Share

64. Kamera

Aku mendorong dada Roan supaya melepaskan tubuhku. Suasana menjadi sangat canggung ketika aku menoleh dan mendapati Jexeon. Mata kami bertatapan, sorotnya sangat dingin. Apakah dia salah paham kejadian barusan?

"Mas, udah pulang."

Aku segera menghampirinya, semoga dia tidak marah. Duh, aku takut dicekik. Seharusnya aku nyungsep aja di lantai dari pada Jexeon melihatku ditolong Roan.

Jexeon diam saja dengan wajah esnya. Jantungku berdebar kencang, sungguh takut dicekik di hadapan Roan. Aku bisa malu.

"Mas, kakiku sakit. Gendong." Aku bersikap manja, berharap dia menggendongku seperti biasa.

Namun, dia malah melewatiku menuju kamar. Akan lebih baik kalau dia marah lalu bertanya, dengan begitu aku bisa menjelaskan semuanya. Apa dia tidak cemburu? Kenapa mengabaikan kami?

Sabar, dia seperti itu karena memang sulit mengekspresikan perasaan. Aku menoleh ke Roan.

"Makasih udah nolong, tapi lain kali biarin aku nyungsep."

Aku menggerakkan tongkat menuju kamar. Menyusul Jexeon. Harus se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yoelanda89
Kasian banget si tua
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
heeem...Roan Roan knp kamu pake pasang camera segala d kamar Jexeeon, apa ga' tambah bikin kamu sakit hati saat lihat Yua dan Jexeeon bermesraan sprt ini??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status