Beranda / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Bab 161: Naik ke Awan

Share

Bab 161: Naik ke Awan

Penulis: Ayusqie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-07 00:30:51

Bab 161: Naik ke Awan

Sang janda yang merana ini berharap, bahwa Aje-lah yang akan menerima order darinya.

Kali ini, apakah Karin akan berhasil mendapatkan Aje?

********

DI TEMPAT LAIN..,

Untuk sementara, Aje mematikan aplikasi drivernya. Jaket seragam Ayo-Jek-nya juga sudah ia tanggalkan dan ia simpan pula di dalam bagasi motor. Ia punya satu keperluan yang membuatnya terpaksa melakukan itu.

Juga karena keperluan itu pula, sekarang ia memasuki lift yang ada di sebuah gedung pencakar langit. Gedung ini merupakan salah satu dari beberapa gedung yang paling tinggi di kota Bandar Baru.

Setelah pintu lift tertutup, Aje lantas memencet tombol dengan tampilan nomor yang paling besar. Artinya, ia akan menuju ke lantai yang paling atas pada gedung ini.

Diselang-seling dengan penumpang lift yang masuk dan juga keluar, hingga tak lama kemudian.., ting! Terd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ayusqie
udah ya kak
goodnovel comment avatar
M Hendrajaya
ditunggu sambungannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 162: Tujuh Wajah

    Bab 162:Tujuh Wajah “Kamu sudah mengambil buah jeruk itu..,”“Seperti dulu kamu mengambil buah jeruk milikku waktu pertama kali kita bertemu..,”Aje tersentak. Cepat ia menoleh ke arah asal suara. Segera saja ia melihat seorang wanita yang tengah duduk dengan posisi yang membelakangi dirinya.Pantas saja Aje tidak melihatnya ketika baru sampai tadi. Sosok wanita itu rupanya tersembunyi di antara dua pot bunga yang berdaun rimbun.Sekian detik kemudian, wanita itu menoleh pada Aje. Sekali lagi sang driver ojek ini pun tersentak. Sebuah ingatan dari masa lalu berkelebat-kelebat di dalam benaknya. Sayang, ingatan terhadap paras wanita ini begitu samar.“Wanita ini.., wanita ini..,” desis Aje dalam hati.“Sepertinya aku pernah bertemu dengan dia..,”“Di mana??”Nona X, adalah wanita yang sangat cantik untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 163: Tahi Lalat

    Bab 163:Tahi Lalat “Coba lihat, apakah ada kutil di belakang leherku ini?”Lisa menyipitkan sedikit matanya, menelisik bagian belakang leher Aje itu.“Tidak ada kan??” Tanya Aje, masih menunduk. Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan perlahan. Wajahnya mulai pias, dan sorot matanya seperti orang yang telah kehilangan harapan. Aje menarik tubuhnya lagi dari meja.“Ada lagi? Ciri-ciri fisik Rio yang paling kamu ingat?”Lisa menelan ludah. Leher jenjangnya tampak naik turun ketika ia melakukan itu. Sebentar kemudian, ia pun teringat sesuatu.“Dia.., dia.., dia pernah menjalani operasi usus buntu,” katanya lagi pada Aje.Saat ini, Aje benar-benar tak perduli jika yang ia lakukan ini adalah tabu. Sungguh ia ingin lepas dari segala syak wasangka yang telah menderanya selama ini.Maka spontan saja ia menggeser kursi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 164: Mendengarkan dan Didengarkan

    Bab 164:Mendengarkan dan Didengarkan BEBERAPA SAAT KEMUDIAN..,Mau tidak mau, Aje terpaksa duduk lebih lama lagi di kafe AwanZ ini. Ia tertahan dengan kisah yang dituturkan oleh Lisa.Kisah yang cukup pahit sebenarnya. Akan tetapi, entah mengapa, Aje merasa kesulitan untuk menumbuhkan rasa empatinya pada Lisa.Mungkin karena yang bersangkutan lebih banyak melibatkan birahi di dalam lika-liku hidupnya itu? Entahlah. Aje hanya mendengarkan, menyimak, tanpa berkomentar apa-apa.Lisa bercerita tentang masa lalunya. Tentang dia yang berasal dari keluarga berada dan mapan sebelum kejatuhannya. Tentang dia yang menjalin kasih dengan kakak kelasnya semasa SMA bernama Rio.Tentang dia yang sudah beberapa kali melakukan hubungan intim dengan kekasihnya itu. Kemudian, tentang Rio yang meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan.Seiring dengan kejatuhan perekonomian orangtuanya, juga pasca d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 165: Bidadari di Dalam Halte

    Bab 165:Bidadari di Dalam Halte Karin masih duduk di dalam halte bus. Masih di posisinya semula sejak ia mendudukinya ketika pertama kali sampai tadi.Jika pun ada yang berubah, itu hanyalah cara duduknya. Kadang bertopang kaki, kadang bertopang dagu, malah kadang sampai membungkuk. Sesekali ia juga sampai menggoyang-goyangkan kakinya.Sang Srikandi ini tak peduli pada silih bergantinya orang-orang di halte ini. Juga sama tak pedulinya ia dengan bus-bus metro yang datang untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, lalu pergi lagi.Sesekali, Karin mengangkat wajah, lalu menoleh kanan dan kiri. Memang tidak ada yang ia cari, hanya sekadar melepaskan kejenuhan mata dan hatinya yang sejak tadi tiada luput dari layar ponselnya sendiri.Hatinya mulai resah, dan pikirannya mulai gelisah. Sudah berapa kalikah ia melakukan order ojek? Sepuluh? Pastinya lebih. Dua puluh? Sekitar itu. Dan tak pernah sekali

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 166: Ye-ye-ye!

    Bab 166:Ye-ye-ye! Aje lantas mengklik satu tombol di aplikasi drivernya.Terima?Yes!********“Yes!” Pekik Karin dengan suara tertahan.Seketika saja wajahnya berbinar, dan senyumnya pun sontak mengembang. Kemudian, seperti mau memastikan bahwa matanya tidak salah dalam melihat, ia mendekatkan layar ponselnya ke depan wajah. Sekali lagi ia membaca informasi yang tertera dari sistem Ayo-Jek.Memang benar, matanya tak salah melihat. Ia mendapat ojek! Dengan driver yang bernama KA Jabbar! Oh, saking gembiranya sang Srikandi ini, ia sampai mengepalkan tangannya, lalu mengulang yes-nya yang tadi sampai beberapa kali.“Yes! Yes! Yes!”“Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih, oh, Tuhanku.., akhirnya aku mendapat ojek!”Di seberang sisi kanannya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 167: Menang Kuis

    Semakin dekat, entah mengapa, tiba-tiba saja Aje merasa penasaran. Seperti apakah orang yang bernama Jazmin ini? Apakah ia orang yang sama dengan sosok yang bersahabat dengannya di facxbook?Cantikkah dia? Menarikkah dia? Masih gadiskah? Atau sudah jandakah? Seorang mahasiswi seperti Monalisa tadi? Atau seorang karyawati, mungkin? Wanita karir, mungkin?Sayang, seribu kali sayang. Untuk kali ini Aje masih belum bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaannya itu. Kenapa? Alasannya adalah, ada pada motor yang ia kendarai sekarang ini.Tepatnya, persis sebelum memasuki jalan Diponegoro tadi, ada sesuatu yang tiba-tiba membuat dirinya merasa tak nyaman. Ia merasakan motornya tiba-tiba menjadi oleng.Semakin lama, semakin oleng, dan semakin sulit untuk ia kendalikan. Sepertinya ada masalah pada roda belakang.“Ada yang tidak wajar, nih,” batin Aje, seraya menepikan motornya di pinggir jalan.Setelah motornya berhenti, seket

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 168: Yang Lemas

    Malam harinya, Karin duduk di teras samping, di tempat paling favorit di antara semua bagian rumah orang tuanya ini. Ia memandang pada samsak yang tergantung di pojok pekarangan, yang nyaris tidak pernah ia tinju dan ia pukul lagi.Terhitung sejak ia bertemu dengan Aje di GOR Bhayangkara beberapa waktu yang lalu, ia bahkan sudah tidak pernah menyentuh samsak itu lagi.Ia pernah berencana akan melolosi samsak, melepasnya dari tiang gantungan dan menyimpan di gudang belakang.Akan tetapi, Lestari keponakannya itu menahan. Lestari bilang, ia ingin belajar tinju. Supaya ia bisa memukul lelaki kurang ajar yang, andai, andai saja ia bertemu dengan lelaki kurang ajar itu.“Sekalian, supaya aku sehat,” kata Lestari waktu itu.“Sekalian juga untuk membakar lemak.”Waktu Lestari mengucapkan kata ‘lemak’ tadi, ia menunjuk bagian perutnya yang memang tampak sedikit berlipat, apalagi ketika ia duduk. Olah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 169: Tewasnya Seekor Nyamuk

    Tuing..! Tuiing..! Tiba-tiba ponsel Olive berdering. Siapakah yang mengirim pesan? Pikir Olive dengan penasaran.Tangan kiri Olive bergerak menyamping, menjangkau ponsel di ujung ranjang. Ia membuka pesan dan segera membacanya.“Assalamu alaikum, Olive,” begitu isinya.“Hemmh.,” Olive hanya menggumam. Wajahnya langsung cemberut dengan spontan.Lepas itu tangannya terjatuh kembali ke kasur. Ia enggan membalas pesan yang baru masuk ini. Kenapa? Karena ternyata pesan itu berasal dari seorang lelaki, yang namanya ada di dalam daftar orang-orang yang menaksir dirinya.“Hekal begitu kek, yang nge-chat aku,” gerutu Olive.Tuing..! Tuingg! Ponsel Olive berdering lagi. Ada pesan lain, dari orang yang lain pula.“Malam minggu begini, kamu main ke mana, Liv?”Nah, tuh, pesan ini juga berasal dari orang yang juga menaksir dirinya.Tuing..! Tuiing..! Ada pesan masuk lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15

Bab terbaru

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 303: Selendang Cinta

    Bab 303: Selendang Cinta “Saya terima nikah dan kawinnya Karin Jazmina Zachrie binti..,” Kalimat Aje terputus lagi! Bintinya, binti siapa? Aje lupa! Siapa tadi nama ayah kandung Karin? Siapa tadi namanya, ini, lelaki di hadapanku yang menggenggam tanganku ini! Mengapa lidah Aje menjadi kelu begini? Tiba-tiba saja hatinya bergetar dahsyat. Ia merasa tengah berada di dalam sebuah dimensi yang tak terdefinisi. Seakan-akan ia berada di suatu kegelapan, di mana sekarang tengah dipampangkan di depan matanya, seluruh kolase hidupnya yang bersambungan bak deretan potret. Dia yang dulu menikah dengan Diana., Dia yang dulu menjalani hidup nan bahagia.., Diana yang kemudian mengandung.., Diana yang dimasukkan ke ruang operasi…, Diana yang tak sadar dan terus pergi.., Darah Aje mendesir begitu derasnya. Bulu romanya pun serentak meremang. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Namun, tiba-tiba kegelapan yang menyungkupinya tadi menghilang. Digantikan suasana yang terang benderang, de

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri

    Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri “Eeem, ini, Abang ada masalah, Kal.”“Masalah? Masalah apa, Bang?”“Jadi begini, besok malam, eee.., besok malam.., Abang mau.., ini, ckk, eee..,”“Mau apa?” Kejar Hekal.“Emmm, Abang mau melamar seseorang.”“Melamar?”“Iya.”“Siapa?”“Kamu pasti tahu orangnya.”“Mbak Karin?”“Iya.”“Tunggu, tunggu dulu, Bang.”“Kenapa?”“Aku bilang cie dulu ya.”“Silah..,” belum sampai ‘kan’, Hekal sudah,“Ciiieeeee..!”Nah, masalahnya adalah, Aje sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Kerabat terdekat ayahnya yang dituakan justru tinggal di kota yang berbeda dan itu jauh.Aje bisa saja, dan ia berani melakukan itu, melamar Karin seorang diri. Akan tetapi, ia juga tidak bisa mengabaikan etika.Semestinya, untuk berbicara dengan orang tua Karin harus melalui perantara orang tua juga, dalam hal ini keluarga.“Abang sudah meminta tolong Pak Sali untuk menjadi perwakilan keluarga Abang. Tapi, dia tidak berani. Grogi, begitu katanya.”“Oh, begini saja, Bang. Aku ada ide.”“Ap

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 301: Bunda Untuk Tiara

    Bab 301:Bunda Untuk Tiara Aje mengendarai motornya dengan perasaan yang melambung. Seakan-akan ia baru saja menghirup gas helium, membuat dirinya dan juga motornya terasa amat ringan.Rasanya seperti mau terbang saja. Mungkin benar apa yang dikatakan pujangga lama dari antah berantah itu, bahwa bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, mereka tak butuh sayap!Seperti inikah dampak dari sesuatu yang dinamakan asmara itu?Apakah ini merupakan pengalaman yang paling baru bagi Aje?Tidak juga. Bersama almarhumah Diana dulu ia pernah merasakan gejolak yang seperti ini. Momen ketika dulu ia bertemu dengan almarhumah Diana pun kembali membayang di dalam benak Aje, seiring dengan perjalanannya bermotor kembali ke rumah.Di dalam bus metro, ya, di situlah ia dulu bertemu dengan Diana sewaktu masih tinggal di Jakarta. Cerita pun bergulir dari beberapa pertemuan hingga menjadi perkenalan.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke

    Bab 300:Kamu Oke Aku Pun Oke “Ayim!”“Jazmin!”Tiba-tiba saja, bumi berhenti berputar, angin berhenti berhembus, bunga dan pepohonan tak bergerak, kupu-kupu diam mengambang.., semua yang ada di taman ini seakan terpasung pada waktu yang abadi.Pelan-pelan, Karin melirik ke arah Aje. Pelan-pelan juga Aje melirik ke arah Karin. Beberapa detik mereka berdua saling bersitatap, lalu serentak saling mengalihkan pandangan. Canggung, grogi, gugup, kikuk.Aje dan Karin telah tertangkap basah dengan kata-kata mereka sendiri, Saat ini Karin merasa bagai pencuri ayam yang terkurung di dalam kandang.Aje pun merasa bagai maling celana dalam yang dipergoki sang pemilik jemuran.“Naaah..!” Kata Olive menunjuk Hekal. “Sudah dengar Kakak kan? Gebetannya Mbak Karin itu cuma Ayim!”“Sudah dengar juga kamu kan?” Sahut Hekal pula. &ldq

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 299: Ayim & Jazmin

    Bab 299:Ayim & Jazmin Aje mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedikit lebih dari biasanya. Ia tidak ingin Hekal terlalu lama menunggu, lalu membuat penerima paket pun ikut menunggu.Barang yang tidak biasa, dengan layanan yang tidak biasa pula. Butuh cepat, begitu kata Hekal tadi. Ongkosnya saja dua kali lipat dari yang semestinya.Sesekali Aje berhenti di lampu merah, atau di ruas jalan yang kebetulan sedang ada kemacetan. Ia barengi proses mengendara motornya itu dengan berpikir, tentang apa pun yang kebetulan melintas di dalam benaknya.Nah, tiba-tiba ia teringat lagi pada mimpinya beberapa waktu yang lalu. Tentang seorang wanita di bawah joglo yang ditunjukkan almarhumah Diana.Atau, bagaimana jika.., joglo dalam mimpinya itu memiliki pengertian yang tidak harfiah. Artinya bukan joglo dalam bentuk fisik, tapi joglo dalam bentuk yang.., heemm, Aje terus berpikir, terus melamun, se

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 298: Yang Bertengkar

    Bab 298:Yang Bertengkar Sepanjang perjalanannya menuju alun-alun ini, benak Karin terus diganggu dengan banyaknya pertanyaan. Ia tak habis pikir, masalah apa yang sedang dihadapi Olive itu hingga ia meminta bantuan pada dirinya.“Mudah-mudahan, Olive nanti bisa kuat dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Hekal,” harap Karin dalam hati.“Mudah-mudahan aku tidak perlu campur tangan.” Olive bilang di telepon tadi, dia bertengkar dengan Hekal suaminya itu. Pasal apakah? Apakah ini menyangkut fisik Olive yang tidak sempurna lagi dan Hekal yang kakinya juga cacat?“Sepertinya, tidak mungkin.” Bantah Karin pula.Sebab, dengan pandangannya sendiri ia bisa menilai ketulusan Hekal pada Olive dan begitu juga sebaliknya.Atau, ada rahasia lain?Misalnya, Olive frigid, dan Hekal impoxten hingga tak mampu menafkahi batin istrinya itu? Hemm,

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Antara Tangisan dan Orderan

    Bab 296:Antara Tangisan dan Orderan Masih pukul sepuluh pagi, Karin ingin mengambil break dari pekerjaannya dengan keluar menuju kantin yang terletak di antara komplek perkantoran Ditreskrimum dan Ditlantas.Ia berharap segelas teh manis dengan campuran irisan lemon bisa menyegarkan pikirannya.Sejak kemarin ia diperintah oleh Kompol Corina untuk membaca-baca buku, artikel, atau jurnal yang membahas psikologi wanita.Ini terkait dengan sebuah kasus kekerasan dari sebuah Polres yang sekarang tengah mendapat supervisi dari komandannya itu.Karin membaca, membuat resume, dan menyunting semua hal yang perlu dari bacaannya itu, untuk selanjutnya nanti akan ia diskusikan bersama.Tak sampai dua menit kemudian Karin telah sampai di kantin dan segera memesan segelas teh lemon.Ia sengaja memilih duduk di meja yang paling pojok. Selain karena memang itu nalurinya sebagai petugas rese

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Lumer

    Bab 296:Lumer “Aku tadi sudah ke Rowo Bening, Bang,” kata Hekal mulai buka percakapan.“Hem-hem? Ke tempat siapa?”“Tentu saja ke rumah Abang.”“Nah, Abang kan lagi mengojek.”“Itu dia yang aku lupa. Ya sudah, sekalian saja aku silaturrahmi ke rumah Kak Eda. Sekalian juga aku nengokin Tiara.”Aje tersenyum. Ia memindahkan jaket Ayo-Jek-nya dari meja ke kursi, supaya ia bisa melipat tangannya di meja itu. Cangkir kopinya ia geser juga sedikit.“Pantas saja aku pangling dengan Tiara ya, Bang.”“Kenapa?”“Tiara makin comel begitu, pipinya makin chubby, rambutnya pun makin panjang.”Aje tersenyum lagi.“Tiara rupanya sudah lupa dengan aku, Bang. Mau kugendong dia tak mau. Mau kucium apa lagi. Aku keluar dulu, beli es krim, barulah dia mau kugendong. Hahaha.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 295: Duren Montong

    Bab 295:Duren Montong Sepanjang perjalanan pulang ini Aje sesekali tersenyum. Ia merasa geli ketika teringat keberhasilannya melakukan ‘prank’ kecil pada Karin di gazebo tadi.Begitu lucunya mungkin bagi sang Polwan itu. Sampai ia tertawa tergelak-gelak. Berhenti sebentar untuk bertanya jawab, lalu tertawa dan tergelak-gelak lagi.Karin bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya dan mencubiti bahu Aje.Memori di gazebo belum lama tadi ia padan-padankan dengan memorinya yang dulu bersama almarhumah Diana.Prank pura-pura tertidur akibat terkena hipnotis sendiri, dulu juga pernah ia lakukan pada istrinya itu.Betapa senang dan gembiranya Diana ketika itu. Ia tertawa begitu lepas, dan menggeram-gerami dirinya dengan pukulan bantal guling.Aje lalu menangkap bantal guling, menarik tangan Diana pula, lalu segera menyambar bibir Diana yang merona itu dengan ciuma

DMCA.com Protection Status