Home / Romansa / Accidentally In Love / Bab 2. Mengejar Cita-Cita

Share

Bab 2. Mengejar Cita-Cita

Author: Vie Junaeni
last update Last Updated: 2022-12-20 21:24:43

Vanesha Angelina, sampai di sebuah rumah sakit yang selama ini ia mimpikan. Rumah Sakit Kota merupakan rumah sakit besar dengan fasilitas lengkap di tambah para dokter yang terkenal dan kompeten di bidangnya. Menjadi perawat di rumah sakit tersebut sangatlah sulit dan harus berasal dari akademi perawat di rumah sakit tersebut.

 

“Hai, aku Jane!” Seorang gadis berambut pirang dengan poni dan kuncir kudanya mengulurkan tangan pada Vanesha.

 

“Hai, aku Vanesha." Gadis itu menjawab uluran tangan tersebut.

 

“Kau baru datang, ya? Apa kau sudah mengisi buku absensi?” tanya Jane.

 

“Belum, terima kasih sudah mengingatkan.” Vanesha bergegas menuju tempat pengisian absen.

 

Para murid yang diterima menjadi calon perawat di rumah sakit tersebut saling mengenal dan diberi pengarahan mengenai program pendidikan yang akan mereka pelajari selama disana. Kebetulan Vanesha dan Jane berada di satu kamar dalam asrama yang letaknya sekitar lima seratus meter di belakang rumah sakit.

 

“Senang sekali saat aku tahu kalau kita sekamar," ucap Jane sambil merebahkan dirinya di atas kasur asrama yang jauh lebih kecil dari kasur rumahnya.

 

“Iya aku juga," ucap Vanesha sambil  merapikan pakaiannya ke dalam sebuah lemari yang terletak di samping kasurnya.

 

“Kau berasal dari mana?” tanya Jane.

 

 “Aku dari Panti Asuhan Pelangi di Desa Blue Beach," sahut Vanesha.

 

“Wah, jauh sekali aku pernah kesana bersama ayah dan ibuku saat pergi mengunjungi pantai indahnya. Kalau rumahku sih masih di kota ini hanya setengah jam perjalanan dengan mobil di komplek Mawar, kau tahu kan komplek perumahan Mawar?” tanya Jane.

 

Vanesha mengangguk, ia tahu berita tentang perumahan elit yang gadis itu sebutkan. Pantas saja Jane memakai pakaian dan tas bermerk. Tubuh kurus dan tinggi bak model di tambah kulit bersih dan mulus makin meyakinkan kalau ia seorang anak dari keluarga berada.

 

“Lalu, kenapa kau ingin menjadi perawat?” tanya Vanesha.

 

“Aku ingin mengejar Kak Nathan, dia dokter tampan yang bekerja di rumah sakit ini, dan kudengar dia tuh salah satu pengajar di sekolah perawat ini, jadi kalau aku bergabung di sekolah perawat ini nantinya akan sering bertemu dengan Kak Nathan," ucap Jane dengan wajah sumringah.

 

“Ah, kupikir kau tulus ingin menjadi perawat taunya .…”

 

“Habis kucoba berkali-kali untuk menjadi pasien dan bertemu dengannya tapi gagal terus. Asal kau tahu ya, dia itu orang yang sulit didekati. Dan ini adalah cara terakhirku mendekatinya. Eh, awas kau ya Vanesha kalau bertemu kak Nathan terus ikut jatuh cinta padanya," ancam Jane.

 

“Hahaha … aku tak akan semudah itu jatuh cinta," sahut Vanesha lalu terlelap di atas ranjang asramanya.

 

“Wah, cepat sekali dia tertidur.”

 

Jane gantian memasukkan pakaiannya ke lemari dan merapikan barang bawaannya.

 

***

 

Suara alarm weker di atas meja samping ranjang Vanesha membangunkannya tepat pukul lima pagi. Gadis itubbergegas mandi lalu mengenakan pakaian seragam yang sudah diterimanya kemarin saat pendaftaran absen. Gadis itu lalu membangunkan Jane yang masih terlelap dan terbuai mimpinya.

 

“Jane, bangun … ayolah nanti kita terlambat!"

 

 Guncangan di bahu gadis itu tak juga dapat membuatnya tersadar.

 

“Lima menit lagi, Mom," sahut Jane menggeliat dan kembali terlelap.

 

Vanesha makin mengguncang gadis muda tersebut akan tetapi jane tak juga terbangun.

 

“Ah, aku ada ide, maaf ya Jane aku terpaksa melakukan ini.”

 

Vanesha menyiram Jane dengan setengah gelas air putih ke wajah gadis itu.

 

“Hujan! Hujan! Duh, ayo kak Nathan lekas kita kembali ke mobil," ucap Jane langsung tersadar kalau barusan ia bermimpi berkencan dengan Nathan.

 

Jane menatap ke arah Vanesha dengan tatapan yang kesal.

 

“Kau tahu, barusan itu Kak Nathan akan menciumku, kami sedang berkencan di atas bukit sambil melihat bintang, tiba-tiba hujan datang dan–"

 

“Dan menyadarkanmu dari mimpi, mau kutambah hujan buatan lagi?”

 

Vanesha  bersiap mengisi air dalam gelas kembali, jika Jane tak beranjak juga dari tempat tidurnya.

 

“Okay, aku bangun, aku bangun.”

 

***

 

Pagi itu Vanesha berlari menuju kelas karena harus menunggu Jane yang terlalu lama memakan waktu saat ia berdandan.

 

“Kalian anak baru, ayo jalan jongkok keliling kelas!" seru seorang kakak kelas yang bernama Donna.

 

“Tuh kan, kita kena hukuman.”

 

Jane menggerutu, berbisik pada Vanesha

 

“Lho, ini kan salahmu, coba kalau tadi kau tak lama saat mandi, belum lagi sibuk merapikan rambutmu, huh.”

 

Bisik Vanes yang ikut kesal juga.

 

“Hei hei hei, sudah jangan bergosip di sana! Ayo, cepat jalan jongkok!” perintah Donna.

 

Hari itu sangat melelahkan untuk Vanesha, akan tetapi ketika ia melihat foto ibunya, semangatnya kembali muncul.

 

“Apa kau lelah?” tanya seorang pria tampan berambut hitam dengan tambahan gel yang rapi. Senyum manisnya semakin membuat lesung pipinya terlihat.

 

“Kalau aku bilang tidak, berarti terlihat sekali ya kalau aku bohong. Sedangkan keringatku saja sudah membasahi wajahku," sahut Vanesha seraya menelisik pria itu.

 

“Ini, minumlah!”

 

Pria itu memberikan botol berisi air mineral pada Vanesha.

 

“Kak Nathan!"

 

Jane berteriak dari kejauhan lalu berlari menghampiri pria itu.

 

Vanesha memandang sosok pria di sampingnya itu.

 

“Apa kau yang bernama Nathan?” tanya gadis  dan diberi jawaban anggukan kepala oleh Nathan.

 

Oh jadi ini pria yang bernama Nathan yang diceritakan Jane tadi. Pantas saja gadis itu tergila-gila padanya, tampangnya saja lumayan, cukup membuat jantung para gadis berdegup kencang dan berontak dari rongga dada.

 

Nathan menjentikkan jarinya di hadapan wajah Vanesha dan menyadarkan gadis itu dari lamunan.

 

“Kak Nathan, kenapa belum mengajar di kelas?” tanya Jane dengan tatapan manja menggoda pria itu.

 

“Lho, kan memang belum jadwal saya untuk mengajar. Sudah, nikmati saja dulu masa pengenalannya nanti kalau perlakuan mereka terlalu keras, laporkan pada saya, ya!" ucap Nathan lalu berlalu pergi menuju ruangannya.

 

*

Hari demi hari Vanesha menjalani proses belajar menjadi perawat dengan baik bahkan dia selalu menjadi murid terpintar di angkatannya. Nilai-nilainya selalu sempurna dan tak pernah mengecewakan. Jane makin dekat dengan gadis itu  karena dengan bantuan gadis tersebut, Jane juga mampu melewati ulangan-ulangan harian yang diselenggarakan oleh sekolah perawat itu.

 

Sebagai imbalannya, gadis kaya itu selalu memberikan tiga puluh persen uang sakunya. Jumlah tiga puluh persen uang saku Jane saja setara dengan uang saku yang Vanesha dapat ketika menjadi perawat magang di rumah sakit tersebut.

 

Jane benar-benar dimabuk cinta, padahal dengan mudahnya ia mendapatkan uang, tetapi ia rela bersusah payah bekerja menjadi perawat magang hanya ingin melihat Nathan setiap hari.

 

Setiap bulan Vanesha juga tak pernah lupa untuk pulang berkunjung ke Panti Asuhan Pelangi melepas rindunya dengan Ibu Rose dan anak-anak panti. Gadis tersebut juga selalu memberikan sejumlah uang untuk Ibu Rose demi membelikan anak-anak makanan.

 

Vanesha tak akan pernah lupa kebaikan yang ibu Rose berikan padanya. Walaupun sedikit tapi ia berusaha untuk membantu keuangan panti demi membalas jasa-jasa Ibu Rose padanya.

*****

To be continued.

Related chapters

  • Accidentally In Love   Bab 3. Bertemu Kim Tae Min

    Di sebuah rumah besar di Negara Flower, dua orang pria tampan sedang berbincang-bincang di sebuah kamar luas nan mewah.“Wah, kau keren sekali, Jae!” puji Tae pada kakak sepupunya itu.Pria tinggi 180 cm, bertubuh tegap, kulit kuning langsat, ditambah paras rupawan itu mengenakan pakaian tentara dengan gagahnya. Hari itu, dia memutuskan untuk mengabdi pada negaranya, setelah ia menjalani wajib militer selama dua tahun di negara ayahnya yang juga kakak dari ayahnya Tae.“Iya dong, aku memang selalu keren, kan? Eh, katanya kau mau mendaftar untuk wajib militer juga, apa ibumu sudah tahu?” tanya Jae sambil memandangi tubuhnya di cermin seraya merapikan pakaiannya.“Sssttt ... jangan keras-keras! Aku belum berani bilang pada ibu, tetapi aku sudah menyerahkan formulir pendaftarannya minggu lalu," sahut Tae Min dengan nada suara pelan.“Kau ini aneh, banyak lho yang ingin sepertimu menjadi CEO muda. Tapi, kau malah memilih ikut wajib militer.” Jae terlihat bersungut-sungut. “Daripada saat

    Last Updated : 2022-12-20
  • Accidentally In Love   Bab 4. Rahasia Sandra

    Vanesha tak sengaja memergoki Sandra di sebuah tenda kamar seorang prajurit bernama Kim Taemin. Tadinya gadis itu hendak menuju tempat penyimpanan obat-obatan. Namun, dia sempat melihat pakaian kemeja putih yang tergeletak di dekat tirai masuk tenda. Gadis itu menghentikan langkahnya dan memilih untuk bersembunyi sejenak karena penasaran. Sandra terlihat sedang melingkarkan tangannya di leher kekar milik seorang prajurit yang dia kenal saat dia sedang mengintip."Apa-apaan mereka itu, bisa-bisanya mereka mau melakukan tindakan tak terpuji itu," gumam Vanesha yang menatap jijik, dan hampir saja dia pergi saat Tae berbicara dengan nada yang berseru. Gadis itu kembali menoleh."Maaf, lepaskan aku Sandra!" pinta Tae."Kenapa sih susah sekali menggodamu?" Sandra lantas melepaskan tangannya dari tubuh pria itu. Dia meraih pakaiannya yang tercecer karena tadi sempat dia lepaskan sembarangan di lantai untuk menggoda Tae. "Yakin, kau tak mau tidur denganku? Banyak loh prajurit di luar sana y

    Last Updated : 2022-12-20
  • Accidentally In Love   Bab 5. Tae Min Terluka

    Beberapa hari berlalu setelah kejadian Vanesha melihat Sandra yang menghilangkan nyawa pasien bersama Dokter Tommy. Namun, wanita itu tahu kalau rekannya itu melihat perbuatannya."Vanesha, aku tahu kau melihatku melakukan hal itu," ucap Sandra."Hal apa?" tanya Vanesh."Kau melihatku dengan Dokter Tommy, kan saat ke tenda Tuan Adhock?" tanya Sandra penuh telisik."Ummm … aku tak tahu apa yang kau katakan," terang Vanesha yang hendak berlalu meninggalkan wanita itu.Sandra kemudian menarik tubuh Vanesha yang mungil sama dia berdiri di depannya. Vanesha hanya bisa menatap wajah wanita di hadapannya itu tanpa bisa mengucap sepatah kata pun."Aku dan Dokter Tommy mempunyai kebiasaan yang diharuskan oleh atasan kami. Kebiasaan yang kami lakukan di tenda kemarin," ucap Sandra."Aku tak tahu maksudmu, Suster Sandra." Vanesha memilih untuk menundukkan wajahnya. "Kami hanya membunuh orang tertentu saja. Hanya orang sekarang yang kami bunuh agar mereka bisa terbebas dari penderitaan di dunia.

    Last Updated : 2022-12-20
  • Accidentally In Love   Bab 6. Temani Aku!

    Dokter Tommy berdehem lalu berkata, "biasanya kondisi para korban dan mungkin dia juga diperparah dengan kepanikan, bisa bahaya juga jika tensi darah naik,” ungkap Dokter Tommy yang mendekat.Robin memang mengalami luka ringan yang dialami biasanya karena benturan ringan seperti terbentur dinding atau panik saat berupaya keluar rumah sehingga membentur sesuatu.“Kalau sekadar luka ringan seperti memar benjol biasa atau lecet bisa ditangani di posko-posko atau rumah warga lain yang lebih aman. Karena itu hanya luka di kulit dan otot,” kata Dokter Tommy.Namun, dia kembali memeriksa kondisi Tae Min yang ternyata mengalami patah tulang pada bagian kaki. Ketika korban tertimpa reruntuhan puing akibat gempa, tentu resiko patah tulang bisa terjadi. Apalagi jika sudah terjadi perubahan bentuk tulang. Vanesha tampak khawatir pada pasien itu.“Patah tulang ini tidak bisa ditangani di sini. Dia harus segera dilarikan ke rumah sakit. Apa ada ambulans yang bisa kita gunakan?" tanya Tommy ketika m

    Last Updated : 2022-12-24
  • Accidentally In Love   Bab 7. Jatuh Cinta

    Vanesha mengunjungi Tae Min di rumah sakit. Di dalam ruang perawatan itu dia mengamati pria di hadapannya dengan saksama. Tubuh tinggi tegap dibalut dengan pakaian pasien rumah sakit bermotif garis vertikal yang senada dengan celana kulot yang dikenakan itu malah membuat pria itu terlihat sangat tampan. Pria itu benar-benar menggemaskan untuk dilihat. Dipandangnya sosok Tae Min dari ujung kaki sampai ujung rambut rambut sambil berdecak kagum di dalam hati. "Wah, dia tampan juga ya?" gumam gadis itu saat mendekatkan diri ke wajah Ta Min.“Kenapa melihatku seperti itu? Aku tampan, ya?” Sosok Tae Min tiba-tiba terbangun dan membuka kedua matanya.Gadis itu tersentak dari lamunannya dan tak sadar berkata, “iya.”“Hahaha … kau lucu sekali. Jangan lakukan hal itu pada pria manapun,” ucap Tae Min yang tak sengaja mengintip dua bukit kembar milik Vanesha dari belahan kaus V neck yang gadis itu kenakan saat gadis itu membungkuk menatapnya. Vanesha langsung tersadar dan menutupi bagian tubuh

    Last Updated : 2022-12-29
  • Accidentally In Love   Bab 8. Pencuri Hati

    Bab 8 AIL GN"Iya, ini milik Tae Min. Sebentar saya panggilkan," ucap Vanesha lalu bergegas memanggil Tae Min."Tae, ada telepon!" seru Vanesha."Angkat saja, Sayangku!" seru Tae Min dari dalam kamar mandi."Apa-apaan itu masa sudah panggil-panggil aku sayang," gumam Vanesha yang menyentuh icon hijau bergambar gagang telepon. Di layar ponsel milik Tae Min tertera nama "Jaehyung My Bro" di layar ponselnya."Halo!" Sapa Vanesha."Halo, bukankah ini ponsel milik Tae Min? Kau tidak sedang mencuri ponsel miliknya, kan?" tanya pria bernama Jaehyung dari seberang sana."Sembarangan saja kau bilang aku pencuri. Namaku Vanesha, aku temannya Tae Min," ucap Vanesha."Van apa? Siapa tadi namamu?Van apa katamu?" tanya Jae.Vanesha tak menjawab. Dia hanya mendengus kesal. Tae Min sudah keluar dari kamar mandi dan mendekati Vanesha. Gadis itu langsung membantu pria tersebut untuk berbaring. Dia menyerahkan ponsel milik pria itu seraya menggerutu."Ada apa denganmu?" tanya Tae Min."Dia menuduh ku me

    Last Updated : 2022-12-30
  • Accidentally In Love   Bab 9. Di Rumah Tae Min

    Terdengar para penumpang yang mulai tenang. Tae Min tampak menolehkan kepala untuk membalas tatapan Vanessa yang telah terarah lurus padanya. Dia tak menyangka kalau dua orang itu dipertemukan dalam situasi tak terduga beberapa waktu lalu. Keduanya masih saling bertatapan dengan jarak yang cukup dekat. Vanessa menggantung tawa di sudut bibirnya karena merasa terhibur."Bagaimana kau dengan mudah sekali mengumbar janji, terutama untuk aku yang telah mendengar kata-kata yang sama untuk beberapa hari belakangan ini?" tanya Vanesha.Gadis itu berkata tanpa berniat memprovokasi pria itu."Ayolah, Vanesha … apa kau masih tak percaya ke padaku?""Hmmm, sudah berapa janji ya yang kau berikan padaku sejak sebulan lalu?" tanya gadis itu.Si pria itu padahal selalu bersungguh-sungguh dan serius terhadap setiap perkataan. Apalagi keinginannya untuk menikahi Vanesha. Sebab memang seperti itulah yang terjadi karena semenjak pertama kali mereka ber

    Last Updated : 2022-12-31
  • Accidentally In Love   Bab 10. Bertemu Keluarga Tae Min

    Salah satu penjaga rumah yang baru sebulan bekerja di kediaman Tuan Kim Tae Yoon menyapa Vanesha dengan mengejutkannya."Hayo, Nona mau cari siapa ke sini?" tanya penjaga tersebut."Woah, silau sekali Anda," ucap Vanesha yang berusaha menahan tawanya ketika gigi besar milik penjaga itu lebih maju dari bibirnya saat tersenyum."Saya diajak Tuan Tae Min ke sini untuk menemui ayah dan ibunya," jawab Vanesha yang masih berusaha menahan tawanya."Tuan Tae Min? Siapa itu? Apa jangan-jangan Anda mau melamar pekerjaan menjadi asisten rumah tangga di sini? Wah, Anda terlalu cantik untuk jadi pembantu di rumah ini. Sebaiknya Anda menjadi istri saya saja," ucap pria penjaga rumah itu dengan penuh percaya diri."Apa? Saya menjadi istri Anda? Apa tidak salah?" tanya Vanesha yang perlahan mundur beberapa langkah.Sementara dari belakang tubuh Vanesha, tampak Tae Min tengah berlari kecil ke arah gadisnya."Maaf sayang, aku membuatmu lama menunggu. Ternyata anak gadis ku sudah memiliki anak yang lucu

    Last Updated : 2023-01-01

Latest chapter

  • Accidentally In Love   Bab 156. Akhir yang Indah

    Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"

  • Accidentally In Love   Bab 155. Melahirkan Kembali

    Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a

  • Accidentally In Love   Bab 154. Kematian yang Ditunggu

    Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa

  • Accidentally In Love   Bab 153. Penyesalan

    Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y

  • Accidentally In Love   Bab 152. Operasi Yoo Na

    Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y

  • Accidentally In Love   Bab 151. Menikmati Kanada yang Dingin

    Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n

  • Accidentally In Love   Bab 150. Tiba di Kanada

    Bab 150 AIL GNVanesha menitipkan Jimin dan Min Ju pada Nyonya Giselle. Mereka tinggal di rumah Nathan dan Jane untuk sementara sampai Vanesha dan Jaehyung pulang."Semoga operasi Yoo Na berhasil. Ibu muak melihat ia seperti benalu di keluarga kalian," ucap ibunya Vanesha."Jangankan ibu, apalagi aku." Vanesha terkekeh. "Yakinlah, Nez, cinta Jaehyung pasti masih sangat besar untuk mu dan juga untuk anak-anak. Seorang Yoo Na tidak akan bisa mengambilnya darimu. Kau harus selalu mempertahankan dia," ujar wanita paruh baya itu."Tentu, Bu. Tentu saja aku tak akan melepaskan Jaehyung begitu saja. Sampai bertaruh nyawa sekali pun aku rela," kata Vanesha dengan tekad yang bulat.Vanesha lalu pamit setelah memberi kecupan di kening anak-anaknya. Jane langsung mengalihkan perhatian Jimin dan Min Ju agar tidak melihat kepergian Jaehyung dan Vanesha. Selepas itu, Jaehyung menjemput Yoo Na di apartemen. Ketiganya segera menuju ke bandara untuk lepas landas ke Kanada.***Sampai di Kanada, seora

  • Accidentally In Love   Bab 149. Yoo Na Menjawab

    Bab 149 AIL GNMakan malam hari itu, Vanesha maish berkutat dengan ayam panggang di dapur dibantu oleh Jaehyung. Sementara Jimin yang mulai pulih tapi masih belum bisa berbicara, berada di hadapan Yoo Na bersama Min Ju."Apa kalian lihat-lihat?" Yoo Na menatap tajam seraya menyeringai.Di tangan Yoo Na tergenggam pisau makan yang dia arahkan ke anak-anak Vanesha dan Jaehyung. Rasanya dia ingin merobek wajah imut mereka satu persatu. Jimin tercekat dan mulai ketakutan. Ia mendekat pada Min Ju yang juga ketakutan dan menangis."Ada apa ini?" Jaehyung bergegas seraya membawakan ayam panggang yang masih panas.Vanesha juga mengikuti di belakang suami. Lalu meraih Min Ju dari kursi makan bayi. Jimin menunjuk ke arah Yoo Na."Ada apa, Nak? Apa Tante Yoo Na nakal pada kalian?" Vanesha menatap tajam pada Yoo Na."Aku rasa mereka salah paham saat aku meraih pisau yang jatuh ini di lantai tadi," sahut Yoo Na beralasan palsu membela diri."Sudah sudah hentikan! Ayo, kita makan dulu!" ajak Jaehyu

  • Accidentally In Love   Bab 148. Rahasia Yoo Na

    Bab 148 AIL GNMendadak kemudian, Yoo Na dibawa ke rumah sakit karena demam tinggi. Ia baru bisa keluar dari rumah sakit setelah rawat inap selama seminggu. Namun, kesembuhannya itu membawa berita lain yang begitu membuatnya takut. Dokter Steve yang merawatnya, mengajaknya bicara secara empat mata sedangkan Jaehyung dan Vanesha yang menemani menunggu di luar."Apa keluargamu tidak ikut?" tanya Dokter Steve."Aku tak punya keluarga, hanya suamiku yang menunggu di luar," jawab Yoo Na berbohong. Dokter Steve lalu duduk berhadapan dengan Yoo Na. Tersirat raut wajahnya yang tampak sangat serius kala itu."Kenapa harus bicara berdua begini, Dok?" tanya Yoo Na heran."Ya, sebaiknya aku bicara empat mata dulu denganmu. Karena ada hal penting yang ingin kusampaikan pada Anda yang sepertinya harus disampaikan secara langsung tanpa perantara," jelas sangat Dokter berucap."Sampai harus dirahasiakan segala pada keluargaku juga?""Mungkin ini yang terbaik. Dengan begini, saya hanya ingin membuat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status