Share

67. Kuterima Suapan Mas Bara Sebagai Jawaban

=====

“Indri, lihat ke sini, kenapa berpaling?”

Jemarinya menyentuh lembut daguku, kemudian menggesernya pelan, hingga tepat menghadapnya. Kuberanikan diri untuk membalas tatapannya.

“Aku ingin meminta izinmu, untuk mengatakan yang sesungguhnya tentang perasaanku!” tuturnya setelah tatapan kami beradu.

Jengah, jantung berpacu tak karuan dan gelisah. Rasa itu mengaduk di dalam kalbu. Aku menundukkan pandangan.

“Aku mau pulang, Mas. Mau bertemu Bapak dan Ibu,” lirihku seraya menepis pelan jemarinya yang masih memegang daguku.

Jemari itu memang lepas, tetapi tangannya tak hendak menyerah. Jemariku berubah posisi, kini tergenggam erat di tangan kekarnya.

Kutatap lekat tangan yang menggenggam itu, menariknya dengan halus, tetapi sia-sia. Akhirnya aku hanya bisa pasrah. Sifat keras kepala lelaki ini ternyata tergambar nyata di dalam setiap perbuatanya. Tak terkecuali seperti saat ini.

“Lepasin, Mas!” lirihku pelan.

“Biarkan, memang disitulah seharusnya dia berada,” sergahnya tegas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status