Di suatu bagian pada dinding, ada jejak pembaruan yang aneh.Nabila tidak langsung mengambil tindakan. Dia berpura-pura selesai mengamati dan berpamitan. Dia berpesan pada Namira untuk jangan memberitahukan kedatangannya kepada siapa pun.Pada malam hari, Nabila menyelinap ke dalam rumah sisi barat itu.Setelah memindahkan barang-barang yang menumpuk, memang ada ubin yang longgar. Begitu tanah di permukaannya disapu, tampaklah sebuah papan kayu persegi.Nabila mencungkil papan kayu. Di bawahnya adalah jalan tanah bawah.Ketika menerangi dengan korek api, Nabila akhirnya paham bagaimana cara Elsa memindahkan beberapa kotak itu ke dalam Kediaman Jenderal.Keesokan hari.Nabila kembali mendatangi Windi.Sebelum Nabila sempat memberitahukan penemuan kemarin malam kepada ibu guru, Windi memberitahukan satu masalah rahasia terlebih dahulu."Ini surat darurat dari ayah kandungmu untuk gurumu. Aku sudah baca. Coba kamu baca."Tatapan mata Windi penuh keseriusan.Seketika, Nabila memiliki firas
Elsa menemukan asal mula barang haram itu dan membuktikan itu milik sekelompok perampok makam.Untuk menyembunyikan barang haram, mereka bahkan memindahkannya ke dalam Kediaman Jenderal.Mereka berpikir, tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman. Mereka tidak menyangka petugas pemerintah akan berani menggeledah Kediaman Jenderal.Jordi dibebaskan tanpa dosa. Petugas pemerintah juga memberitahukan kebenaran dari kasus tersebut kepada Kaisar yang nan jauh di Kota Zordo.Dengan demikian, kasus itu tuntas.Perjuangan Mayor Jenderal Elsa untuk menyelamatkan ayahnya mendapat banyak pujian di perkemahan militer.Blokade terhadap Kediaman Jenderal dicabut.Di hari Jordi pulang, Windi dan Elsa menyambut di depan kediaman."Ayah!" panggil Elsa dengan penuh semangat. Dia bahkan berlari dengan lebih cepat dibanding Windi.Windi diam-diam menatap Elsa dari belakang untuk waktu yang lama dan terdiam.Pada malam hari.Windi dan Nabila bertemu lagi.Windi sangat kebingungan."Apa yang ing
Di dalam Istana Safir, di Istana Kekaisaran.Dafka bergegas masuk. Jarang sekali dia begitu terburu-buru."Kaisar, ada informasi bahwa Yang Mulia Ratu berada di perbatasan utara!"Detik berikutnya, seseorang melangkah keluar dari balik partisi dengan aura agresif yang mencekam, seperti iblis dari neraka. Sosoknya yang jangkung dan besar bahkan tampak suram di tengah cahaya matahari.Mata Yohan penuh kegelapan bagaikan momen sebelum badai. Ekspresinya sangat dingin.Dia pun tahu Nabila tidak akan mati.Ternyata pergi ke perbatasan utara?Yohan memberi perintah dengan suara marah, "Kamu bawa satu pasukan ke perbatasan utara."Detik berikutnya, Yohan berubah pikiran.Wanita itu sangat hebat dan sulit dilawan. Dafka mungkin bukan tandingannya....Dalam rapat pemerintahan.Nadif tidak fokus. Dia sudah siap untuk mati.Siapa suruh dia memiliki putri durhaka seperti itu?Nabila mengutamakan kebebasan dirinya di atas keselamatan seluruh anggota keluarga.Ketika rapat berakhir, Nadif mengira K
Pria itu perlahan-lahan berbalik badan dan menatap Nabila dengan ekspresi mata dingin.Senyuman dingin tersungging di bibirnya yang tipis dan kejam."Apakah tempat ini lebih nyaman dibanding Istana Kekaisaran?"Melalui suara yang tenang itu, Nabila dapat merasakan kemarahan Yohan yang terpendam.Benar juga.Sang ratu melarikan diri.Itu adalah penghinaan terhadap harga diri Yohan sebagai kaisar dan suami.Yohan menghampiri Nabila selangkah demi selangkah.Nabila tidak mundur, juga tidak berencana untuk kabur.Yohan berdiri dengan jarak selangkah dari Nabila. Tubuhnya yang jangkung memantulkan bayangan pada wajah Nabila, seperti awan gelap yang menutupi matahari.Lalu, Yohan melepas cadar Nabila.Jari ramping Yohan berkelana di pipi Nabila, melintasi rahang bawah dan berhenti di dagu Nabila."Kenapa kamu kabur?"Nada bicara Yohan pelan dan memanjang. Dia seperti pembunuh yang mempermainkan mangsa dengan sadis sebelum membunuhnya.Nabila menyongsong tatapan Yohan tanpa gentar."Karena ta
Elsa langsung pergi ke tenda utama di mana kaisar dan ratu berada.Jordi sedang menemani mereka.Elsa melihat Nabila yang duduk di sebelah Kaisar. Bibir Nabila merah sekali dan sedikit robek, jelas ... disebabkan oleh ciuman agresif.Kaisar juga melirik Nabila dari waktu ke waktu, seperti sangat peduli padanya.Itu tidak seperti yang dibayangkan oleh Elsa.Setelah menangkap selir yang melarikan diri, Kaisar seharusnya memberi hukuman.Selain itu, berdasarkan pengamatan Elsa di Kota Zordo sebelumnya, Kaisar jelas sangat tidak menyukai Nabila.Adapun Nabila ... bukankah Nabila tidak ingin kembali ke Istana Kekaisaran? Nabila seharusnya akan melawan!Tidak mungkin mereka bisa begitu rukun!Elsa menekan keheranan dalam hatinya. Dia memaksa diri untuk tersenyum dan memberi hormat."Hormat kepada Kaisar dan Yang Mulia Ratu.""Bangunlah."Yohan memberi tahu semua orang bahwa Ratu berangkat bersamanya untuk menengok para prajurit di daerah perbatasan. Akan tetapi, ratu harus beristirahat untuk
Terhadap pemindahan Elsa ke Kota Zordo, Nabila menjelaskan,"Kaisar selalu khawatir Keluarga Muro memegang kekuasaan tinggi dalam kemiliteran.""Elsa adalah murid Jordi, sedangkan Jordi memperlakukannya seperti anak kandung selama bertahun-tahun. Kalau bisa menahan Elsa di Kota Zordo, Jordi akan memiliki kekhawatiran."Yohan menyeringai sinis."Menjadikan Elsa Muro sebagai sandera? Ratu, beginikah caramu membalas budi kepada penyelamatmu?"Nabila menundukkan kepala."Dibandingkan kepentingan pribadi, aku lebih ingin meringankan bebanmu.""Kini, reputasi Mayor Jenderal Elsa di Perkemahan Utara jauh melampaui keagungan Kaisar.""Menurutku, dia sudah menantang keagungan Kaisar.""Dengan memindahkan Mayor Jenderal Elsa, Perkemahan Utara akan secara bertahap kembali dalam kuasa Kaisar."Usulan Nabila yang terkesan tulus membuat Yohan perlahan-lahan lupa akan aturan bahwa harem tidak boleh mencampuri urusan pemerintahan.Menurut Yohan, apa yang Nabila katakan memang benar.Ayah-anak Keluarga
Nabila bereaksi dengan cepat kali ini, langsung memiringkan kepala. Dia nyaris tidak berhasil mengelakkan ciuman itu.Bibir Yohan menggesek pipi Nabila dan memelesat.Aura membunuh melintas di mata Nabila.Yohan tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Dia tertawa dan berujar di telinga Nabila."Untuk balas budi dan demi aku? Benar-benar munafik.""Kamu tahu Elsa-lah yang mengkhianatimu, maka kamu ingin memindahkannya ke dekatmu untuk disiksa pelan-pelan.""Apakah tebakanku benar?"Ekspresi Nabila membeku sejenak.Lalu, Yohan bertanya lagi."Kamu benar-benar ingin pulang atau terpaksa?"Nabila berusaha keras untuk tetap tenang."Aku ....""Saat bertemu denganmu di rumah kayu hari ini, kamu menyandang tas. Kamu berencana untuk kabur lagi, 'kan?"Yohan berlagak seperti bisa memandang menembus isi pikiran Nabila, seperti sedang mempermainkan mangsa yang jatuh ke tangannya.Yohan ingin melihat Nabila ketakutan, mengecut, dan memohon pengampunan.Namun, Nabila dengan tenang mendongakkan kepal
Elsa sama sekali tidak bergembira karena bisa menjadi bertugas di Kota Zordo. Dia secara refleks melirik Nabila yang berdiri di sisi kaisar.Apakah ini kehendak Nabila?Tidak, tidak mungkin.Kaisar tidak akan mendengarkan seorang wanita untuk mengangkatnya menjadi pengawas gerbang.Apa yang terjadi sebenarnya?Elsa panik.Pada kenyataannya, Nabila juga tidak menyangka Yohan akan membuat keputusan dengan secepat itu. Yohan masih meragukan tujuannya kemarin malam.Saat Nabila menoleh pada Yohan, Yohan juga menatapnya. Ekspresi mata Yohan dingin, tetapi menyiratkan pesan yang hanya bisa dipahami oleh Nabila. 'Apakah kamu puas?'Tidak ada yang bisa menolak kehendak Kaisar.Kemudian, Yohan memerintahkan Elsa."Pekerjaan harus diprioritaskan. Silakan berangkat dalam waktu tiga hari.""Kaisar ...." Elsa mencoba untuk memutarbalikkan keadaan.Jordi langsung bergeser ke depan Elsa. "Aku mewakili anakku mengucap syukur atas anugerah Kaisar!"Lalu, Jordi memberi isyarat mata pada Elsa.Elsa sanga
Ruang antara meja dan kursi hanya memungkinkan satu orang untuk berdiri.Nabila membelakangi meja dan menghadap Yohan.Sementara itu, Yohan duduk di kursi dengan badan tegak.Hanya saja ... tidak nyaman saat mendongak kepada Nabila.Yohan juga tidak tahu apa yang akan Nabila lakukan.Mendekat secara tiba-tiba ....Jika dikatakan Nabila minta dipeluk, Nabila hanya berdiri di sana.Nabila bergeser ke sana tanpa berpikir panjang.Di atas meja di belakangnya, ada serangga beracun yang mirip belatung.Serangga itu berwarna cokelat dan sangat mungil, hampir tidak terlihat.Nabila pernah melawan Fiona. Hanya sekilas pandang, dia tahu itu adalah ulat kaki seribu!Ulat itu tampak tidak berbahaya, tetapi akan berkembang biak dengan sangat cepat dan tanpa henti setelah memasuki tubuh seseorang.Ulat-ulat itu akan menggerogoti organ dalam dan berparasit di tulang hingga orang itu hanya bersisakan kulit ....Nyaris saja!Di saat kritis, Nabila hanya bisa memilih jarak terpendek.Pada saat ini, Nabi
Sekembalinya ke dalam aula, Sifa segera memberitahukan hal itu kepada ratu.Nabila yang sedang merapikan senjata pun mengernyit."Leonard berkata seperti itu?"Sifa menggelengkan kepala."Dia tidak bilang begitu, tapi itu maksudnya.""Dia juga bilang Kaisar belum pernah memanggil selir mana pun ke Istana Safir, selain mendiang Selir Suci .... Hamba merinding mendengarnya.""Yang Mulia benar-benar akan mendampingi Kaisar malam ini?"Nabila berkata dengan tenang,"Tidak perlu kamu khawatirkan. Sekarang justru ada satu hal yang harus kamu lakukan secepatnya."Sifa mendengarkan perintah dengan saksama.Awalnya, Sifa mengira itu adalah urusan mendesak. Alhasil, ratu menyuruhnya menghaluskan pil-pil yang katanya adalah obat serangga.Akan tetapi, di musim ini, tidak ada serangga di dalam istana.Pada malam hari.Nabila pergi ke Istana Safir. Seorang kasim berkulit putih menuntunnya ke dalam.Ruangan tidur kaisar jauh lebih megah dibandingkan ruang istana lain.Dari pintu utama menuju aula ut
Duta-duta tidak bisa membebaskan diri dari ikatan tali di pinggang mereka.Melihat kuda berlari kencang, mereka terpaksa harus lari demi selamat.Manusia tentu kalah cepat dari kuda. Sesaat kemudian, mereka terjatuh dan diseret.Meskipun ini tanah pasir, mereka tetap kesakitan.Setelah beberapa putaran, hanya terdengar erangan mereka.Pakaian mereka robek sehingga tubuh mereka tergores dan meninggalkan bercak darah di tanah ....Mereka terus memohon ampun."Kaisar Yohan! Kaisar Yohan, mohon ampun!""Kaisar Yohan ... aku tidak berani ... aku tidak berani lagi!"Duta-duta yang lain bersyukur mereka tidak berkomentar tadi.Yohan tidak menghiraukan permohonan mereka.Yohan makan dan minum arak, sama sekali tidak takut akan menimbulkan korban jiwa.Akan tetapi, suasana perjamuan menjadi tegang. Semua orang merasa tertekan.Kecuali Fiona.Meskipun duta Klan Namrian menjadi salah satu korban, Fiona tetap makan dan minum dengan santai. Dia menyuruh dayang untuk menuang arak lagi.Kemudian, Fio
Melihat kepentingan negara terancam, para pejabat Negara Naki langsung memberi sanggahan."Kaisar, jangan! Jangankan tambang batu gipsum belum berhasil ditambang dan belum tahu ada berapa banyak. Sekalipun jumlahnya mencukupi, hanya sedikit yang tersisa kalau kita harus memberikannya pada setiap kerajaan!""Aku setuju! Itu sama seperti menambangnya secara gratis untuk kerajaan lain!"Duta-duta kerajaan lain menjadi jengkel dan menbantah."Gratis apaan? Kerajaan Cakraman kami bersedia membayar 500 ribu tahil kepada para pekerja!""Kaisar Yohan, Kerajaan Bengawan kami juga bersedia membayar 500 ribu tahil perak!"Seorang pejabat senior Negara Naki berambut putih menghardik."Memangnya ini masalah uang? Kalian harusnya tahu betapa berharganya batu gipsum yang langka!"Tentu saja mereka tahu.Batu gipsum merupakan mineral langka yang sulit ditemui.Dalam ratusan tahun terakhir, batu gipsum hanya dimiliki oleh Kerajaan JamingBerkat tambang batu gipsum yang berlimpah, Kerajaan Jaming dapat
Fiona memperhatikan Ratu Negara Naki yang duduk di sana.Sang ratu memberinya kesan yang familier.Nabila diam-diam melirik Yohan.Yohan tampak acuh tak acuh, seolah-olah tidak peduli.Sementara itu, duta Klan Namrian menoleh pada Nabila."Yang Mulia Ratu, bagaimana menurutmu?"Semua selir menatap Nabila. Sejatinya, mereka semua berharap ratu akan menolak duta Klan Namrian.Sudah cukup banyak wanita di dalam istana.Nabila dengan tenang menanyai duta itu."Aku lumayan suka, tapi kalau dia menjadi dayangku, apakah dia bersedia?"Ekspresi mata duta Klan Namrian berubah.Dayang?Bukan itu niat mereka!Mendengar itu, Fiona menyeringai.Dibandingkan dengan Kaisar Negara Naki, dia lebih menyukai sang ratu.Entah apa alasannya, rasanya lebih cocok dengan seleranya.Duta Klan Namrian merenung sejenak.Mereka mempersembahkan Fiona kepada Kaisar Negara Naki agar Fiona menghancurkan Negara Naki dan membunuh kaisar secara diam-diam.Jika Fiona menjadi dayang ratu, bagaimana bisa Fiona melaksanakan
Penampilan duta Klan Namrian berbeda dari kerajaan lain. Pria memiliki tato di bagian wajah, sedangkan wanita memakai cadar dan baju pendek yang mengekspos bagian pinggang.Mereka memiliki keahlian dalam memelihara serangga beracun dan memiliki adat-adat yang aneh. Hal itu membuat mereka tidak diterima oleh kerajaan lain.Begitu masuk ke aula, mereka langsung dijauhi. Suasana yang ria menjadi hening. Semua orang melemparkan tatapan sinis dan antipati.Terutama wanita itu yang pinggangnya diperlihatkan, sungguh tidak tahu malu!"Hormat kepada Kaisar Yohan!"Nabila menoleh ke sana. Tebersit rasa kaget dalam tatapan matanya.Hanya ada seorang wanita di antara duta Klan Namrian.Wanita itu adalah Fiona Ramda yang telah dia kirim pergi dua hari lalu!Fiona memakai pakaian merah. Cadarnya ditiup oleh angin sehingga samar-samar menampakkan wajahnya yang cantik.Tatapan mata Fiona sangat memikat dan memabukkan.Para pria mencela Fiona karena vulgar, tetapi tidak bisa menahan mata mereka untuk
Surat yang ditulis Nadine sangat sederhana, dia menceritakan kesehariannya dengan nada bicara seperti seorang anak kecil.Nabila membaca surat ini untuk waktu yang lama.Nabila mengetahui bahwa penyakit Nadine masih belum sembuh dan sama sekali tidak buruk jika Nadine terus hidup sesederhana dan sebahagia ini ....Perbatasan utara.Kediaman Leluasa.Nadine mengenakan jubah berwarna perak dan sedang duduk dengan linglung di atas ayunan di tengah halaman, Nadine sering duduk di sana sepanjang hari.Yumba akan terus mengikuti ke mana pun Nadine pergi, sedangkan Lukas menuangkan berbagai macam obat di dalam dapur.Tidak ada orang tidak berkepentingan yang datang ke tempat mereka, mereka menjalani kehidupan mereka dengan tenang dan damai.Yumba menyuapi obat untuk Nadine dan Nadine akan membuka mulutnya dengan patuh.Hanya saja, Nadine terus menatap ke depan dan sama sekali tidak bertatapan dengan siapa pun.Nadine seperti orang yang terus hidup di dalam mimpi dan tidak ada orang yang bisa
Gerhana bulan adalah sebuah pemandangan yang sangat indah.Terdapat jam malam di istana, penjagaan di istana menjadi ketat, tapi juga sedikit santai.Nabila melihat suar milik Pegadaian Sentosa dan segera pergi ke sana karena mengira telah terjadi sesuatu pada mereka.Nabila mencium aroma yang aneh setelah membuka pintu pegadaian.Tiba-tiba terdapat sebuah aroma yang memasuki hidupnya di tengah ruangan yang gelap.Kemudian terdapat niat membunuh yang mendekatinya.Nabila menahan pergelangan tangan orang itu dengan akurat dan berhasil mencegat pergelangan tangannya.Hanya saja, orang itu terjatuh ke dalam pelukannya.Nabila merasakan tubuh yang lembut dan berisi di dalam pelukannya, Nabila sama sekali tidak bisa menjauhkannya."Adik, Kakak sangat merindukanmu."Nabila diam-diam menghela napas.Masalah sudah datang ....Barun menyalakan lampu dan ruangan ini langsung menerang.Terdapat ekspresi bersalah di wajah Barun dan dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Nabila.Karena
Ekspresi Yohan sangat dingin dan memberitahu Nabila dengan sungguh-sungguh."Aku mau kamu tahu kalau Nenek yang mengatur Selir Jessy untuk mengurus harem dan bukan aku yang mengaturnya!"Nabila mendongak untuk menatap Yohan dan berkata dengan ekspresi polos."Jadi ... Anda merasa tidak puas dengan Selir Jessy?"Napas Yohan menjadi sedikit lebih berat.Sebaiknya namanya diganti jadi Nadine Batu daripada Nadine Feno!Yohan hanya tidak ingin Ratu percaya dengan rumor di luar bahwa dia menyukai Selir Jessy.Hanya saja, Yohan merasa malas untuk menjelaskan hal ini pada Ratu dan membiarkannya terus salah paham.Yohan berkata dengan dingin."Anggap aku tidak mengatakan apa pun."...Kaisar datang ke Istana Karila pada malam itu.Tubuh Kaisar diselimuti dengan aura dingin yang membuat para pelayan tidak berani sembarangan bicara.Bahkan Selir Jessy juga menjadi sangat pendiam hari ini.Selir Jessy memberanikan dirinya untuk menarik lengan pakaian Kaisar saat melihatnya akan pergi setelah seles