James tersenyum dan menyahutnya."Setuju. Tidak masalah sedikit capek, yang penting jangan sampai Levino berhasil larikan diri."Satu jam kemudian.Nabila kembali ke kediaman Raja Nathan.Mendengar kondisi Joseph yang memburuk hari ini, Nabila langsung menjenguknya di kamarnya.Di sisi tempat tidur, wajah Azriel terlihat sangat cemas."Kaisar datang menemui kakakku hari ini, membuat kakakku muntah darah."Nabila mengernyitkan kening.Joseph yang terlihat sangat lemah berusaha membantah."Jangan dengarkan omongan Azri yang sembarangan. Itu tidak ada hubungannya dengan Kaisar, tubuhku memang terlalu lemah. Nabila, apa kalian temukan mayat pemimpin itu?"Nabila dengan sabar menjelaskan situasinya."Supaya tidak ada yang melarikan diri, para prajurit cuma berjaga tanpa menggali, jadi belum temukan mayatnya. Joseph, tidak perlu khawatir berlebihan, banyak orang di sini, tidak akan biarkan dia melarikan diri."Joseph mengerutkan kening."Aku khawatir, pemimpin itu tidak mudah mati .... Nabil
"Bagaimana bisa seperti ini!" Nabila sangat terkejut.Meskipun dokter mengatakan bahwa Joseph tidak akan bertahan lama, tetapi masih ada waktu tersisa.Nabila sama sekali tidak siap menghadapinya. Apakah dia harus berpisah dengan Joseph saat ini?Nabila segera kembali ke kediaman Raja Nathan.Dia mendorong pintu kamar Joseph.Terlihat olehnya, Joseph terbaring di tempat tidur, napasnya makin lemah, wajah tampannya perlahan-lahan kehilangan kehidupan.Azriel berlutut di samping tempat tidur, memegang erat tangannya."Kak, kak! Jangan tidur! Kami susah payah selamatkan kamu ...."Nabila melangkah pelan, tubuhnya kaku saat berjalan mendekat, menatap Joseph dengan tatapan penuh belas kasihan."Joseph ...."Kasur telah berlumuran darah, dia menatapnya dengan lembut, seolah tidak ingin membuatnya khawatir atau takut."Nabila, aku tidak apa-apa." Dia tersenyum lemah.Nabila menggenggam tinjunya dengan erat.Nabila tahu betapa besar penderitaan yang ditanggung Joseph.Bahkan, setiap tarikan na
Joseph telah meninggal.Sebenarnya, dia sudah kehabisan tenaga sejak lama.Selama ini, dia bisa bertahan hanya untuk memenuhi janji lima tahun yang telah dibuat.Sekarang, melihat Nabila yang sudah bisa melindungi dirinya sendiri, dikelilingi oleh teman-teman dan orang yang dia cintai, mengetahui bahwa dia tidak lagi membutuhkan dirinya, dia pun melepaskan semua tenaganya.Dia tidak menyesal, tidak ada keluhan dalam hidupnya.Tangisan Azriel memecah kesunyian malam yang dalam.Seluruh kediaman kerajaan diselimuti oleh kesedihan.Yohan berdiri di halaman, menatap bulan yang pucat.Untuk pertama kalinya, dia merasakan kecemasan.Jika Joseph masih hidup, apa dia bisa mengalahkannya?Mereka hanya bersama selama beberapa hari, hanya berbicara beberapa kata, tetapi dia sudah tahu mengapa Nabila begitu mencintai Joseph.Seorang pria yang begitu lembut, bahkan sampai mati pun memikirkan orang lain.Dia tidak ingin melihat Nabila menangis karena Joseph, jadi dia memutuskan untuk kembali ke kama
Gunung Yudon.Levino seperti monyet batu yang turun dari langit, melompat keluar dari tumpukan batu yang berantakan.Para tentara merasakan ancaman besar.James segera maju, menghalangi Levino dengan kekuatan dirinya sendiri, mencegahnya melarikan diri begitu saja.Segera, dua belas Komandan yang menjaga wilayah tersebut bergerak, membentuk formasi untuk menahan Levino dan menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi.Nabila dan rombongannya tiba dan melihat mereka bertarung.Pertempuran yang sengit menyebabkan batu-batu gunung hancur berantakan.Para tentara melepaskan panah, tetapi sulit untuk mengincar Levino.Nabila tidak memakai topeng, memperlihatkan wajah aslinya.Saat itu, Levino mengenali Yohan, dan lebih mengenali "Joka Muro", penjahat yang membunuh putranya, Judio!Jika bukan karena Joka, Judio tidak akan hidup menderita seperti itu!Mata Levino yang tersembunyi di balik topeng menjadi merah.Dia segera menerobos formasi dua belas Komandan, langsung berlari menuju Yohan dan Nab
Levino telah menyerap banyak kekuatan dalam tubuh orang lain, dan tidak semudah itu untuk mengendalikannya.Kata-kata Nabila sangat memengaruhinya, membuat energi dalam tubuhnya sangat tidak stabil.Dia berusaha mencegah aliran energi yang kacau, agar tidak terjebak dalam kekuatan setan, sehingga tidak bisa menggunakan Jurus Astral Abadi, sambil berusaha menahan diri.Sekejap yang singkat ini memberi kesempatan kepada Nabila dan James.Tebasan Ruang Hampa ... merupakan serangan ganda mereka.Nabila melemparkan pedangnya kepada James, yang kemudian menyerang lebih dulu, dengan serangan pedang yang membingungkan.Levino mundur beberapa langkah, tetapi tidak menyadari bahwa di atas kepalanya, Nabila seperti elang yang sedang menyambar, mengumpulkan energi ke telapak tangannya.Bum!Telapak tangan Nabila langsung mengenai puncak kepala Levino!Sekejap itu, tulang kepalanya bergetar.Melihat ini, Yohan segera menambah serangan dari sisi.Sebelas Komandan juga segera menyusul, menyerang Levi
Untuk menghadapi Levino, Yohan sudah siap dengan perlindungan.Para penjaga membentuk formasi, menurunkan jaring, seperti memancing, dan menjerat Levino di dalam jaring itu.Kemudian, beberapa orang dengan cepat berputar, saling berganti posisi, membuat mulut jaring makin ketat mengikuti gerakan mereka.Levino mengayunkan kedua tangannya, berusaha melawan.Namun, runtuhnya Menara Abadi Sembilan sudah menyebabkan luka berat pada dirinya. Setelah itu, bertarung melawan banyak orang, terutama serangan Yolo, ditambah lagi dirinya sekarang terjebak dalam kekuatan setan, arus energi sejati dalam tubuhnya berbalik dan bocor. Jaring ini, yang biasanya bisa dia hancurkan dengan mudah, kali ini sama sekali tidak bisa dia hadapi.Energi sejati terus bocor, dan tubuhnya menanggung rasa sakit yang luar biasa."Lepaskan panah!" Perintah Raja Nathan.Melihat kesempatan untuk membunuh iblis besar ini, tiba-tiba, asap putih meledak di sekitar mereka.Titik tengah asap itu adalah Levino.Nabila merasa c
Di kediaman Raja Nathan.Keesokan harinya, Nabila terbangun di kamarnya.Begitu membuka mata, dia hanya melihat seorang pelayan yang menjaga di sisi tempat tidur."Tuan Muda Yolo, Anda sudah bangun!" Pelayan itu tidak mengetahui identitasnya, melihat Nabila mengenakan pakaian pria, dia terus memanggilnya tuanku.Nabila duduk, tangannya memegang dahi, pikirannya kacau.Levino melarikan diri.Tidak tahu siapa yang menyelamatkannya.Sepertinya, ada seseorang yang mereka tidak sadari, yang terus mengintai dengan diam-diam.Setelah membersihkan diri, dia mencari Yohan.Yohan yang melihatnya bangun pagi, menasihatinya, "Kamu terluka parah, istirahat lebih banyak supaya cepat sembuh."Nabila tidak peduli dengan basa-basi, langsung bertanya."Apa sudah ada orang yang dikirim untuk tangkap Levino? Apa ada kabar?"Yohan menjawab, "Hingga saat ini belum ada petunjuk. Karena dia terluka parah, dia tidak bisa timbulkan kekacauan besar."Saat berbicara, dia memberi isyarat pada Dafka untuk menyajika
"Kamu akan kembali ke Perbatasan Utara?" Yohan memandang orang yang datang untuk berpamitan dengannya, merasa tertekan di dadanya.Dia awalnya berpikir, setelah urusan Menara Abadi Sembilan selesai, Nabila akan kembali ke Kota Zordo bersamanya.Karena itu, dia sudah menunggu lama, dan belum berangkat.Dengan susah payah menunggu sampai Joseph meninggal, tetapi Nabila harus pergi ke Perbatasan Utara untuk urusan abu jenazah Joseph.Memang, Nabila orang yang sangat setia dan suka bernostalgia, hal ini tidak seharusnya menjadi masalah.Tapi, bagaimana dengan diri Yohan?Apa Nabila pernah berpikir tentangnya?Yohan berdiri di tempat, perlahan-lahan mengepalkan tangannya.Dia menahan diri dan bertanya, "Kamu ... akan kembali, 'kan?"Nabila hanya menatap matanya, tidak langsung menjawab.Hanya dalam beberapa detik saat Nabila merasa ragu, Yohan sudah kehilangan kesabaran, matanya yang suram kini dipenuhi dengan kabut gelap.Kemudian, dia menggenggam bahu Nabila, menahannya di balik pintu, su
Nabila bertemu Lukas ketika pertama kali terjun ke dunia persilatan.Di dalam hati Lukas, Nabila adalah teman baik. Lukas telah melihat dan mendengar tentang perbuatan Nabila.Pada saat ini, Lukas menceritakannya dengan penuh semangat pada Yohan."Sayangnya, Yolo pergi tanpa meninggalkan kabar tak lama setelah Aliansi Germa dibentuk.""Sekarang aku tahu itu karena terjadi sesuatu pada Joka."Yohan pun penasaran seperti apa Joka itu.Nabila mengatakan Joka tewas karena menyelidiki kasus manusia obat.Akan tetapi, Yohan tidak mengetahui seperti apa rupa dan kepribadian Joka.Pada malam hari.Mereka tinggal di penginapan.Lukas akhirnya lega begitu masuk ke kamar. Lukas meraih tangan Nadine dan mengembuskan napas."Nadine, bisakah kita naik kereta kuda yang sama besok?"Nadine bertanya balik, "Apakah Kaisar menyulitkanmu?""Tidak, hanya saja ... agak canggung duduk bersama Kaisar."Nadine sedikit ragu."Tapi, aku juga ingin bersama Kakak."Nadine tersenyum pada Lukas. "Maafkan aku. Sebena
Impian Lukas adalah menyelamatkan orang yang sakit.Itu tidak ada hubungannya dengan di mana Lukas praktik. Hanya saja, baru kali ini Lukas meninggalkan Negara Naki.Lukas perlu memikirkannya secara matang.Akan tetapi, Nadine sudah memutuskan untuk pergi. Lukas sepertinya tidak punya pilihan lain.Sebagai suami Nadine, Lukas tidak akan membiarkan Nadine pergi ke kerajaan lain sendirian."Baik, aku pergi bersamamu, tapi harus kabari Ayah dan Ibu."Nabila mengangguk pada Lukas. "Tentu saja."Setelah masalah besar ini teratasi, Nabila dapat lebih fokus dalam hal lain.Misalnya, kasus manusia obat.Pada saat yang sama.Di Kota Zordo.Di suatu tempat di pinggir barat, ada sebuah rumah terpencil.Pada pagi hari, rumah itu justru sepi dan sunyi.Ada dua orang di dalam ruang kerja. Satunya duduk di belakang meja, dan yang lain berdiri sambil memberi laporan."Tuan, baru saja dapat kabar, ada masalah di daerah barat. Pedagang yang bertugas untuk mengirim manusia obat ditangkap oleh aparat peme
Tak terpikir oleh Nadine bahwa dirinya adalah keturunan keluarga kekaisaran Kerajaan Puanin."Kakak, aku paham. Kerajaan Puanin membutuhkan garis keturunan keluarga kekaisaran untuk menstabilkan pemerintahan. Selama pemimpinnya adalah keturunan Keluarga Gorgio, tidak akan terjadi kerusuhan. Benar, bukan?"Nabila tidak memberi sanggahan.Nadine bertanya lagi, "Kakak, bagaimana dengan Ibu? Kalau hanya membutuhkan keturunan Keluarga Gorgio, Ibu juga bisa, 'kan? Kakak memilihku karena alasan lain, 'kan?"Alasan mengapa kakak memintanya untuk menjadi pemimpin kerajaan pasti bukan hanya karena garis keturunan.Nabila mengangguk. Dia memberi penjelasan seraya menatap Nadine."Aku ingin kamu menggantikanku. Pertama, Bibi sudah menuliskan dengan jelas dalam dekret bahwa akulah yang akan mewarisi takhta kerajaan. Kedua, wajah inilah yang ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lain."Nabila mengelus wajah Nadine dengan tatapan mata lembut.Kasus manusia obat adalah prioritas. Nabila harus segera menyeli
Di Provinsi Zenas.Menjelang tahun baru, masyarakat lebih menghargai kehidupan mereka saat ini setelah selamat dari bencana.Setiap rumah dihias untuk menyambut tahun baru.Di kediaman Keluarga Mahendra.Begitu Herman kembali dari Kota Zordo, Nadine segera bertanya apakah kemandulan kakaknya dapat diobati. Jawaban Herman adalah ... dia sama sekali tidak bertemu dengan ratu.Pada hari ini, Nadine membantu Lukas menangani bahan obat. Lukas menghibur Nadine yang terlihat kurang fokus."Nadine, jangan khawatir. Ratu pergi kunjungan ke daerah bersama Kaisar, pasti akan baik-baik saja."Nadine tetap tampak galau."Tidak hanya Kakak, juga tidak ada kabar dari Ibu akhir-akhir ini. Dia bilang dia akan menulis surat untukku, tapi ....""Kamu berpikir terlalu banyak. Ibu mungkin lupa karena berkumpul dengan keluarga kakaknya."Lukas tidak tahu mengapa Nadine begitu cemas, juga tidak dapat memahami kegelisahan Nadine dalam beberapa hari terakhir.Lukas hanya bisa berusaha menghibur Nadine agar tid
Dua hari kemudian, badai salju berhenti.Yohan sudah mengatur urusan pemerintahan. Yohan memutuskan untuk menemani Nabila ke Provinsi Zenas untuk menyelesaikan masalah Kerajaan Puanin.Yohan lelah menunggu Nabila di dalam istana.Dengan demikian, mereka menempuh perjalanan menuju utara.Pedagang yang menjual manusia obat dikawal ke Kota Zordo untuk ditahan, beserta manusia obat di dalam kotak itu.Nabila dan Yohan sudah menengok manusia obat itu.Wajahnya sudah dirusak, tetapi masih dapat dikenali bahwa dia adalah seorang pria. Manusia obat meringkuk di dalam gang dengan tatapan bengong dan tidak bergerak sama sekali, seperti mayat hidup.Mustahil bisa mendapatkan informasi dari orang semacam itu....Setidaknya butuh perjalanan selama setengah bulan untuk bisa sampai di Provinsi Zenas.Yohan sibuk mengamati kehidupan warga di sepanjang jalan, bukan bertamasya.Ketika kerajaan sekutu menyerang Negara Naki, beberapa kota di wilayah utara digunakan untuk mengumpan musuh. Masyarakat sudah
Setelah merenung untuk waktu yang lama, Yohan berterus terang dengan penuh pertimbangan."Kalau Negara Naki dapat memusnahkan Kerajaan Jaming dan kerajaan lain, bahkan kalau aku tidak menyerang Kerajaan Puanin demi kamu, tidak ada jaminan bahwa penerusku tidak akan menjajah Kerajaan Puanin.""Syarat untuk koeksistensi adalah Kerajaan Puanin cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Negara Naki. Kalau tidak, Kerajaan Puanin harus bergantung pada Negara Naki dan selamanya hidup dalam ketakutan.""Kalau Kerajaan Puanin tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat diri dalam sepuluh tahun, cepat atau lambat Kerajaan Puanin akan dijajah.""Kalau bukan kerajaan lain yang runtuh, berarti itu negara kita."Ucapan Yohan sudah sangat halus.Meskipun dia sangat mencintai Nabila, bahkan rela pergi ke Kerajaan Puanin bersama Nabila, Yohan akan selalu mengutamakan Negara Naki daripada Kerajaan Puanin di saat harus memilih satu di antara keduanya.Kecuali Kerajaan Puanin menjadi kuat hingga tidak
Nabila tidak berani memercayai apa yang baru saja dia dengar.Yohan berkata dia ingin menjadi suami permaisurinya?"Kaisar serius?" Nabila tidak pernah memikirkan itu.Solusi Yohan sungguh agak lain.Yohan tidak terlihat seperti bercanda. Yohan berujar dengan serius,"Sebelum pergi mencarimu, aku sudah mengatur semua masalah di istana.""Dunia ini akan disatukan pada akhirnya. Negara Naki dan Kerajaan Puanin akan menjadi satu.""Anggap saja aku menemanimu pulang ke tanah leluhur untuk tinggal selama beberapa tahun.""Setelah menundukkan Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dengan sepenuhnya ...."Nabila buru-buru memotong perkataan Yohan."Pulang ke tanah leluhur? Memangnya ini sama?"Mungkinkah Yohan sudah kehilangan akal sehat karena menangani urusan pemerintahan?Yohan berujar dengan sungguh-sungguh,"Setiap kata-kataku berasal dari lubuk hatiku.""Hanya ada dua pilihan itu.""Sekarang, kamu yang pilih."Nabila menyeringai, memaksa diri untuk tersenyum."Kenapa aku merasa Kaisar sedan
Begitu pintu dibuka, orang yang berdiri di luar benar adalah Yohan.Nabila langsung menaruh pisau di tangannya dan berjalan menuju Yohan.Yohan menatap lurus pada Nabila, khawatir Nabila akan kabur.Menurut rencana awal, Yohan akan langsung pergi ke Kerajaan Puanin.Akan tetapi, Yohan mendapat kabar dari pengawal rahasia bahwa Nabila sudah pulang ke Negara Naki. Yohan segera menyusul ke alamat yang diberitahukan dalam surat.Untungnya, Nabila tertahan karena badai salju."Istriku ...." Yohan tidak menyebut nama Nabila di depan orang luar. Meski begitu, panggilan itu juga penuh rasa cinta dan rindu.Dikarenakan ada orang luar di kamar, Nabila membawa Yohan ke kamarnya. Nabila meminta Baron untuk mengawasi di sana, lalu memberikan uang perak pada pelayan.Pelayan memilih untuk diam terhadap apa yang dia lihat dan dengar karena mendapat uang.Nabila membawa Yohan ke dalam kamar. Begitu pintu ditutup, Yohan langsung memeluk Nabila.Mantel Yohan dibasahi salju.Nabila mendorong Yohan dengan
Sudah lama Nabila menyelidiki kasus manusia obat, tetapi tidak kunjung ada kemajuan.Alhasil, Nabila menemukan manusia obat di penginapan kecil ini.Tatapan mata Nabila saat melihat pedagang itu menjadi tegas.Dari reaksi mereka yang baru saja mengetahui isi kotak itu, pedagang sudah punya perhitungan dalam hati. Pedagang tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dia katakan."Siapa kalian? Manusia obat apa? Aku pengawal barang. Itu pasien yang kukirim ke kota lain untuk diobati ... uhm!"Nabila tiba-tiba mencekik pedagang itu hingga membuatnya sesak napas.Pedagang itu mendongak dan bertemu dengan mata Nabila yang tegas.Seketika, dia merasa nyawanya terancam.Wanita ini memiliki niat membunuh yang kuat!...Malam terasa sangat panjang.Setelah fajar menyingsing, pelayan membawakan air panas ke setiap kamar.Ketika sampai ke sebuah kamar, orang yang membuka pintu sudah berbeda.Tampak bibir yang dingin dari celah pintu."Tidak butuh air panas."Pelayan mencium bau darah, tetapi it