Share

37. Dua Saudara

Penulis: Ka Umay
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-30 12:09:50

Sorot matahari yang sebentar lagi tenggelam menimbulkan warna jingga di langit Jakarta, kicauan burung terbang di atas barisan gedung pencakar langit. Angin berembus ringan, menerbangkan debu halus hingga menerpa wajah Roan hingga dia kelilipan.

Sorot matanya tajam sedikit merah, melihat lalu lalang kendaraan dari atap gedung Nathanael Grup. Kemarahan menguasai dadanya sejak siang. Wanita yang sangat dia cintai memilih pria lain, apalagi sorot mata kecewadari Yua membuat goresan luka di hatinya.

Tangannya mengepal, menyalahkan diri sendiri kenapa tidak mencegah Yua memutuskan pertunangan. Kalau saja waktu itu dia berlari mengejar Yua, pasti tidak akan menjadi seperti ini. Sekarang, Yua sudah menjadi istri orang lain. Roan tidak menyangka hal itu sama sekali.

Lalu, kenapa orang yang menjadi pelampiasan Yua adalah kakak tirinya, Jexeon. Dia bukan orang baik-baik. Jexeon memiliki dendam terhadap keluarganya, terutama padanya. Pasti Yua hanya dimanfaatkan untuk balas dendam.

"Kenapa mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   38. Alkohol

    Teman-temannya menganggap Jexeon memalukan karena tidak kuat minum sebotol miras, padahal yang lainnya bisa mabuk semalaman. Tapi saat itu setengah botol saja sudah tidak kuat.Meskipun menghindari alkohol, ada beberapa orang yang tidak bisa ditolak, salah satunya adalah Pram. Anak Tuan Besar, karena menghormati Pram sama saja menghormati Tuan besar. "Mecet," jawab Jexeon singkat. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah tiga tahun berlalu, memang Jexeon menduga bahwa kemunculannya di publik akan mengundang Pram. Selama ini hanya Tuan besar yang mengetahui identitas aslinya sebagai putra pertama dari Keluarga Nathanael. Kebanyakan tukang pukul Siluet adalah anak jalanan, gengster atau preman. Tidak ada dari kalangan atas sepertinya. "Minum," perintah Pram. Menyodorkan segelas wine berwarna merah. Padahal Pram tahu bahwa dia lemah terhadap alkohol, tetapi malah disuruh minum. Jexeon tidak bisa menolak, dia minum setengah gelas. Mencoba mempertahankan kesadarannya. "Ada apa mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   39. Pelukan Yua

    Jexeon masih asik menjelajahi leher Yua, tiba-tiba air matanya menetes, rasa manis ini seperti lolipop yang dibelikan ibu. Aroma ini juga mirip saat ibu mendekapnya, dia tidak bisa lagi mengendalikan kesadaran dan juga rasa rindu. Tangannya mendekap erat tubuh Yua, turun ke bawah mencari aroma yang dia rindukan. Memeluk Yua layaknya tubuh ibunya. Air matanya terus menetes. Membayangkan ia kembali ke lima belas tahun lalu, saat ibunya masih hidup. Andai waktu itu dia datang tepat waktu, mungkin ibunya akan selamat. Setiap hari penyesalan itu menggerogoti hatinya. Menyalahkan diri sendiri atas kematian ibu."Ibu, Iyon rindu." Dalam dekapan Yua, ia mengeluarkan rasa rindu yang selama ini ditahan. Menganggap sedang memeluk ibu yang sangat dia rindukan. Dulu, dia tidak ingin balas dendam. Percuma ibunya tidak akan hidup lagi. Selama lima tahun tinggal bersama ayah, Jexeon menjalankan amanah untuk menjadi anak penurut. Namun, orang-orang yang disebut keluarga itu tidak memperlakukan dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   40. Malu Sekali

    Aroma Yua membuat rasa kantuk menyerang lagi, dia mencoba tetap sadar dan mencari celah keluar dari situasi. Hanya saja, matanya tidak bisa berbohong. Dia kembali tertidur nyenyak dalam dekapan Yua. Di antara benda kenyal dan lembut itu. Tanpa sadar dia kembali ke alam mimpi, tangannya kembali memeluk rasa manis dan hangat ini. Dia menyukainya. Bahkan sangat menyukainya hingga tidak berpikir untuk lepas. "Mas, bangun. Udah jam sepuluh." Tiba-tiba suara Yua diiringi sinar matahari membuat kesadaran ditarik, matanya mengerjab. Ia bangun kesiangan. Yua sudah ganti baju, wajahnya tersenyum cerah. Sejak kapan wanita itu terlihat secantik ini? Jexeon baru sadar bahwa Yua manis dan memiliki bibir ranum. Kesadaran Jexeon sudah kembali, dia ingat kejadian memalukan semalam. Pura-pura tidak tahu adalah jalan terbaik untuk menghindari rasa malu, ia berharap Yua tidak bertanya apapun. Jexeon beranjak duduk, memasang wajah dingin seperti biasa."Ambilkan sarapan," pinta Jexeon. "Mau sarap

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   41. Kepikiran

    Yua pikir Jexeon sedang buru-buru, tetapi sejak hari itu Jexeon menghindar, bukan lagi irit bicara. Melainkan menghindari apapun yang berhubungan dengannya. Bahkan ketika mengukur gaun pengantin, Jexeon minta di hari yang berbeda. Tidak mau datang bersama. Setiap malam pulang telat, lalu sepanjang hari menghindar. "Yua, ada undangan buat kamu." Tante Fera memberikan undangan. Sama seperti perkataan Jexeon waktu itu, ada undangan yang datang untuknya. Dia harus pergi sendiri. "Makasih Tante."Yua menerima undangan itu dan berangkat ke kampus, mungkin Jexeon tidak tahu bahwa dia menghindari pesta. Tempat di mana ia akan menjadi bahan hinaan. Di kelas, Yua tidak fokus. Tangannya gemetar, membayangkan datang ke pesta membuatnya takut. Andai Jexeon mau menemani, mungkin tidak akan ada orang berani yang menyakiti."Yua kamu kenapa?" tanya Fatimah. Kelas sudah selesai dan Yua tidak mencatat apapun. Membuat sahabatnya tahu bahwa ada yang sedang mengusik pikiran Yua."Minggu depan aku ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   42. Mantan Tunangan

    Aku mengebuskan napas berat sebelum memasuki area pesta, ini bukan seperti pesta. Melainkan area perang. "Aku temenin ya?" tanya Roan. Dia satu-satunya orang yang menghampiriku di pesta, membuat semua orang menatap kami aneh. Wajar saja, ketika masih bertunangan dia cuek dan tidak pernah menemani. Aku dikucilkan karena itu. Lalu setelah putus kami malah terlihat bersama, aku saja menganggap aneh apalagi orang-orang. "Nggak perlu," jawabku. Berjalan tertatih menuju ruang utama. Tujuanku ke sini adalah dekat dengan Lidya, ikut pergaulan kelas atas lagi. Kata Jexeon, aku harus kenal dengan mereka. Aku harus memiliki hubungan yang baik supaya Jexeon bisa memanfaatkan. Pemeran utama dalam pesta hari ini adalah Lydia. Putri dari Swan grup. Memakai gaun putih yang sangat cantik nan elegan. Beberapa kali aku bertemu dengannya. Saat ulang tahunku ke 17 dia juga datang."Wah, Yua. Nggak nyangka kamu mau dateng," ucap Lydia ketika melihatku. Kami berpelukan sejenak, orang-orang yang tadi m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   43. Kulkas Dua Pintu

    Jexeon mendekat, berdiri tepat di depan kami. Mengenakan setelan jas hitam dan dasi kupu-kupu. Wajahnya sangat tampan dan tanpa ekspresi. Memandang ku dan Roan bergantian. "Aku terlambat," ucapnya. "Mas." Aku mencoba meraihnya. Lebih baik digendong suami sendiri dari pada ipar. Namun, Roan melewatinya, tidak membiarkanku meraih Jexeon ataupun berbicara padanya. Jexeon melirikku yang melewatinya, beberapa saat kemudian dia menarik tangan Roan. Membuat Roan berbalik. "Biar aku yang menggendong istriku," ucap Jexeon. Aku merasakan aura panas berada di antara dua pria, tenggorokanku seakan tercekat dengan ketegangan ini. Aku mencoba meraih Jexeon, ingin digendong dia saja. Bukan karena Jexeon lebih baik, hanya saja dia lebih halal walaupun menakutkan. Bagaimanapun juga aku pemilih produk halal."Tidak perlu, biar aku yang mengantar Yua pulang." Roan mundur, tidak membiarkanku meraih Jexeon. Jexeon maju, tidak peduli dengan Roan, dia hendak membawaku ke dalam dekapannya. Kenapa tubu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   44. Preman

    Aku merinding, dua orang berbadan besar di sampingku semakin mendekat. Kedua kakiku sedang sakit, jangankan lari, berjalan saja tidak bisa. Mataku memelas kepada Jexeon, meminta supaya membawaku pergi dari sini. "Kau cantik sekali, enak buat dicium." Jexeon diam saja, malah menelengkan kepalanya. Bibirnya sedikit terangkat, menunggu reaksiku. Menggoda seakan tidak akan menolongku dari situasi ini. Mungkinkah dia berniat meninggalkanku? Laknat sekali suamiku ini. Bibirku manyun, kepalaku menggeleng, tidak mau ditinggal. "Tolong," ucapku lirih. Jexeon malah menyinggungkan senyum. Semakin mengejek. Dia jahat sekali, seharusnya sebagai suami melindungiku dong. Istrinya sedang digoda di depan mata, dia malah diam saja dan menonton. Dasar berperikesuamian sekali."Cantik, sini cium." Aku menoleh, melihat bibir cumi yang begitu dekat denganku. "Jangan mimpi! Pergi sana." "Galak banget, sama kita jangan galak-galak, dong." "Maaf Tuan-tuan, aku sedang makan dengan suami. Bisakah kalia

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   45. Luka

    Pemilik warung itu terlihat gemetar ketika menerimanya, tetapi wajahnya lega karena semua kerugian diganti. Jexeon turun dari meja, mendekat ke arahku. Mengulurkan tangan. Aku menerimanya, dia menggendongku. Berbeda dari Roan atau cowok-cowok romantis di TV. Jexeon selalu menggendong depan selayaknya aku anak balita. Dia sangat tinggi, badannya besar. Sepertinya dia sungguh berasal dari bibit tiang listrik. "Tunggu pembalasan kami!"Orang-orang itu keluar dari warung dengan langkah tertatih mengangkat temannya yang terluka. Aku melingkarkan tanganku di leher Jexeon. Memeluknya. Pria ini melindungi ku, menjagaku dan bisa dijadikan sandaran. Aku merasa sangat aman saat bersamanya. Jexeon berjalan keluar dari warung, menuju mobil. Aku merasakan ada yang basah di tanganku, berasal dari punggungnya. Ketika kulihat, tanganku ada darahnya. Aku segera mendorong tubuhku ke belakang. Menghadap Jexeon. "Mas, darah."Aku menunjukkan darah di tanganku, aku kembali memeluknya, melihat punggun

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03

Bab terbaru

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   103. Tamat

    Seseorang yang aku tunggu mendampingi hidupku, jodoh yang Allah takdirkan hingga membuatku bisa bersabar. Aku percaya Tuhan akan menggantikan kehilangan dengan kebahagiaan. Aku terus berusaha hingga tak kenal lelah berdoa. Menjaga adikku sembari menunggu keluarga baru yang Allah siapkan. Hingga Jexeon datang bagai pahlawan, kupikir dia memang dikirim Allah untuk menjadi bagian dari hidupku. Sejak pertemuan pertama, jantungku berdebar kencang. Kami tak saling kenal, tetapi dia mau menolong dan menjagaku. Selain hatinya digerakkan oleh Allah, tidak ada alasan lain. Kenapa kubilang begitu walaupun Jexeon menawarkan perjanjian pernikahan? Kalau sejak awal niatnya perjanjian pernikahan, maka dia tidak akan menungguku ditolak Roan. Tetapi langsung menawarkan. "Allah menghadirkanmu untuk menyempurnakan hidupku," kataku ketika awal kehamilan. Jexeon yang irit bicara hanya tersenyum, dia menggendongku sembari terus menciumi pipi. "Kau juga," balasnya singkat. Aku melingkarkan tangan di

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   102. Harga Diri

    Aku menjalani hidup dengan penuh perjuangan sejak orang tuaku meninggal, tidak ada lagi Yuaira yang manja dan kekanakan. Setiap hari bagaikan pertarungan hidup dan mati karena orang-orang mengincar harta keluarga kami. Padahal, dulu aku bagaikan tuan putri. Melakukan apapun terserah, membuat masalah hingga masuk kantor polisi pun pernah, orang tuaku akan mengurusnya hingga kadang melimpahkan kesalahan pada orang lain. Bahkan nilai mata pelajaran yang jelek pun Orang tuaku bisa mengatasi. "Dia Evrina Arzety yang akan jadi teman sekolahmu." Ayah memperkenalkan Rin untuk pertama kali, aku tahu Rin adalah pembantu yang dijual ayahnya sendiri ke sini. Kalau tidak salah dia dihargai 10 juta. Bahkan uang jajanku sehari 200 juta. Sungguh Rin tidak lebih mahal dari harga kaos kakiku.Aku dengar Rin adalah anak cerdas yang menjadi juara satu UN SMP se-provinsi Jawa. Saat itu aku pikir ayah membeli barang bagus dengan harga murah untuk membantuku meningkatkan nilai. "Hay Evrina, kita bakal j

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   101. Orang Asing

    "Jadi selama ini kamu membuntutiku?" tanya Jexeon. Mereka duduk berhadapan dengan tangan Yua yang tidak mau lepas, wanita berhijab merah muda memalingkan wajah, enggan menjawab tuduhan sang suami. Yua masih sama, selalu memasang raut wajah imut ketika merasa bersalah. "Aku cuma penasaran ke mana suamiku pergi, siapa tahu main cewek lain." Jexeon mengikuti arah pandangan Yua, bibirnya senyum. Terlihat jelas bahwa Yua cemburu. Padahal selama ini dia tidak ada hubungan dengan wanita manapun. Apalagi Purwati."Kenapa kamu nggak nyamperin dari dulu?" Tangan Jexeon mengambil dagu Yua, memaksa wanita itu membalas tatapannya. Kedua alis Jexeon terangkat, menunggu jawaban. "Aku nggak mau ganggu.""Lalu kenapa tiba-tiba datang, hmm?" Pandangan Yua mengarah ke Purwati lagi, memberi isyarat tanpa mau berucap, menunggu kepekaan Jexeon terhadap perasaannya. Yua tadi berkata padanya bisa menyembunyikan rasa rindu tapi tidak dengan cemburu. Selama perjalanan 3 tahun ini Jexeon tidak dekat deng

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   100. Buku Nikah

    Malam ini Jexeon duduk di atas mobil camping sembari makan mie instan. Matanya memandang langit. Bulan sabit dengan bintang di sekitarnya. Terlihat indah menghiasi langit.Sudah 3 tahun dia meninggalkan Yua dan si kembar, besok ia akan kembali ke Jakarta. Memulai hidup baru tanpa masa lalu.Semua masa lalu telah dia singkirkan, termasuk uang haram hasil mencuri. Dia menjual semuanya dan diberikan kepada fakir miskin. Sebagian digunakan menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Setahun lalu uangnya habis. Jexeon menjadi sangat miskin.Hidup tanpa uang adalah sesuatu yang tidak mungkin, Jexeon mencari cara menghasilkan uang dengan cara halal dan tanpa merugikan orang lain.Dia juga membuka jasa mengembalikan data perusahaan yang hilang, data yang diretas ataupun membantu KPK dalam menelusuri data para koruptor. Pekerjaan di bidang IT terbilang lancar sebagai sosok misterius. Ia menerima bayaran mahal, lalu dikumpulkan dan diberikan kepada Elgar. Di penthouse sana, Elgar mengelola uang Jexeo

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   99. Cari Kesempatan

    Hidup memang seperti ini, orang-orang datang dan pergi. Perbedaannya hanyalah kesan. Saat masih bersama apakah berkesan sampai tidak sanggup melupakan atau hanya berlalu tanpa ingin dikenang. Aku dan Roan sudah memilih jalan berpisah tanpa harus diingat kembali. Kenangan berupa cincin pertunangan tidak begitu berarti. Pertunangan bukanlah janji suci yang mengikat hati sampai ke akhirat. Roan hanyalah salah satu pria yang pernah hadir sebagai calon suami, tidak lebih dari itu. Perasaanku padanya padam sejak melepas cincin pertunangan di gedung Nathanael.Akhir cerita bersama Roan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jexeon. Suamiku itu pergi dan menyuruhku tidak menunggu. Mereka sungguh bersaudara. Bagaimana bisa dua saudara itu sama-sama mencampakkanku? Namun, ada sedikit perbedaan antara Roan dan Jexeon, janji Jexeon padaku disaksikan Tuhan. Cinta di antara kami juga membuahkan dua bayi kembar, anak hasil persatuan raga dengan bumbu cinta. Hubungan kami tidak bisa hanya menjadi ke

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   98. Sedang Menunggu

    Las Vegas adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibu kota Clark County, Amerika serikat. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kota yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenisnya. Lampu kota Las Vegas bersinar terang, gedung pencakar langit berdiri kokoh. Keindahan kota dapat aku lihat dari lantai 25 apartemen milik Tante Amel. Jendelanya dibuka, membuat angin musim panas masuk ke dalam. Aku memejamkan mata, merasakan angin itu menerpa wajah. Rambutku yang lurus panjang tertiup angin, berkilau indah terkena pantulan lampu. Rambut itu yang setiap malam Jexeon cium karena suka aromanya. Awalnya aku pikir ia yang sudah tobat tidak suka dengan kota ini. Namun, ternyata dia memang tidak berniat datang. Pria itu meninggalkan kami dengan menitipkan surat pada Tante Amel. Berulang kali aku mencoba menghubunginya. Bahkan menanyakan keberadaan Jexeon pada Lazio dan Elgar. Aku kehilangan Jexeon seperti orang yang hilang akal."Teman macam apa kalian tidak tahu

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   97. Perjalanan Pulang

    Wilayah Indonesia begitu luas dan indah, Jexeon baru sadar setelah berkelana di pulau Sumatra selama dua tahun. Meninggalkan tanah kelahiran sekaligus anak dan istrinya. Dia pergi dengan tujuan menyelesaikan masa lalu, menata hidupnya supaya tidak ada lagi yang tersakiti. Terutama anak-anaknya di masa depan. Ia tidak ingin masa lalunya menyulitkan kedua anaknya dan Yua. Dalam perjalanannya, ia baru sadar bahwa negaranya sendiri jauh lebih indah dari semua negara yang pernah dia datangi. Dari dulu Jexeon sering keluar negeri untuk urusan bisnis dan tugas dari Tuan Besar, pekerjaan utamanya di Siluet adalah meretas data musuh, mengirimnya ke Lazio dan tim IT. Ia juga ahli pertarungan lapangan, tidak kalah dengan para tukang pukul. Posisinya setara letnan. Tepat berada di bawah kepala tukang pukul keluarga Siluet. Ada cerita tentang kedekatannya dengan Tuan Besar hingga ia diangkat menjadi anak. Di usia 19 tahun, Tuan besar diculik keluarga Pigel. Mereka meminta tebusan dengan jumlah

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   96. Senja

    Kalau Jexeon harus menghentikan perasaannya sekarang, sepertinya ia akan mati. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan sedalam ini kepada Yua. Dia tidak tahu bahwa es akan meleleh jika disinari matahari terus menerus. Senyuman, perhatian dan kehangatan Yua tidak disangka bisa meluluhkan lantahkan dinding esnya. Membuat perasaannya cair dan dihangatkan oleh cinta. Cinta yang setiap hari mengalir sempurna tanpa bisa dicegah kini menimbulkan efek, yakni rasa sakit. Jexeon menutup wajahnya dengan tangan. Melihat Yua terluka sungguh merobek hatinya. Terasa seperti tubuhnya yang tercabik-cabik. "Maaf," kata yang selalu dia ucapkan selama Yua kritis. Andai kalimat itu bisa mengulang waktu, dia akan memilih tidak melamar Yua. Menjauhkan wanita itu dari hidupnya yang kacau. Hari kelahiran bayinya yang seharusnya sebulan lagi terpaksa dipercepat. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, kecil mungil mirip Yua. Jexeon bingung harus bahagia atau sedih. "Mas Iyon bakal nyusul

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   95. Tante Amel

    Elgar tidak jadi mengambil pistol, dia berlari ke gedung. Mulai meretas semua CCTV dan mengarahkan komplotannya yang ada di dalam untuk keluar dengan selamat. Peluhnya menetes, baju putih abu-abu penuh dengan keringat. Jantungnya berdebar kencang, bunyi tembakan terus bersautan. Misi penyelamatan Yua sangat menegangkan. Pasalnya selain sulit, keadaan kakak perempuan Arjun itu tengah hamil 8 bulan. Dari earphone Elgar mendengar instruksi dari Jexeon, "kami sebentar lagi berada di luar. Cepat bawa mobil kemari!" Elgar menutup laptopnya, ia berlari ke arah mobil dan mengendarainya, berputar ke arah belakang gedung. Bersiap menerima penumpang setelah menembaki orang-orang yang menghalangi. Jexeon menggendong Yua sembari berlari ke arah mobil, dilindungi beberapa orang yang Elgar tahu itu adalah mantan anggota Gengster Singa Hitam. Mereka menginstruksikan supaya Jexeon pergi duluan. Orang-orang akan melindunginya sampai benar-benar aman. "Jalan!" Perintah Jexeon setelah berhasil masuk

DMCA.com Protection Status