AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (128)"Oke. Nah gitu dong. Semangat berusaha," sahut Yuli saat akhirnya mendapat anggukan dan persetujuan dari Heru soal kerjasama buruk mereka."Percayalah, kamu pasti bisa kembali mendapatkan Andin. Dan aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Oke!" imbuh Yuli lagi sembari tersenyum lebar.Heru menatapnya tajam. "Jadi ... bagaimana caranya kita merusak rumah tangga mereka? Mereka terlihat begitu bahagia. Niatku dulu juga ingin mengambil kembali Andin dari hidup Arga, tapi melihat mereka begitu bahagia, Arga tak terlihat punya kekurangan apa apa, aku pun membatalkan niat itu karena aku merasa semua akan sia sia belaka. Andin tipe perempuan setia yang tak gampang digoda oleh laki laki lain kalau dia bersuami. Itu sebabnya, aku menahan semua keinginan itu karena merasa percuma saja aku mengganggunya, karena Andin tak mungkin bisa diganggu dan berkhianat dari suami sahnya. Dia tak seperti perempuan lain yang bermudah -mudahan dengan laki laki lain, pun
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (129)"Aku akan pura pura melamar kerja sebagai seorang asisten rumah tangga di rumah Pak Arga. Aku akan mengiba dan pura pura hidup susah dan tak bisa makan supaya bisa masuk ke rumah mereka dan bekerja pada mereka. Aku akan mencari celah dalam setiap kesempatan. Oke? Dan kamu support aku dari belakang supaya aku bisa melakukan semua rencana itu dengan baik ya. Aku butuh uang untuk mempercantik diriku nantinya. Jadi meski aku hanya seorang ART, tapi penampilanku tetap cantik dan terpelihara.""Aku akan merawat tubuhku dengan baik karena setiap laki laki, godaan terbesarnya adalah wanita. Bukankah begitu, Heru?" tanya Yuli tanpa sadar yang membuat Heru terdiam seketika karena dia juga pernah tergoda dan jatuh oleh sebab seorang wanita. Wanita bernama Mila yang sekarang telah tiada setelah mencampakkannya dengan begitu sadisnya setelah mendapatkan semua darinya."Baik. Kalau itu tak masalah. Berapa pun dana yang kau minta akan aku berikan, asalkan ak
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (130)"Mbak tinggal di mana, kok bisa sampai ke sini terus Mbak udah nggak makan berapa hari? Mbak nggak punya keluarga? Nggak punya suami?" tanya Andin dengan penuh simpati pada Yuli yang penampilannya tampak acak acakan tak ubahnya gembel jalanan."Saya ... saya diusir suami dari rumah, Mbak karena dia menikah lagi dengan perempuan selingkuhannya. Saya ... udah hampir dua hari nggak ketemu nasi. Saya diusir suami tanpa dibekali apa apa, Mbak ... hiks ... hiks ...," jawab Yuli pura pura sembari memperlihatkan raut wajah sedih.Sengaja dia bilang kalau dirinya habis diusir suaminya karena suaminya menikah lagi dengan perempuan lain. Hal itu semata mata demi meraih simpati Andin yang dulu nya juga pernah diusir Heru dari rumah mereka tanpa bekal apa apa dengan membawa serta ke dua buah hati mereka sampai akhirnya dia bertemu Pak Arga dan dipekerjakan sebagai perawat almarhumah Ibunda Pak Arga yang sekarang telah meninggal dunia.Dari sana cinta merek
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (131)"Iya ya, Mas ... kamu benar. Kita nggak tahu siapa dia. Aku kasihan ... cuma Mas benar, aku memang nggak tahu dia orang baik atau orang jahat. Kalau dia ada maksud dan niat jahat ke kita, ya aku nggak mau juga, Mas ...," jawab Andin akhirnya memahami maksud perkataan Arga.Di seberang telepon, Arga menghela nafas."Itu dia, Sayang. Cuma kalau memang kamu niat tulus ikhlas ingin membantu, Mas nggak bisa melarang juga. khusnudhon aja kalau begitu. Serahkan semuanya pada Allah semata. Yang penting kita udah berusaha menolong.""Suruh saja untuk sementara dia tidur di kamar Sri. Nanti kalau kantor butuh cleaning servis baru, bisalah kita berikan kesempatan padanya untuk mengisinya. Oke, Sayang?""Oke, Mas. Kalau gitu aku suruh aja dia mandi, ganti baju terus istirahat di kamar, Sri ya?" tanya Andin lagi."Iya, Sayang. Gitu aja. Kita lihat perkembangannya nanti. Kalau memang dia orang baik baik dan benar benar butuh pertolongan ya kita tolong carik
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (132)"Baiklah kalau begitu Mbak ... siapa namanya?""Marni, Mbak ... nama saya Marni ...,";sahut Yuli cepat, menyembunyikan nama sebenarnya karena enggan identitas nya diketahui Andin dan Sri."Baik Mbak Marni ... kalau Mbak Marni memang nggak punya tujuan tempat tinggal lagi, nggak apa apa sementara tinggal di rumah saya dulu.""Sri, tempat tidur kamu masih cukup buat satu orang lagi kan? Boleh nggak, Mbak Marni tidur di kamar kamu?" ujar Andin pula pada Sri yang berada di sampingnya.Sri menganggukkan kepalanya cepat. Dia tak masalah bila harus berbagi tempat tidur dan kamar dengan orang yang membutuhkan. Toh, dia bisa berada di rumah ini juga berkat belas kasihan Andin dan suaminya. Jadi buat apa dia hendak merasa keberatan?Namun, tidak demikian dengan Yuli yang seketika merasa tak enak bila harus tidur satu kamar dengan Sri, ART Andin itu. Dia merasa tak akan leluasa bila harus tidur bersama Sri sebab dia akan sering berhubungan dengan Heru n
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (133)"Mbak Marni, kamu lagi ngapain? Kok dari tadi nggak tidur tidur?" tanya Sri saat melihat Yuli bolak balik masuk ke dalam kamar mandi karena harus membalas pesan dari Heru yang masuk ke ponsel nya.Sementara Yuli tak mungkin membalas pesan tersebut di dalam kamar, karena Sri pasti akan curiga dan merasa heran kalau dia yang seorang gelandangan memiliki ponsel dan kuota untuk berbalas pesan dengan orang lain."Ini Mbak ... aku lagi sakit perut, makanya dari tadi ke kamar mandi terus," jawab Yuli beralasan."Tapi kok Mbak bawa bawa apa itu di saku daster? Apa handphone ya, Mbak?" tanya Sri yang tadi memang sempat merasa curiga kalau Yuli punya ponsel sebab benda dalam saku baju daster yang dikenakan Yuli tersebut tampak mengeluarkan cahaya saat ada pesan masuk ke dalamnya. Yuli yang memang lupa mematikan mode layar bercahaya saat ada notifikasi masuk ke dalamnya, hanya bisa terdiam sesaat karena tak mengira perempuan di depannya itu begitu jeli
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (134)[Apa? Andin hamil? Beruntung sekali nasib Arga, punya dua anak dari mantan istriku! Tapi nggak bisa. Andin nggak boleh hamil dan Arga nggak boleh punya anak lagi. Kalau perlu putra pertama mereka itu kamu singkirkan dari Andin sebab aku tak mau berurusan dengan anak tiri nantinya. Kamu harus bisa membuat mereka kehilangan bayinya Yui! Rayu Arga, supaya dia segera meninggalkan Andin. Dan Andin jadi milikku!] balas Heru saat Yuli memberitahunya soal kehamilan Andin.[Oke. Beri aku waktu untuk berpikir dan melakukan tugasku. Kamu tunggu saja kabar dariku ya.] balas Yuli kemudian sembari menyimpan kembali ponselnya sebelum Sri kembali memergokinya sedang mengoperasikan benda kesayangannya itu."Mbak Marni, sarapan yuk. Dipanggil Bu Andin," sapa Sri dari balik pintu kamar yang membuat refleks Yuli menoleh dan menatap ART Andin itu."Iya, Mbak Sri. Sebentar ... Saya siap siap dulu. Oh ya Mbak Andin sama siapa ya, Mbak? Sendirian atau ... bareng Pak
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (135)"Jadi, ini yang namanya Mbak Marni ... ?" tanya Arga saat sosok Yuli telah berada di depannya. Yuli mengangguk dengan senyum malu malu lalu mengulurkan tangannya.Dia memang sengaja membawa beberapa alat make up dalam buntalan kecil yang dia bawa supaya masih bisa dandan walaupun berada di rumah Andin dan tentu saja tak diberikan peralatan make up. Dengan begitu, walau pun pakaiannya hanyalah daster usang bekas pakai Sri, tapi dia tetap kelihatan cantik dan berseri wajahnya.Dan hal ini tentu saja membuat baik Andin maupun Arga heran melihatnya."Mbak Marni, kemarin katanya jalan jauh ya sampai sepuluh kiloan meter terus sudah dua hari nggak makan? Kalau gitu sekarang makan yang rajin ya, supaya cepat pulih kembali kondisinya," ujar Arga dengan ramah karena memang tak merasa curiga sama sekali dengan permainan dan rencana jahat yang ada di dalam benak Yuli."Iya, Pak ... Mbak Andin. Sekali lagi makasih ya udah berbaik hati menampung saya di r
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (148)Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Andin pun membalikkan badannya, hendak meninggalkan kamar Yuli dan Sri karena merasa perintahnya sudah sangat jelas dan tegas. Tak ada lagi alasan sedikit pun bagi Yuli untuk menolak perintahnya atau pun pura pura takut menghadap sebab Yuli bisa jadi lebih licik dari yang mereka bayangkan.Namun, Yuli yang memang tak mengira jika rencananya nyaris diambang kegagalan, spontan berusaha mengelak dengan terus berusaha pura pura tak tahu apa yang baru saja terjadi dan apa maksud perkataan Andin sebenarnya."Ma - maksud Mbak Andin apa? Saya orang suruhan? Suruhan siapa Mbak dan untuk apa?" tanya Yuli masih dengan ekspresi pura pura lugu.Mendengar pertanyaan itu, Andin kembali mengulas senyum tipis."Sudahlah Marni. Saya dan Mas Arga sudah tahu siapa kamu sebenarnya! Sri sudah cerita semuanya kalau kamu tak sesuai seperti apa yang kamu ceritakan pada kami kemarin. Apalagi sejak ngobrol sama kamu di taman belakan
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (147)Sementara itu mengetahui jika Sri ternyata telah tahu rahasia tentang dirinya dan membongkar rahasia itu pada Andin, Yuli pun seketika merasa kesal bukan main. Apalagi saat Heru menelponnya dan terang terangan mengatakan jika dirinya baru saja menghubungi anak anak karena tak sabar lagi ingin segera memiliki Andin kembali dengan cara menghancurkan rumah tangga mantan istrinya itu dengan suami barunya dengan menjadikan anak anak sebagai umpan untuk memaksa Andin bercerai dari Arga, Yuli pun makin merasa gundah.Ia merasa rencananya untuk diam diam mengacaukan keluarga kecil Arga dan Andin menjadi berjalan di luar skenario yang telah dia susun semula. Heru bukan saja bersikap seolah olah tak percaya pada kemampuannya untuk memisahkan Arga dengan Andin. Namun juga telah membuat kekacauan yang menjadikan dia jadi serba salah seperti sekarang ini.Sekarang Andin pasti menaruh rasa curiga padanya kalau dia sebenarnya bukanlah wanita yang diusir ole
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (146)Flashback ....Sebelumnya saat masuk ke dalam kamar, Sekar menemukan ponselnya berbunyi. Gadis kecil yang memang diberi mamanya hape sendiri itu lantas menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal tersebut.Ternyata nomor tersebut adalah nomor hape papa kandung mereka yakni Heru yang sebenarnya sudah lama memiliki nomor telepon kedua anak perempuannya tersebut tetapi baru berani menghubungi saat dirinya merasa tak sabar lagi ingin segera bisa memiliki Andin kembali dan dekat dengan kedua putrinya itu apapun aral yang terjadi. Heru merasa tak sabar lagi ingin cepat cepat mewujudkan keinginannya walaupun di rumah Arga dan Andin sekarang sudah ada Marni alias Yuli yang tengah membantunya mewujudkan cita citanya tersebut.Akan tetapi karena mendapatkan kabar dari Yuli yang mengatakan jika Andin sedang berbadan dua, menyebabkan Heru tak mampu lagi untuk menunggu lebih lama. Dia pun berusaha menghubungi kedua putrinya itu untuk menjalin kembali
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (145)Mendengar perkataan Bi Hanun, refleks Andin dan Sri menoleh dengan kening mengernyit.Sekar menangis dan mengamuk? Yang benar saja? Apa penyebabnya?"Apa, Bi? Sekar nangis dan ngamuk ngamuk? Kok bisa?" tanya Andin dengan nada heran dan tak percaya karena seumur umur putrinya itu tak pernah berkelakuan seperti ini.Dia pun gegas berlari ke arah kamar anaknya tersebut. Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Benar saja, di dalam kamar terlihat Sekar tengah menangis sesenggukan di atas tempat tidur sembari meremas remas bantal guling dan seprai yang sekarang keadaannya menjadi kacau berantakan.Selama ini tak pernah Andin melihat putrinya itu dalam keadaan demikian. Itu sebabnya wanita cantik itu sempat mematung di depan pintu sebelum akhirnya gegas memburu sosok Sekar yang tengah menangis di atas ranjang. Begitu pun Seruni yang terlihat sedih meski tak sampai menangis keras seperti Sekar."Sekar, kamu kenapa, Sayang? Kenapa nangis?" tanya Andin d
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (144)"Kamu yakin yang kamu lihat itu hape sama skincare, Sri? Kamu nggak salah lihat?" Andin masih mencoba untuk tidak mempercayai perkataan ART nya itu meski dia tahu Sri bukanlah tipe perempuan yang suka menebar fitnah dan kebohongan. Sri bukan gadis seperti itu walaupun gadis itu tegas dalam berbicara dan apa adanya.Sri menggelengkan kepalanya dengan yakin."Nggak, Bu. Saya yakin saya nggak salah lihat. Mbak Marni memang punya hape dan bawa skincare, Bu.""Terus tadi waktu Ibu ngantar Pak Arga di teras depan waktu Pak Arga mau berangkat ke kantor, Mbak Marni juga ngeliatin Pak Arga terus, Bu. Nggak meleng meleng.""Waktu saya ajak sarapan, Mbak Marni ternyata juga sudah tahu kalau nama bapak itu adalah Arga. Coba Ibu pikir, dari mana Mbak Marni tahu nama bapak adalah Arga sedangkan sebelumnya Mbak Marni belum pernah bertemu Bapak?""Wajar kan, Bu, kalau saya jadi curiga, Mbak Marni itu ada niat tersembunyi ke Ibu dan bapak? Ada tujuan yang Sri
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (143)"Kenapa, Bu? Kok Ibu diem aja? Ada masalah ya, Bu?" tanya Sri begitu melihat Andin masuk ke dapur dengan wajah terlihat muram.Sri memang sangat dekat dengan Andin sehingga berani bertanya seperti itu meskipun Andin notabene adalah majikannya.Andi mengulas senyum tipis lalu menghembuskan nafasnya."Tadi anak anak bicara sama Marni. Tapi setelah itu tingkah mereka jadi aneh, Sri. Sama Mas Arga nggak negur lagi. Saya 'kan jadi heran, Sri. Kenapa sikap mereka mendadak jadi aneh begitu," jawab Andin yang benar benar tak mengerti mengapa kedua putrinya itu hanya diam saja saat berpapasan dengan Papa sambung mereka barusan. Papa sambung yang selama ini sudah bersikap baik melebihi Papa kandung sendiri akan tetapi hari ini telah diacuhkan begitu saja oleh kedua putrinya itu."Hmm ... Marni lagi Marni lagi! Bukan apa apa sih, Bu, cuma ....apa Ibu nggak curiga, Mbak Marni mengaku susah karena diusir suaminya, tapi kok wajahnya cantik dan terawat sekal
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (142)"Tapi, Tante ... apa Mama mau kembali sama Papa lagi? Mereka kan sudah bercerai?" tanya Sekar dengan mimik ragu. Begitu pun Seruni. Wajah keduanya tampak bimbang dan tak menentu."Kalau kalian ingin ketemu Papa lagi dan ingin hidup bersama dengan Papa kalian lagi, maka jalan satu satunya hanyalah dengan membuat Papa Arga pergi dari rumah ini.""Kalau Papa Arga sudah pergi, maka Papa Heru akan kembali dengan Mama kalian lagi. Apa kalian nggak mau hal itu terjadi? Katanya kalian ingin ketemu Papa lagi? Cuma ini satu satunya cara supaya kalian bisa berkumpul lagi dengan Papa Heru.""Papa Arga 'kan hanya Papa tiri kalian. Sedangkan Papa Heru adalah papa kandung kalian. Masa kalian lebih memilih tinggal bersama Papa Arga dari pada dengan Papa Heru?" bujuk Yuli lagi."Tapi, Tan ... " Sekar dan Seruni ragu ragu."Kalian sayang sama Papa kalian kan? Ingat, Papa Heru adalah papa kandung kalian, sementara Papa Arga hanya papa tiri," tandas Yuli kembali
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (141)"Hai, Sekar ... Seruni ... apa kabar?" tanya Yuli dengan nada ramah pada dua gadis kecil yang tengah bermain perosotan tersebut.Sekar menoleh lalu menatap heran saat melihat sosok Yuli yang tengah berjalan mendekati dia dan adiknya."Tante siapa? Kok tahu nama kita?" tanya Sekar dengan tidak mengerti, sebab baru kali ini dia bertemu Yuli tapi Yuli tahu namanya. Tentu saja benak gadis kecil itu merasa heran dan bertanya tanya.Ditanya seperti itu, sesaat Yuli kaget, tapi detik berikutnya cepat cepat dia meralat. Untung saja di dekat mereka saat ini tak ada Sri, Andin atau pun Bi Hanun, andai ada mereka juga pasti heran bagaimana bisa dia tahu nama dua gadis perempuan di depannya itu karena sebelumnya mereka belum pernah bertemu."Hmm ... Tante tahu dong dari Mama kalian dan Mbak Sri. Tapi itu nggak penting. Yang penting Tante membawa pesan penting dari seseorang untuk kalian. Kalian ingin tahu nggak?""Oh ya, sebelumnya kenalkan Tante ini Tant
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (140)"Emang boleh Mbak saya melihat lihat sekeliling sama Mbak Andin? Kalau boleh, saya maulah jalan jalan ke taman," jawab Yuli dengan wajah berbinar.Bagus juga dia keluar dari kamar ini untuk mencari celah dan kesempatan yang kiranya bisa digunakan untuk mewujudkan rencananya, merebut cinta Arga dan memisahkan laki laki itu dari Andin. Apalagi Heru sudah banyak memberinya uang untuk merusak rumah tangga mantan istrinya itu dengan suaminya agar bisa kembali lagi pada Andin. Hal ini membuat Yuli semakin semangat untuk mencari celah dan kesempatan guna mewujudkan niatnya itu."Ya boleh aja sih kalau Mbak mau," jawab Sri lagi merasa senang karena Yuli tampaknya bersedia keluar dari kamar supaya dia bisa segera menggeledah tempat tidur perempuan itu.Itu sebabnya Sri tersenyum lebar saat Yuli menganggukkan kepalanya dengan gembira lalu segera keluar dari kamar setelah mendapat izin darinya.Segera setelah Yuli keluar dari kamar, Sri membuka dan meng