"Sebenarnya kami selama ini mengawasi mu dari kejauhan dan juga mengetahui tabiat suamimu," jawab Papa dengan suara bergetar.Begitu sayangnya mereka terhadapku tanpa ku sadari mereka selalu ada di sekitarku, rasa bersalah dan menyesal kian bertambah pada keduanya. Aku hanya bisa menundukkan kepalanya sembari kedua tanganku menutup wajah, air mataku sudah mengalir deras disana.Aku menangis tanpa suara, Mama merengkuh tubuhku dan memberi kehangatan dalam di dalam hatiku. Dalam hatiku aku mengutuk diriku sendiri yang sangat bodoh tidak mempertimbangkan segalanya untuk mengambil keputusan terbesar dalam hidupku. Aku terlalu buta dan tidak mendengarkan orang-orang di sekitarku, memang benar petuah orang orang terdahulu ridho orang tua adalah ridho dari Allah, jika orang tua tidak meridhoi jalan yang kita pilih berarti Allah pun tak memberikan ridho-Nya. Nasi memang sudah jadi bubur, tapi bubur yang ku buat harus diperbaiki dengan sedikit perubahan akan membuat orang menjadi tertarik da
Kamu....." ucapku dan pria itu bersamaan saling menodongkan jari telunjuk sedangkan Mama dan Papa hanya terdiam heran dengan sikap kami."Anisa ya," ucap pria itu sambil tersenyum."Iya, kamu Rayhan bukan?" "Iya betul gak nyangka kita bisa bertemu lagi," "Kalian berdua sudah saling kenal?" lontar Papa sambil terus memperhatikan aku dan Rayhan."Rayhan ini teman SMA aku Pa tapi beda kelas dari kelas 1 sampai lulus," balasku diiringi senyum karena senang dapat bertemu dengan teman lama.Rayhan pun membalas pertanyaan Papa dengan tersenyum dan duduk di sebuah kursi yang masih kosong."Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, oh ya Nisa ini adalah orang yang selama ini mengumpulkan informasi tentang Arman dan kamu, dan sekarang dia juga yang Papa percayakan untuk mengurus proses perpisahan mu dengan Arman," terang Papa.Jadi selama ini Rayhan lah yang membantu Mama dan Papa mengontrol ku dari jauh, apakah dia juga yang mengirimiku pesan dan kado itu? "Nisa....," panggil Mama sambi
"Mbak Anisa mohon maaf sebelum ada yang ingin saya sampaikan," lanjutnya"Ada apa Rey?" spontan aku langsung bertanya karena jujur ada sedikit rasa penasaran."Sebenarnya mantan istri Arman itu....." "Nisa!"panggil seseorang yang suaranya tidak asing.Ya pemilik suara itu adalah mas Arman suamiku, wajahnya mengguratkan kecemasan."Ada apa dengan Kayla kenapa dia bisa di infus seperti ini,""Kata dokter Kayla terkena DBD Mas," balasku sesuai dengan perkataan dokter.Penyakit yang sedang di derita Kayla saat ini adalah DBD (Demam berdarah) merupakan suatu penyakit yang lumayan ganas dan menghawatirkan, jika terlambat penanganannya bisa menyebabkan kematian."Ini pasti kamu kan yang gak becus kan ngurus Kayla," ucap mas Arman sontak membuat emosiku menjadi tidak terkendali jika aku tidak memiliki etika mungkin aku sudah melayangkan tanganku ini di wajahnya."Mas ini di rumah sakit tolong jaga sikap," kataku setengah berbisik Rayhan nampak menatapku dengan iba."Halah memang kamu yang ti
[Aku ingin mereka menerima pelajaran dan konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan][Baik lakukan apapun yang kamu inginkan Nak]Aku tidak ingin mas Arman dan Nita di pecat begitu saja karena pemecatan bukan jaminan mereka akan jera. Namun mereka berdua memang harus di berikan pelajaran agar dapat memberikan efek jera bagi keduanya, dan akulah yang akan melakukannya.Sore ini Kayla sudah diizinkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah pulih hanya saja Kayla harus meminum beberapa obat agar virus dalam tubuhnya benar-benar hilang dan sembuh total.Betapa bahagianya anak itu saat matanya melihat pemandangan luar rumah sakit, walaupun wajahnya masih pucat tapi senyumnya yang manis itu masih tetap indah.Hari ini aku sendirian yang membawa Kayla pulang menggunakan taksi online karena mas Arman seperti biasa susah di hubungi biarpun ia tahu putrinya sedang tidak sehat.Rencananya besok aku akan bertemu dengan om Faisal untuk mulai melancarkan aksiku membuat jera mas Arman d
"Kamu masih ingat dengan Desi?" tanyanya"Hmm ingat dia kan temanku masa SMA, dan dia juga teman sekelas ku bahkan kami dulu semeja," "Jadi begini mbak Anisa Desi itu adalah mantan istri suami mbak," ucap Rayhan berhasil membuat ku terkejut hingga hp di tanganku terjatuh."A-apa maksudmu? Desi ibu kandungnya kayla?" tanyaku sambil terbata-bata."Iya benar,"Desi Indarwati adalah teman sekolah sekaligus salah satu sahabat terbaik yang pernah ku miliki, Desi adalah sosok yang periang dia yang selalu menghiburku di saat-saat aku sedih karena di tinggal Mama dan Papa ke luar kota.Kenyataan yang tak pernah terpikirkan oleh diriku sedikit pun jika sahabat baikku pernah menjadi pasangan hidup suamiku. Sayangnya nasibnya tidak beruntung, mungkin selama menjadi istri mas Arman Desi mengalami penderitaan hingga akhir hayatnya.Yang ku ketahui Desi adalah anak yatim piatu sedari kecil dia tinggal bersama nenek dan bibinya."Dari mana kamu bisa tau jika Desi dulunya istri masa Arman," tanyaku p
"Bagaimana sayang kalau jika laporan ini di setujui oleh pak Faisal kita akan semakin kaya, aku bakal belikan apa saja yang kamu inginkan," ucap Arman pada Nita sambil memegang map berwarna biru."Kalau gitu nanti kita check-in hotel yuk, aku kangen....." balas Nita dengan manjanya sambil memainkan rambutnya dan tersenyum nakal, tentu saja sebagai pria normal gestur tubuh Nita membuat Arman menjadi panas dingin."Hmmm ya udah di sini aja kalau kangen," balas Arman."Nggak mau nanti ada yang lihat bisa berabe kita," "Makanya dulu dulu kamu sok jual mahal, sekarang malah ketagihan minta duluan," ujar Arman.h dong takutnya kami ninggalin aku padahal udah dapet enaknya," balas Nita dengan bibirnya agak di monyongin.Bibir seksi Nita yang di monyong kan pemiliknya, sontak membuat Arman semakin tidak tahan dan memagut bibir seksi sekertaris nya itu dengan ganas dan terjadilah pergulatan bibir antara Arman dan Nita.****"Halo assalamualaikum Om," sapa Anisa pada on Faisal melalui sambunga
Ini pasti karena kamu nikah sama Anisa makanya rencana kita terbongkar, wanita itu memang pembawa sial Mas!" ucap Nita menambah emosi Arman kian memuncak."Aarrgh.... Anisa lagi Anisa terus, aku pusing Nita!""Kenyataannya memang begitu kan sejak Anisa masuk dalam kehidupanku kamu, kesialan terus menimpa kita," ucap Nita."Kamu juga kenapa pake bawa bawa namaku sih, kan aku juga kena batunya," Bukannya membujuk Arman agar tidak bertambah emosi, Nita justru membuat suasana hati Arman bertambah panas."Keluar kamu bikin saya tambah stres saja pergi kamu!" usir Arman pada Nita. lantas saja wanita itu keluar dari ruangan arman sambil mencebikkan bibirnya dan menghentak hentakan kakinya.Sungguh hari yang sangat memalukan bagi Arman dan Nita. Bagaimana tidak malu beberapa menit yang lalu kedok mereka berdua terbongkar di hadapan para staf."Apa apaan ini kamu mau bikin perusahaan ini bangkrut hah!" bentak pak Faisal pada Arman yang tadinya sangat percaya diri tingkat dewa.Wajahnya panas
POV Rayhan.Hari itu aku mendapat tugas dari klien untuk menyelidiki suami dari putrinya. Awalnya aku menolak bagi bagiku orang tuanya terlalu protektif terhadap putri semata wayangnya itu. "Maaf Pak tapi apakah ini terlalu berlebihan dan mengganggu privasi anak bapak?" tanyaku pada klienku."Justru ini untuk kebaikan anak saya, karena keadaannya berbeda dari yang lain saya curiga anak saya menikah karena dipaksa sehingga dia tidak menghubungi saya dan ibunya ketika menikah," jawab bapak itu.Aku paham setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka, apalagi jika itu anak satu-satunya. Bisa dibayangkan sehancur apa hati para orang tua jika mendapati anaknya di sia siakan, tapi menurutku ini terlalu berlebihan toh mereka sudah dewasa dan dapat memutuskan yang terbaik untuk masa depan mereka sendiri."Saya dengar kamu adalah pengacara muda tapi sangat profesional, dan saya bersedia bayar berapapun yang kamu minta asal tolong selidiki tentang putri saya," kata bapak itu
"Mas bantuin dong, barang kamu banyak banget loh berat lagi," ucap Anisa sambil mengangkat karton yang lumayan berat berisi barang barang Arman.Arman memutar bola matanya dengan malas dan tidak menanggapi atau membantu Anisa."Mas bisa gak bantuin saya, ini juga kan semuanya barang barang kamu," kata Anisa lagi dengan suara yang sedikit lantang.Arman menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Anisa."Kamu bisa diam gak sih, berisik banget heran saya angkat semuanya sendiri gak usah manja," sergah Arman, kemudian laki laki itu pergi ke kamarnya."Tapi kan Mas....""Nggak ada tapi tapian, saya mau mandi jangan berisik!"Memang keterlaluan pria itu, memberikan sedikit bantuan pada istrinya sangat berat di lakukan padahal itu semua adalah barang barang miliknya. Sebagai pria sejati yang baik seharusnya dia tidak melakukan itu, apalagi usia pernikahan mereka baru memasuki bulan pertama.'Apa yang harus ku lakukan untuk memberimu pelajaran mas, supaya kamu tuh tau aku istri bukan ba
"Bapak mau ngembaliin fasilitas saya dan Nita Pak? terimakasih banyak Bapak memang bos yang paling terbaik deh, saya janji tidak akan mengecewakan Pak bos," ucap Arman dengan girang bahkan dia mencium punggung tangan Faisal.'Dasar penjilat memangnya kau pikir aku orang bodoh? menjijikkan' batin Faisal dalam hati, sebenarnya dia sangat jijik dengan apa yang dilakukan Arman."Eits jangan girang dulu pak Arman, saya akan memberimu kendaraan yang tentunya cocok denganmu, ini kuncinya semoga kamu suka ya," balas Faisal sambil tersenyum dan memberikan sebuah kunci motor pada Arman."Kalau begitu saya pamit. Ingat ya besok pagi-pagi kalian langsung menuju ruangan cleaning servis!' lanjutnya.Arman dan Nita menatap nanar kunci motor yang kini tengah berada di telapak tangan mantan manajer itu. Apalagi saat mata mereka menatap sebuah motor matic keluaran lama terparkir dengan manis di hadapan keduanya. Meskipun kondisi mesin dan body motor itu masih sangat mulus, tapi menurut mereka motor itu
POV Rayhan.Hari itu aku mendapat tugas dari klien untuk menyelidiki suami dari putrinya. Awalnya aku menolak bagi bagiku orang tuanya terlalu protektif terhadap putri semata wayangnya itu. "Maaf Pak tapi apakah ini terlalu berlebihan dan mengganggu privasi anak bapak?" tanyaku pada klienku."Justru ini untuk kebaikan anak saya, karena keadaannya berbeda dari yang lain saya curiga anak saya menikah karena dipaksa sehingga dia tidak menghubungi saya dan ibunya ketika menikah," jawab bapak itu.Aku paham setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka, apalagi jika itu anak satu-satunya. Bisa dibayangkan sehancur apa hati para orang tua jika mendapati anaknya di sia siakan, tapi menurutku ini terlalu berlebihan toh mereka sudah dewasa dan dapat memutuskan yang terbaik untuk masa depan mereka sendiri."Saya dengar kamu adalah pengacara muda tapi sangat profesional, dan saya bersedia bayar berapapun yang kamu minta asal tolong selidiki tentang putri saya," kata bapak itu
Ini pasti karena kamu nikah sama Anisa makanya rencana kita terbongkar, wanita itu memang pembawa sial Mas!" ucap Nita menambah emosi Arman kian memuncak."Aarrgh.... Anisa lagi Anisa terus, aku pusing Nita!""Kenyataannya memang begitu kan sejak Anisa masuk dalam kehidupanku kamu, kesialan terus menimpa kita," ucap Nita."Kamu juga kenapa pake bawa bawa namaku sih, kan aku juga kena batunya," Bukannya membujuk Arman agar tidak bertambah emosi, Nita justru membuat suasana hati Arman bertambah panas."Keluar kamu bikin saya tambah stres saja pergi kamu!" usir Arman pada Nita. lantas saja wanita itu keluar dari ruangan arman sambil mencebikkan bibirnya dan menghentak hentakan kakinya.Sungguh hari yang sangat memalukan bagi Arman dan Nita. Bagaimana tidak malu beberapa menit yang lalu kedok mereka berdua terbongkar di hadapan para staf."Apa apaan ini kamu mau bikin perusahaan ini bangkrut hah!" bentak pak Faisal pada Arman yang tadinya sangat percaya diri tingkat dewa.Wajahnya panas
"Bagaimana sayang kalau jika laporan ini di setujui oleh pak Faisal kita akan semakin kaya, aku bakal belikan apa saja yang kamu inginkan," ucap Arman pada Nita sambil memegang map berwarna biru."Kalau gitu nanti kita check-in hotel yuk, aku kangen....." balas Nita dengan manjanya sambil memainkan rambutnya dan tersenyum nakal, tentu saja sebagai pria normal gestur tubuh Nita membuat Arman menjadi panas dingin."Hmmm ya udah di sini aja kalau kangen," balas Arman."Nggak mau nanti ada yang lihat bisa berabe kita," "Makanya dulu dulu kamu sok jual mahal, sekarang malah ketagihan minta duluan," ujar Arman.h dong takutnya kami ninggalin aku padahal udah dapet enaknya," balas Nita dengan bibirnya agak di monyongin.Bibir seksi Nita yang di monyong kan pemiliknya, sontak membuat Arman semakin tidak tahan dan memagut bibir seksi sekertaris nya itu dengan ganas dan terjadilah pergulatan bibir antara Arman dan Nita.****"Halo assalamualaikum Om," sapa Anisa pada on Faisal melalui sambunga
"Kamu masih ingat dengan Desi?" tanyanya"Hmm ingat dia kan temanku masa SMA, dan dia juga teman sekelas ku bahkan kami dulu semeja," "Jadi begini mbak Anisa Desi itu adalah mantan istri suami mbak," ucap Rayhan berhasil membuat ku terkejut hingga hp di tanganku terjatuh."A-apa maksudmu? Desi ibu kandungnya kayla?" tanyaku sambil terbata-bata."Iya benar,"Desi Indarwati adalah teman sekolah sekaligus salah satu sahabat terbaik yang pernah ku miliki, Desi adalah sosok yang periang dia yang selalu menghiburku di saat-saat aku sedih karena di tinggal Mama dan Papa ke luar kota.Kenyataan yang tak pernah terpikirkan oleh diriku sedikit pun jika sahabat baikku pernah menjadi pasangan hidup suamiku. Sayangnya nasibnya tidak beruntung, mungkin selama menjadi istri mas Arman Desi mengalami penderitaan hingga akhir hayatnya.Yang ku ketahui Desi adalah anak yatim piatu sedari kecil dia tinggal bersama nenek dan bibinya."Dari mana kamu bisa tau jika Desi dulunya istri masa Arman," tanyaku p
[Aku ingin mereka menerima pelajaran dan konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan][Baik lakukan apapun yang kamu inginkan Nak]Aku tidak ingin mas Arman dan Nita di pecat begitu saja karena pemecatan bukan jaminan mereka akan jera. Namun mereka berdua memang harus di berikan pelajaran agar dapat memberikan efek jera bagi keduanya, dan akulah yang akan melakukannya.Sore ini Kayla sudah diizinkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah pulih hanya saja Kayla harus meminum beberapa obat agar virus dalam tubuhnya benar-benar hilang dan sembuh total.Betapa bahagianya anak itu saat matanya melihat pemandangan luar rumah sakit, walaupun wajahnya masih pucat tapi senyumnya yang manis itu masih tetap indah.Hari ini aku sendirian yang membawa Kayla pulang menggunakan taksi online karena mas Arman seperti biasa susah di hubungi biarpun ia tahu putrinya sedang tidak sehat.Rencananya besok aku akan bertemu dengan om Faisal untuk mulai melancarkan aksiku membuat jera mas Arman d
"Mbak Anisa mohon maaf sebelum ada yang ingin saya sampaikan," lanjutnya"Ada apa Rey?" spontan aku langsung bertanya karena jujur ada sedikit rasa penasaran."Sebenarnya mantan istri Arman itu....." "Nisa!"panggil seseorang yang suaranya tidak asing.Ya pemilik suara itu adalah mas Arman suamiku, wajahnya mengguratkan kecemasan."Ada apa dengan Kayla kenapa dia bisa di infus seperti ini,""Kata dokter Kayla terkena DBD Mas," balasku sesuai dengan perkataan dokter.Penyakit yang sedang di derita Kayla saat ini adalah DBD (Demam berdarah) merupakan suatu penyakit yang lumayan ganas dan menghawatirkan, jika terlambat penanganannya bisa menyebabkan kematian."Ini pasti kamu kan yang gak becus kan ngurus Kayla," ucap mas Arman sontak membuat emosiku menjadi tidak terkendali jika aku tidak memiliki etika mungkin aku sudah melayangkan tanganku ini di wajahnya."Mas ini di rumah sakit tolong jaga sikap," kataku setengah berbisik Rayhan nampak menatapku dengan iba."Halah memang kamu yang ti
Kamu....." ucapku dan pria itu bersamaan saling menodongkan jari telunjuk sedangkan Mama dan Papa hanya terdiam heran dengan sikap kami."Anisa ya," ucap pria itu sambil tersenyum."Iya, kamu Rayhan bukan?" "Iya betul gak nyangka kita bisa bertemu lagi," "Kalian berdua sudah saling kenal?" lontar Papa sambil terus memperhatikan aku dan Rayhan."Rayhan ini teman SMA aku Pa tapi beda kelas dari kelas 1 sampai lulus," balasku diiringi senyum karena senang dapat bertemu dengan teman lama.Rayhan pun membalas pertanyaan Papa dengan tersenyum dan duduk di sebuah kursi yang masih kosong."Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, oh ya Nisa ini adalah orang yang selama ini mengumpulkan informasi tentang Arman dan kamu, dan sekarang dia juga yang Papa percayakan untuk mengurus proses perpisahan mu dengan Arman," terang Papa.Jadi selama ini Rayhan lah yang membantu Mama dan Papa mengontrol ku dari jauh, apakah dia juga yang mengirimiku pesan dan kado itu? "Nisa....," panggil Mama sambi