Home / Urban / Affair Cinta Sang Vokalis / Bab 44: Gerald Rela Mengalah…!

Share

Bab 44: Gerald Rela Mengalah…!

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2021-10-14 07:13:57

Manthis akhirnya menghela nafas panjang, agaknya inilah sudah waktu yang tepat baginya untuk terbuka pada Stefani. Tak ada gunanya lagi Manthis menutupi semuanya.

“Mi…maafkan aku sebagai suamimu selama ini sengaja menutupi suatu kebohongan besar terkait Kiki dan Gerald….!” Manthis berhenti sejenak, dia menatap Stefani dan Gerald bergantian.

Manthis lalu melanjutkan kalimatnya, dia menyebutkan sengaja berbuat itu karena menjaga kandungan Stefani, padahal sejak dulu dia sudah ingin berterus terang tentang jatidiri Kiki.

“Dan…aku sudah menikahi Gerald secara siri…sehingga Kiki kini sudah memiliki ayah kandung dan tidak lagi dianggap anak di luar nikah!” sahut Manthis pelan.

Ketiganya kini terdiam, Stefani tentu saja yang paling shock dengan kenyataan ini.

“Stef…aku luruskan sedikit…mohon maaf kalau aku sedikit lancang!” sela Gerald, sambil menatap Stefani dan Manthis bergantian.

Stefani yang kaget mendengar Manthis telah menikahi Gerald s

mrd_bb

Apakah Stefani akan menerima Manthis berpoligami...? Apa yang di bicarkan Tante Rani, hingga Gerald begitu gembira...tunggu ya di bab berikutnya

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 45: Rahasia Wanita

    Kini Manthis dan Gerald sudah duduk santai di muka TV, setelah sebelumnya saling membersihkan diri di kamar mandi, kamar hotel yang dipilih Manthis tentu saja yang Presiden Suite. Sehingga di kamar itu komplet, selain kamarnya luas, juga ada ruang tamu serta mini barnya. Gerald lalu menceritakan kemarin Tanta Rani, ibunya Stefani datang ke rumahnya dan mereka lama bicara sebagai sesama wanita. Gerald kembali menegaskan pada Tante Rani, dia siap mundur demi ke utuhan rumah tangga Manthis dan Stefani. Tapi Gerald justru kaget bukan main, karena Tante Rani meminta Gerald tetap bertahan sebagai istri Manthis. Tante Rani mengatakan, sebagai istri Stefani mengakui kelemahannya, yakni kurang bisa memuaskan hasrat biologis Manthis. “Kamu tahu kan…kalau laki-laki tak puas, lama-lama seorang suami pasti akan mencari kepuasan di luaran. Apalagi seperti Manthis yang memiliki segalanya, masih muda, tubuh yang atletis, uang tak berseri dan masih seh

    Last Updated : 2021-10-15
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 46: Rencana Jahat Hana dan Vena

    Stefani menatap wajah suaminya ini, lalu dia berlalu masuk ke kamarnya, Manthis ternyata mengikuti dan kini dia menatap istrinya ini. Baby Rafsa masih dengan babysitter dikamar yang lain, merasa masih di cueki, Manthis akhirnya mulai kesal juga. “Mami…papah bicara, jawab!” suara Manthis agak meninggi, inilah pertama kalinya Stefani kaget suaminya bisa setegas ini dan terlihat marah. Stefani balik menatap wajah suaminya yang terliat menahan emosi ini. “Buat apa papah mau tahu?” Stefani seakan menantang suaminya ini. “Mami…kamu istriku…kemanapun kamu jalan, papah berhak tau!” Manthis kini menurunkan sedikit volume suaranya, karena kini mereka sudah berhadapan dalam jarak yang dekat. “Hmm…begitu yaaa…mau tau kemana mami jalan…?” “Iya kemana!” desak Manthis. “Mami pergi ke rumah istri siri papah…nahh puassss sekarang!” Stefani balik menatap wajah Manthis. “Apaa….!” Manthis kini terperanjat dan dia akhirnya terduduk di ranja

    Last Updated : 2021-10-15
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 47: Teror Buat Gerald

    Kedua wanita cantik yang sedang kalut dengan kondisi ekonominya ini benar-benar serius meneror Gerald. Selama 5 hari Hana dan Vena terus mengamati kediaman Gerald, yang ditempatinya bersama Kiki, sementara Yatmi, ibunya Gerald ternyata lebih suka tinggal di Bogor, di rumah lama mereka. Rumah mewah ini terdapat di sebuah kompleks perumahan mewah, yang baru dua bulanan dibelikan Manthis seharga lebih dari 35 milyar. Tentu saja atas persetujuan Stefani yang merekomendasikan rumah ini buat madu dan Kiki, anak sambungnya. Setelah yakin ini memang rumah Gerald, Hana dan Vena pada hari ke 7 berlagak seolah bertamu ke rumah Gerald. Saat itu Kiki baru saja berangkat sekolah di antar seorang sopir. Gerald yang baru mengantar Kiki ke teras dan masuk ke dalam, balik lagi begitu mendengar ada bel rumahnya berbunyi, Gerald lalu menuju pintu lagi, dipikirnya Kiki ada yang ketinggalan buku, hingga balik lagi. Tapi dia kaget saat membuka pintu, Hana dan Vena s

    Last Updated : 2021-10-16
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 48: Penculiknya Ternyata…?

    Setelah di serahkan ke Manthis, ia pun membaca surat tersebut.“Segera sediakan uang cash sebesar 25 milyar pecahan dollar amerika, kami beri waktu 1X24 jam. Ingat jangan lapor polisi. Nyawa anak anda di ujung pisau kami, tunggu selanjutnya petunjuk dari kami”“Gimana ini pah…?” Gerald menatap Manthis dan Stefani bergantian.Manthis kebingungan, lalu dia teringat Aman Soleha. Manthis langsung menelpon Aman dan minta sahabatnya ini datang segera ke rumah. Manthis hanya bercerita singkat-singkat saja, tidak secara detail.Sesuai permintaan Manthis, Aman diminta datang tidak secara menyolok, ia lalu menyamar sebagai ojek online yang mengantar barang ke rumah Gerald.Begitu masuk rumah dan membaca dua surat para penculik, Aman kemudian mengontak seorang polisi di bagian resersi, yang merupakan sahabatnya di bangku kuliah.“Kalian tetap bersikap tenang dan terus pe

    Last Updated : 2021-10-17
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 49: Bryan Tertangkap Polisi

    7 Tahun kemudian…Waktu memang sangat cepat berlalu, seakan semakin kurang saja waktu 24 jam yang sudah berjalan semenjak dunia ini di ciptakan.Kesibukan manusia-lah yang membuat waktu seakan cepat berlalu, walaupun dari penelitian, perputaran bumi juga makin hari makin cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Hingga satu jam bak semenit, satu hari bak satu jam, sebulan bak sehari dan setahun bak satu bulan saja, tahu-tahu usia kita bertambah semakin tua.Demikian juga dengan kehidupan keluarga Manthis de Jong dengan dua istri dan anak-anaknya, Kiki dan Rafsa kini bukan anak kecil atau bayi lagi, keduanya sudah menginjak semakin besar. Termasuk anak biologis Manthis bersama Anita yang sudah menjelma seorang remaja ganteng.Suatu hari…Polisi sibuk menangkapi dua kelompok remaja yang saling tawuran, ada 20 remaja yang tidak bisa melarikan diri dan kini semuanya di giring ke Polsek terdekat.Sang Kapolsek, AKBP Dardo terlihat sangat m

    Last Updated : 2021-10-18
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 50: Berkumpul Dengan Keluarga Papi

    Tanpa sungkan Anita langsung menjewer kuping Bryan saat dikeluarkan dari sel polisi, Briptu Lena yang mendampingi sampai menahan mulutnya agar tidak tertawa, melihat kelakuan emak-emak yang masih sangat cantik ini, sambil memarahi anaknya yang sudah remaja tersebut.Anita sampai kini masih menganggap Bryan itu seperti anak yang baru berusia 10 tahunan, sehingga mulutnya tak henti memarahi Bryan yang hanya memerah wajahnya.Tentu saja Bryan sangat malu di marahi di hadapan beberapa anggota polisi yang ada di ruangan itu.“Udah donggg Mi, Bryan udah gede, malu mii…!” sahut Bryan pelan, karena hatinya benar-benar kebat-kebit dengan kebawelan ibu kandungnya ini.“Makanya kalau ga mau malu, jangan nakal, kenapa sihh suka banget tawuran!” sungut Anita, kini kemarahannya sudah reda, setelah tadi bak pelor terus memberondong Bryan.AKBP Dardo tak lama kemudian masuk, dia tersenyum saat melihat ibu Bryan ini.“Uda

    Last Updated : 2021-10-19
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 51: Gadis Berkerudung yang Lembut

    Suatu hari Bryan yang baru pulang sekolah kaget, saat melihat ada seorang siswi SMU yang sedang tarik-tarikan tas dengan dua pengendara motor di sebuah jalanan yang lumayan rame, tapi tak ada yang berani menolongnya. Warga malah takut melihat dua pengendara motor yang berusaha menjambret tas siswi SMU itu, karena di tangan dua penjambret itu ada golok terhunus. Bryan langsung ngegas motornya dan menabrakan ke motor dua orang yang dia duga begal ini. Kedua pengendara motor itu terjungkal dan salah seorang dari begal itu langsung bangkit dan mencabut goloknya dari pinggang. “Bangsaat…ada yang mau jadi pahlwan hari ini, ayoo kita sikat!” ucap si pengendara motor yang terjungkal tadi, rekannya terlihat meringis, karena kakinya terkilir saat jatuh, tapi di tangannya sudah terhunus golok yang juga telah di cabutnya dari sarung di pinggangnya. Bryan kini sudah siap, motornya dia letakan di sisi jalan, dia lalu siaga menghadapi si begal yang membawa golok tajam ini.

    Last Updated : 2021-10-20
  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 52: Berjuang Cari Simpati Kania

    “Astagaaa…aku lupa minta nopenya!” Ardi langsung terbahak dan bilang Bryan o’on, mau dekatin cewek malah lupa minta nopenya. “Gimana mau mendekatin, lha nomor hapenya saja kamu ga tahu, dasarrr lohhh!” olok Ardi sambil terus tertawa terbahak. Bukan Bryan namanya kalau gampang menyerah, remaja ini sejak hari itu sering nongkrong di depan SMU 11, tentu saja dia sengaja menunggu Kania pulang sekolah. Tapi sampai semingguan, dia selalu gagal, karena Kania sering pulang ikut temannya, atau malah duluan pulang jalan kaki. Sebetulnya Kania lebih cepat jalan kaki kalau pulang, karena dia sering melewati jalan pintas, yang tak bisa dilewati motor apalagi mobil. Karena jalan itu lebarnya hanya satu meteran dan tak mungkin di lewati motor. Malam minggunya, dengan naik motor Ducati-nya Bryan nekat mengapeli Kania, saat sampai di rumah Kania yang sederhana Bryan kaget, karena ada seorang remaja laki-laki lain yang duluan sudah ngapeli Kania. Tapi k

    Last Updated : 2021-10-20

Latest chapter

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 154: Jodoh Tak Di duga

    James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 153: Ada yang Menangis..!

    “Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 152: Rafsa dan Stella Ditunangkan

    Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 151: Hampir Telat

    Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 150: Terjebak Macet

    Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 149: Warning Stella buat Rafsa

    Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 148: Ikrar Cinta

    “Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 147: Cinta Bikin Semangat!

    Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg

  • Affair Cinta Sang Vokalis   Bab 146: Tantangan Stella

    “Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi

DMCA.com Protection Status