Home / Romansa / Ajari Aku Salat / Terlambat Selangkah 1

Share

Terlambat Selangkah 1

Author: Meyyis
last update Last Updated: 2021-12-13 05:44:58

Ziya tersenyum sendiri saat mengingat masa-masa begitu getolnya cari perhatian lelaki itu. Dia menutup wajahnya sendiri karena merasa malu. Bagaimana saat itu dia menjadi seorang yang tidak punya harga diri.

“Ziya,”

“Iya, Ma!” Panggilan mamanya menyadarkan dari lamunan.

***Meyyis***

Malam ini Kyai Syafi’i benar-benar datang dengan putra mereka. Bersama dengan Bu Ntai juga. Mereka membawa banyak barang sebagai oleh-oleh katanya. Dua sahabat itu berpelukan melepas rindu. Mereka kemudian dipersilakan duduk. Ziya mengintip dari dalam. Tidak berselag lama, mamanya Ziya datang denganpasugatan di nampannya.

“Rohman, ente masih gagah saja. Ana sudah tua,tapi Fatih belum juga mau menikah. Pondok juga jadi terbengkelai tidak ada yang mengurur, karena dia asik di Kairo,” ucap Kyai Syafi’i.

“Yi, kita sudah sama-sama tua. Harusnya s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ajari Aku Salat   Terlambat Selangkah 2

    Walau bukan purnama, namun cahayanya sangat indah. Seandainya satu minggu yang lalu atau tiga hari yang lalau, bersama Fatih di bawah sinar bulan seperti ini membuat hatinya penuh sesak dijejali kebahagiaan. Namun sekarang? Keadaan sudah berbeda. Bukan lagi penuh sesak dengan kebahagiaan, tapi kegalauan.“Jadi? Apa benar berita itu?” Fatih membuka pembicraan.***MEYYIS***Ziya menoleh ke arah Fatih kemudian kembali menunduk lagi. Bibirnya terasa kelu.tapi dia harus bicara. Ziya menarik napasnya pelan kemudian mengembuskannya nyaris tanpa suara. “Mas Fatih tidak salah dengar. Semalam aku memang sudah di khitbah.” Bagai lolos tulang-tulang Fatih. Dia menghadap ke arah lain agar tidak terlihat. Jika memapu, saat ini dia akan terbang dan mengadu kepada siapa pun yang mengetahui perjalanan hatinya untuk menahan cintanya selama ini.“Kau melupakanku?” Ziya menetap lekat

    Last Updated : 2021-12-13
  • Ajari Aku Salat   Sun Dikit 1

    “Jadi, sudah tidak ada ruang untukku? ... maafkan aku, Ziya. Seharusnya aku tidak menyimpannya. Aku ... aku minta maaf akhirnya membuatmu lelah. Semoga kau bahagia. Bolehkah kado-kado ini aku miliki sebagai kenang-kenangan?” Ziya hanya mengangguk. Sedangkan Fatih meninggalkan cincin yang memang sejatinya untuk Ziya di atas meja. Cincin itu dia buat khusus dari batu mulia. Dia membuatnya di Kairo. “Ini untukmu. Kita kubur cinta kita. Semoga kau bahagia.” Fatih bangkit dengan lemas.***Meyyis***Jason dan rombongan sudah sampai rumah. Zubaedah memang menyuruh Jason agar tinggal di rumahnya saja supaya koordinasinya mudah. Nikahan kilat memang sedikit ribet. Zahra sudah kilat ditentukan selama tiga minggu. Ini lebih kilat lagi satu minggu. Duh, mana cowok pula harus persiapan tetek bengek untuk lamaran dan lain sebagainya. Untung saja, sang adik sebagai besan tidak begitu mengagungkan adat istiadat. Jadi tidak begitu rib

    Last Updated : 2021-12-13
  • Ajari Aku Salat   Sun Dikit 2

    “Tapi, Pak. Orang yang sakit mental, mana mungkin akan lurus kembali dan memimpin dengan baik sebuah perusahaan besar?” Marc memejamkan matanya.“Sebenarnya, apa maksud Anda?” Marc menjadi sedikit geram pada lelaki itu. Dia sebelumnya juga mengompori Zoya. Sekarang rapat ini. Apa maunya?***MEYYIS***Marc sangat marah ada orang tersebut. Dia hanya memiliki sedikit saham tapi repotnya sangat tidak ketulungan. Jason menggeleng tanda Marc untuk merendah dan diam. Dia yang akan menghadapi partner yang sangat memuakan seperti itu. “Mohon maaf, Tuan Mahendra. Bisa diperjelas tujuan Anda?” tanya Jason. Sedangkan Marc mengepalkan tangannya seraya mengucap istigfar.“Maksud saya sudah jelas, bukankah Pak Raehan itu gila, apakah orang gila akan bisa memimpin perusahaan?” Marc membelalakan matanya. Tidak pantas seorang berpendidikan mengatakan hal itu.

    Last Updated : 2021-12-13
  • Ajari Aku Salat   Titip Cinta 1

    “Sun dulu dikitlah, baru aku tutup.” Jason memulainya dulu dan dibalas oleh Ziya. Lelaki itu merasa bahagia tidaqk terkira kemudian menelpon bences Benny yang menggerap gaun pengantinnya.“Heh, Ben, Lo apa-apaan, sih? Kenapa kotaknya kosong? Malu-maluin aja, Lo!” Benny tertawa mendnegar kemarahan Jason.***Meyyis***“Sorry, gue salah bawa kotak. Tapi hari ini gue sudah nyuruh orang untuk kirim paket. Tinggal tunggu saja. Mungkin sore, Jas.baru sampai. Jangan marah-marah. Entar cepet keriput didandani nggak macho lagi.” Benny masih terkekeh.“Oke. Kalau salah lagi, gue pastiin kamu akan beneran jadi perempuan. Gue sunat sampai habis.” Benny malah tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya. Sebelum mendengar ejekan Benny lebih dalam, Jason memutuskan sambungannya, berganti menghubungi Ziya. Namun tidak diangkat. Karena pesanan makanan sudah datang, maka dia memeilih untuk

    Last Updated : 2021-12-16
  • Ajari Aku Salat   Titip Cinta 2

    “Jas, aku harap kamu tidak menyia-nyiakan adikku. Dia sudah memilihmu. Apa kamu tahu, malam berikutnya saat kita ke sana, Gus Fatih cowok masa lalu dia yang sudah dia sayangi dari SMP datang ingin melamar juga.” Jason tersedak air putih.“Oh, sorry.” Zahra meminta maaf. Jason meloloskan tisu untuk membersihkan bekas makanan di mulutnya.***MEYYIS***Pukul tiga pagi rumah Zahra sudah penuh dengan para sesepuh yang akan mengiringkan manten untuk ijab ke rumah mempelai. Jelita bahkan hanya dilap saja tubuhnya karena masih terlal pagi sehingga Marc melarang untuk memandikannya. Dia juga masih terlelap tadi. Mereka mulai melakukan perjalanan.Tidak beda jauh, Ziya juga harap-harap cemas. Temen-teman kampusnya juga ikut menemaninya malam ini. Ada dua teman Ziya yang paling setia. Ulfa dan Dina. Keduanya kini masih terlelap. Tapi tidak dengan Ziya. Semalam suntuk dia benar-benar tidak

    Last Updated : 2021-12-16
  • Ajari Aku Salat   Pelajaran Berharga 1

    “Tunggu! Boleh kita bicara? Sepertinya kamu juga tamu terakhir yang aku temui yang sudah hadir.” Maka Fatih menganggu.***Meyyis***“Fatih, aku minta maaf telah hadir di antara kalian.” Jason langsung to the point. Mereka berada di sebuah tempat sekarag di pekarangan belakang. Ada meja dan kursi yang memang digunakan bersantai saat keluarga tengah jenuh dengan aktivitas.“Jangan merasa bersalah, Dude. Aku yang datang terlambat. Aku berharap, kau tidak menyia-nyiakannya. Aku tahu hatiku hancur,tapi tidak sampai tahap frustrasi, kok.” Gus fatih terkekeh menertawakan dirinya sendiri.“Aku akan ingat pesanmu. Aku benar-benar minta maaf.” Jason menangkupkan tangannya. Mereka diam sejenak dengan seluruh pikirannya masing-masing. Sampai akhirnya Abi Fatih Mustofa Syafi’i mendekati mereka dan mengajak Fatih pulang. Jason dan Fatih saling berpelukan kemudian terlepas. Jason hanya mem

    Last Updated : 2021-12-16
  • Ajari Aku Salat   Pelajaran Berharga 2

    “Kau masih boleh bicara dengannya. Memandangnya dan merangkai kata-kata bersamaku. Aku mencintaimu, istriku. Sungguh mencintaimu.” Jemari Marc mengait dengan jemari Zahra yang berada di perut Zahra. Malam ini mereka lewati dengan saling merasakan kasih sayang dibawah sinar rembulan. Masa-masa seperti ini yang selalu pasangan tunggu untuk membuat cinta itu semakin berbuah dan bercabang.***MEYYIS***Pagi sekali Marc sudah siap-siap. Dia akan pergi ke Magelang untuk menjenguk Raehan. Ada beban moral yang sebenarnya dia rasakan. Raehan seperti itu juga karena kasih tak sampainya pada Zahra. Walaupun sebenarnya salah Raehan sendiri. Untuk menghemat waktu dia akan naik pesawat. Maka kini sudah berada di mobil dengan Pak Yanto yang menyetir.“Pak, titip keluargaku, ya? Aku paling besok pulang. Kalau bisa malam ini juga aku pulang.” Marc menyenderkan kepalanya pada jok mobil.&ld

    Last Updated : 2021-12-16
  • Ajari Aku Salat   Kemarahan Marc 1

    “Saya suaminya, Dok. Raehan sudah menceraikan dia tiga tahun yang lalu. Aku menikahinya karena memang statusnya jan ....”“Ngapain kamu di sini! Ngapain!” Raehan dan Dokter Abraham menengok.***Meyyis***“Bu, sabar. Ingat tensi.” Papanya Raehan memegang pundak sang istri.“Saya permisi dulu. Ingat, ya? Jangan mendekatinya.” Dokter Abraham tersenyum dan meninggalkan mereka.“Ngapain kamu ke sini?” Mamanya Raehan memelotot ke arah Marc.“Ma, Marc sudah baik mau jenguk.Bali-Magelang itu jauh lho? Malah digituin.” Papanya Raehan lebih bijak.“Bapak kenapa, sih? Aku kesel sama dia. Gara-gara dia anak kita gila.” Marc hanya menunduk saja.“Bukan belain, Raehan yang salah, Bu. Bukanya ibu sendiri yang bilang?” Mamanya Raehan marah

    Last Updated : 2021-12-16

Latest chapter

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 2

    “Aku berbuat baik dengan siapa pun, Brina. Kau yang kelewat baper. Bukan hanya kamu yang aku baikin, dengan Bu Rusda juga aku baikin. Lalu bagaimana bisa kau menuduhku memberi harapan palsu?” Fatih meninggalkannya masih sesenggukan. Dia setengah berlari menaiki tangga. Sedangkan Sabrina sangat kacau sekarang. Diva sendiri juga kacau saat melihat Fatih dan Sabrina ... ah, apa tadi? Berpelukan dan Fatih menerima saja. Terang saja, karena Sabrina begitu cantik. Demikian pikir Diva.***MEYYIS***Diva tengkurap di atas tempat tidur saat Fatih mulai masuk ke dalam kamar. Fatih tersenyum karena mengira Diva telah tidur seharian. Dia mendekat dan memeluk Diva. Tapi dia mengerutkan kening setelah tidak sengaja memegang pipinya basah.“Hai, istriku menangis? Kenapa? Aku tahu, kamu melihat Sabrina memelukku? Jangan cemburu ... dia ....” Fatih menghentikan kaliamtnya.“Lepaskan aku! M

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 1

    Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”BAB CXVWANITA LAIN?Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”Gadis berkerudung lebar itu tersenyum. “Aku sengaja menu

  • Ajari Aku Salat   Sakit 2

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***MEYYIS***Hari ini sudah hampir satu bulan Diva dan Fatih di negeri piramida itu. Malam ini Fatih sudah bilang akan pulang terlambat. Sebenarnya Diva diajak, tapi dia tidak mau karena merasa lelah. Sepertinya sering bercinta bukan hanya memberikan efek bahagia saja, lebih dari itu maka efek lelah membuatnya hari ini tidak semangat untuk ikut. “Ya sudah, nanti akan aku kirim makanan saja ke rumah. I Love you, Sayang.”&nb

  • Ajari Aku Salat   Sakit 1

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***Meyyis***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 2

    “Kenapa? Laper, ya? Kita makan di luar saja.” Fatih menyuruh Diva mengenakan matel karena udara malam di sini dingin. Diva mengikuti arahan suaminya. Karena belum punya, dia memakai punya Fatih sehingga terlihat kedodoran.***MEYYIS***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke telinga kiri wanitanya, sehingga mereka melongo kemudian tertawa.“Success for you, don’t take too long to apply.” Diva memutar dan meninggalkan pemuda itu yang mematung. Fatih menepuk jidadnya. Dia setengah berlari mengejar sang istri. Wanita itu mende

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 1

    Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.***Meyyis***Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.“Masih pusing?” Fatih membuka lemari es yang sempat dia bersihkan. Hanya ada mi instan di sana. Untuk mengganjal perut, mungkin mi isntan cukup menolong. Diva berbaring di sofa. Sedang Fatih langsung ke dapur. Bodo amat, pikir Diva. Dia merasakan pusing yang berkepanjangan. Wanita tomboy itu sudah pergi ek alam mimpi ketika Fatih menuang segelas susu untuknya. Fatih meletakkan susu tersebut kemudian menutup agar serangga kecil tidak mengotori.

  • Ajari Aku Salat   Narsis 2

    Kenapa menatapku begitu? Baru nyadar kalau suamimu ganteng?”“Hem, narsis.”“Bukan narsis tapi percaya diri.”“Beda tipis.”“Kenapa? Emang aku nggak ganteng? Lebih ganteng mana aku dengan Marc marquez.”“Hem, gantengan kamu sedikit, banyakan dia.”“Oh, jadi gitu.” Fatih menggelitiki sang istri.***MEYYIS***Sore ini sudah siap sedia Diva dan Fatih akan bernagkat ke Mesir. Entah mengapa ada rasa yang tak biasa ketika akan meninggalkan Abi dan Umi. Diva berkali-kali membalikkan badan merasa berat meninggalkan mereka. Rasaanya sesak dan nyeri. “Kita akan kembali, Sayang. Paling lama dalam satu bulan.” Fatih berbisik kepada sang istri agar Diva lebih merelakan kepergiannya kali ini. Diva hanya mengangguk dan mengikuti Fatih. Mereka akhirnya mengud

  • Ajari Aku Salat   Narsis 1

    Diva sudah tertidur. Puas Fatih memperhatikan sang istri. Dengkuran halus membuat dia mengangkat kepala sang istri kemudian tubuhnya untuk di baringkan ke atas ranjang dengan bantal sebagai pengganjal kepalanya. Lelaki itu kemudian tidur di sampingnya. “Selamat tidur, Bidadariku. Terima kasih kau sudah membuat aku menjadi suami seutuhnya. Semoga***Meyyis***Pagi ini Diva merasakan nyeri di bagian bawah pusarnya. Padahal nanti sore harus terbang bersama suaminya menuju ke Mesir untuk mengikutinya. Dia masih tidur di ranjangnya ketika suaminya sudah selesai mandi untuk salat Subuh. “Sayang, bangun dulu, yuk salat Subuh. Nanti kesiangan.” Fatih membuat Diva mengulat.“Boleh nggak, sih aku libur salat? Capek banget dan sakit.” Bekas jejak-jejak cinta yang Fatih buat membuat kulitnya memerah dan masih terasa sakit. Tapi yang lebih sakit bagian alat vitalnya.

  • Ajari Aku Salat   Minta Maaf 2

    “Mas,” ucap Diva.“Hem,”“Apa kamu kecewa, karena aku belum siap melakukan itu? Aku masih takut. Beri waktu aku sampai malam ini untuk meyakinkan diri.” Fatih membelai wajah Diva agar wanita itu lebih tennag bahwa lelakinya ini bisa menunggunya.***MEYYIS***Malam ini Diva sudah tampil cantik. Tentu saja Umi Fitri yang mendandaninya. Dia tersenyum malu-malu pada Fatih yang kali ini berada di ranjang mereka sedang membaca entah kitab apa? Fatih menghentikan aktivitasnya setelah melihat istrinya datang. Fatih menepuk tempat di sebelahnya. “Kamu selalu cantik, terima kasih sudah berusaha.” Satu kecupan mesra mendarat di kening Diva.“Aku akan mencoba, Mas. Aku sudah menjadi istrimu.” Fatih menangkup wajah istrinya. setelah menunggu beberapa hari, kini di malam yang syahdu Diva menyerahkan diri. Sesungguhnya, Fatih juga sangat takut. Baga

DMCA.com Protection Status