Yohan mengerutkan keningnya, Permaisuri Agung mengatakan hal ini dengan tiba-tiba yang mengejutkannya.Kapan Selir Suci pernah keguguran?!Selir Jihan bertanya dengan cepat."Permaisuri Agung, Selir Suci pernah keguguran? Kenapa aku tidak pernah dengar?"Semua orang juga terkejut.Permaisuri Agung menggenggam tangan Selir Suci dan berkata dengan sedih."Kejadian ini terjadi saat Kaisar pergi untuk berperang.""Saat itu Selir Suci sakit, dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk memedulikan hal ini dan juga tidak tahu jika dia sedang mengandung.""Sampai ...."Permaisuri Agung melirik Ibu Suri saat mengatakan ini.Ibu Suri juga teringat dengan kejadian masa lalu yang membuat telapak tangannya berkeringat dingin.Ibu Suri menghindari tatapan menuduh Permaisuri Agung dan merasa cemas.Ibu Suri adalah salah satu dari sedikit orang yang mengetahui kehamilan Selir Suci, selain itu dia juga merupakan pelaku pembunuhan secara tidak langsung.Jika Ibu Suri tidak menghalangi para tabib kekaisar
Yohan yakin bahwa dia tidak akan pernah melupakan apa yang pernah dia lakukan.Dia sama sekali tidak pernah menyentuh Selir Suci!Dia tidak akan bertindak seperti itu meskipun mabuk.Hanya saja, Selir Suci sama sekali tidak memiliki alasan untuk berbohong.Mereka tumbuh besar bersama dan juga belajar bersama. Selir Suci berusaha keras untuk membantu Yohan saat dia baru naik takhta, bagaimana mungkin dia bisa berbohong?Selir Suci menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tersenyum, tapi terdapat kesedihan di matanya."Tidak masalah kalau kamu tidak ingat.""Kejadian pada malam itu pada dasarnya adalah sebuah kesalahan.""Aku akan melupakannya dan aku berharap kamu juga bisa melupakannya. Jangan biarkan hal itu menjadi duri di antaramu dengan Ratu."Yohan tiba-tiba berdiri dan menatapnya lekat-lekat."Denia, kita telah berteman selama belasan tahun, jadi jangan bohongi aku. Apakah anak itu benar-benar milikku?"Selir Suci menggigit daging di dalam mulutnya dan mengangguk denga
Di dalam Istana Wisra.Selir Suci memberikan bukti kejahatan Pangeran Ricky dengan beberapa menteri yang lain pada Kaisar."Ini semua didapat dari ayahku, ayahku sejak awal sudah curiga Pangeran Ricky punya niat jahat. Jadi ayahku pura-pura berteman dengannya untuk mendapatkan daftar nama kaki tangannya."Daftar nama yang diberikan oleh Selir Suci telah mengurangi Yohan dari banyak masalah.Yohan berkata dengan ekspresi serius setelah membaca daftar nama itu."Ayahmu berjasa."Tatapan Selir Suci terlihat sangat tegas dan setia."Setia pada Anda adalah tugas seorang ayah, baguslah jika ayahku bisa membantu menyelesaikan masalah Anda. Selama dua hari ini, Anda sangat sibuk sampai tengah malam karena urusan Pangeran Ricky. Tapi Anda bisa beristirahat sejenak saat ini."Hari ini Yohan mendatangi Istana Wisra karena bukti kejahatan yang dimiliki oleh Selir Suci.Mereka memang seperti ini sebelumnya, Yohan memerintah Negara Naki, sedangkan Selir Suci menggunakan kekuatan seluruh keluarganya
Napas Yohan sedikit tersendat, dia berjalan mendekati Nabila dan meraih lengannya."Kamu mau keluar istana untuk memeriksa keberadaan Niko? Tidak masalah, aku akan mengizinkanmu."Suara Yohan sedikit bergetar, "Kamu bisa memeriksanya sesuai dengan keinginanmu sendiri."Nabila menatap mata Yohan dengan tenang tanpa sedikitpun perasaan tidak rela."Bukan cuma untuk memeriksa Niko. Kaisar, aku tidak akan kembali lagi kali ini."Yohan sedikit menyipitkan matanya. Terlihat jelas bahwa Yohan sedang marah, tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya."Apa yang kamu bicarakan? Jelas-jelas di surat perjanjian tertulis satu tahun ....""Anda salah ingat, yang benar adalah setengah tahun," ucap Nabila sambil memberikan surat perjanjian pada Yohan.Yohan segera membuka surat perjanjian itu, terdapat ekspresi terkejut dan penyesalan di wajah tampannya.Tidak disangka apa yang ditulis di surat perjanjian benar setengah tahun!Hanya saja, Yohan sangat yakin bahwa dia menulis satu tahun pada saat itu!
Sifa memasuki ruangan dalam, dia melihat pembatas ruangan yang terjatuh di lantai."Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi?"Nabila berkata dengan tenang."Benar. Aku akan mengingat kasus Keluarga Rudianto."Niko juga telah membunuh Guru Juan.Sifa berkata dengan khawatir."Yang Mulia, Hamba takut Kaisar ....""Dia akan mengizinkanku," ujar Nabila dengan tatapan tenang.Kalau tidak mendesak, Nabila juga tidak ingin semua orang mengetahui hal ini.Yohan tidak bisa tidur pada malam ini.Karena hatinya seperti terbakar oleh amarah.Yohan selalu mengira dia masih memiliki waktu satu tahun dengan Ratu.Hanya saja, Ratu malah diam-diam mengubahnya menjadi setengah tahun!Yohan dengan tulus berjalan memasuki hati Nabila dengan perlahan, tapi dia malah sudah berencana untuk pergi!Kenapa bisa ada wanita sekejam dia di dunia ini!Keesokan harinya.Yohan pergi ke Istana Rubi setelah selesai mengadakan rapat.Terdapat banyak pengawal yang berjaga di depan, seolah-olah ini bukanlah tempat
Tirai manik-manik terbuka. Saat Nabila hendak melewati tirai kelambu, dia menggenggam tirai itu dengan kuat, tapi Nabila bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menahannya.Tirai itu terlepas dari tangan Nabila saat Yohan berjalan maju.Nabila melihat tirai yang tertutup dengan amarah di matanya ....Yohan duduk di pinggir tempat tidur sambil menggendong Nabila, kemudian dengan perlahan melepaskan tusuk rambut kayu serta pita yang mengikat rambutnya.Rambut hitam Nabila tergerai, jari Yohan yang panjang melewati rambut Nabila dan menangkup bagian belakang kepalanya.Terdapat tatapan rumit di mata Yohan."Awalnya aku berencana untuk membicarakan masalah ini baik-baik denganmu.""Kalau kamu menepati janjimu di mana kamu baru pergi setelah setahun berlalu, aku tidak akan semarah ini.""Hanya saja, kamu sama sekali tidak mendengar ucapanku. Kamu sama sekali tidak bisa dibujuk.""Kalau begitu, aku cuma bisa menggunakan caraku sendiri untuk memaksamu menepati janjimu."Nabila menggigit bibirnya
Nabila terbangun pada sore hari.Sifa sedang berjaga di samping dengan ekspresi khawatir."Yang Mulia, bagaimana kondisi Anda?"Nabila duduk, berusaha untuk mengatur napas dan kekuatannya.Kekuatan internalnya telah kembali, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemah.Bibir Nabila memucat, bahkan tatapannya juga terlihat sedikit sedih."Yang Mulia, Nyonya datang ke istana."Mirna datang untuk membujuk Nabila.Mirna terlihat lebih tua dari biasanya, bahkan seluruh tubuhnya terlihat sangat lemah."Kaisar sudah tahu identitasmu.""Kaisar memanggil ayahmu untuk memasuki istana dan menceritakan masalahmu padanya.""Nabila, kenapa kamu bertindak seperti ini?""Kamu sudah menikah dengan Kaisar, bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?""Kaisar adalah orang yang murah hati, dia tidak menghukummu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro karena telah menipunya. Kaisar juga bekerja sama denganmu untuk membuat perjanjian satu tahun. Coba kamu pikirkan, tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa Kaisar sa
Tatapan Yohan menjadi serius, dia segera berdiri setelah melirik pecahan mangkuk di atas lantai. Tubuhnya yang tinggi membuat sebuah bayangan yang besar."Aku adalah Kaisar.""Tidak ada kebebasan di bawah kekuasaan kekaisaran.""Tidak peduli apakah kamu marah atau tidak terima, kamu tidak bisa tidak mematuhi aturan ini.""Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menantang kesabaran seorang kaisar dengan tindakan bodohmu."Nada bicara Yohan sangat tenang, tapi terdapat keagungan yang tidak bisa ditolak.Sikap Yohan yang lembut dan mengalah pada Nabila hanyalah ilusi yang dibuat oleh Yohan setelah meninggalkan statusnya sebagai kaisar untuk sementara.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tetap merupakan seorang kaisar kejam yang berkuasa.Nabila berkata sambil mengejek dirinya sendiri."Tidak disangka aku mengira Anda akan memberiku hak untuk memilih."Yohan marah bukan karena dia mengubah waktu menjadi setengah tahun, melainkan Yohan sendiri sama sekali tidak ingin membiarkannya pergi.Yohan
Setelah merenung untuk waktu yang lama, Yohan berterus terang dengan penuh pertimbangan."Kalau Negara Naki dapat memusnahkan Kerajaan Jaming dan kerajaan lain, bahkan kalau aku tidak menyerang Kerajaan Puanin demi kamu, tidak ada jaminan bahwa penerusku tidak akan menjajah Kerajaan Puanin.""Syarat untuk koeksistensi adalah Kerajaan Puanin cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Negara Naki. Kalau tidak, Kerajaan Puanin harus bergantung pada Negara Naki dan selamanya hidup dalam ketakutan.""Kalau Kerajaan Puanin tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat diri dalam sepuluh tahun, cepat atau lambat Kerajaan Puanin akan dijajah.""Kalau bukan kerajaan lain yang runtuh, berarti itu negara kita."Ucapan Yohan sudah sangat halus.Meskipun dia sangat mencintai Nabila, bahkan rela pergi ke Kerajaan Puanin bersama Nabila, Yohan akan selalu mengutamakan Negara Naki daripada Kerajaan Puanin di saat harus memilih satu di antara keduanya.Kecuali Kerajaan Puanin menjadi kuat hingga tidak
Nabila tidak berani memercayai apa yang baru saja dia dengar.Yohan berkata dia ingin menjadi suami permaisurinya?"Kaisar serius?" Nabila tidak pernah memikirkan itu.Solusi Yohan sungguh agak lain.Yohan tidak terlihat seperti bercanda. Yohan berujar dengan serius,"Sebelum pergi mencarimu, aku sudah mengatur semua masalah di istana.""Dunia ini akan disatukan pada akhirnya. Negara Naki dan Kerajaan Puanin akan menjadi satu.""Anggap saja aku menemanimu pulang ke tanah leluhur untuk tinggal selama beberapa tahun.""Setelah menundukkan Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dengan sepenuhnya ...."Nabila buru-buru memotong perkataan Yohan."Pulang ke tanah leluhur? Memangnya ini sama?"Mungkinkah Yohan sudah kehilangan akal sehat karena menangani urusan pemerintahan?Yohan berujar dengan sungguh-sungguh,"Setiap kata-kataku berasal dari lubuk hatiku.""Hanya ada dua pilihan itu.""Sekarang, kamu yang pilih."Nabila menyeringai, memaksa diri untuk tersenyum."Kenapa aku merasa Kaisar sedan
Begitu pintu dibuka, orang yang berdiri di luar benar adalah Yohan.Nabila langsung menaruh pisau di tangannya dan berjalan menuju Yohan.Yohan menatap lurus pada Nabila, khawatir Nabila akan kabur.Menurut rencana awal, Yohan akan langsung pergi ke Kerajaan Puanin.Akan tetapi, Yohan mendapat kabar dari pengawal rahasia bahwa Nabila sudah pulang ke Negara Naki. Yohan segera menyusul ke alamat yang diberitahukan dalam surat.Untungnya, Nabila tertahan karena badai salju."Istriku ...." Yohan tidak menyebut nama Nabila di depan orang luar. Meski begitu, panggilan itu juga penuh rasa cinta dan rindu.Dikarenakan ada orang luar di kamar, Nabila membawa Yohan ke kamarnya. Nabila meminta Baron untuk mengawasi di sana, lalu memberikan uang perak pada pelayan.Pelayan memilih untuk diam terhadap apa yang dia lihat dan dengar karena mendapat uang.Nabila membawa Yohan ke dalam kamar. Begitu pintu ditutup, Yohan langsung memeluk Nabila.Mantel Yohan dibasahi salju.Nabila mendorong Yohan dengan
Sudah lama Nabila menyelidiki kasus manusia obat, tetapi tidak kunjung ada kemajuan.Alhasil, Nabila menemukan manusia obat di penginapan kecil ini.Tatapan mata Nabila saat melihat pedagang itu menjadi tegas.Dari reaksi mereka yang baru saja mengetahui isi kotak itu, pedagang sudah punya perhitungan dalam hati. Pedagang tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dia katakan."Siapa kalian? Manusia obat apa? Aku pengawal barang. Itu pasien yang kukirim ke kota lain untuk diobati ... uhm!"Nabila tiba-tiba mencekik pedagang itu hingga membuatnya sesak napas.Pedagang itu mendongak dan bertemu dengan mata Nabila yang tegas.Seketika, dia merasa nyawanya terancam.Wanita ini memiliki niat membunuh yang kuat!...Malam terasa sangat panjang.Setelah fajar menyingsing, pelayan membawakan air panas ke setiap kamar.Ketika sampai ke sebuah kamar, orang yang membuka pintu sudah berbeda.Tampak bibir yang dingin dari celah pintu."Tidak butuh air panas."Pelayan mencium bau darah, tetapi it
"Tuan, salju turun sangat lebat beberapa hari ini. Kita tidak dapat bepergian lebih jauh. Ini satu-satunya penginapan yang ada di sekitar." Baron memimpin jalan di depan. Nabila menggiring kuda mengikutinya.Salju turun sangat lebat. Nabila menggiring kuda sambil melindungi mata dengan tangan yang satunya. Akan tetapi, salju tetap masuk ke mata dan hidung.Baru setelah masuk ke penginapan, tubuh terasa lebih hangat.Pelayan menyajikan teh hangat. "Mau makan atau menginap?"Nabila membersihkan salju dari rambutnya. "Menginap, dua kamar. Bawakan dua botol arak dan dua kilogram daging sapi."Pelayan tersenyum saat menyahut."Baik! Mohon tunggu sebentar!"Ada juga beberapa pedagang yang juga terjebak di penginapan karena badai salju.Mereka membawa barang dagangan sehingga mengalami kesulitan yang lebih besar dibanding Nabila.Pada saat ini, mereka duduk bersama dan minum arak dengan murung."Tidak tahu kapan badai salju akan berhenti. Aku akan rugi kalau barang dagangan ini tidak dikirim
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk