Share

Bab 993

Author: Shana
Wajah tua Nia terlihat penuh dengan tekad.

"Wajahmu dan Teresia mirip dengan ibu dan ayahmu. Tapi Teresia yang datang hari ini sama sekali tidak mirip dengan wajah ayahmu. Jadi dia pasti bukan Teresia yang sebenarnya!"

Terdapat ekspresi yang rumit di wajah Dayang Meriana, dia ingin membujuk Nia untuk berhenti berbicara.

Suasana hati pemimpin kerajaan sangat baik karena bisa bertemu kembali dengan Nyonya Teresia, mungkin saja hal ini akan membuat kondisinya membaik.

Bukankah ucapan Nyonya Nia malah akan memperburuk suasana hati pemimpin kerajaan dan membuat kondisinya semakin memburuk?

Hanya saja, pemimpin kerajaan sama sekali tidak membuat reaksi apa pun pada saat ini.

Dayang Meriana berkata dengan khawatir.

"Yang mulia ...."

Pemimpin Kerajaan Puanin mengangkat tangannya yang membuat Dayang Meriana segera menutup mulutnya.

Nia berkata dengan serius.

"Yang Mulia, aku tahu Anda ingin mewariskan posisi pemimpin kerajaan pada Teresia. Tapi Anda harus memastikan identitasnya lebih dulu."

"T
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 994

    Jumlah murid di Gunung Westine adalah 30 orang.Terdapat banyak dari mereka yang tumbuh besar bersama Yohan, jadi mereka tidak terlalu berpikir panjang saat berbicara.Akhirnya Yohan keluar dari halaman hari ini dan bertemu dengan seorang murid.Murid itu datang untuk membawakan obat sambil tersenyum samar, ini membuat Yohan kesal."Kakak Seperguruan, cepat minum obat ini mumpung masih panas."Yohan, "..."Dia harus menahan dirinya!Yohan mengambil obat itu, dia hendak berbalik dan pergi, tapi murid itu kembali berteriak padanya."Kakak Seperguruan, pantas saja Anda sama sekali tidak punya anak sejak naik takhta. Alangkah baiknya kalau Anda bisa kembali mencari Guru sejak awal!"Amarah Yohan langsung meledak pada saat ini.Dia menoleh, tapi murid itu sudah menghilang.Sialan!Yohan memasuki ruangan dengan ekspresi masam, tapi dia segera menyesuaikan suasana hatinya saat melihat Nabila dan berkata sambil tersenyum."Nabila, sudah waktunya minum obat."Di permukaan, obat ini dibuat untuk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 995

    Pemimpin Kerajaan Puanin menuliskan tentang Meisi dalam suratnya.Nabila berkata dengan ekspresi serius pada Yohan setelah selesai membaca surat."Pemimpin Kerajaan Puanin curiga jika Meisi bukan Teresia yang sebenarnya."Yohan dan Nabila sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Nabila sudah menerima lukisan anggota Keluarga Anderson pada beberapa hari yang lalu.Berdasarkan deskripsi dari berbagai orang, James menggambar lukisan wajah Hasan dan istrinya, serta putra yang sudah meninggal.Nabila melihat dengan cermat jika Meisi dan adiknya memiliki wajah yang mirip dengan orang tua mereka.Hanya wajah ibunya yang sama sekali tidak mirip dengan anggota Keluarga Anderson.Hanya saja, hal ini sulit untuk dijadikan bukti.Karena umur Meisi kurang lebih sama dengan Teresia.Pasti terdapat sesuatu yang tersembunyi di balik hal ini.Nabila menyimpan suratnya, lalu menatap ke kejauhan dengan tatapan dingin....Kerajaan Puanin.Di dalam istana.Jaila mengelilingi istana dan diam-diam berdisk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1

    "Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 2

    Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 3

    Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 5

    Sesampai di kamar pengantin, ibu inang yang sedari tadi selalu berwajah murung itu memerintahkan para pelayan menyiapkan air mandi untuk ratu.Dia mendorong Sifa dan tersenyum pada Nabila."Ratu, selama bertahun-tahun, Kaisar tidak pernah menghabiskan malam dengan selir lain kecuali Selir Utama, Anda jadi perempuan pertama yang dipilih olehnya."Sifa berdiri di samping sambil menatap ibu inang itu dengan bingung.Dia belum pernah melihat pelayan tua itu melayaninya dengan penuh perhatian. Di istana ini memang berlaku hukum rimba, yang kuat akan dipuja, yang lemah akan ditindas.Ternyata kedudukan perempuan di istana harem tergantung perlakuan Kaisar. Seorang perempuan tidak akan dihormati jika Kaisar tidak mencintainya, meski perempuan itu adalah seorang Ratu.Ibu inang berbicara banyak hal pada Nabila, tapi gadis itu sama sekali tidak menggubrisnya.Dia memberi perintah dengan nada bicara dingin. "Kalian semua boleh pergi, biar Sifa saja yang melayaniku di aula dalam."...Setelah mem

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 6

    Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 995

    Pemimpin Kerajaan Puanin menuliskan tentang Meisi dalam suratnya.Nabila berkata dengan ekspresi serius pada Yohan setelah selesai membaca surat."Pemimpin Kerajaan Puanin curiga jika Meisi bukan Teresia yang sebenarnya."Yohan dan Nabila sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Nabila sudah menerima lukisan anggota Keluarga Anderson pada beberapa hari yang lalu.Berdasarkan deskripsi dari berbagai orang, James menggambar lukisan wajah Hasan dan istrinya, serta putra yang sudah meninggal.Nabila melihat dengan cermat jika Meisi dan adiknya memiliki wajah yang mirip dengan orang tua mereka.Hanya wajah ibunya yang sama sekali tidak mirip dengan anggota Keluarga Anderson.Hanya saja, hal ini sulit untuk dijadikan bukti.Karena umur Meisi kurang lebih sama dengan Teresia.Pasti terdapat sesuatu yang tersembunyi di balik hal ini.Nabila menyimpan suratnya, lalu menatap ke kejauhan dengan tatapan dingin....Kerajaan Puanin.Di dalam istana.Jaila mengelilingi istana dan diam-diam berdisk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 994

    Jumlah murid di Gunung Westine adalah 30 orang.Terdapat banyak dari mereka yang tumbuh besar bersama Yohan, jadi mereka tidak terlalu berpikir panjang saat berbicara.Akhirnya Yohan keluar dari halaman hari ini dan bertemu dengan seorang murid.Murid itu datang untuk membawakan obat sambil tersenyum samar, ini membuat Yohan kesal."Kakak Seperguruan, cepat minum obat ini mumpung masih panas."Yohan, "..."Dia harus menahan dirinya!Yohan mengambil obat itu, dia hendak berbalik dan pergi, tapi murid itu kembali berteriak padanya."Kakak Seperguruan, pantas saja Anda sama sekali tidak punya anak sejak naik takhta. Alangkah baiknya kalau Anda bisa kembali mencari Guru sejak awal!"Amarah Yohan langsung meledak pada saat ini.Dia menoleh, tapi murid itu sudah menghilang.Sialan!Yohan memasuki ruangan dengan ekspresi masam, tapi dia segera menyesuaikan suasana hatinya saat melihat Nabila dan berkata sambil tersenyum."Nabila, sudah waktunya minum obat."Di permukaan, obat ini dibuat untuk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 993

    Wajah tua Nia terlihat penuh dengan tekad."Wajahmu dan Teresia mirip dengan ibu dan ayahmu. Tapi Teresia yang datang hari ini sama sekali tidak mirip dengan wajah ayahmu. Jadi dia pasti bukan Teresia yang sebenarnya!"Terdapat ekspresi yang rumit di wajah Dayang Meriana, dia ingin membujuk Nia untuk berhenti berbicara.Suasana hati pemimpin kerajaan sangat baik karena bisa bertemu kembali dengan Nyonya Teresia, mungkin saja hal ini akan membuat kondisinya membaik.Bukankah ucapan Nyonya Nia malah akan memperburuk suasana hati pemimpin kerajaan dan membuat kondisinya semakin memburuk?Hanya saja, pemimpin kerajaan sama sekali tidak membuat reaksi apa pun pada saat ini.Dayang Meriana berkata dengan khawatir."Yang mulia ...."Pemimpin Kerajaan Puanin mengangkat tangannya yang membuat Dayang Meriana segera menutup mulutnya.Nia berkata dengan serius."Yang Mulia, aku tahu Anda ingin mewariskan posisi pemimpin kerajaan pada Teresia. Tapi Anda harus memastikan identitasnya lebih dulu.""T

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 992

    Karso yang sedang duduk di posisi yang lebih tinggi tersenyum kecil.Apa yang baru saja Ratu katakan?Kaisar tidak subur?Sejauh yang dia ketahui, kenyataannya bukan seperti itu.Jangankan Karso, bahkan Yohan sendiri juga sangat terkejut.Kondisi tubuhnya sangat baik dan tidak ada yang salah.Beberapa saat kemudian, Yohan langsung memahami maksud Nabila.Bisa memiliki anak atau tidak adalah masalah suami dan istri.Yohan segera bereaksi dengan cepat setelah memahami hal ini, dia segera berkata pada Karso dengan mengikuti ucapan Nabila."Ucapan Ratu benar. Guru, tolong obati aku."Sudut mulut Karso berkedut.Mereka berdua bekerja sama untuk berbohong padanya!Nabila yakin Karso tidak akan menolak permintaannya.Dia bisa mengetahui segalanya dan pasti sudah mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.Karena Karso sudah mengetahui hal ini dan juga mengutus murid untuk menyambut mereka, ini berarti Karso ingin mengobati penyakit dinginnya.Hanya saja terdapat peraturan Gunung Westine yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 991

    Gunung Westine.Seorang pria tua berambut putih sedang duduk untuk berlatih di atas panggung bela diri yang tinggi.Orang itu adalah penanggung jawab Gunung Westine dan juga guru Yohan yang bernama Karso Miruna.Seorang murid menaiki panggung dan bertanya dengan hormat."Guru, Kaisar dan Yang Mulia Ratu sudah datang. Apakah Anda ingin menemui mereka sekarang?"Berdasarkan aturan duniawi, semua orang harus menyambut kedatangan Kaisar dan Ratu.Hanya saja Karso adalah guru Kaisar dan juga seseorang yang sudah lama mengasingkan dirinya untuk berlatih. Jadi tentu saja dia tidak perlu mengikuti aturan ini.Hanya saja, dia juga tidak akan membiarkan mereka berdua menunggu terlalu lama.Beberapa saat kemudian Karso membuka matanya, kemudian mengangkat tangan untuk mengembuskan napas dengan tenang."Persilakan mereka masuk.""Baik, Guru."Saat ini di luar panggung bela diri, Nabila sedang berdiri di ketinggian sambil memandang ke kejauhan. Nabila hanya melihat pepohonan hijau yang rimbun tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 990

    Baron telah mencari tahu tentang Keluarga Anderson.Baron menerangkan, "Yang Mulia, semua anggota Keluarga Anderson sudah meninggal, kecuali ibu dan bibimu. Mereka tidak punya kebiasaan untuk membuat lukisan. Sepertinya sulit untuk menemukan lukisan mereka."Nabila berujar dengan tenang, "Bawa James. Cari orang-orang yang mengenal anggota Keluarga Anderson dan sebutkan ciri-cirinya."Baron tercerahkan.Benar!Mengapa dia melupakan James?"Yang Mulia, akan segera kuatur!"...Di luar istana.Tatapan mata Melvin saat melihat Tania seperti melihat seorang musuh."Kamu mencelakakanku!"Tania sama sekali tidak menyesal. "Selama kita sekeluarga tinggal bersama, kita pasti bisa memiliki kehidupan yang baik. Bahkan kalau kamu bukan tuan muda Keluarga Feno, aku juga menyukaimu. Aku akan selalu bersamamu."Tania hanya menginginkan sebuah keluarga yang utuh."Ah ...." Melvin berjongkok sambil memegang kepala.Di Kediaman Feno.Melihat Melvin pulang dengan murung, Lydia bertanya dengan cemas,"Mel

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 989

    Nabila menatap wanita yang bersujud di lantai itu seraya berkata,"Apakah Melvin berjanji akan menikahimu sebagai istrinya atau itu hanya keinginanmu?"Tubuh Tania membeku.Tania perlahan mendongakkan kepala dan menatap Nabila. Dia menjawab,"Itu kata Tuan Muda Melvin."Nabila bertanya dengan tenang,"Melvin tidak bisa menikahimu, tapi bisa menghidupimu di luar. Kamu juga tidak bersedia?"Tania termangu. Dia mengernyit seraya bertanya dengan waswas, "Maksud Yang Mulia ... menjadi gundik?"Melihat tidak ada perubahan ekspresi pada wajah ratu, Tania langsung menggelengkan kepala dengan emosi."Tidak, aku tidak mau!""Yang Mulia Ratu, aku dulunya juga adalah gadis baik-baik. Aku ingin dinikahi secara sah, bukan menjadi gundik yang tercela dan bisa ditinggalkan oleh pria kapan saja!"Arin terkejut oleh apa yang Tania katakan.Tania hanyalah seorang wanita penghibur, tetapi memiliki ambisi besar.Nabila mengamati Tania dengan ekspresi mata tenang. Sesaat kemudian, dia berujar,"Melvin mengi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 988

    Di Istana Rubi.Setelah mendengar bahwa Meisi dibawa pergi, Yohan menanyai Nabila."Mereka sudah meninggalkan kota?"Ekspresi Yohan tegas.Yohan tidak peduli siapa Teresia.Yohan marah karena Kerajaan Puanin tidak sepenuhnya memercayai Nabila, bahkan menempatkan pengintai di Kota Zordo.Apakah Pemimpin Kerajaan Puanin mengira Nabila akan menghentikan Teresia untuk kembali ke Kerajaan Puanin setelah menemukannya?Sungguh mengecewakan!Nabila mengangguk tanpa sadar."Sepertinya sudah keluar kota."Yohan meraih tangan Nabila dan menyilangkan jari mereka."Karena Meisi sudah dibawa pergi oleh mereka, masalah setelahnya tidak ada hubungan dengan kita. Kamu tidak perlu repot-repot lagi. Pergilah ke Gunung Westine bersamaku. Bagaimana?"Nabila mendongakkan tatapan pada Yohan dan bertemu dengan matanya yang penuh kecemasan. Nabila mengangguk."Baik, tapi ....""Tapi apa?" Yohan menegang. Dia khawatir Nabila akan menunda waktu lagi.Nabila berucap dengan tegas, "Ada awal, ada akhir. Aku akan me

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 987

    Jangan hanya menaruh harapan di satu tempat. Pemimpin Kerajaan Puanin sangat ingin menemukan adiknya. Tidak bisa hanya mengandalkan Nabila saja.Oleh karena itu, Pemimpin Kerajaan Puanin diam-diam mengutus orang kepercayaan ke Negara Naki. Sebagian dari mereka diam-diam melakukan pencarian, sedangkan sebagian lagi mengawasi pergerakan Nabila.Semua pengintai itu adalah orang elite.Begitu mengetahui bahwa Nabila menangkap Meisi dan menemukan konde giok, mereka ingin segera membawa pergi Meisi.Mereka memasuki istana dengan status duta kerajaan. Sikap mereka sangat tegas.Di dalam Istana Rubi.Nabila duduk di kursi utama dan mempersilakan mereka untuk duduk.Nabila berbicara dengan ramah."Separuh konde giok yang ditemukan pada Meisi memang cocok.""Tapi, hal ini masih diragukan.""Tidak bisa memastikan bahwa Meisi adalah Teresia hanya karena potongan konde itu."Duta paham, tetapi mereka juga punya pertimbangan lain."Yang Mulia Ratu, sejujurnya, Yang Mulia kami ... sudah sakit parah.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status