Share

Chapter 18

"Mungkin suatu hari kelak kau tidak akan pernah menemukan aku lagi, kecuali dalam pikiranmu."

___

(Maikana)

Pagi-pagi sekali aku menceritakan yang terjadi semalam dan mengatakan pada Kak Sarah untuk kembali menjenguk ibu Akhtar hari ini juga. Kak Sarah yang sedang fokus pada cermin mendadak berpaling padaku. Senyum terkulum di sudut bibirnya yang kini telah dipoles dengan warna nude. Terlihat sangat serasi dengan padanan hijab dan blus yang ia kenakan pagi ini. Ah, Kakakku satu ini sangat memperhatikan penampilan berbanding terbalik denganku yang sedkit cuek. Tapi bukan berarti semborono. Aku tetap memperhatikan kesesuaian padu-padan make up, warna pakaian dan aksesoris yang akan kukenakan tapi tentu saja tidak serumit dan sedetil dia.

“Sepertinya kamu makin dekat sama si ... siapa namaya?” Kakak Sarah berpaling padaku setelah merapikan ujung hijabnya.

Mendengar pertanyaannya aku merasa tidak senang. Bukan apa-apa aku malas menyebut namanya walaupun mungkin aku harus mulai membiasakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status