Share

CAMPING 2

Penulis: Fafaa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-15 19:44:05

"Nay, Nay bangun udah sampe". Ucap Gempa sambil menepuk nepuk pipi Anaya pelan.

"Nay, sayang, bangun". Ucapnya lagi karena Anaya masih tetap nyaman dengan posisinya.

"Hmmm,". Gumam Anaya yang sedikit terusik.

"Bangun udah sampe,". Ucap Gempa.

Anaya langsung membuka matanya terkejut. "Hah, Udah sampe?" Tanya Anaya tak percaya. Dia melihat keluar jendela untuk memastikan jika mereka benar benar sudah sampai atau tidak.

"Udah yu turun, barang barang lo udah di bawa sama Amir,". Ajak Gempa yang langsung beranjak dari duduknya.

Mereka berduapun turun dari bis. "Kalo pasutri mh beda yaa bro, yang lain udah bangu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • After Akad   PERJALANAN MALAM

    Setelah solat isya anak anak peserta camping sudah berada di lapangan untuk melakukan perjalanan malam."Kok gak pake jaket?" Tanya Anaya pada Gempa."Males,". Jawab Gempa santai. Anaya hanya menganggukan kepalanya."Pemberangkatan pertama itu Dito, Anaya, Nada dan Galang". Ucap Ambra di depan sana."Disusul dengan pemberangkatan kedua Amir, Jeno, Mawar, dan Nadia". Lanjutnya."Yes, gue sama Amir,". Heboh Nadia. Vanta melirik Nadia dengan tatapan sinisnya."Dilanjut dengan pemberangkatan ketiga yaitu Gaga, Niko, Andin, dan Ameral". Lanjut Ambra."Dan pemberangkatan kelima itu Gempa, Dimas, Siska dan Vanta". Ucap Ambra yang membuat Anaya dan Gempa terkejut."What. Lo sama Siska." Kesal Anaya.Gempa juga kaget tapi dia berusaha untuk tetap cool. "Lo juga sama Dito," jawab Gempa acuh."Gempa nanti jagain gue yaaa,". Ucap Siska yang langsung merangkul tangan Gempa manja."Pasti dong,"

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • After Akad   ANAYA HILANG!

    "Aaaaaa... Harimau, mamah tolong Nada..." Teriak Nada dan terus berlari secepat mungkin."Ya allah Nada gak mau mati muda, Nada masih mau nikah walaupun gak sama Jeno juga gakpapa, asalkan Nada selamat." Teriaknya tak karuan.Nada berhenti saat dia sadar bahwa dia dan ketiga temannya terpisah sangat jauh. "Aduh... Ini kemana lagi,". Tanya Nada pada diri sendiri."Hiks, ini gue di mana yaaa?" Gumam Nada sambil terisak.Sekarang dia seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah di kejar harimau, terpisah dengan ketiga temannya pula.Nada sangat bingung sekarang. "Jeno tolongin gue,". Isak Nada. Dia duduk di bawah pohon dengan memeluk kedua kakinya."Jenoo gue takut,". Isak Nada semakin lirih."Hiks... Hiks... Hiks..." Nada terus terisak dengan memeluk lututnya ketakutan."Jeno, tolongin Nada..." Isaknya semakin lirih.Disisi lain, kelompoknya Jeno sudah di berangkatkan oleh Cici. "Hati hati Jen,". Ucap

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • After Akad   KEMARAHAN GEMPA DAN MENCARI

    Inti WARRIOR dan yang lainnya hanya bisa diam saat Gempa menanyakan dimana keberadaan Anaya."Anaya dimana. ANJING!" Teriak Gempa saat semua orang bahkan Ambra pun hanya diam saat dia menanyakan keeradaan istrinya."Bajingan! Jawab babi!" Umpat Gempa kesal sendiri."A-an Anaya hilang,". Ucap Galang dan langsung menunduk takut."Bajingan!" Umpat Gempa lalu menghajar Galang habis habisan.BughhBughhBughh"Lo gue tugasin buat jagain dia. Bangsat!" Umpat Gempa disela sela menghajar Galang.BughhBughh"Udah Gem, gak guna lo kaya gini,". Peringat Jeno dan langsung menarik Gempa agar menjauh dari tubuh Galang yang sudah terkapar lemas di tanah.Gempa beralih menatap Dito dan langsung menghajarnya habis habisan seperti yang ia lakukan pada Galang.BughhBughhBughh"Bajingan!" Umpatnya dan terus melayangkan pukulan pada Dito.Bughhhh

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • After Akad   MAU PULANG

    Perlahan Gempa membuka matanya karena dia merasa ada yang berbeda dari posisi tidurnya semalam. "Nanay..." Teriak Gempa saat Anaya tidak ada di sampingnya."Sttttt, gue lagi di urut sama Nada,". Ucap Anaya lembut.Mendengar itu Gempa pun langsung duduk di samping Anaya yang sedang di urut oleh Nada. "Lo kenapa?" Tanya Gempa dengan raut wajah khawatir."Gak usah pegang pegang." Peringat Anaya lalu menepis tangan Gempa yang akan menyentuh kakinya."Lo kenapa?" Tanya Gempa sekali lagi."Keseleo,". Jawab Anaya singkat."Kapan? Dimana? Kok gue gak di bangunin sih." Ucap Gempa kesal sendiri karena Anaya selalu saja membuatnya khawatir."Sttttt, gak boleh berisik,". Peringat Anaya lalu meletakan jari gelunjuknya pada bibir cerewet suaminya itu."Udah selesai, gak boleh terlalu banyak gerak dulu biar gak tambah bengkak,". Ucap Nada yang langsung di balas anggukan oleh Anaya. "Makasih, Nad," Ucap Anaya tersenyum.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21
  • After Akad   MALAM API UNGGUN (1)

    Malam ini adalah malam terakhir mereka di tempat camping. Itu artinya malam ini adalah malam yang paling di tunggu tunggu oleh semua siwa siswi yang mengikuti camping. Acara malam ini adalah api unggun dan nyanyi nyanyi bersama.Anaya sudah berada di lapangan sejak tadi sedangkan Gempa, dia masih sibuk dengan ke enam sahabatnya."Nay, nanti mau nampilin apa?" Tanya Dito pada Anaya."Emm enggak deh, lagian gue sama temen temen juga belum latihan apa apa," Jawab Anaya. Dia memang tidak begitu suka tampil di depan orang banyak apalagi untuk joged atau bernyanyi.Dito hanya mengangguk anggukan kepalanya mengerti. "Nanti kalo temen lo ada yang mau tampil, bilang kak Cici aja,".Ucap Dito."Oke,". Jawab Anaya singkat."Anaya." Teriak seseorang dari arah belakang. Dan sudah bisa Anaya pastikan bahwa itu adalah Gempa. Suaminya.Anaya menoleh pada sumber suara. "Apa?" Jawabnya. Gempa tidak menjawab, dia langsung menarik tangan Anaya menuju tendanya."Woy g

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26
  • After Akad   MALAM API UNGGUN (2)

    "Hhmmtttt,". Berontak Anaya saat pasokan udaranya mulai habis. Dia terus memukul mukul dada bidang Gempa agar dia melepaskan ciumannya.Karena melihat Anaya yang sudah mulai kehabisan nafas Gempa pun melepaskan ciumannya.HuuuhhhhHuuuuhhhhHuuuuhhhhhAnaya masih mengatur nafasnya yang hampir habis akibat ulah suaminya itu. Gempa mengelap bibir Anaya yang basah dengan jempolnya. "Manis,". Ucap Gempa tersenyum manis kearah Anaya."Lo hampir bunuh gue, Gempa." Kesal Anaya yang hampir saja dia merenggut nyawanya akibat berciuman dengan Gempa."Kan nanti gue kasih nafas buatan,". Jawab Gempa santai.Anaya memutar bola matanya malas. "Keluar yuuu, gue mau liat anak anak tampil,". Ajak Anaya yang sudah mulai bosan berada di dalam tenda. Apalagi hanya berdua bersama suami mesumnya ini."Mau lagi,". Rengek Gempa seperti anak kecil.Anaya mengerutkan keningnya tak mengerti dengan apa yang Gempa ucapkan. "Mau apa?" Tanya Anaya."Mau ini,". Gemp

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • After Akad   MENAGIH JANJI (1)

    Anaya dan Gempa tiba di Apartemen mereka sekitar pukul sembilan lebih tiga puluh lima menit dan sekarang sudah pukul delapan lebih dua puluh satu malam."Nay,". Panggil Gempa yang sedang asik merebahkan tubuhnya di atas sofa."Hmmm,". Jawab Anaya singkat. Dia masih fokus dengan ponsel di tangannya."ANAYA KLARADISTA!" Teriak Gempa sangat melengking."Apasih,". Kesal Anaya karena suara Gempa sangat sangat menganggu indra pendengarannya."Sini dulu,". Ucapnya pada Anaya yang sedang asik bermain ponsel di dalam kamar."Sini aja, gue males,". Jawab Anaya singkat."Ihhh... Bentar aja sini,". Teriak Gempa lagi.Dengan berat hati Anaya pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang tv dengan langkah malasnya."Apa?" Tanya Anaya yang langsung duduk di pinggiran sofa.Gempa langsung beranjak dari tidurnya dan beralih menghadap Anaya. "Lo lupa?" Tanya balik Gempa.Anaya mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan apa yang Gempa ucapkan baru

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • After Akad   MENAGIH JANJI (2)

    Baru saja Gempa ingin menyentuh dada Anaya, tapi bel apartemen nya lebih dulu berbunyi.Ting tongTing tong"Anjing!" Umpat Gempa kesal sendiri.CupAnaya mengecup kening Gempa sekilas untuk meredakan sedikit kekesalan suami bayinya itu. "Bentar yaa,". Ucap Anaya lembut.Anaya beranjak untuk membuka pintu. "Loh bunda, ayo masuk,". Ucap Anaya terkejut karena yang datang itu adalah mertuanya."Gempa mana, Nay?" Tanya Santi."Ada kok, bentar yaa Anaya panggil dulu,". Jawabnya lalu berjalan ke kamar untuk memberitahu Gempa bahwa yang datang itu adalah bundanya."Udah?" Tanya Gempa masih dengan wajah kesalnya.Anaya berjalan menghampiri Gempa yang masih berbaring di atas tempat tidur. "Diluar ada bunda,". Ucap Anaya."Ihhh... Ngapain sih bunda malem malem kesini. Ganggu orang mau nenen aja." Gerutu Gempa sangat kesal.Anaya terkekeh melihat tingkah childish suaminya ini. "Sini peluk dulu, nanti temuin bunda yaa," Anaya langsung memeluk

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29

Bab terbaru

  • After Akad   kecurigaan mawar dkk

    Setelah selesai rapat, Anaya memutuskan untuk pergi ke kantin karena jam pelajaran kedua sudah dimulai dan anggota OSIS yang tadi ikut rapat di izinkan untuk tidak masuk pelajaran."Bu, mau jus jeruknya satu yaa. Nanti anterin ke meja yang di pojok situ," ucap Anaya pada salah satu ibu kantin yang ada di sekolahnya."Oke neng," jawab ibu kantin.Anaya berjalan menuju tempat duduk yang tadi ia tunjukan pada ibu kantin."Hii, Nay." sapa seseorang dari arah belakang.Anaya menoleh. "Eh hii juga, Dit." jawab Anaya pada Dito."Sendirian aja, gak bareng sama temen temen lo?" tanya Dito heran."Inikan masih jam pelajaran," jawab Anaya santai."Ahaha... Iya yaa gue lupa," ucap Dito terkekeh.Ibu kantin pun datang dengan segelas jus jeruk di tangannya. "Ini neng jus nya," ucap ibu kantin."Oh iya bu, makasih," jawab Anaya sopan. Ibu kantin hanya membalasnya dengan senyuman lalu berjalan pergi meninggalk

  • After Akad   kecurigaan mawar dkk (1)

    Pagi pagi sekali Anaya dan Gempa sudah berada di sekolah. Karena Anaya tidak mau jika teman temannya curiga jika dia dan Gempa sudah melakukan 'itu'. Yaa walaupun mereka sudah menjadi suami istri tapi tetap saja Anaya malu jika sampai teman temannya tau apalagi Mawar yang mempunyai mulut lemes dan gak bisa di rem, bisa bisa rahasia pernikahannya di ketahui satu sekolahan."Yakin gak mau aku temenin sampe temen kamu ada yang dateng?" tanya Gempa pada Anaya yang sudah duduk manis di tempatnya."Gak usah, bentar lagi juga mereka dateng," jawab Anaya. Gempa pun mengangguk lalu mencium kening Anaya sebelum dia pergi dari sana."Aku ke kelas dulu," pamit Gempa yang di angguki Anaya.Dua puluh lima menit setelah kepergian Gempa, teman temannya pun satu persatu datang. Dimulai dari Mawar dan Vanta lalu di ikuti oleh Nada dan yang terakhir datang adalah Andin. "Tumben tumbenan lo datang pagi banget? kesambet apaan nih?" tanya Vanta pada Anaya."Cuma iseng aja," jawab Anaya santai."Emang yaa

  • After Akad   After 50 round (2)

    "Kamu belum makan siang, aku pesenin makanan yaa. Mau makan apa?" tanya Gempa. Dia mengambil ponsel dari dalam saku celananya."Aku mau makan seblak," jawab Anaya."Jangan itu Nay, kamu dari pagi belum makan. Yang ada nasi nasi nya dulu," ucap Gempa."Terserah deh samain aja," jawab Anaya malas. Dia lebih memilih untuk membuka laptopnya dan menonton drakor yang sudah lama dia simpan dan tidak sempat untuk menontonnya."Lagi nonton apa?" tanya Gempa pada Anaya yang sedang asik menatap layar laptopnya."Drakor," jawab Anaya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop."Daripada nonton drakor mending kita nonton ini," Gempa merampas laptop dari pangkuan Anaya dan mengetikan sebuah kode pada kolom pencarian."Kode apaan sih? Kok aku baru tau bisa pencarian sama kode kode gitu?" tanya Anaya heran. Dia terus memperhatikan Gempa dengan teliti.Gempa menekan tombol enter dan munculah video video yang tadi Gempa cari deng

  • After Akad   After 50 round (1)

    Anaya sedikit terusik dengan tangan kekar yang mengelus lembut sebelah pipinya."Enghhhh..." usik Anaya."Bangun sayang," ucap Gempa sangat lembut.Perlahan Anaya membuka matanya dan menyesuaikan dengan pencahayaan di ruangan itu. "Jam berapa?" tanya Anaya pada Gempa."Jam setengah dua belas," jawab Gempa."Malem?" tanya Anaya dan kembali terpejam dalam pelukan Gempa."Siang," jawab Gempa dengan santainya."Hah! Kok lo gak bangunin gue sih!" teriak Anaya terkejut karena Gempa tidak membangunkannya untuk sekolah."Aku-kamu sayang," koreksi Gempa."Iya terserah, kenapa gak bangunin sekolah coba, jadi bolos kan." kesal Anaya. Dia mencari cari ponselnya untuk menghubungi salah satu temannya agar di izinkan tidak masuk sekolah."Hp aku mana?" tanya Anaya pada Gempa yang masih setia memainkan ponsel di tangannya."Gak tau," jawab Gempa acuh.Anaya terus mengumpati suami laknatnya itu di dalam hati. "Pinjem sebentar mau chat Nada," ucap Anaya pada Gempa."Ngapain?" tanya Gempa heran."Yaa ma

  • After Akad   kembali (5)

    Anaya dan Gempa sudah berada di apartemen mereka. Dan sekarang Gempa sedang rebahan di atas sofa sedangkan Anaya, dia sedang memasak di dapur."Yang... mau susu," teriak Gempa dari ruang tv."Ambil sendiri, gue lagi masak," balas Anaya dengan berteriak."Bawain bentar, cepet!" teriak Gempa ngotot."Ck. Iya iya sebentar," jawab Anaya lalu mematikan kompornya sebelum pergi memberikan susu kotak pada Gempa. Untung saja sayur sop yang ia buat sudah matang hanya tinggal di pindahkan ke mangkuk saja.Anaya berjalan kearah ruang tv dengan susu kotak di tangannya. "Nih," ucap Anaya menyodorkan susu kotak yang ia bawa."Apaan nih?" tanya Gempa heran."Katanya lo mau susu. Ini gue udah bawa susu kotak," jelas Anaya malas."Orang gue maunya susu lo. Kok malah dikasih yang di kotak sih," jawab Gempa. Dia langsung Menarik pinggang Anaya. Alhasil Anaya pun terjatuh di atas paha Gempa."Apaan sih Gem. Gue lagi masak t

  • After Akad   kembali (4)

    Bell pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Dan kini Gempa sudah berada di kelas Anaya untuk menunggu Anaya yang sedang membahas tugas bersama teman kelompoknya."Masih lama?" tanya Gempa yang sudah mulai bosan."Bentar lagi," jawab Anaya yang masih fokus membahas tugas untuk besok mereka presentasi kan di depan kelas.Gempa menghembuskan nafasnya gusar sambil terus memperhatikan Anaya yang sedang fokus membahas tugas bersama teman temannya."Iya. Nanti kaya gitu aja, kalo masih bingung nanti malem kita vc group aja," ucap Anaya pada teman kelompok nya."Nah boleh juga tuh, gue juga masih belum ngerti banget sih," jawab salah seorang teman kelompok Anaya yang bernama Merla itu."Yaudah kalo gitu gue balik duluan yaa, nanti malem aja kita bahasnya," ucap Anaya lalu merapihkan buku bukunya di ikuti dengan ketiga teman kelompoknya. Merla dan Nike."Ayoo," ajak Anaya yang sudah selesai membereskan buku bukuny

  • After Akad   kembali (3)

    "Gwemmm...""Bales," setelah mengatakan itu Gempa kembali mencium bibir Anaya dengan lembut. Begitupun dengan Anaya.Cukup lama mereka berciuman sampai Anaya mulai kehabisan napas dan memukul mukul dada Gempa agar dia melepaskan ciumannya.Huhh...Huhh...Huhh..."Lagi gak?" tawar Gempa sedikit menggoda Anaya."Gak! Ini masih di sekolah Gempa!" tegas Anaya."Yaudah nanti aja pulang sekolah lanjut di rumah, sekalian yang ini juga," ucap Gempa sambil menunjuk pada dada Anaya."Gak! Enak ajah!" jawab Anaya cepat. Dia langsung menutup dadanya dengan kedua tangan."Udah lama loh Nay gue gak dapet jatah itu," ucap Gempa sedih."Yaa tapi gue gak mau Gempa! Gue takut tambah gede terus baju gue pada gak muat gimana?!""Kita beli lagi lah, gitu aja ribet," jawab Gempa enteng.Anak sultan mah bebas. Baju bayi harga dua jeti aja di beli, apalagi buat mak nya. Lima jeti juga pasti

  • After Akad   kembali (2)

    "Gempa..." teriak seseorang dari belakang.Anaya menoleh dan ternyata itu adalah Siska. "Ngapain sih!" gerutu Anaya kesal."Gempa kok ninggalin sih!" ucap Siska dengan suara manjanya."Kok gue mual yaaa," sindir Anaya. Dia memegangi perutnya berpura pura ingin muntah."Apa sih lo. Jablay!" sinis Siska."Dih.. Bukannya lo yaa yang JABLAY!" ucap Anaya nyinyir."Lo yang jablay!" teriak Siska tak terima."Lo!""Lo!""Lo!""Lo!""Stop!!!" bentak Gempa kesal sendiri mendengar keributan dari dua wanita di hadapannya."Dia duluan!" ucap Anaya cepat. Dia tidak mau Gempa menyalahkan dirinya atas keributan ini."Bisa diem gak!" bentak Gempa lagi, karena mereka berdua masih saling menyalahkan. Yaa walaupun dengan berbisik tapi masih bisa di dengar oleh Gempa."Gempa dia yang salah bukan gue!" teriak Siska tak terima."Udah stop! Lo berdua yang salah!" bentak Gem

  • After Akad   kembali (1)

    Gempa menatap heran kerah Anaya yang berlari dengan terburu buru. "Gue duluan," pamit Gempa pada teman temannya."Gempa..." teriak Siska yang merasa terabaikan."Gue duluan nanti pulang sekolah gue jemput di kelas," pamitnya pada Siska lalu berlari mengejar Anaya."Nay," ucap Gempa yang berhasil mencengkram pergelangan tangan Anaya."Lepas! Gue mau ke toilet," jawab Anaya menahan isakannya."Nay." Gempa membalikan badan Anaya. "Hey... Lo kenapa?" tanya Gempa yang melihat Anaya sudah mengeluarkan air matanya."Gakpapa," jawab Anaya singkat. "Sayang lo kenapa?" tanya Gempa. Dia menarik Anaya kedalam pelukannya.Hiks... Hiks... Hiks..."Lo kenapa?" tanya Gempa sangat lembut."Gu-gue gak suka lo deket deket sama Siska," jawab Anaya terisak di dalam pelukan Gempa.Gempa tersenyum. Ternyata rencananya berjalan dengan mulus. "Lo cemburu?" tanya Gempa."Hiks... hiks... hiks" hanya isakan yang keluar dari mulut Anaya."Gue akan jauhin Siska kalo lo juga jauhin Andra." ucap Gempa.Anaya melepa

DMCA.com Protection Status