Sebagai suami-istri, Nabila tidak merahasiakannya dari Yohan.Dia menjawab dengan jujur, "Surat-surat."Yohan mengambil selembar surat. Tertulis "Nabila Sayang".Ekspresi Yohan menjadi dingin. Yohan berusaha menekan rasa tidak nyaman. Dia tersenyum seraya menanyai Nabila."Ini surat dari Joseph?"Arin yang berdiri di samping jelas menyadari sesuatu, tetapi tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.Nabila melirik Yohan, lalu berkata pada Arin, "Kamu keluar dulu.""Baik, Yang Mulia."Hanya ada Nabila dan Yohan di dalam aula.Nabila mengambil surat di tangan Yohan dan berkata dengan sungguh-sungguh,"Buat apa Kaisar mempermasalahkan masa lalu?"Yohan mencengkeram pergelangan tangan Nabila. "Aku mau baca."Yohan sangat serius."Aku ingin tahu apa yang Joseph tulis dalam surat-surat ini. Aku juga ingin tahu apa saja balasanmu."Nabila mengernyit."Kaisar ...."Yohan memotong perkataan Nabila. Dia menatapnya dengan ekspresi mata kompleks dan bertanya,"Tidak boleh? Aku tidak boleh memba
Keesokan pagi, saat Yohan bangun, Nabila sudah tidak ada di sana.Nabila pasti bangun pagi lagi untuk latihan bela diri.Yohan mengenakan pakaian secara mandiri, tidak dilayani oleh pelayan.Leonard membawakan sebaskom air hangat ke dalam. "Kaisar, Yang Mulia Ratu pergi ke penjara pagi-pagi sekali."Yohan mengernyit.Mengapa Nabila pergi ke penjara?Di penjara.Nabila dan Tenji hanya dipisahkan oleh pintu sel.Tenji duduk dengan tenang di tembok yang berukir dengan "jaring laba-laba". Di bawah cahaya lampu, Tenji tampak sangat kasihan."Ratu pun datang, seharusnya bukan untuk mengobrol denganku."Tatapan mata Nabila tegas."Kerajaan Verto sudah mengirim utusan ke Negara Naki untuk menyelamatkanmu."Ekspresi Tenji tetap tenang."Menyelamatkanku atau membunuhku, tidak ada bedanya."Tenji tampak putus asa.Nabila tiba-tiba bertanya, "Apakah Tuan bersedia tinggal di Negara Naki?"Tenji sedikit kaget. Dia termangu sejenak, lalu mendongakkan tatapan pada Nabila.Ekspresi Nabila tegas, tidak
Duta-duta dari kerajaan lain sudah tiba dan menetap di penginapan.Mendengar kabar itu, para rakyat terbawa rasa benci sehingga pergi ke penginapan untuk membuat onar. Mereka ingin memberi pelajaran pada para duta.Ada juga pesilat yang jago dalam seni bela diri. Mereka menerobos secara paksa ke dalam penginapan.Mereka mengikat para duta dan membawa para duta keluar, membiarkan rakyat melempar sayuran busuk pada para duta dan memaki para duta.Para duta tidak berani melawan, juga tidak berdaya untuk melawan.Duta Kerajaan Miria tidak dapat menerima penghinaan semacam itu."Rakyat jahanam! Rakyat jahanam! Aku adalah duta. Kalian tidak bisa memperlakukanku seperti ini!"Perlawanannya mendatangkan tamparan dari para rakyat.Negara Naki nyaris dimusnahkan karena orang-orang itu.Beraninya mereka datang ke Negara Naki?Para rakyat yang melampiaskan emosi segera dikontrol oleh aparat pemerintah.Para duta terselamatkan. Setiap dari mereka lebam dan linglung.Di dalam ruangan lantai dua di r
Yohan dan Karen makin tidak akur.Tak terpikir oleh Yohan bahwa Karen akan memfitnahnya seperti itu di depan Nabila."Membasahi" kasur? Dia sama sekali tidak ingat!Karen bercerita secara detail."Saat bermain bersama kakak-kakak, pakaian yang lain baik-baik saja, tapi pakaiannya selalu robek. Pas di bagian pantat, menunjukkan celana dalamnya di musim dingin. Dia berjalan sambil mundur karena takut dimarahi oleh ayah.""Setelah lebih besar, dia suka bermain bersama dayang ....""Omong kosong! Mana pernah aku melakukannya?" sangkal Yohan. Dia langsung memanggil Dafka dan memerintahkannya untuk menyeret Karen ke luar Istana Rubi.Putri Agung tidak mengampuni Yohan. Saat dibawa keluar, Putri Agung menoleh ke belakang dan berteriak-teriak."Kamu bahkan merengek di lantai karena dayang itu tidak mau bermain bersamamu. Ratu, pandai sekali dia merengek!"Wajah Yohan sangat masam."Sumbat mulutnya!"Dafka panik karena pria harus menjaga jarak dengan wanita. Dia langsung memingsankan Putri Agun
Saat Nabila kembali dari kunjungan ke Kerajaan Puanin, Yohan telah mengusulkan agar Pasukan Elang dipimpin oleh Nabila.Kemudian, terjadi peperangan besar. Masalah itu pun ditunda.Yohan mengungkit hal itu lagi dan sudah mengatur semuanya. Ketulusan Yohan tak diragukan lagi.Akan tetapi, Nabila merasa khawatir."Apakah pemerintah tahu tentang ini?"Yohan memeluk Nabila dari belakang, seperti memiliki seluruh dunia."Aku sudah membahas hal ini dengan beberapa menteri penting. Mereka setuju denganku.""Aku secara resmi mengumumkan hal ini pada rapat pagi ini. Ada pejabat yang menolak, tapi aku hanya bilang 'sekarang, Negara Naki akan menyerang kerajaan-kerajaan lain. Siapa pun yang menolak, pergi ke medan perang.' Mereka semua langsung diam."Lihat, masalah ini juga tidak sukar."Meskipun Yohan berbicara dengan santai, Nabila tahu Yohan pasti telah berupaya keras demi token militer ini.Para pejabat pemerintah, terutama pejabat senior, semuanya berlidah tajam dan ketus. Sulit untuk mempe
Duta Kerajaan Verto membawakan kain dan kuda, serta bersikap sopan."Kerajaan Verto tidak pernah terlibat dalam peperangan antar negara. Tentang persekutuan untuk menyerang Negara Naki kali ini, kaisar kami juga mendengar desas-desus. Dikatakan bahwa peperangan ini adalah hasil provokasi dari Kerajaan Verto."Duta dari kerajaan lain bertatapan satu sama lain.Apa maksud duta Kerajaan Verto? Ingin menjauh dari masalah?Bukankah Kerajaan Verto yang mengirim orang untuk mempersuasi mereka di awal bahwa mereka dapat membagi Negara Naki apabila bersekutu untuk menyerang Negara Naki?Duta Kerajaan Verto, Leno Lianto, berkata lagi,"Melalui berbagai penyelidikan yang dilakukan, ditemukan bahwa semua ini adalah ulah Tenji.""Tenji menggunakan tipu muslihat untuk memenangkan kepercayaan kaisar kami. Dia pun dihormati sebagai guru kaisar dan dijunjung tinggi di Kerajaan Verto.""Alhasil, Tenji terlalu serakah. Tenji mencoba menghasut kaisar kami untuk menyerang Negara Naki dan mempersatukan duni
Ada dua duta dari Kerajaan Verto.Leno jatuh dalam jebakan kata dan hampir membahayakan Kerajaan Verto. Dia mulai panik.Leno menoleh pada rekannya, Zerito Yanata.Pemuda kurus itu tampak tenang. Dari awal sampai sekarang, dia hanya diam saja.Pada saat ini, Zerito berkata dengan suara pelan,"Dengar-dengar, Negara Naki dapat mengalahkan blok sekutu berkat 'jaring laba-laba' yang telah direkayasa oleh Keluarga Kirta. Tenji juga berkontribusi dalam menemukan 'jaring laba-laba' tersebut.""Jadi, aku curiga Tenji memicu peperangan untuk memusatkan kekuatan perang kerajaan-kerajaan lain ke Negara Naki supaya Negara Naki dapat memusnahkan kerajaan-kerajaan lain.""Kalau tidak, apa penjelasannya? Secara logika, Negara Naki harusnya benci kesumat terhadap Tenji. Tapi sekarang kalian hanya memenjarakan Tenji?""Artinya, Negara Naki menolak untuk menyerahkan Tenji karena ingin melindunginya."Para pejabat Negara Naki gusar."Fitnah! Maling teriak maling!""Tadi kalian bilang Tenji adalah rakyat
Leno tercengang.Perdagangan?Masalah ini sukar.Kerajaan Verto tidak pernah berdagang dengan kerajaan lain.Akan tetapi, jika mereka tidak setuju, Kaisar Negara Naki akan menyuruh mereka memberikan tanah sebagai kompensasi!Dia salah berbicara hingga memunculkan krisis ini!Leno sangat menyesal. Dia menoleh pada Zerito yang berdiri di sampingnya.Zerito mengangguk.Setelah mendapat persetujuan, Leno maju selangkah."Perdagangan menguntungkan kedua negara. Kami pasti akan menyampaikan hal ini pada kaisar kami!"Situasi akan berubah jika ditunda lama-lama. Nabila tidak akan memberi mereka kesempatan untuk mengubah keputusan."Kaisar, meski hal ini harus didiskusikan baik-baik, aku khawatir waktu tidak menunggu kita. Sebaiknya suruh orang buat surat perjanjian. Suruh duta tanda tangan dan bawa pulang ke Kerajaan Verto, lalu tetapkan surat negara secara resmi?"Duta yang diutus mewakili kaisar mereka.Setelah ditandatangani, hal itu tidak dapat disesali.Yohan tersenyum. Dia menggenggam t
Leno tercengang.Perdagangan?Masalah ini sukar.Kerajaan Verto tidak pernah berdagang dengan kerajaan lain.Akan tetapi, jika mereka tidak setuju, Kaisar Negara Naki akan menyuruh mereka memberikan tanah sebagai kompensasi!Dia salah berbicara hingga memunculkan krisis ini!Leno sangat menyesal. Dia menoleh pada Zerito yang berdiri di sampingnya.Zerito mengangguk.Setelah mendapat persetujuan, Leno maju selangkah."Perdagangan menguntungkan kedua negara. Kami pasti akan menyampaikan hal ini pada kaisar kami!"Situasi akan berubah jika ditunda lama-lama. Nabila tidak akan memberi mereka kesempatan untuk mengubah keputusan."Kaisar, meski hal ini harus didiskusikan baik-baik, aku khawatir waktu tidak menunggu kita. Sebaiknya suruh orang buat surat perjanjian. Suruh duta tanda tangan dan bawa pulang ke Kerajaan Verto, lalu tetapkan surat negara secara resmi?"Duta yang diutus mewakili kaisar mereka.Setelah ditandatangani, hal itu tidak dapat disesali.Yohan tersenyum. Dia menggenggam t
Ada dua duta dari Kerajaan Verto.Leno jatuh dalam jebakan kata dan hampir membahayakan Kerajaan Verto. Dia mulai panik.Leno menoleh pada rekannya, Zerito Yanata.Pemuda kurus itu tampak tenang. Dari awal sampai sekarang, dia hanya diam saja.Pada saat ini, Zerito berkata dengan suara pelan,"Dengar-dengar, Negara Naki dapat mengalahkan blok sekutu berkat 'jaring laba-laba' yang telah direkayasa oleh Keluarga Kirta. Tenji juga berkontribusi dalam menemukan 'jaring laba-laba' tersebut.""Jadi, aku curiga Tenji memicu peperangan untuk memusatkan kekuatan perang kerajaan-kerajaan lain ke Negara Naki supaya Negara Naki dapat memusnahkan kerajaan-kerajaan lain.""Kalau tidak, apa penjelasannya? Secara logika, Negara Naki harusnya benci kesumat terhadap Tenji. Tapi sekarang kalian hanya memenjarakan Tenji?""Artinya, Negara Naki menolak untuk menyerahkan Tenji karena ingin melindunginya."Para pejabat Negara Naki gusar."Fitnah! Maling teriak maling!""Tadi kalian bilang Tenji adalah rakyat
Duta Kerajaan Verto membawakan kain dan kuda, serta bersikap sopan."Kerajaan Verto tidak pernah terlibat dalam peperangan antar negara. Tentang persekutuan untuk menyerang Negara Naki kali ini, kaisar kami juga mendengar desas-desus. Dikatakan bahwa peperangan ini adalah hasil provokasi dari Kerajaan Verto."Duta dari kerajaan lain bertatapan satu sama lain.Apa maksud duta Kerajaan Verto? Ingin menjauh dari masalah?Bukankah Kerajaan Verto yang mengirim orang untuk mempersuasi mereka di awal bahwa mereka dapat membagi Negara Naki apabila bersekutu untuk menyerang Negara Naki?Duta Kerajaan Verto, Leno Lianto, berkata lagi,"Melalui berbagai penyelidikan yang dilakukan, ditemukan bahwa semua ini adalah ulah Tenji.""Tenji menggunakan tipu muslihat untuk memenangkan kepercayaan kaisar kami. Dia pun dihormati sebagai guru kaisar dan dijunjung tinggi di Kerajaan Verto.""Alhasil, Tenji terlalu serakah. Tenji mencoba menghasut kaisar kami untuk menyerang Negara Naki dan mempersatukan duni
Saat Nabila kembali dari kunjungan ke Kerajaan Puanin, Yohan telah mengusulkan agar Pasukan Elang dipimpin oleh Nabila.Kemudian, terjadi peperangan besar. Masalah itu pun ditunda.Yohan mengungkit hal itu lagi dan sudah mengatur semuanya. Ketulusan Yohan tak diragukan lagi.Akan tetapi, Nabila merasa khawatir."Apakah pemerintah tahu tentang ini?"Yohan memeluk Nabila dari belakang, seperti memiliki seluruh dunia."Aku sudah membahas hal ini dengan beberapa menteri penting. Mereka setuju denganku.""Aku secara resmi mengumumkan hal ini pada rapat pagi ini. Ada pejabat yang menolak, tapi aku hanya bilang 'sekarang, Negara Naki akan menyerang kerajaan-kerajaan lain. Siapa pun yang menolak, pergi ke medan perang.' Mereka semua langsung diam."Lihat, masalah ini juga tidak sukar."Meskipun Yohan berbicara dengan santai, Nabila tahu Yohan pasti telah berupaya keras demi token militer ini.Para pejabat pemerintah, terutama pejabat senior, semuanya berlidah tajam dan ketus. Sulit untuk mempe
Yohan dan Karen makin tidak akur.Tak terpikir oleh Yohan bahwa Karen akan memfitnahnya seperti itu di depan Nabila."Membasahi" kasur? Dia sama sekali tidak ingat!Karen bercerita secara detail."Saat bermain bersama kakak-kakak, pakaian yang lain baik-baik saja, tapi pakaiannya selalu robek. Pas di bagian pantat, menunjukkan celana dalamnya di musim dingin. Dia berjalan sambil mundur karena takut dimarahi oleh ayah.""Setelah lebih besar, dia suka bermain bersama dayang ....""Omong kosong! Mana pernah aku melakukannya?" sangkal Yohan. Dia langsung memanggil Dafka dan memerintahkannya untuk menyeret Karen ke luar Istana Rubi.Putri Agung tidak mengampuni Yohan. Saat dibawa keluar, Putri Agung menoleh ke belakang dan berteriak-teriak."Kamu bahkan merengek di lantai karena dayang itu tidak mau bermain bersamamu. Ratu, pandai sekali dia merengek!"Wajah Yohan sangat masam."Sumbat mulutnya!"Dafka panik karena pria harus menjaga jarak dengan wanita. Dia langsung memingsankan Putri Agun
Duta-duta dari kerajaan lain sudah tiba dan menetap di penginapan.Mendengar kabar itu, para rakyat terbawa rasa benci sehingga pergi ke penginapan untuk membuat onar. Mereka ingin memberi pelajaran pada para duta.Ada juga pesilat yang jago dalam seni bela diri. Mereka menerobos secara paksa ke dalam penginapan.Mereka mengikat para duta dan membawa para duta keluar, membiarkan rakyat melempar sayuran busuk pada para duta dan memaki para duta.Para duta tidak berani melawan, juga tidak berdaya untuk melawan.Duta Kerajaan Miria tidak dapat menerima penghinaan semacam itu."Rakyat jahanam! Rakyat jahanam! Aku adalah duta. Kalian tidak bisa memperlakukanku seperti ini!"Perlawanannya mendatangkan tamparan dari para rakyat.Negara Naki nyaris dimusnahkan karena orang-orang itu.Beraninya mereka datang ke Negara Naki?Para rakyat yang melampiaskan emosi segera dikontrol oleh aparat pemerintah.Para duta terselamatkan. Setiap dari mereka lebam dan linglung.Di dalam ruangan lantai dua di r
Keesokan pagi, saat Yohan bangun, Nabila sudah tidak ada di sana.Nabila pasti bangun pagi lagi untuk latihan bela diri.Yohan mengenakan pakaian secara mandiri, tidak dilayani oleh pelayan.Leonard membawakan sebaskom air hangat ke dalam. "Kaisar, Yang Mulia Ratu pergi ke penjara pagi-pagi sekali."Yohan mengernyit.Mengapa Nabila pergi ke penjara?Di penjara.Nabila dan Tenji hanya dipisahkan oleh pintu sel.Tenji duduk dengan tenang di tembok yang berukir dengan "jaring laba-laba". Di bawah cahaya lampu, Tenji tampak sangat kasihan."Ratu pun datang, seharusnya bukan untuk mengobrol denganku."Tatapan mata Nabila tegas."Kerajaan Verto sudah mengirim utusan ke Negara Naki untuk menyelamatkanmu."Ekspresi Tenji tetap tenang."Menyelamatkanku atau membunuhku, tidak ada bedanya."Tenji tampak putus asa.Nabila tiba-tiba bertanya, "Apakah Tuan bersedia tinggal di Negara Naki?"Tenji sedikit kaget. Dia termangu sejenak, lalu mendongakkan tatapan pada Nabila.Ekspresi Nabila tegas, tidak
Sebagai suami-istri, Nabila tidak merahasiakannya dari Yohan.Dia menjawab dengan jujur, "Surat-surat."Yohan mengambil selembar surat. Tertulis "Nabila Sayang".Ekspresi Yohan menjadi dingin. Yohan berusaha menekan rasa tidak nyaman. Dia tersenyum seraya menanyai Nabila."Ini surat dari Joseph?"Arin yang berdiri di samping jelas menyadari sesuatu, tetapi tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.Nabila melirik Yohan, lalu berkata pada Arin, "Kamu keluar dulu.""Baik, Yang Mulia."Hanya ada Nabila dan Yohan di dalam aula.Nabila mengambil surat di tangan Yohan dan berkata dengan sungguh-sungguh,"Buat apa Kaisar mempermasalahkan masa lalu?"Yohan mencengkeram pergelangan tangan Nabila. "Aku mau baca."Yohan sangat serius."Aku ingin tahu apa yang Joseph tulis dalam surat-surat ini. Aku juga ingin tahu apa saja balasanmu."Nabila mengernyit."Kaisar ...."Yohan memotong perkataan Nabila. Dia menatapnya dengan ekspresi mata kompleks dan bertanya,"Tidak boleh? Aku tidak boleh memba
Para duta tiba secara berkelompok pada beberapa hari lalu. Mereka menunggu panggilan dari Kaisar Yohan untuk membahas kompensasi penghentian perang.Mereka tidak mampu melawan, juga tidak sanggup membuat taruhan.Jika Negara Naki benar-benar menyerang kerajaan mereka, kerajaan mereka pasti musnah.Tidak hanya kerajaan kecil yang waswas, tetapi juga kerajaan besar seperti Kerajaan Miria.Duta Kerajaan Miria ingin menemui Putri Agung, berharap Putri Agung dapat membantu mendamaikan dua negara.Akan tetapi, mereka bahkan tidak dapat menginjakkan kaki ke dalam Kediaman Putri Agung.Duta-duta berkumpul bersama. Mereka bertatapan satu sama lain dan mengembuskan napas."Aduh!""Kalian benar-benar mau tunduk pada persyaratan Negara Naki dan memberikan tanah seperti yang mereka minta?""Kalau tidak? Apakah kita punya pilihan lain?""Kita bukan Kerajaan Jaming, tidak punya kekuatan perang yang cukup untuk melawan Negara Naki. Hanya dengan berhenti berperang, kita baru bisa selamat."Para duta ta