tanpa bisa di cegah. 'Mengapa Tuhan! Mengapa Engkau tega mengambil separuh dari hidupku," bisik hatinya. Ibu Indri dan
32. Aku Merayu Tuhan Jangan Tinggalkan Layla Mas! Penulis : Lusia Sudarti Part 32"Ibu! Mama ..."Naysila berteriak histeris melihat Ibu dan Mama Sadewa yang hampir tak sadarkan diri. 🌺🌺🌺🌺🌺 "Mama ... Ibu apa yang terjadi!" tanya Naysila kepada kedua mereka dengan tatapan bingung dan cemas. "Nay ... Mas Dewa ..." Anjar tak mampu melanjutkan kata-katanya. Anjar nampak kesulitan bernafas yang membuat Naysila menjadi sangat cemas. Naysila membantu Anjar dan Indri untuk bersandar di kursi kemudian ia mengambil dua gelas air minum yang ada di meja untuk kedua Ibunya. "Terima kasih Nay."Ucap Anjar dan Indri lalu menyesap air minum.Naysila mengangguk. "Ada apa dengan Mas Dewa Bu, Ma?" tanya Naysila setelah mereka terlihat sedikit tenang. Anjar dan Indri saling tatap lalu Anjar mengangguk. "Mas Dewa mengalami kecelakaan pesawat Nay." Praankkk! "Tidaakk! Tidak mungkin ..." Naysila, Anjar dan Indri serentak menoleh kearah suara gelas terjatuh dan mereka melihat Layla tersun
31. Aku Merayu Tuhan Lambaian Terakhir Sadewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 31Layla mengangguk perlahan, Sadewa membawa kendaraan-nya menjauh dari halaman rumah istrinya dengan hati berat, namun ia meneguhkan hati demi semua. *** "Sayang mas berangkat ya? Jaga diri, jaga sehat! Jangan banyak fikiran, kasihan debay-nya kalau Mamanya banyak fikiran. Mas sangat mencintai Adek sekarang dan selamanya ... maafkan semua khilaf yang mas lakukan baik sengaja atau tidak mas sengaja ya!" ungkap Sadewa dengan kedua netranya berkaca-kaca. Sementara Layla terpaku di tempatnya berdiri kala mendengar ucapan Sadewa yang seolah-olah akan meninggalkan dirinya untuk selamanya. "Maaass ... bicara apa sih? Mas jangan bikin Layla takut! Seolah mas akan pergi meninggalkan Layla untuk selamanya!" sahut Layla dengan wajah memerah menahan sesak di dadanya sembari memeluk erat tubuh Sadewa yang juga mendekapnya dengan erat, seolah tak ingin melepaskan-nya. Sadewa membelai kepala Layla yang selalu tertut