Home / Romansa / Aku Bukan Perempuan Mainanmu / Sasha harus menjadi milikku lagi!

Share

Sasha harus menjadi milikku lagi!

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2022-09-16 21:27:23

POV PARALIO

Aku terus melangkah mendekat, dengan tatapan lekat dan menusuk yang kualamatkan pada wanita yang kini tengah mengandung anakku. Mengapa ia begitu keras kepala dan tidak mau kuatur?

Seharusnya dia menerima itikad baikku untuk bertanggung jawab. Bukan mencari pria lain yang bersedia menafkahi hidupnya dan anakku.

"Stop disitu Kian! Jangan dekati gue!"

"Aku tahu aku salah. Aku tahu aku sangat salah. Menelantarkan kalian selama ini tanpa tahu apapun. Tapi bukan berarti kamu bisa nolak pertanggungjawaban dariku. Jangan paksa aku kembali berubah jadi laki-laki brengsek karena kamu nggak nurut Sha."

Langkah mundurnya dengan wajah ketakutan menjadi pemandangan yang begitu menyenangkan bagiku. Aku sangat menikmati detik-detik dimana korbanku sebentar lagi berada dalam genggamanku.

Hingga punggungnya menyentuh tembok. Saat Sasha akan bergerak menjauh, aku segera memenjara tubuhnya dengan kedua tanganku berada di sisi kanan kirinya. Tubuhku pun sengaja kudekatkan tanpa menyentuh pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Dwi Ani
penasaran ceritanya thor terserah Sasha 2laki sama aja brengsek banget.
goodnovel comment avatar
Suyanti Varash
bingung jgn mau dgn Lio drey biar tobat dia
goodnovel comment avatar
Christina
issh ga affar Kian sama2 suck. aku pengen affar jg merasa bersalah Dan takut kehilangan Audrey. ga rela jg seh, Audrey diperlakukan gtu, dengan diam2 bertemu istrinya tanpa sepengetahuan Sasha. apalagi affar pernah minta Audrey untuk belajar cinta sama dia. reaksi Kian kaya biasa saja Amanda gtu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Aku memberinya 'stempel' cinta

    POV PARALIOSasha terus bergerak ingin melepaskan diri dari dekapanku. Tapi hanya sebuah gerakan tidak bertenaga. Karena tenaganya telah terkuras habis oleh amarah yang sejak tadi dialamatkan padaku."Semakin kamu gerak, semakin kamu capek sendiri Sha.""Lepas Kian!"Dia menggelengkan kepala lalu berusaha menjauh dari ciuman yang kusasarkan di leher dan rambutnya. "Aku nggak bisa berhenti sampai kamu ingat gimana rasanya waktu kita ngabisin banyak waktu bersama. Malah kamu kelihatan nikmatin banget Sha.""Gue jijik!""Masak? Kayaknya ada yang lain dimulut tapi lain di hati. Kamu bilang enggak tapi tubuhmu kayaknya tahu sama siapa dia musti tunduk. Aku tahu kalau hatimu juga kangen sama aku tapi kamu tutup-tutupi sama emosimu."Aku terus memberikan ciuman dan belaian hangat hingga tubuhnya menikmati sentuhanku lalu niat berontaknya perlahan surut. Hingga tanganku bisa mengusap perutnya lembut penuh kasih sayang. Bahkan aku sengaja membuat tanda cinta di lehernya agar ia tahu jika aku

    Last Updated : 2022-09-17
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Menjinakkan 'kuda betina'

    POV PARALIOSaat sedang bahagia memandangi wajah damai Sasha di alam mimpi dengan pundak yang sedikit terekspos karena selimut tidak menutup seluruh tubuhnya yang tanpa busana itu, perutku tetiba berbunyi. "Gue laper."Aku hanya sempat sarapan di rumah mama sebelum memutuskan ke kota tempat Sasha tinggal. Segera bangkit dari rebahan perlahan agar Sasha tidak terbangun. Mengambil ponsel yang berada di nakas lalu menuju ruang tamu. Ada banyak pesan dan panggilan dari Amanda. Aku ingat jika sebelum memutuskan menemui Sasha, aku telah membuat janji dengannya untuk bertandang ke rumah. Bukannya datang justru aku menemui Sasha dan ... bercinta dengannya.Apalah daya, hati dan pikiranku tidak sejalan. Aku bersama Amanda tapi otakku selalu teringat Sasha. Amanda : Kian kamu sudah otewe kemari?Amanda : Kian, ini udah lewat jam 11. Kok kamu belum datang?Amanda : Kian kamu kemana? Telfonku kok nggak dijawab? Dan masih banyak pesan lain dan panggilan darinya yang baru kubuka. Mau bagaimana

    Last Updated : 2022-09-19
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Melepas Amanda

    POV PARALIOSasha tertunduk lemas ketika aku menghancurkan hidupnya sekali lagi. Membuat Pak Affar yang siap menikahinya mundur bahkan menjauh karena video yang kukirimkan.Video yang mempertontonkan Sasha sedang berada di bawah selimut dengan mata terpejam sempurna setelah aku dan dia sama-sama melebur jadi satu. "Bunuh gue sekalian kalau lo nggak rela lihat gue bahagia."Aku memasukkan ponsel ke dalam saku lalu menatapnya lembut dengan jarak yang lumayan dekat. Bisa kulihat wajah pasrahnya yang tidak bisa berbuat banyak karena Pak Affar pasti membatalkan acara pernikahan mereka."Kamu mau aku tanggung jawab model apapun, aku pasti bakal penuhin. Tapi kalau kamu nyuruh aku pergi atau ngelepas kamu, aku nggak bisa."Dering ponselku kembali terdengar, dan kali ini mama yang menghubungiku. Di depan Sasha aku mengangkatnya."Aku di rumahnya Sasha.""Astaga Kian! Buat apa kamu kesana?! Jangan sakiti cucu Mama!" "Nggak Ma. Malah cucu Mama habis aku tengokin kabarnya gimana.""Kamu bawa S

    Last Updated : 2022-09-20
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Menyelesaikan masalah kami

    POV PARALIOKedua orang tua Amanda menatapku geram setelah mengatakan alasan keterlambatanku. Bahwa aku tidak bisa menikahi kembali putri mereka sekaligus mantan istriku itu. Dengan alasan ..."Saya memiliki anak bersama wanita lain. Saya tidak mungkin meninggalkan anak saya bahkan membiarkan dia hidup tanpa kasih sayang saya sebagai ayahnya.""Kalau kamu punya anak sama wanita lain ngapain kamu janji mau nikahin Amanda? Sengaja kamu mau mainin perasaan Amanda lagi heh?!" Mantan mertuaku bersuara lantang."Itu salah saya Ma, Pa. Saya nggak gentle. Nggak ngakui itu anak saya. Lalu milih keputusan yang salah mau nikahin Amanda.""Kamu bisa ambil anak itu lalu kita besarin bareng-bareng Kian." Ucap Amanda.Aku menggeleng. "Nyawa seorang ibu itu adalah anaknya Nda. Sasha bisa lebih hancur kalau aku ambil anak kami.""Alasanmu aja! Katakan, kamu mencintai wanita murahan itu?""Amanda, dia bukan wanita murahan!" Belaku tak terima."Bukan wanita murahan tapi sudi tidur sama lelaki yang belum

    Last Updated : 2022-09-21
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Perjuangan meluluhkan hatinya

    POV PARALIOPak Affar menatapku geram karena pada akhirnya aku seperti tidak takut dengan ancamannya yang akan menamatkan karirku di kantor Antara Karya. Dia salah menggebrak orang. Meski aku adalah bawahannya tapi cita rasa kinerjaku disukai pimpinan yang lain dan jarang mengecewakan.Ada Pak Rudy dan beberapa direksi kantor yang menganakemaskan aku. Jadi, hanya karena gebrakan seorang Affar Khaleed Dirgantara tidak akan membuatku gentar."Anda benar-benar menantang saya Pak Lio?!"Aku menatapnya dengan senyum meremehkan dengan tangan bersedekap. "Lakukan jika anda bisa. Dan satu lagi, pindahkan saya ke kantor Audrey berdinas. Biar kami makin dekat."Tanpa berpamitan aku pun segera berlalu ke ruanganku sendiri. Meninggalkan Pak Affar yang masih bergeming di dalam aula. Tidak akan pernah kuserahkan Sasha dan calon anakku padanya. Apapun yang terjadi.Setelah sampai di ruang kerja, gegas aku membuka jendela kaca di balik kursi kebesaranku dan mematikan AC. Mengambil sebatang rokok yang

    Last Updated : 2022-09-22
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Penolakan Kesekian Kali

    POV PARALIO "Makan kuenya. Masih fresh from oven. Enak loh." Aku membuka kotak itu dan mengambilkan satu untuk Sasha. Tapi ia melengos tidak mau menerima.Matanya melirik ingin tapi gengsinya terlalu tinggi. Syukurlah jika ia menyukai kue pembelianku meski ia malu mengakuinya. "Kuenya enak loh Sha. Bagus buat ibu hamil, banyak gizinya. Sengaja aku beliin kamu kue-kue lezat sama cemilan bergizi lainnya." "Gue nggak nafsu! Mending lo kasih ke mantan istri lo sana!" Yeah, ini masih jam 9 pagi tapi ibu dari anakku ini merajuknya sudah membuatku kalang kabut. Sasha hendak berdiri meninggalkanku tapi aku segera mencekal lengannya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya yang cubby itu. "Aku udah nggak ada hubungan sama Amanda." "Peduli apa gue sama kehidupan lo?" "Aku tadi lihat Amanda sama laki-laki lain. Kayaknya itu pacarnya." Saat aku tengah membeli kue dan cemilan bergizi untuk Sasha, aku melihat Amanda bersama dengan lelaki lain. Agar semuanya jelas, aku mendatangi mereka dan men

    Last Updated : 2022-09-24
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Amarah

    POV PARALIO "Haduuuh, kok gue gugup ya?" Ini bukan pertama kalinya aku datang melamar anak perempuan orang lain. Sebelumnya aku pernah melamar Amanda ditemani Mama dan saudaranya. Tapi kini, aku datang melamar anak orang hanya seorang diri. Yeah, seorang diri. Mama menolak ajakanku datang ke rumah orang tua Sasha dengan alasan itu adalah bagian dari hukuman yang harus kujalani. Well!! Belum mengetuk pagar pintu rumah bercat krem itu saja jantungku tidak karuan berdetaknya. Bayangan mendapat amukan bahkan paling parah tonjokan di wajah pun tidak bisa kuelakkan. Keluarga Sasha pernah memintaku bertanggung jawab atas kehamilannya tetapi dengan lantang dan sombong aku menolak mengakuinya lalu pergi ke Jepang. Dan kini seolah menjilat ludah sendiri aku datang 'mengemis' harapan dan cinta dari keluarga Sasha untuk mempersunting dirinya sebagai istriku. Mengabaikan kegugupanku yang sudah ada sejak satu jam yang lalu, akhirnya kuputuskan keluar mobil lalu bertandang. Kekhawatiranku ha

    Last Updated : 2022-09-26
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Kami bisa bahagia tanpamu

    Segala pesan dari Kian selalu kuabaikan, bahkan sengaja tidak kubaca dan langsung kuhapus. Alasannya sederhana, aku tidak mau perasaanku kembali terkoyak lebih dalam. Bagaimana dengan Affar?Aku tidak berani menghubunginya barang sekalipun. Dia pasti telah melihat video dan fotoku setelah kembali ditiduri Kian. Pria itu memang sepenuhnya brengsek, aku tidak mengerti apa tujuannya terus mengusik kehidupanku yang jelas-jelas telah ia campakkan. Tidak tahukah dia betapa lelahnya aku menanggung dosa dan kesalahan ini seorang diri?Aku : Kian, gue udah biasa hidup tanpa lo atau Affar. Gue bisa hidup sama anak gue. Dia penyemangat gue. Setelah ini, tolong jangan cari kami lagi. Biarin kami hidup dengan cara kami sendiri. Gue yakin kami bisa bahagia. Selamat tinggal.Setelah satu pesanku terkirim, aku memblokir nomer Kian.Akhirnya aku memutuskan tidak memilih siapapun. Lalu kuusap perutku lembut dan berbisik."Adek mau makan apa? Bunda pengen senang-senang.""Bunda udah selesai sama masa

    Last Updated : 2022-09-27

Latest chapter

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Terlanjur mencintai kakak ipar

    POV RADO Tak terasa, sudah tiga bulan lamanya, Mbak Sasha tinggal di rumah ini bersama aku dan Mama. Berkat kegigihan dan terapi yang setiap hari dilakukan bersama tenaga medis yang selalu datang ke rumah, akhirnya Mbak Sasha bisa berjalan dengan lancar. Selama tiga bulan itu juga, ketika Mas Kian tidak memiliki waktu pulang ke rumah karena dituntut pekerjaan yang padat, akulah yang menggantikan perannya sebagai ayah untuk Shakira dan .... suami untuk Mbak Sasha. Mau bagaimana lagi, Mama sudah berusia lima puluh tahun lebih, wajar jika tidak bisa ikut membantu Mbak Sasha begadang bila Shakira rewel. Entah karena demam setelah imunisasi, tidak mau tidur malam, mengganti popok, dan lain sebagainya. Aku tidak keberatan karena dengan begitu akhirnya Mbak Sasha bisa lebih dekat denganku. Bukankah jika aku menemani Mbak Sasha, itu artinya aku bisa satu kamar dengannya? Bahkan dia mulai bergantung padaku jika membutuhkan sedikit banyak hal. Aku tidak keberatan jika dia repotkan karena m

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Bahagia setelah pernikahan

    POV PARALIOKetika Sasha mengucap kata cintanya padaku setelah pertikaian dan perpisahan kami selama ini, betapa bahagianya aku. Hatiku seperti disiram air surga. Hanya sekedar kata cinta dan pelukan tulus darinya saja, aku begitu bahagia. Ya, hanya untuk sekedar kembali mendapatkan ketulusan cinta Sasha, banyak yang harus kuperjuangkan dan kukorbankan. "Aku mencintaimu, Mas."Aku mengurai pelukan kami lalu menangkup wajahnya yang menggemaskan. Maklum, usia Sasha terpaut sebelas tahun denganku. Betapa beruntungnya aku memiliki istri daun muda seperti dirinya. Mau menerima duda sepertiku dengan segenap cinta tulusnya. Dan kali ini aku tidak akan melepaskannya lagi.Aku menarik pelan wajahnya lalu kusatukan kening kami berdua. Saat hatinya dipenuhi oleh cinta untukku, aku tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk makin merayunya. "Jangan ragu sama cintaku, Sha. Kali ini aku sungguh-sungguh.""Sebenarnya, aku kadang masih ragu sama kamu, Mas. Tapi, aku sadar kalau perasaanku ke kamu

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cinta di hati keduanya

    POV RADO Satu botol berisi obat penenang yang kusimpan baik-baik akhirnya kukeluarkan setelah beberapa minggu ini kutinggalkan. Aku tidak kuat menahan ledakan di dalam dada akibat melihat Mas Kian yang mulai bersikap sangat manis pada Mbak Sasha. Aku tidak terima!!!Aku segera mengeluarkan satu pil itu dari wadah lalu menelannya dengan sisa air yang ada di tas sekolah. Setelah tertelan dengan benar, aku terduduk di tepi ranjang dengan menundukkan wajah. Tidak lama berselang seulas senyum disertai kekehan pelan keluar dari bibirku. Ini artinya reaksi obat telah bekerja dengan baik menenangkan syarafku akibat ledakan emosi yang tidak bisa kukendalikan. "Mas Kian sialan! Ngapain dia sok manis ke Mbak Sasha. Kemarin bilang nggak mau ujung-ujungnya doyan!" "Kenapa harus kamu sih, Mas? Kenapa harus kamu yang ketemu Mbak Sasha? Kenapa bukan aku?!" "Tapi nggak masalah, aku bakal cari cara buat deketin Mbak Sasha. Waktuku sama dia lebih banyak ketimbang sama kamu. Lihat aja nanti, Mas!"

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Aku, kau, dan suamimu

    POV RADO "Apa maksudmu tanya kayak gitu, Do? Memangnya siapa yang benar-benar suka sama aku?" Tanya Mbak Sasha yang masih setia duduk di kursi rodanya. Aku mengambil kursi lalu memposisikan di dekat kursi roda Mbak Sasha. Lalu duduk di sebelahnya dengan tatapan begitu lekat lengkap dengan seragam sekolah putih abu-abu yang sudah kukenakan di pagi hari ini. "Seseorang, mungkin." Kepala Mbak Sasha menggeleng. "Nggak ada, Do. Kamu ini bercanda aja sukanya." "Dari pada Mbak Sasha nggak bahagia sama Mas Kian." "Sebelum Masmu nikahin aku, statusku ini cuma perempuan hamil tanpa suami. Bayangin, betapa jeleknya aku di mata orang. Lalu seseorang dari masa laluku nawarin pernikahan karena anaknya butuh kasih sayang seorang ibu dan anakku butuh sosok ayah. Intinya kami saling melengkapi tapi nggak ada rasa cinta." "Kalau kamu sekarang tanya kenapa aku kayak nggak bahagia sama Masmu, gimana aku bisa bahagia kalau dia adalah orang bikin aku nggak bisa percaya sama apa itu cinta dan kesetia

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Nekat melakukan pendekatan

    POV RADO Masih menggenggam tangan Mbak Sasha dengan tidak tahu malunya sembari menatap wajahnya yang masih setengah lesu itu, aku kembali berucap. "Ya karena aku sayang sama kamu, Mbak." "Sayang?" Beonya dengan nada tidak mengerti. "Sayang yang gimana maksud kamu Rado? Aku nggak ngerti." "Kamu berubah baik, berubah hangat, dan ... membingungkan." Wajar jika Mbak Sasha bingung menghadapi perubahan sikapku yang terlalu mendadak ini. Sedang perasaanku sendiri juga berubah begitu cepat setelah berulang kali aku menciumnya tanpa tahu siapapun. "Sayang ... sebagai ..." "Rado, maaf." Mbak Sasha kemudian menarik tangannya dari genggamanku. "Kita ini ipar dan nggak seharusnya kamu pegang tanganku kayak gini." Imbuhnya. Binar cinta dimataku untuk Mbak Sasha meredup karena ucapannya kemudian kepalaku tertunduk lesu karena seperti menelanjangi diriku sendiri dihadapan Mbak Sasha. Aku melupakan pelajaran mengendalikan diri dan emosi yang biasa dokter Rafael ajarkan padaku. Bahwa ledak

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Pulangnya si cinta pertama

    POV RADO Sejak Mbak Sasha dinyatakan sadar dari tidur panjangnya, aku dan segenap penghuni rumah sangat berbahagia. Akhirnya, penantian dan doa yang terus kami panjatkan membuahkan hasil. Apalagi jika itu bukan karena bayi mungil yang belum memiliki nama ini sangat membutuhkan Mbak Sasha. Mas Kian melarang kami memberi dia nama karena itu akan menjadi hak Mbak Sasha sepenuhnya. Apapun itu aku tidak masalah asal Mbak Sasha siuman dan bisa segera pulang. "Mama mau ke rumah sakit sekarang?" Ini sudah dua hari sejak Mbak Sasha siuman, dan kemarin Mas Kian sudah kembali ke kota untuk bekerja. "Iya, besan mau pulang ganti baju. Giliran Mama yang jaga sekarang." "Titip salam buat Mbak Sasha ya, Ma." "Iya, Rado ganteng. Kamu sanggup kan sama si mungil di rumah?" "Sanggup, kan ada pengasuhnya juga." "Ya udah, Mama berangkat dulu. Taksinya udah nungguin." Tanpa Mama, Mas Kian, bahkan orang tua Mbak Sasha sekalipun, mereka tidak tahu jika aku sudah berulang kali mencium bibir Mbak Sa

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cemburu cium pipi, boleh?

    POV PARALIO Apakah Sasha bahagia karena aku menikahinya? Senyum saja tidak. Kedua matanya hanya menatap jemari yang terpasang cincin pernikahan yang kusematkan. Pantaskah aku berpikiran bahwa Sasha tidak bahagia dengan pernikahan kami? Padahal aku sangat bahagia memiliki dia yang sudah lama memendam cintanya untukku. Bahkan saat aku berulanag kali menyakitinya entah sengaja atau tidak sengaja sekalipun, Sasha masih menyimpan aku di ruang hatinya. Kini, ketika aku merasakan hatinya telah mati untukku, aku merasa.... menyesal. Hari ini, ketika Sasha sudah dinyatakan stabil kesehatannya, dokter memutuskan memindahkan ia kembali ke kamar rawat inap agar aku bisa menjaganya. Kini, setelah kami sudah tiba di kamarnya, Sasha akhirnya membuka suara. "Dimana anakku, Kian?" Tanyanya dengan suara lirih dan serak. Aku yang sedang membetulkan selimutnya, kemudian beralih menatap kedua bola mata indahnya yang sayu. "Dia di rumah, sama Rado, Mama, dan Mamamu. Tapi aku ada videonya. Mau

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Ketika matanya terbuka

    POV PARALIOSudah dua minggu, istriku dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang sama. Tidak ada perubahan sama sekali dan itu membuatku hampir putus asa. Sebenarnya ada apa dengan Sasha?Mengapa setelah melahirkan, kondisi kesehatannya memburuk seperti ini?Tidak hanya aku dan orang rumah yang sedih melihat keadaan Sasha yang tak kunjung membaik. Tapi, bayi kami pun ikut terdampak. Kata Mama, bayiku sering menangis dan malam harinya rewel hingga pengasuhnya lelah. Karena itu pula, kinerjaku memburuk. Aku bahkan tidak bisa fokus pada pekerjaan saat rapat dengan customer besar yang memintaku secara langsung untuk mengerjakan bestek pesanannya. Melihat perubahanku yang tidak baik, entah angin dari mana Pak Affar dengan baik hatinya menawariku satu solusi demi kesembuhan Sasha. Kami pergi ke salah satu panti asuhan anak yatim piatu lalu mengajak mereka berdoa bersama demi kesembuhan Sasha dan menyantuni mereka dengan beragam kebutuhan yang diperlukan. Dan setelah acara itu, hubunganku

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   First kiss

    POV RADO Apa aku harus mencium kakak iparku sendiri? Padahal aku tidak pernah berciuman dengan siapapun sebelumnya. Memiliki kekasih saja tidak. Memang, siapa yang sudi mencintai pemuda yang memiliki gangguan mental sepertiku?Begitulah pemikiranku ketika melihat Mbak Sasha yang masih setia terlelap dalam tidurnya di rumah sakit ini. Mataku masih setia menatap wajahnya yang setengah pucat dengan selang makan yang dimasukkan melalui sudut mulutnya. Sedih, kasihan, dan terbayang-bayang dengan bayinya yang berada di rumah tanpa belaian dari Mbak Sasha sebagai ibunya. Tatapanku berpindah ke tangannya yang kugenggam dengan erat karena suhu tubuh Mbak Sasha yang lebih rendah dari tubuh manusia normal. "Mbak, bangun. Bayimu nungguin kamu. Semua yang ada di rumah nunggu kamu sehat lagi. Jangan tidur terus.""Aku tahu kalau kamu kayak gini itu juga ada andil salahku, Mbak. Tapi aku janji bakal berubah. Aku bakal tebus kesalahanku. Aku bakal sayangi kamu sama bayimu, Mbak. Aku janji. Tapi

DMCA.com Protection Status