"Apa yang mau kamu lakukan sekarang?" tanya Dewi pelan. Duduk di samping ranjang tidur mewah, berlapis bedcover sutera putih dan selimut warna krem. Sementara Langit nampak diam tidak menjawab. Dia hanya berdiri mematung menghadap jendela balkon. Sambil dalam hatinya dia juga bertanya-tanya, bingung mau berbuat apa. Sungguh, ini adalah ide tergila yang pernah terpikirkan di otaknya, berduaan dengan seorang gadis cantik di sebuah kamar hotel! Matanya memandang ke sekeliling, perhatian dia sedikit teralihkan dengan keindahan dan kemewahan kamar yang baru saja ditemui seumur hidupnya ini. Langit terpesona dengan penataan ruang dari Suite room yang sangat mewah tersebut. Sungguh berbeda sekali dengan kost-an nya yang sempit, sederhana dan serba seadanya! Kamar berarsitektur Eropa dibalut warna krem eklsusive berukuran dua belas kali dua belas meter ini memang terlihat luas dan menyegarkan. Sebuah bed besar ukuran nomor satu, dengan model ranjang Kayu khas Keraton, berbalut kain spre
Waktu menunjukan tengah hari, ketika Langit beranjak menuju cafetaria kampus, setelah sebelumnya berkutat dengan tiga mata kuliah secara maraton, yang membuat otaknya terasa penat dan lelah. Langit memasuki Cafetaria diiringi dengan beberapa puluh pasang mata yang melihatnya dengan serius. Langit tidak peduli, dia segera mengantri di kasir, memesan sesuatu, lalu mengambil tempat duduk di pojok yang nampak masih kosong. Dia tidak mengindahkan orang-orang yang tengah serius memperhatikannya. Sebagian dari mereka saling berbisik-bisik, yang kemungkinan besar sedang fokus membicarakan dirinya. Sekali lagi Langit tidak peduli, yang dia pedulikan untuk saat ini hanya satu. Dewi! Setengah hari yang lalu, tepatnya pagi tadi Langit mendapati dirinya terbangun di sebuah Suite room Hotel mewah, dan dia menemukan tidak ada siapa-siapa lagi di sana selain dirinya. Dewi yang tadi malam menemaninya nampak sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Langit tidak tahu kapan gadis itu pergi. Mun
Semua mata menoleh ke asal suara. Langit dan Erik sama-sama menoleh. Tidak jauh di depan mereka, seorang gadis cantik seusia mereka, berpakaian kemeja dan jeans, berambut pendek seperti seorang pria, sedang berkacak pinggang. Wajahnya yang cantik nan bening nampak ketus dan terlihat ditekuk berlipat-lipat. "Rosa! Apa yang kamu lakukan? Sudahlah, jangan buat masalah! Ini tidak seberapa!" Ibu kantin berteriak mencegah. Menarik Rosa supaya mundur. Namun gadis yang terlihat tomboy ini nampak tidak bergeming. Matanya yang bening menatap tajam ke arah Langit. "Hei, siapa kamu? Berani betul kamu bicara seperti itu kepada Bos kami!?" tegur Erik tidak senang. "Maaf, nak Erik, ini adalah Rosa anak saya, dia baru saja datang dari luar Pulau, dia tidak mengerti dan tidak tahu apa-apa. Mohon anggap ini hanya sebuah kesalahfahaman saja!" Ibu Kantin dengan gugup menerangkan. "Bu Kantin, saya yang akan mengganti segala kerugiannya, jadi anda tidak perlu khawatir! Suruh anak anda untuk berlaku s
Tiga hari setelah kejadian meyebalkan di Cafetaria, Langit sengaja tidak masuk kuliah. Bukan karena dia tidak mau datang ke sana dan malas bertemu dengan gadis galak itu, namun lebih disebabkan dia sedang mencari berita dan tentang Dewi. Karena sejak peristiwa malam itu di Hotel mewah tersebut, Dewi seolah hilang seperti ditelan bumi. Bahkan menurut beberapa informasi yang dia dengar, Dewi sudah beberapa hari ini tidak masuk Kuliah. Dan selama tiga hari ini Langit sengaja mencari Dewi ke setiap tempat yang biasanya selalu menjadi area hang out dan kumpulnya para gadis-gadis sosialita di Kampusnya. Namun dia berusaha mendapatkan informasi dan mencari keberadaan Dewi secara senyap dan hati-hati, dia tidak menginginkan adanya kehebohan yang akan sampai ke telinga para Paparazi kampus, yang kemudian menggorengnya menjadi sebuah hot news yang tidak benar dan menyesatkan, seperti menuduhnya yang tidak-tidak. Langit menyukai Dewi, tapi tidak secara spesifik dan mendalam. Dia menganggap Dew
Langit mendapatkan dua kabar yang sangat tidak nyaman pagi ini. Padahal dia baru saja sampai di kelasnya. Pertama, Langit mendengar bahwa ada seorang mahasiswa tingkat tiga yang ditemukan tewas terbunuh di Toilet kampus, dengan pisau belati yang tertancap tepat di jantungnya! Korban ditemukan tadi pagi oleh petugas kebersihan yang hendak membersihkan toilet! Berbagai asumsi dan opini liar langsung bermunculan. Sebagian besar mengatakan pemuda ini adalah korban pembunuhan, namun sebagian lagi mengatakan bahwa dia mati bunuh diri! Langit mengerutkan keningnya berkali-kali. Kali ini korbannya adalah pemuda, salah satu mahasiswa penghuni kampus ini. Satu angkatan dengannya. Dan ini membuatnya menjadi sedikit bingung. Apakah ini ada hubungannya dengan gadis pucat bergaun merah yang selama ini selalu muncul dan menghantui para penghuni kampus? Lantas, kenapa sekarang yang menjadi korbannya adalah seorang pria? Bukankah selama ini sosok itu hanya mengincar wanita? Langit pernah mendengar
Sebuah bangunan bekas pabrik dengan tinggi sekitar dua puluh meter berwarna cat biru yang kusam, berdiri tegak di sebuah area tanah lapang. Di sekelilingnya banyak ditumbuhi rumput-rumput liar. Seklias, nampak sekali bahwa bangunan bekas pabrik tersebut sudah lama tidak terpakai, dan tidak beroperasi. Namun beberapa puluh motor besar yang nampak terparkir, berjajar persis di depan bangunan pabrik, menandakan bahwa tempat itu masih memiliki aura kehidupan. Bahkan suara gaduh di dalamnya terdengar sampai ke luar. Suara hingar-bingar musik Metal di selingi dengan tawa keras yang ada di dalam, cukup membuat bising siapapun yang sengaja melewati tempat itu. Posisi bangunan itu sangat terpencil, jauh dari jalan raya dan pemukiman, tepat berada di sekitaran tanah lapang, dipinggir jalan tol. Hanya jalan setapak tanah merah seukuran satu setengah meter yang bisa mencapai tempat itu, karena di kanan kiri yang lapang ditumbuhi ilalang setinggi perut. Dan sudah jelas, siapapun yang tidak punya
Langit menghentikan gerakannya. Matanya melihat ke arah sumber suara. Seorang pemuda berbadan atletis, berparas gagah, dengan potongan rambut mohawk berkaca mata hitam, dengan stelan jeans dan jaket kulit berduri di pundaknya, nampak berdiri dengan angkuh di depan pintu. Di belakangnya ikut berdiri banyak orang mengenakan jaket yang sama. Entah berapa orang, yang jelas ketika dia dan seluruh anak buahnya masuk ke ruangan luas tersebut, hampir sepertiga ruangan itu terisi penuh oleh kelompok orang-orang berjaket ini! Mereka adalah Black Samurai dengan kekuatan penuh, dengan Andre 'sang Ketua Genk' berada tepat di depannya! "Hmm, lama tidak jumpa, akhirnya kamu berani juga datang kemari!" ujar Andre berjalan menghampiri Langit, membuka kaca-matanya. Menatap Langit dengan tajam. Sekilas dia melihat puluhan anak buahnya yang terkapar dan bergelimpangan di sekitar ruangan. Beberapa nampak masih bergulingan menahan sakit. Sisa anak buah yang masih berdiri, langsung menghela napas lega,
"Ayo semuanya... Kita serang lagi secara bersama-sama! Dia pasti kalah hari ini!" ujar seseorang, salah satu dari lima ketua Divisi Black Samurai, Navis. Sosok jangkung berambut gondrong dengan wajah tirus dan ada bekas luka di pipi kirinya. Dia adalah Ketua Divisi Pertama Black Samurai. "Ayo semuanya serang!" pekik seseorang ikut menyemangati. Bersamaan dengan itu ketiga puluh orang anggota Black Samurai yang tersisa langsung menerjang ke depan. Mereka seperti mendapat tenaga baru dengan hadirnya Lima Ketua Divisi yang kini ikut turun ke arena pertempuran! "Baiklah, kita selesaikan sekarang juga!" jawab Langit. Tubuhnya kembali berkelebat dengan cepat, siap mencari mangsa baru! Beberapa orang anggota Balck Samurai kembali menjadi korban. Mereka kembali berterbangan bagai daun kering yang tertiup angin. Langit seolah tidak memiliki rasa lelah, gerakannya tetap cepat dan sangat berbahaya. Tinjunya bagai hantaman ombak yang sangat keras dan kuat! "Sekarang saatnya kamu mati, Lang
Tidak jauh di depan mereka, berdiri beberapa soaok yang sebagian besar telah dikenal oleh keduanya. Mereka adalah Neil, Bulllck, Freed, Chen, dan beberapa orang lagi yang pernah ditemui oleh Langit di suatu tempat. Para Ksatria Silver Knight! "Hei, jangan bilang kalian ingin ikut ambil bagian dalam Pesta kami?" tanya Langit setengah terkejut. "Anda sebaiknya duduk manis dan melihat saja, karena sejatinya....Mereka bukanlah lawan yang sepadan untuk anda!" Freed angkat bicara. "Sialan! Kalian berani meremehkan kami? Apa kalian tidak tahu siapa kami?" hardik Moorik. "Kalian? Bagiku kalian tidak penting sama sekali! Tuan Langit, apa aku boleh menghajar mereka sekarang juga?" Bullock mengepalkan kedua tangannya. "Oh. sebaiknya kamu tanyakan pada Neil," Langit tersenyum simpul. "Bagaimana Neil?" "Haha, Kita sikat saja mereka karena telah berani menghina Kakak kedua! Mereka layak untuk mendapatkan balasannya! Semuanya, ayo kita hancurkan mereka!" teriak Neil memberikan instruk
"Nona Lucy? Kamu juga ada di sini?" tanya Langit terkejut. "I..Iya Tuan, tolong jangan panggil saya Nona, panggil saja Lucy," gadis cantik berambut blonde sebahu itu nampak tersenyum salah tingkah. Lucy, salah satu dari Anggota Elit Royal Knight berpangkat Silver Knight. Yang konon merupakan wakli ketua alias orang kedua dari Silver Knight yang diketuai oleh Hazel. Dialah yang telah mendahului Langit untuk menghajar para Berandalan dari Geng Simon Cs! Beberapa saat yang lalu Langjt memeregoki dua orang Kadet tengah di bully oleh Geng Simon, salah satu Kadet Sombong yang berhasil di pecundangi oleh Langit saat di Pintu Gerbang. Selama dua bulan ini, ternyata Simon telah membangun Kelompoknya sendiri yang berisikan para berandalan dari tiap Ras, dan kerap melakukan perundungan dan pemerasan terhadap para Kadet yang terlihat lemah dan mudah di provokasi. Langit sudah sering mendengar berita ini, namun dikarenakan dia di sibuk kan dengan berbagai aktivitas sebagai Ketua Perw
Sudah dua bulan Langjt berada di Akaddmi. Berbagai disiplin Ilmu sudah mulai di pelajari, dari Ilmu Formal baik itu Mata Kuliah umu.m yang ada di Dunia pada umumnya, hingga Mata Kuliah spesifik yang jarang dipelajari di Universitas pada umumnya. Salah satunya adalah Ilmu Metafisika, seperti Ilmu tentang membangkitkan Energi Tenaga Dalam dan membangun Indera ke Enam. Teknik Mengaktifkan Aura Kuasa Ilahi terpendam, Ilmu Memanggil Roh, bahkan Penguasaan Elemen Alam yang menjadi Kekuatan fundamental dari para Kadet itu sendiri. Di sini juga di pelajari berbagai macam Ilmu Bela diri dari seluruh Dunia, dari mulai dasar sampai ingkat lanjut, yang bertujuan menjadikan mereka semua Kuat secara Mental, Otak dan Otot, hingga mampu bertransformasi menjadi manusia di atas rata-rata, mumpuni dan sempurna, lebih hebat dari manusia biasa pada umumnya!Di tahun pertama, semua itu dipelajari oleh para Kadet baru. Hingga di tahun ajaran ke dua, mereka akan di arahkan sesuai dengan bakat, minat, Aura
"Aahkk... Apa yang terjadi? Tu..Tubuhku?" keduanya merasakan sesuatu yang luar biasa telah terjadi diluar kendali mereka. Tubuh kedua orang besar ini tiba-tiba jatuh terduduk di lantai, seolah ada beban berat yang menindihnya. Mereka merasakan tubuhnya sangat berat, tidak bisa dikendalikan, dan tidak memiliki daya upaya sama sekali untuk digerakan. "Kamu...Apa ingin kuremukan tanganmu sekarang juga?" tanya Langit tersenyum sinis. Nacula merasakan sakit luar biasa hingga ikut terduduk seperti kedua temannya dengan wajah meringis pucat pasi. "Aahhkk...To...Tolong lepaskan...Tangankuuhh...." pinta Nacula memelas. "Apa sebenarnya yang kalian fikirkan? Apa Kamu tidak pernah menyadarinya atau memang bodoh? Kamu masih berada di Ranah Cakra Bumi Level Tiga, kedua temanmu bahkan masih Cakra Bumi Dasar! Kenapa kalian sungguh nekad ingin menentangku?" tanya Langit dengan tatapan dingin. "Ba..Bagaimana dia bisa tahu....Ahk..Duhh..." "Ahk.. Pundak.. Kuh ...Mati rasa......" "A....Aku juga.
Pembagian Kelas sudah di Mulai!Semua terbagi menjadi sepiuluh Kelas dengan jumlah masong-masing Kadet sekitar Empat Puluh orang per Kelas. Dan Uniknya. dalam semua pembagian Kelas tersebut, seluruh Ras, dari Mulai Manusia, Elf. Goblin dan Troll the Beast semuanya di campur menjadi satu!Percampuran Ras atau Bangsa dalam satu Kelas ini sengaja di lakukan, dan memang sudah berjalan selama puluhan tahun. Tujuan dasarnya adalah agar mereka bisa saling mengenal dan menjadi akrab satu dengan yang lainnya. Adapun Tujuan jangka panjang yang diharapkan, tentu saja untuk saling membangun chemistry yang kuat di antara mereka, mereduksi segala perbedaan, membangun persaudaraan, membina hubungan yang lebih eksis dan nyata antara satu dengan lainnya, membangun kekuatan bersama, menjauhi segala friksi dan perselisihan serta konfrontasi yang berujung pda perpecahan. Hingga akhirnya setiap mereka bisa menjadi solid dan satu dalam ruang lingkup persahabatan dan persaudaraan yang lebih intens dan kuat,
"Kamu...!" beberapa Anggota Pasukan lsngsung mengenali siapa yang berbicara tersebut. termasuk Ronaldo. Sementara wan yang masih terteluungkup di Lantai tidak bisa bergerak. Karena Punggungnya masih di injak oleh Ronaldo. Memori mereka semua secara seketika serempak tersambung kembali pada peristiwa beberapa hari yang lalu. Sebaih kejadian luar biasa memalukan yang mengakibatkan mereka semua hampir dibuat tidak berdaya oleh sosok yang beada di depan mereka saat ini.Langit! Dalam ingatan semuanya, peristiwa "Aib" itu serasa baru saja terjadi. Ketika mereka tiba-tiba di buat tidak berdaya, harus duduk berlutut di tengah banyak orang, dan tidak punya kuasa serta kemampuan apa-apa untuk bergerak dan berdiri. apa lagi melawan!Bahkan sekelas Ronaldo, pemimpin mereka sendiri, yang Level lemampuan dan Kehebatan nya sudah dikenal banyak orang, sebagai Penguasa Ranah Cakra Langit Level 9, nyaris tidak bisa berkutik dan berbuat apa-apa!Langit, Sang Kadet yang tidak pernah diperhitungkan sam
"Hoho...Kamu mengenalinya? Bagus sekali!" Ronaldo tertawa sambil melihat ke arah Langit. Sementara Casandra nampak menggigit bibirnya. Dia sangat kesal dengan kebodohan Langit."Ya, dia adalah temanku!" jawab Langit tegas. Semua yang mendengar di buat terkejut. Casandra makin kesal dengan ulah Langit. Pemuda bodoh ini malah mengakui sang Pencuri itu sebagai temannya!"Bagus, berati dia adalah temanmu? Sepertinya kamu tidak tahu dengan apa yang akan segera menimpanya sebentar lagi. Mereka semua akan mendapatkan hukuman berat!" "Di hukum berat? Kenapa harus begitu?""Pertanyaan bodoh! Kdrena dia sudah mencuri!""Apa ada bukti kalau dia mencuri?" tanya Langit lagi."Bukti? Apa kamu meragukan kami, Kadet? Mereka kedapatan tengah mengendap di dalam Menara Akademi! Padahal Menara itu adalah tempat khusus yang tidak bisa di masuki oleh sembarangan orang!""Mengendap di dalam Menara? Bukankah Gedung Menaranya terkunci? Bagaimana mereka bisa masuk?""Kenapa kamu tanya aku, bodoh? Tanyakan saj
Sebuah teriakan keras di sertai dengan Tenaga Dalam yang tinggi berhasil mengejutkan semuanya.. Semua orang berpaling ke arah sumber suara, ridak terkecuali mereka berempat. Sepuuh orang Pasukan berseragam lengkap mengenakan baju jubah biru dongker di sertai aksesoris dan senjata masing-masing menyeruak di antara kerumunan. Membuat kumpulan dari orang-orang itu terbelah menjadi dua"Pasukan Kedisplinan!? Wah, bisa berabe kalau mereka sudah turun tangan!" ujar seseorang."Ya, para Kadet baru itu pasti akan kena hukuman!""Sayang sekali, padahal kulihat mereka sangat berbakat,""Apa boleh buat? Aturan di Akademi sangat keras! Siapa yang melanggar, hukumannya berat!""Ssstt...Diam bodoh, mereka melihat kita! Jangan sampai kita ikut kena masalah!" sikut yang lain."Diam semuanya! Yang berani bergerak atau bicara, kalian akan mendapatkan ganjarannya!" teriak seseorang. Dia adalah Pemimpin dari Pasukan Kedisiplinan tersebut. Seorang Pemuda berparas tampan dan Klimis dengan rambut panjang s
"Dengarkan aku, ini hanya akan di ulang satu kali. Untuk kalian berdelapan, dengarkan baik-baik! Pertama, kalian berdelapan telah terpilih sebagai Pemimpin dari para Kadet di Generasi kalian. Kalian semua wajib menjaga kehormatan Akadwmi, membina juga mengarahkan teman-teman kalian dengan baik. Menjaga keamanan, keharmonisan, kondusifitas dan keutuhan Perdamaian di antara kalian semua. Baik Ras kalian sendiri, atau sesama ras lainnya! Jika ada salah satu dari ras kalian melakukan kesalahan, maka kalian wajib untuk bertanggung jawab dan bisa menentukan hukuman! Namun jika kesalahan itu fatal, maka kalian pun akan terkena hukuman! Maka dari itu kalian wajib bersikap tegas dan menghabisi para pembuat onar yang akan merusak tatanan serta Aturan di Akademi. tanpa pandang bulu, mengerti!""Mengerti!""Yang kedua, dan paling penting dari ini semua. Jika ada perselisihan antar Bangsa atau Ras, maka kalian wajib menyelesaikannya dengan cara yang baik, mengutamakan sikap Netralitas, Keadilan da