Share

Bab 73

Author: A N S
last update Last Updated: 2021-07-19 21:32:41

Sambil menunjuk ke arah gelas, Roky berkata: “Luminous Cup memang langka di zaman kuno, tapi dengna teknologi modern saat ini, juga bisa menciptakan sebuah Luminous Cup yang sama persis, bahkan lebih bagus. Gelas Luminous ini hanya sebuah barang kuno, tidak bisa disebut harta karun sejati.”

Tuan Antonio terkejut, hatinya tidak senang, namun dalam sekejap tidak menemukan alasan untuk menyangkal Roky.

Dia mendengus berat, berbalik dan mendekati sebuah rak kayu cendana, dengan hati-hati ia membuka kain merah yang mennutupi barang tersebut.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 74

    Roky tertawa dan berkata dengan tenang: “Tidak pernah melihat bukan berarti tidak ada, mustika berharga ini memang ada, dan orang-orang itu juga bukan mitos, namun memang pernah ada dalam sejarah, hanya saja tidak diperhatikan oleh orang awam, contohnya Sakyamuni yang lahir sekitar 600 tahun SM, Ananda, yang Mulia Kassapa, semua adalah murid Sakyamuni.”“Kamu sungguh menyebalkan.” Seketika Yulia merasa kecewa, ia menganggap Roky sedang berdebat: “Kalau orang-orang itu memang ada, dan masih banyak mustika ajaib, bukankah dunia ini akan kacau balau?”Api amarah dalam hati

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 75

    “Antonio, kalau kamu tidak bisa menahannya, cepat letakkan!” Yulia dengan cepat merebut Giok Jiwa Es, ingin memasukkannya kembali ke dalam kotak.Tapi dia baru saja menyentuh Giok Jiwa Es, dan dia juga tercengang seperti Antonio.“Kenapa Giok Jiwa Es ini tidak dingin lagi?”Bukannya tidak dingin.

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 76

    Roky tidak ingin mengambil uang dari Keluarga Qin, jadi dia menolak: “Aku hanya membantu melihatnya sebentar saja, aku juga tidak melakukan apa-apa, tolong ambil amplop ini.”“Ini aturannya, anda pantas mendapatkannya, Tuan Roky.” Antonio buru-buru berkata.Roky malah menggelengkan kepalanya: “Ini hanya masalah kecil, selain itu, Nona Yulia dan saya hampir baru berteman, membicarakan uang itu terlalu aneh.”

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 77

    Roky mengambil saputangan sutra putih, dengan hati-hati mengeluarkan isi di dalam kotak tersembunyi dan meletakkannya di atas saputangan.Sebuah manik tulang yang sangat jernih.Kerumunan orang itu tercengang!Tiba-tiba, Antonio teringat sesuatu, berteriak kegirangan.&ld

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 78

    Roky tersenyum dan tetap diam.Melihat sekilas saja dia tahu, sepotong jimat keselamataan seharga 400 juta ini tidak memiliki efek sama sekali, paling banyak, orang yang memakai jimat ini memberi kenyamanan psikologis.Tapi dia adalah pengusaha, dia melakukan bisnis tadi, jika dia mengganggu rencananya, itu akan dianggap melanggar aturan industri, dia tidak akan mengatakan apa-apa.Master Jovian mendengus, berbalik dengan marah dan pergi.

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 79

    Roky memandangi untaian mutiara, memikirkan Dewi, dan sambil tersenyum berkata: “Aku lihat Dewi memakainya sangat cocok, mutiara menenangkan saraf, dia akhir-akhir ini tidak tidur nyenyak.”Ketika dia mendengar bahwa dia membeli untuk putrinya, Andrew ingin mengatakan sesuatu, juga menutup mulutnya dengan sadar.Nilai koleksi kalung ini memang tidak tinggi, jadi tidak ada yang menawar.Saat juru lelang ingin membuat keputusan

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 80

    Begitu suara keluar, tempat itu sunyi.Semua orang memandang penawar secara serempak, dengan merasa terkejut di hati mereka.Yang menarik perhatian hanyalah seorang pemuda dengan pakaian biasa, sekilas, tidak ada yang luar biasa, tapi ternyata berani menantang Master Jovian?Sekilas master jovian melihatnya, dan wajahnya tiba-tiba muram: “Kamu lagi!”

    Last Updated : 2021-07-19
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 81

    Rumah lelang besar itu sunyi senyap.Di kursi tamu yang ramai, tidak ada suara!600 miliyar!Bahkan juru lelang pun terkejut, dan palu di tangannya tergantung di udara dan tidak bisa jatuh.Master Jovian terhuyung, tersandung ke sudut meja, dan tidak bisa menahan untuk tidak duduk.Roky tersenyum kecil dan berkata, "Kalau begitu harga ini harus membuat Master Jovian menyerah, kan?"Setelah tenang sebentar.Ada keributan keras di tempat tersebut.600 miliyar!Dengan angka astronomis yang hancur, siapa yang mampu menaikkan harga?Siapa yang berani menawar dengan Roky?Itu seperti pukulan di kepala, langsung memukul Master Jovian sampai mati, bahkan tanpa kepercayaan diri untuk menawar.Andrew memucat karena ketakutan, kesulitan bernapas, dan melemas di sofa bahkan tidak dapat berbicara.Angka ini, bahkan jika dia bekerja selama sepuluh masa kehidupan lagi, tidak akan mendapatkannya!Menan

    Last Updated : 2021-07-19

Latest chapter

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 113

    perusahaan Skylight merupakan perusahaan konstruksi terhebat di kota Gopo. pusat perusahaan Skylight berada di kota Wasa dan perusahaan ini memiliki masa depan yang sangat cerah. semua orang yang berbakat di bidang konstruksi sangatlah ingin bekerja di perusahaan ini. namun sangatlah susah untuk bergabung dengan perusahaan Skylight ini. para atasan perusahaan ini sangatlah ketat dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan relasi dalam perusahaan ini. semua orang yang ingin memanfaatkan relasi akan segera didiskualifikasi. sebelumnya, Ethan sering memberi hadiah kepada anggota perusahaan Skylight ini dan menghabiskan uang sebanyak puluhan juta. namun tidak ada kabar yang ia dapatkan hingga sekarang. namun kini Roky bisa menyelesaikan hal ini dengan sangat mudah. Ethan terlihat begitu bahagia, namun juga merasa sedikit penasaran. dia pun bertanya: "Roky, apa pekerj

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 112

    supir sedang mengemudi dan William pun duduk di sebelah supir sambil mengobrol dengan Roky. setelah mengetahui Dewi yang hendak pergi ke perusahaan Sinhan untuk interview, William pun tertawa sambil berkata: "perusahaan Sinhan sering menelepon aku agar keluarga Wang bisa berinvestasi di salah satu pusat perbelanjaan yang mereka bangun. aku sedang memikirkan hal itu. bagaimana kalau aku menelepon mereka untuk mempermudah interview kali ini?" Roky belum sempat mengatakan sesuatu dan Dewi segera menolak dengan sopan: "direktur Wang, terimakasih atas niat baikmu, namun kamu tidak perlu melakukan itu. aku ingin mencari pekerjaan dengan kemampuanku sendiri." "kamu sangatlah teguh, aku bahkan merasa malu pada diriku sendiri jika membandingkan diriku denganmu." kata William dengan penuh kagum. Dewi lalu tersenyum canggung dan merasa merinding. seja

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 111

    setelah menyelesaikan masalah ini, Roky pun hendak naik ke lantai atas. dia seketika mendengar suara pintu yang terbuka dari arah belakang tubuhnya. dia membalikkan badannya dan dia melihat Andrew yang berjalan masuk dari luar dapur. melihat Andrew yang bahagia itu, Roky pun bertanya: "ayah, hal baik apa yang kamu alami?" "hahaha, aku sangat beruntung hari ini." kata Andrew dengan ekspresi bahagia: "setelah aku memakan obat yang kamu beri, semua kesakitan di tubuhku ini seketika hilang dan aku bahkan menjadi lebih semangat dibanding sebelumnya. ini adalah obat ajaib." "aku tadinya pergi berkeliling ke Antique Street, tebaklah dengan siapa aku bertemu tadi?" "siapa?" Roky sedikit terkejut, apakah Andrew ditipu oleh pedagang jalanan dan dihipnotis? dia segera menatap ke arah Andrew dan merasa lega. &n

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 110

    William lalu memberi pelajaran kepada anaknya sendiri dan menyuruh anaknya untuk menghormati Roky kedepannya. lebih baik lagi jika anaknya tidak lagi muncul di depan Roky agar tidak terjadi kesalahan apapun! William lalu berkata dengan penuh hormat: "keluarga Wang tidak bisa melarikan diri dari masalah ini, kami tidaklah mengurus masalah ini dengan baik sehingga villa milik tuan Roky pun hancur. aku sudah menyuruh orang untuk merenovasi villa milikmu itu dan akan selesai dalam waktu setengah bulan." Roky menganggukkan kepala, keluarga Wang juga bukanlah keluarga biasa karena mereka sanggup membangun sebuah perusahaan besar hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja. anggota keluarga Wang memanglah hebat dalam melihat kondisi. William lalu berkata sambil tersenyum: "jika master Roky memiliki waktu luang, aku ingin mengundang master untuk datang ke rumahku dan melihat

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 109

    orang yang dari luar itu malah merupakan Jinu, dia hampir saja menabrak Roky dan dirinya pun meminta maaf sambil tersenyum: "master Roky, aku baru saja bermaksud menemui kamu. waktu itu, kamu menyuruhku untuk mencari beberapa jenis obat dan aku sudah membawakannya untuk diperiksa." setelah mengatakan itu, salah satu ajudan di belakangnya pun maju memberikan sebuah kotak kayu kepada Roky dengan penuh hormat. terlihat sebuah ginseng dengan ukuran sebesar lengan berada di dalam kotak kayu itu. terlihat juga sebuah jamur Ganoderma berwarna ungu dan juga beberapa jenis obat mahal lainnya. semua obat ini tidaklah muda didapatkan di toko obat pada umumnya. Roky lalu menatap obat tersebut, meskipun obat-obat ini memanglah mahal, namun aura yang terkandung di dalam tidaklah banyak. tetapi ini lebih baik dibandingkan tidak ada sama sekali. kebetulan dia ingin meracik beberapa r

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 108

    Ando sepertinya menutup telinga terhadap jeritan sengsara yang muncul, membungkuk dengan hormat kepada Herman, "Tuan Herman, anak tidak berbakti yang tercela itu, aku pasti akan menghukumnya dengan berat, tetapi masalah itu telah terjadi, keluarga Liu bersedia untuk menganggung semua tanggung jawab, mohon Tuan Herman memaafkan kami." Setelah selesai berbicara, dia mengejek lagi, "Hari ini keluarga Liu sedang menangani masalah rumah tangga, tanpa diduga ini mengganggu tuan Herman, ini benar-benar adalah kelalaian kami, keluarga Liu." Herman mengerutkan alisnya, dia ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya. Pihak lain mungkin menyiratkan bahwa keluarga Wang telah memberikan vila sebagai hadiah kepada Roky, sekarang Paman Ali adalah pelayan Roky, jadi ini a

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 107

    “Oh." Herman menggosok tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Tanah itu awalnya adalah rumah leluhur keluarga Wang, belakangan setelah dibongkar tanah itu dibangun lagi menjadi vila, Paman Ali selalu mengikuti Andi, jadi dia menjaga dan tinggal di vila itu, sekaligus bernostalgia. "Paman Ali telah tinggal di rumah keluarga Wang selama empat puluh tahun, juga telah menyelamatkan hidup ayahku, membuang seluruh waktunya, keluarga Wang selalu merasa malu untuk itu. Jika seandainya Paman Ali memutuskan sendiri untuk tinggal di vila, mohon Tuan Roky bersabar, jika seandainya tuan Roky merasa dia pria tua yang kehadirannya membuatmu jengkel, kami keluarga Wang akan membawanya kembali dan merawatnya." Fresco tersenyum di sampingnya dan berkata, "Roky, jangan terlalu memikirkan perkataan ayahku, Paman Ali di keluarga Wang sudah kami angga

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 106

    Cristy menggertakkan giginya, menatap kaku pada Roky, berkata dengan getir: "Biarkan mereka pergi!" “Nenek, bagaimana bisa membiarkan mereka pergi seperti ini.” Mike dengan enggan berteriak, matanya penuh dengan kebencian, "Aku akan memotongnya!" Cristy menahan amarahnya, dengan suara tenang berkata, "Dia ingin pergi, apakah disini masih ada orang yang ingin menghentikannya?" Ando berkata dengan kejam, "Roky, kamu menyakiti anakku, merusak aturan keluarga Liu, kamu akan menyesalinya!" Roky mengangkat bahu acuh tak acuh, berjalan ke pintu dengan wajah tenang, kemudian menendang pintu dengan kejam. “Wow!

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 105

    Roky berdiri di halaman, terlihat sungguh berkuasa dan tengah menatap sekelompok pengawal tersebut dengan tatapan dingin. "Hanya dirimu yang tidak berguna masih ingin berpura-pura!" salah satu pengawal berteriak, lalu mengambil tongkat dan memukul ke arah Roky. Tatapan Roky mendingin, ia langsung merebut tongkat wushu pengawal tersebut dan menghantam ke arah kakinya. Pengawal tersebut hanya merasakan kesakitan di area kakinya, lalu bersujud di hadapan Roky. Roky bahkan tidak menatapnya, kedua tangannya menguat lalu ia mematahkan tongkat wushu tersebut menjadi dua bagian. "Kuang tang!" Roky melemparkan tongkat tersebut k

DMCA.com Protection Status