Share

Haris - Alma : Rekaman

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-30 16:44:38

Setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris malah berpamitan hendak keluar tanpa mengatakan alasannya kepada Alma. Lelaki itu pergi begitu saja setelah sebelumnya selama di perjalanan pulang dari rumah sakit terus memikirkan apa yang Alma katakan tentang kecelakaan yang menimpanya tadi.

"Mobil itu melaju kencang tetapi ketika melihat Alma hendak menyebrang mobil itu tak berhenti atau mengurangi kecepatannya sama sekali?"

Walaupun Haris tahu itu bisa saja terjadi sebab si pengemudi gugup setelah melihat Alma yang hendak menyebrang sehingga tak dapat mengendalikan kecepatan mobilnya, tetapi entah mengapa perasaan Haris tak enak. Dia khawatir dan takut kalau-kalau yang menimpa istrinya tadi itu bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan sebuah kesengajaan yang orang lain perbuat untuk menyakiti.

Maka dari itu, setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris pergi ingin mengecek CCTV yang ada di kafe seberang kantor My Lily. Dia ingin memastikan jika kecelakaan itu memang bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji WidyAstuti
emang g ada jera2 nya kluarga mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Memberi Pelajaran?

    Pagi itu di rumah, Alma tampak tengah asyik menonton televisi. Seharian tinggal di rumah seorang diri bersama pembantu, sedangkan Haris pergi bekerja. Alma merasa bosan, beberapa kali dia merubah posisi duduknya dan sesekali akan berjalan-jalan walaupun harus terseok-seok menuju halaman belakang rumah karena bosan di dalam rumah terus. "Apa tidak ada yang mau mengajakku pergi atau datang ke sini? Astaga, aku bosan sekali," ucapnya. Alma lalu kembali berjalan ke ruang tengah. Walaupun kakinya masih sakit akibat terkilir kemarin, nyatanya itu tak membuat Alma untuk tetap diam saja tak melakukan apa-apa. Setelah Haris pergi bekerja dia bahkan sempat membantu pembantu rumah memotong sayuran meski sambil duduk di kursi. "Kenapa aku tiba-tiba merasa lapar?" gumam Alma. "Enaknya makan apa ya?" Alma menggulir layar ponselnya setelah duduk di ruang tengah. Dia berniat untuk memesan beberapa makanan dari luar untuk teman ngemilnya hari ini sembari menunggu Haris pulang malam nant

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Mengancam

    Setelah beberapa hari, Alma memilih berangkat kerja meski kakinya yang terkilir masih sedikit sakit. Dia juga tidak mau lagi membeli kopi di seberang karena takut terjadi hal buruk lagi seperti kemarin. “Apa kakinya sudah sembuh?” tanya teman kerjanya saat melihat Alma datang. “Sudah lumayan. Lagi pula kerjaanku juga bukan angkat benda-benda berat, jadi tidak masalah berangkat,” jawab Alma sambil memulas senyum. Teman Alma itu mengangguk. Siangnya seperti hari-hari sebelumnya, Alma ikut berjualan produk secara live bersama staf Risha. Namun, ada yang berbeda kali ini. Tiba-tiba saja banyak komentar hinaan yang berterbangan di layar saat mereka melakukan live. Alma sempat terdiam karena terkejut, tapi setelahnya berusaha tenang. Staf Risha juga syok, tapi mencoba bersikap biasa dan melanjutkan live sesuai alur. Akan tetapi karena baik Alma atau staf itu tidak ada yang membalas dan merespon komentar buruk dan hanya menanggapi penonton yang menanyakan soal skincare, membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Ketulusan Dan Ketakutan

    Rico syok tak karuan. Dia melihat Haris masih terus mengetuk kaca jendela mobil tapi dia tidak mau keluar. “Sialan, kenapa dia bisa tahu,” gerutu Rico. Rico panik dan takut. Dia segera menginjak pedal gas untuk kabur, tapi karena terburu-buru, Rico tidak sadar di depan ada Alma sehingga hampir saja menabrak Alma. Alma terkejut ketika melihat mobil itu melaju, beruntung tangannya langsung ditarik Risha sehingga tidak sampai tertabrak. Haris sangat terkejut karena Rico berusaha kabur. Untung saja saat itu ada sopir mobil box My Lily yang melihat lalu segera memundurkan mobilnya sampai membuat mobil Rico menabrak mobil itu. “Sialan!” gerutu Rico. Dia buru-buru keluar untuk kabur, tapi sayangnya ada satpam Risha yang langsung mencegahnya. “Mau ke mana kamu?” Satpam langsung meringkus Rico. “Lepaskan!” Rico hendak memberontak, tapi satpam menahan kedua tangannya di belakang. Haris sangat terkejut Rico hampir menabrak Alma. Dia langsung menghampiri Alma. “Kamu baik-baik saja, kan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   1. Hubungan Dua Sejoli

    [Suamimu berselingkuh, Sha. Aku melihatnya mengunjungi rumah seorang wanita dan memeluknya!] Mengingat isi pesan singkat yang dia terima beberapa waktu lalu membuat hati Risha sakit. Setelah lama menjalin pernikahan tanpa cinta, akhirnya sekarang dia mendapatkan jawaban atas sikap dingin suaminya, Adhitama. “Kenapa kamu menangis?" Pertanyaan itu membuat Risha menoleh, menatap sosok sang suami yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri. Pria itu baru saja pulang setelah sekian lama mengurus perusahaannya di luar kota. Akan tetapi, bukan ucapan cinta dan kasih sayang yang dia ucapkan guna melepas rindu, melainkan menyeret Risha ke dalam kamar dan memaksa wanita itu melakukan kewajibannya. Dengan wajah dingin, Adhitama berkata, "Jangan bersikap seperti kamu tidak menginginkannya. Ini tujuan utamamu menghubungiku, bukan?" Pria itu menanggalkan pakaiannya tanpa sedikit pun peduli dengan ekspresi Risha yang terluka. Sesak, sungguh sesak dada Risha mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   2. Menginginkan Anak?

    Adhitama Mahesa, pengusaha muda bertangan dingin. Keluarga Mahesa adalah keluarga terpandang yang begitu dihormati dan disegani di ibu kota, dan Adhitama adalah calon pewaris utama. Adhitama memiliki reputasi yang sangat baik sehingga tidak ada orang yang berani menentang ataupun menolaknya. Selama tiga puluh tiga tahun hidup, ia terbiasa dengan hal itu. Namun, kini, ada seseorang yang ingin menolak untuk hidup bersama dirinya. Dan, itu adalah istrinya. “Mas Adhitama, mari berpisah.” Permintaan tersebut, melukai harga dirinya. Adhitama meletakkan cangkir teh di tangannya dan berbalik, menatap Risha dalam diam. “Berpisah?” Darimana pemikiran wanita itu untuk meminta cerai darinya? Adhitama selalu memperlakukan wanita itu dengan baik selama dua tahun pernikahan mereka. Adhitama juga telah bertanggung jawab baik secara lahir maupun batin. Namun, wanita itu tiba-tiba mengatakan ingin berpisah darinya? “Ya. Mas Tama tenang saja. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   3. Pernikahan Dingin

    “Kamu masih bisa tersenyum setelah mendapati suamimu selingkuh, ha?” Amarah Niki naik, tidak habis pikir bagaimana Risha masih bertahan dalam pernikahannya. Niki adalah sahabat satu-satunya yang dimiliki Risha, Niki tahu semuanya. Jadi, ketika Niki tanpa sengaja melihat Adhitama bersama wanita lain, ia langsung memberitahukan Risha. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat pertama kali, Niki secara sukarela menyelidiki Adhitama hingga akhirnya tahu jika suami dari sahabatnya itu memiliki wanita lain di kota lain. “Sudahlah jangan membahas itu,” ucap Risha. Hari itu Niki yang kebetulan memiliki urusan di kota tempat Risha tinggal memutuskan menemani sang sahabat pergi ke rumah sakit. Setelah perdebatan Risha dengan Adhitama malam itu, Risha akhirnya tetap menuruti permintaan Adhitama untuk memeriksa kandungannya. Risha tidak bisa melawan, setelah perdebatan itu, Adhitama menghukumnya dengan menghujamnya berkali-kali di ranjang, hingga Risha kelelahan. Itu adalah kali pertama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   4. Bukan Prioritas Suamiku

    Sesak di dada Risha semakin menjadi-jadi. Apakah wanita itu begitu penting hingga suaminya bahkan tidak ingin menjawab pertanyaannya dan tetap memilih untuk pergi? “Kalau Mas Tama memikirkan permintaanku, kita tak perlu berdebat. Bukankah akan lebih mudah bagi Mas Tama kalau kita berpisah?” Risha bertekad tidak akan berhenti sampai Adhitama setuju dengan permintaannya. “Sampai kapanpun jangan harap mendapat keinginanmu yang satu itu,” ucap Adhitama dingin. Ia tidak memiliki waktu, jadi harus segera siap-siap. Adhitama mengambil acak beberapa baju dan memasukkanya ke dalam koper karena sadar Risha tak mau membantunya. Risha masih diam di tempatnya melihat Adhitama menutup dan menyeret koper itu. Adhitama tak mengucapkan satu patah katapun berjalan melewati Risha. Namun, langkahnya terhenti, ketika Risha dengan seluruh kekuatannya berkata, “Kalau begitu, tolong berhenti menemui kekasihmu itu, Mas.” “Apa maksudmu?” tanya Adhitama saat melihat kilatan emosi dari tatapan mata Rish

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   5. Bertemu Wanita itu

    Risha tak bisa mengabaikan pesan itu begitu saja. Itu yang membuatnya kini berada di sebuah restoran, duduk berhadapan dengan wanita yang selama ini hanya dia dengar ceritanya dari Niki.Akan tetapi, Risha tak memandang Sevia, melainkan pada koper yang berada di samping tempat duduk wanita itu. Mana mungkin Sevia berada di Jakarta tanpa tujuan?Meski mencoba tenang, tetapi senyum getir tergambar jelas di paras ayu Risha.Mungkinkah Adhitama berbohong? Keluar kota hanya alasan bagi suaminya itu?“Maaf kalau aku sudah bersikap lancang meminta bertemu dengan Kakak,” ucap Sevia.Bicaranya lemah lembut, bahkan memanggil Risha dengan sebutan ‘kak’ padahal Risha tahu kalau mereka seumuran.Risha hanya menatap tanpa memberi respon, melihat Sevia tampak ingin berbicara lagi.“Aku mengajak Kakak bertemu karena merasa butuh bicara soal Mas Adhitama.”Senyum sumbang tergaris di bibir mungil Risha mendengar ucapan Sevia. Bukankah seharusnya dia sudah bisa menebak maksud wanita itu ingin menemuinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Ketulusan Dan Ketakutan

    Rico syok tak karuan. Dia melihat Haris masih terus mengetuk kaca jendela mobil tapi dia tidak mau keluar. “Sialan, kenapa dia bisa tahu,” gerutu Rico. Rico panik dan takut. Dia segera menginjak pedal gas untuk kabur, tapi karena terburu-buru, Rico tidak sadar di depan ada Alma sehingga hampir saja menabrak Alma. Alma terkejut ketika melihat mobil itu melaju, beruntung tangannya langsung ditarik Risha sehingga tidak sampai tertabrak. Haris sangat terkejut karena Rico berusaha kabur. Untung saja saat itu ada sopir mobil box My Lily yang melihat lalu segera memundurkan mobilnya sampai membuat mobil Rico menabrak mobil itu. “Sialan!” gerutu Rico. Dia buru-buru keluar untuk kabur, tapi sayangnya ada satpam Risha yang langsung mencegahnya. “Mau ke mana kamu?” Satpam langsung meringkus Rico. “Lepaskan!” Rico hendak memberontak, tapi satpam menahan kedua tangannya di belakang. Haris sangat terkejut Rico hampir menabrak Alma. Dia langsung menghampiri Alma. “Kamu baik-baik saja, kan

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Mengancam

    Setelah beberapa hari, Alma memilih berangkat kerja meski kakinya yang terkilir masih sedikit sakit. Dia juga tidak mau lagi membeli kopi di seberang karena takut terjadi hal buruk lagi seperti kemarin. “Apa kakinya sudah sembuh?” tanya teman kerjanya saat melihat Alma datang. “Sudah lumayan. Lagi pula kerjaanku juga bukan angkat benda-benda berat, jadi tidak masalah berangkat,” jawab Alma sambil memulas senyum. Teman Alma itu mengangguk. Siangnya seperti hari-hari sebelumnya, Alma ikut berjualan produk secara live bersama staf Risha. Namun, ada yang berbeda kali ini. Tiba-tiba saja banyak komentar hinaan yang berterbangan di layar saat mereka melakukan live. Alma sempat terdiam karena terkejut, tapi setelahnya berusaha tenang. Staf Risha juga syok, tapi mencoba bersikap biasa dan melanjutkan live sesuai alur. Akan tetapi karena baik Alma atau staf itu tidak ada yang membalas dan merespon komentar buruk dan hanya menanggapi penonton yang menanyakan soal skincare, membuat

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Memberi Pelajaran?

    Pagi itu di rumah, Alma tampak tengah asyik menonton televisi. Seharian tinggal di rumah seorang diri bersama pembantu, sedangkan Haris pergi bekerja. Alma merasa bosan, beberapa kali dia merubah posisi duduknya dan sesekali akan berjalan-jalan walaupun harus terseok-seok menuju halaman belakang rumah karena bosan di dalam rumah terus. "Apa tidak ada yang mau mengajakku pergi atau datang ke sini? Astaga, aku bosan sekali," ucapnya. Alma lalu kembali berjalan ke ruang tengah. Walaupun kakinya masih sakit akibat terkilir kemarin, nyatanya itu tak membuat Alma untuk tetap diam saja tak melakukan apa-apa. Setelah Haris pergi bekerja dia bahkan sempat membantu pembantu rumah memotong sayuran meski sambil duduk di kursi. "Kenapa aku tiba-tiba merasa lapar?" gumam Alma. "Enaknya makan apa ya?" Alma menggulir layar ponselnya setelah duduk di ruang tengah. Dia berniat untuk memesan beberapa makanan dari luar untuk teman ngemilnya hari ini sembari menunggu Haris pulang malam nant

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Rekaman

    Setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris malah berpamitan hendak keluar tanpa mengatakan alasannya kepada Alma. Lelaki itu pergi begitu saja setelah sebelumnya selama di perjalanan pulang dari rumah sakit terus memikirkan apa yang Alma katakan tentang kecelakaan yang menimpanya tadi. "Mobil itu melaju kencang tetapi ketika melihat Alma hendak menyebrang mobil itu tak berhenti atau mengurangi kecepatannya sama sekali?" Walaupun Haris tahu itu bisa saja terjadi sebab si pengemudi gugup setelah melihat Alma yang hendak menyebrang sehingga tak dapat mengendalikan kecepatan mobilnya, tetapi entah mengapa perasaan Haris tak enak. Dia khawatir dan takut kalau-kalau yang menimpa istrinya tadi itu bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan sebuah kesengajaan yang orang lain perbuat untuk menyakiti. Maka dari itu, setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris pergi ingin mengecek CCTV yang ada di kafe seberang kantor My Lily. Dia ingin memastikan jika kecelakaan itu memang bukan

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Kecelakaan

    Sementara itu, Rico yang termakan ucapan Rara— yang mengatakan jika dipecat dari Mahesa karena Alma mulai memikirkan untuk memberikan balasan pada Alma. Rico lantas berencana untuk menyakiti Alma untuk membalas dendam atas rasa sakit hati sang adik. Rico tak terima dan dia juga tidak akan membiarkan Alma begitu saja. Beberapa hari ini Rico menghabiskan waktunya untuk memperhatikan Alma dan aktivitas wanita itu yang bekerja di My Lily. Seperti hari ini, Rico membuntuti Alma dengan pakaian serba tertutup agar tak mudah dikenali orang-orang. Rico juga mulai mengawasi setiap gerak-gerik Alma. Dia bahkan dengan sabar menunggu seperti orang kurang kerjaan. Siang hari, Rico melihat Alma keluar dari kantor My Lily. Matanya yang tajam terus mengawasi ke mana Alma akan pergi. Ternyata Alma hendak membeli kopi di kafe yang ada di seberang jalan. Rico tersenyum iblis, dia sudah memutuskan apa yang akan dilakukan ke Alma. "Sudah saatnya kamu merasakan akibat perbuatanmu mengusik Rara

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Sebentar

    Alma menunggu Haris menjemputnya sore itu. Semua staf sudah pulang satu persatu begitu juga dengan Risha yang tadi menawarkan tumpangan tapi ditolak dengan sopan oleh Alma. Alma berkata pada Risha kalau Haris akan menjemputnya, jadi dia akan menunggu sebentar lagi. Alasan Alma ini membuat Risha sampai menggoda."Wah ... jadi kalian sudah baikan?" "Kami akan pulang ke rumah," balas Alma dengan pipi merona.Risha merasa senang, dia terus menggoda Alma sampai akhirnya meninggalkan kantor My Lili. Alma tampak masih berdiri sambil memegang ponsel, dia sempat bertegur sapa juga dengan satpam yang masih berjaga. Tak berselang lama sedan mewah Haris muncul. Alma tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat melihat sosok pria yang dicintainya itu menurunkan kaca jendela. "Atas nama ibu Alma?" goda Haris menirukan gaya pengemudi taksi online. Alma tersenyum semakin lebar, dia hendak meraih gagang pintu tapi Haris lebih dulu mencegahnya. Pria itu turun lalu memutari bagian depan mo

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Ucapan Terima Kasih

    Keesokan harinya. Alma membangunkan Haris karena dia harus pergi bekerja lagi ke kantor Risha seperti kemarin.Alma sudah menyiapkan sarapan bahkan obat yang harus Haris minum.“Kalau masih kurang sehat, tinggallah di rumah dulu, tidak usah ke kantor. Aku mau ke tempat Kak Risha dulu,” ujar Alma. Dia menempelkan tangannya ke kening Haris untuk memastikan bahwa demam suaminya itu benar-benar sudah reda.Haris merasa berbunga-bunga mendapat perlakuan seperti itu. Dia meraih tangan Alma lalu mengecupnya. “Apa tidak sebaiknya kita pulang ke rumah hari ini?” Haris tidak ingin menunda kepulangan mereka. "Bukannya apa-apa, rumah itu lebih dekat jaraknya ke kantor Risha," imbuh Haris.Alma diam berpikir. Alasan Haris memang ada benarnya.“Tidak masalah, kamu ke kantor Risha saja dulu, nanti aku akan menjemputmu di sana,” ujar Haris melihat Alma hanya diam.“Baiklah,” balas Alma mengiyakan saja.Alma pun izin berangkat. Namun, ternyata Alma tidak langsung pergi ke kantor My Lily. Diam-diam

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Takut Kehilanganmu

    Beberapa saat sebelumnya. Siang tadi Risha mengajak Alma makan bersama.Alma sendiri tidak menolak Risha sebagai bukti kalau dirinya saat ini sudah tidak marah lagi.“Kamu tahu, waktu pertama kali diadopsi oleh keluargaku dan dibawa ke rumah, Kak Haris melakukan sesuatu yang membuat Papa marah,” ucap Risha sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut.“Melakukan apa?” tanya Alma penasaran.“Dia ‘kan diadopsi bukan dibawa untuk bekerja, tapi setiap pagi Kak Haris pasti membantu pekerjaan pembantu, dari menyiram tanaman, berkebun, sampai Papa marah-marah karena Kak Haris malah sibuk melakukan itu,” jawab Risha lalu tertawa pelan.“Benarkah?” tanya Alma penasaran.“Iya, bahkan aku ingat Papa sampai berkata seperti ini, ‘Kenapa mengerjakan pekerjaan di sini, kamu itu diangkat jadi anak bukan pembantu.’ Papa marah begitu,” ucap Risha dengan lagak meniru papanya dulu.“Lalu, apa yang Pak Haris, ah … maksudku suamiku lakukan?” tanya Alma begitu antusias ingin tahu.“Tetap saja besoknya Kak Haris

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Berbaikan?

    Haris berangkat ke kantor dengan kondisi yang masih demam, dia sedikit menyesal karena kemarin memilih untuk berdiam diri di teras menunggu Alma membukakan pintu. Meski dengan kondisi badan yang tidak prima, Haris tetap bekerja. Dia sudah beberapa hari meninggalkan meja kerjanya hingga pekerjaan juga cukup banyak untuk diselesaikan.Haris berniat secepatnya mengurus pekerjaan agar bisa segera menyusul Alma ke kantor Risha. Namun, kondisi tubuhnya semakin tidak bisa diajak kerjasama. Haris menggigil kedinginan hingga memilih mematikan pendingin ruangan. Haris menoleh ke arah jendela, karena mungkin sudah musimnya, hujan lagi-lagi turun membasahi bumi begitu deras.Haris sejenak tertegun, tapi setelahnya kembali fokus ke pekerjaan.[Ndre, bisa ke ruanganku? Laporan kemarin sudah aku selesaikan semua]Haris mengirimkan pesan pada Andre, seperti kemarin dia masih meminta bantuan pemuda itu untuk mengurus pekerjaan yang biasa sekretaris kerjakan.Andre sendiri tak merasa keberatan. Sesaa

DMCA.com Protection Status