Di ruangan dengan meja di penuhi buah-buahan dan minuman anggur dua orang yang terlihat sudah tua sedang berbincang serius.
"Usiaku sudah cukup tua namun aku tak juga mempunyai keturunan pasti banyak orang yang akan memperebutkan tahtaku di masa depan" kata raja dengan raut wajahnya yang sedih.
"Yang mulia aku sudah memerintahkan beberapa orang mata-mata yang mengawasi para bangsawan dan aku dapat laporan ada beberapa bangsawan tinggi dan salah satu jendral telah membuat kelompok untuk melakukan kudeta" ujar tuan Arfan.
"Apakah yang kau katakan itu benar tuan Arfan"
"Iya tuanku para mata-mataku sudah melaporkan para bangsawan telah beberapa kali bertemu untuk membicarakan rencana kudeta itu"
Memang para bangsawan tinggi dan salah satu jenderal kerajaan Belwin melakukan kerja sama untuk menggulingkan pemerintahan raja.
"Brengs** aku sudah berusaha keras untuk memfasilitasi mereka agar mereka bekerja dengan baik tapi malah ini yang menjadi balasan untuk ku, lalu bagaimana pendapat anda tuan Arfen untuk mengatasi masalah ini"
"Saya sudah memeriksa data laporan pekerjaan para bangsawan yang dicurigai, karena mereka terlalu fokus dengan rencana kudeta itu pekerjaan yang menjadi tugas mereka sama sekali belum di kerjakan bahkan ada beberapa yang belum memberikan pajak beberapa kali tuanku, untuk mengurangi pengaruh dari para bangsawan yang tidak terlalu tinggi jabatanya namun ikut dalam rencana itu sebaiknya anda mengadakan pemeriksaan dan jika ada bangsawan rendah yang tidak mengerjakan pekerjaanya dengan baik maka anda harus menurunkan tingkat bangsawanya agar kekuatan mereka dan pengaruhnya berkurang"
Kerajaan Belwin memang sudah mencapai kejayaanya namun sang raja yang dipuja-puja oleh rakyatnya itu belum juga mempunyai keturunan untuk mewarisi tahta kerajaan itulah salah satu alasan para bangsawan berencana menggulingkan pemerintahan.
"Itu rencana yang bagus tuan Arfen aku setuju dengan pendapatmu"
"Dan sebaiknya kita memberi tau masalah ini kepada pemimpin para knight jenderal Banin dan perintahkan para knight untuk memperketat penjagaan"
"Baik akan ku temui jenderal Banin nanti" ucap sang raja sebelum meninggalkan ruangan.
>>>
"hahh latihan disini sangat melelahkan bahkan lebih lelah dari latihanku dulu"
Artur membaringkan badanya di kasur kamarnya melepas lelah dan berfikir nasibnya disini.
"ahh apakah berada di dunia ini lebih baik dari pada harus bertaruh nyawa di hutan belantara, tapi bagaimana aku bisa kembali? sampai kesini saja aku tidak tau bagaimana tapi entahlah mungkin aku harus memulai hidup yang baru disini"
TOK TOK!!
Seseorang mengetuk pintu kamar Artur.
"Masuklah"
"Kak Artur guru besar ingin menemuimu dia menunggu di ruanganya"
"Baiklah aku akan datang"
Artur masuk ke ruangan tuan Arfan disana sudah ada guru Jeka dan Jeje kakak beradik yang sudah mengikuti tuan Arfan selama puluhan tahun.
Mereka duduk mengelilingi meja kecil yang sudah di sediakan minuman teh disana.
"Duduklah Artur" Kata tuan Arfan
"Baik guru"
Artur duduk berhadapan dengan tuan Arfan dan guru Jeka menuangkan minuman untuk Artur.
"Terima kasih guru Jeka"
"Baiklah Artur ini buku tehnik pedang yang lumayan lengkap untuk kau pelajari dan mulai besok aku sendiri yang akan melatihmu" ucap tuan Arfan sembari menyerahkan buku yang terlihat sudah tua.
"Baiklah guru"
"Saat bangun kau langsung ke depan pendapa menemui guru Jeka untuk penempaan fisik sembari menungguku pulang dari istana, dan aku sudah suruh orang untuk mencarikanmu beberapa pakaian dan seragam akademi untuk kau kenakan"
"terima kasih banyak atas bantuan guru"
"tenang saja dan bersantailah dulu disini"
Artur hanya menganggukan kepalanya dan mendengarkan guru Jeje yang mulai berbicara.
"tuan Artur anak buahku tadi melaporkan ada pertemuan rahasia antara Jenderal Dalkan dan para bangsawan yang terlibat dalam rencana kudeta"
"apa yang mereka bicarakan disana"
"anak buahku melihat ada beberap anggota asassin terkenal dari kerajaan Arkam"
"apa mereka membayar kelompok asassin untuk senjata melawan raja" ucap tuan Arfan dengan nada tinggi.
"benar tuan tapi tak hanya itu yang menjadi masalah namun juga para prajurit bawahan jenderal Dalkan pasti juga akan terlibat disana"
"di kerajaan ini hanya ada tiga jenderal dengan jumlah prajurit sekitar 120.000 di kurangi para knight anak buah jenderal Banin 3000 prajurit tersisa sekitar 117.000 setengahnya adalah prajurit bawahan jenderal Dalkan jika mereka ikut dalam rencana ini maka akan menjadi masalah besar kita harus memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini"
"kita harus menghimpun kekuatan dan melakukan gerakan bawah tanah dengan segera tuan menurut prediksiku rencana kudeta ini akan terlaksana tidak lama lagi"
"tapi dari mana kita akan mendapatkan lebih banyak kekuatan, mengambilnya dari milisi itu tidak mungkin semua orang akan tahu kelemahan kerajaan kita."
"Tapi yang tuan ini sudah sangat darurat."
Artur memberikan pendapatnya.
"Maaf jika saya lancang bicara guru namun aku berpendapat bagaimana jika kita mengumpulkan para bangsawan yang tidak terkait dengan rencana itu untuk membantu kita"
Tuan Arfen tersenyum mendengar kata dari Artur itu.
"itu rencana yang bagus Artur semua bangsawan memiliki prajuritnya masing-masing walau tak banyak tapi setidaknya kita bisa memberikan perlawanan jika terjadi kekacauan" guru Jeje menanggapi
"aku akan sampaikan pendapatmu pada raja besok mungkin raja akan setuju dengan pendapatmu itu"
"tapi guru yang harus kita khawatirkan sekarang adalah keselamatan dari raja sendiri bukan kekacauan yang akan terjadi jika mereka sudah membayar asassin maka perlawanan yang sembunyi-sembunyilah yang akan terjadi" Artur menambahkan pendapat.
"untuk masalah itu aku akan bicarakan dengan jenderal Banin pemimpin para knight"
Setelah obrolan yang serius itu mereka mengobrol dengan santai menyeritakan pengalaman-pengalaman lucu mereka masing-masing dan tertawa bersama tak terasa sudah tengah malam.
"Sudah terlalu malam sebaiknya kalian kembali ke kamar kalian dan beristirahat" kata tuan Arfen kepada Artur,Jeka dan Jeje
"Baik guru saya undur diri untuk pergi ke kamar"
Artur membuka buku yang di berikan oleh tuan Arfen tadi dan mulai membaca dan melihat gambar-gambar tehnik pedang di bab awal buku itu.
"wahh ini sangat hebat aku akan praktek kan tehnik ini besok saat latihan"
Artur terus membaca dan memahami setiap gerakan sampai dia tertidur dengan buku yang menutipi mukanya.
Di kamar tuan Arfen melihat lukisan seorang prajurit yang gagah dengan baju zirah yang sangat bagus, tuan Arfen sangat sedih jika dia mengingat anaknya itu yang terbunuh saat melawan kerajaan Arkam.
Anak semata wayangnya itu adalah salah satu pemimpin pasukan kerajaan Belwin yang di tugaskan melakukan perlawanan terhadap kerajaan Arkam namun dia terbunuh saat berduel dengan raja Fentur dari kerajaan Arkam.
Kejadian itu membuat tuan Arfen sangat marah dan memimpin 100.000 pasukan menyerbu kota kerajaan Arkam dan berasil membunuh semua jenderal kerajaan namun raja dan para pangeranya berhasil melarikan diri dari peristiwa itu, setelah kejadian itu tuan Arfen sangat membenci semua hal yang bersangkutan dengan kerajaan Arkam.
>>
Undangan kepada semua bangsawan kerajaan sudah di sebar dan semua berbondong-bondong menuju ke aula kerajaan setumpuk berkas diatas meja siap untuk di lihat.
"disini saya akan melakukan pemeriksaan hasil kerja dan ketaatan pajak para bangsawan"ucap raja tegas kepada para bangsawan.
Beberapa bangsawan saling berbisik satu sama lain karena ini hal baru kenapa raja sampai sedetail ini melihat hasil laporan kerja.
Beberapa bangsawan lain nampak khawatir dengan ucapan sang raja.
"bagi siapa saja bangsawan yang tidak bekerja dengan baik akan diturunkan satu tingkat dan bagi bangsawan dengan tingkat rendah akan di pecat dan akan digantikan dengan orang yang baru"
Suasana di aula menjadi giduh sang raja yang duduk berjajar dengan tuan Arfen dan jendral Banin mulai muak dengan kegaduhan itu.
"Jenderal Banin tolong peringatkan mereka" kata raja lirih kepada jenderal Banin.
DUAKK!!!
Jendral Banin memukul meja didepanya.
"tolong semua diam dan jika ada yang masih bicara sendiri saya akan memerintahkan prajuritku menyeret kalian keluar" kata Jenderal Banin keras.
Semua bangsawan diam tanpa sepatah katapun mendengar kata-kata dari pemimpin para knight itu.
"bawa berkas-berkas itu kesini aku akan mengeceknya" perintah sang raja kepada beberapa penjaga di belakangnya.
Setelah beberapa saat melihat berkas-berkas itu raja dan tuan Arfen memisahkan berkas-berkas itu menjadi dua.
"setelah dilihat ada beberapa bangsawan yang tidak mengerjakan pekerjaanya dan ada yang sama sekali belum menyerahkan pajak ke istana" ucap tuan Arfen
"Werty de mote, Polin de nara dan tenir de ronin dinyatakan turun satu tingkat, nilam de larona menggantiakan posisi bangsawan Werty, lalana de rety menggantikan bangsawan Polin dan Arsen de arka menggantikan posisi bangsawan Tenir" ucap raja mengumumkan.
"Bangsawan Willy, Deny dan bangsawan Polin di pecat dan dinyatakan bukan lagi bagian dari bangsawan kerajaan Belwin" tuan Arfen menyambung kata raja.
Werty de mote berdiri dari kursinya.
"bagaimana ini bisa terjadi saya tidak setuju dengan pendapat anda yang mulia"
Jenderal Banin ikut berdiri dan dengan jari telunjuknya mengarah ke bangsawan Werty.
"keputusan raja mutlak tidak bisa di ganggu gugat jika anda masih bicara saya anggap anda menentang raja dan akan di hukum mati"
Dengan muka masamnya bangsawan Werty kembali duduk tanpa menjawab sepatah katapun.
"ini menjadi peringatan kepada setiap bangsawan yang tidak bekerja dengan baik" kata raja dengan tegas.
"pertemuan sudah selesai semua bangsawan di persilahkan meninggaljkan tempat pertemuan dan kembali ketempatnya masing-masing" ucap tuan Arfen kepada semua bangsawan.
Setelah pertemuan itu raja tuan Arefn dan jenderal Banin pergi ke ruangan raja untuk membicarakan sesuatu.
"yang mulia kali ini kita sudah tau siapa saja yang terlibat dalam rencana kudeta ini dan saya mendapat laporan dari bawahanku bahwa mereka membayar para asassin untuk membantu mereka dalam gerakan ini"
"tuan Arfen katakan padaku siapa jenderal yang ikut dalam rencana itu akan ku hancurkan tengkorak kepalanya sekarang juga" ucap jenderal Banin marah.
Memang sifat keras dari jenderal Banin begitu menggebu-gebu namun dia terkenal sebagai oramg yang sangat setia kepada raja.
"jika anda bertanya seperti itu padaku saya akan jawab jenderal Dalkan dan ada laporan semua prajurit bawahanya akan terlibat dalam rencana ini tapi untuk meluapkan emosi anda itu kurasa tidak bisa karena saat ini semua prajurit bawahanya sudah siap siaga"
"bisa menjadi masalah jika pasukan bawahan jenderal dalkan ikut dalam rencana ini" kata raja sambil mengelus jenggot putihnya.
"tapi bukan itu yang menjadi masalah saat ini tapi kita harus berhati-hati dengan para asassin yang mereka bayar itu mereka terkenal sebagai asassin terhebat dari kerajaan Arkam" ucap tuan Arfen sambil mengerutkan keningnya.
"tapi tuan Arfen bagaimana jika mereka tetap menjalankan rencana ini dengan kekuatan militer sebagai senjata utamanya" sanggah jenderal Banin.
"tidak akan terjadi selama jenderal Terin dan anda masih di sini menjadikan militer sebagai senjata utama adalah hal paling bodoh tapi untuk berjaga-jaga sebaiknya kita menghimpun tambahan kekuatan dari para bangsawan yang tidak terlibat dalam rencana ini" jawab tuan Arfen.
"Saya akan memperketat penjagaan raja" ucap jendral Banin.
"baiklah saya akan serahkan penjagaan yang mulia kepada anda dan para knight" jawab tuan Arfen.
Setelah diskusi itu jenderal Banin melakukan pertemuan rahasia dengan dua letnan bawahanya untuk di teruskan kepada para mayornya agar memperketat penjagaan sang raja seketat mungkin tapi jangan sampai hal ini di ketahui siapapun.
Dari semua pelayan, tukang masak dan para penjaga disana di periksa sebelum masuk ke istana semua ruangan di periksa satu persatu tanpa ada yang terlewat oleh para knight.
>>
Didepan pendapa akademi Arkenus Artur tidur terlentang dengan nafas ngos-ngosan setelah mendapat penempaan fisik daei guru Jeka.
"hahaha.. kau sudah cukup hebat mampu melewati semua latihan yang kuberikan" ucap guru Jeka kepada Artur.
"apa kita akan lakukan ini setiap hari guru" jawab Artur dengan nafas yang tak teratur.
"tentu kita akan lakukan setiap hari ingat kau adalah murid nomer satu guru besar jangan buat dia malu dan aku mulai tertarik denganmu kau satu-satunya murid yang mampu melewati senua latihan yang aku berikan"
Disela-sela perbincangan Artur dan guri Jeka itu tuan Arfen datang dengan kereta kuda dan beberapa pengawalnya.
"Wah kelihatanya kau mengajari miridku terlalu keras Jeka" ucap tuan Arfen dengan senyuman lebar.
"ohh tidak tuan dia murid yang hebat mampu melewati semua tempaan dariku pantas saja anda menagangkt di sebagai murit nomer satu anda" jawab guru Jeka.
"dia ingin membunuhku dengan latihan yang sangat berat guru Arfen" ucap Artur kesal.
"hahaha.. kau akan terbiasa Artur sekarang cepatlah makan dan temui aku di sini lagi akan ku ajarkan benerapa tehnik pedang padamu"
"baik guru" jawab Artur.
Setelah makan siang dengan para murid yang lain Artur kembali ke pendapa dengan membawa pedangnya.
Disana tuan Arfen mengajarkan beberapa gerakan tehnik menggunakan pedang yang sebelumnya belum pernah Artur lihat.
" sekarang cobalah Artur"
Artur mengngambil kuda-kuda dengan kaki kiri di depan dengan memegang pedang di pinggang kirinya, Artur mulai mendekati boneka kayu yang di siapkan sebagai target dengan langkah kaki yang begitu teratur setelah berjarak kira-kira empat langkah dari target Artur mulai bergerak dengan sangat cepat mencabut pedangnya dan menerjang ke arah targetnya.
Sling..
Hanya suara nyaring yang terdengar namun gerakan yang begitu cepat tak dapat terlihat oleh orang-orang disana,Artur memasukan pedang kesarungnya barulah boneka kayu itu terjatuh jadi beberapa potong semua murid yang melihat disana terpukau dengan tehnik itu.
Tehnik pedang bayangan hantu adalah salah satu tehnik dengan tingkat kesulitan tinggi hanya sebagian orang dapat menguasainya dan salah satunya adalah tuan Arfen.
"lumayan kau belajar dengan cepat" kata tuan Arfen dengan tersenyum puas melihat perkembangan muridnya.
.Di ruangan jenderal Dalkan sedang membicarakan rencana kudeta dengan para bangsawan dan beberapa asassin dengan penjagaan yang cukup ketat di luar ruangan itu."kita harus menjalankan rencana kita sekarang juga ku rasa raja dan yang lain sudah menuadari rencana kita ini" ucap bangsawan Werty de mote."ya kurasa itulah sebabnya kenapa raja sampai melihat semua laporan para bangsawan, sebelum raja membuat rencana yang akan menyudutkan kita kurasa kita harus segera melaksanakan rencana pertama kita""baiklah untuk rencana pertama aku serahkan pada tuan Singer dan para asassin nya" kata jenderal dalkan"baik jenderal aku dan anak buahku akan melakukanya dengan sebaik mungkin besok aku sendiri yang akan turun melakukanya" jawab Singer ketua para asassin.>>Esok harinya Artur bangun dan melakukan kegiatanya sehari-hari yaitu berlatih dengan guru Jeka saat pagi hari.Tuan Arfen yang keluar dari kamarnya menyapa Artur yang tubuhnya sud
Perang saudara sedang terjadi di negri ini, salah satu pulau besar ingin memisahkan diri dari bagian negara dengan alasan perbedaan.Memang lucu kalau didengar negara yang di bentuk dengan darah dan air mata di masa lalu apa lagi negara dengan dasar persatuan bisa menemui masalah tentang perbedaan.Pulau yang lumayan besar dengan hutan-hutan nya yang sangat luas menjadi tantangan tersendiri bagi tentara yang ingin melawan pemberontakan tak terkecuali denganku, Aku Artur salah satu tentara yang ikut dalam misi ini.Menjadi tentara berpangkat rendah memang tidak mudah aku sering di kirim ke berbagai daerah pelosok,hutan ataupun perbatasan aku sering hidup di hutan namun kali ini bukan hutan biasa di sini banyak sekali tempat yang sama sekali belum terjamah manusia hewan-hewan aneh yang mungkin banyak dari mereka belum di teliti.Aku dan (100) prajurit lain dikirim ke hutan bagian selatan untuk mengatasi pemberontakan disana."Semua prajurit di harap
Di ruangan jenderal Dalkan sedang membicarakan rencana kudeta dengan para bangsawan dan beberapa asassin dengan penjagaan yang cukup ketat di luar ruangan itu."kita harus menjalankan rencana kita sekarang juga ku rasa raja dan yang lain sudah menuadari rencana kita ini" ucap bangsawan Werty de mote."ya kurasa itulah sebabnya kenapa raja sampai melihat semua laporan para bangsawan, sebelum raja membuat rencana yang akan menyudutkan kita kurasa kita harus segera melaksanakan rencana pertama kita""baiklah untuk rencana pertama aku serahkan pada tuan Singer dan para asassin nya" kata jenderal dalkan"baik jenderal aku dan anak buahku akan melakukanya dengan sebaik mungkin besok aku sendiri yang akan turun melakukanya" jawab Singer ketua para asassin.>>Esok harinya Artur bangun dan melakukan kegiatanya sehari-hari yaitu berlatih dengan guru Jeka saat pagi hari.Tuan Arfen yang keluar dari kamarnya menyapa Artur yang tubuhnya sud
Di ruangan dengan meja di penuhi buah-buahan dan minuman anggur dua orang yang terlihat sudah tua sedang berbincang serius."Usiaku sudah cukup tua namun aku tak juga mempunyai keturunan pasti banyak orang yang akan memperebutkan tahtaku di masa depan" kata raja dengan raut wajahnya yang sedih."Yang mulia aku sudah memerintahkan beberapa orang mata-mata yang mengawasi para bangsawan dan aku dapat laporan ada beberapa bangsawan tinggi dan salah satu jendral telah membuat kelompok untuk melakukan kudeta" ujar tuan Arfan."Apakah yang kau katakan itu benar tuan Arfan""Iya tuanku para mata-mataku sudah melaporkan para bangsawan telah beberapa kali bertemu untuk membicarakan rencana kudeta itu"Memang para bangsawan tinggi dan salah satu jenderal kerajaan Belwin melakukan kerja sama untuk menggulingkan pemerintahan raja."Brengs** aku sudah berusaha keras untuk memfasilitasi mereka agar mereka bekerja dengan baik tapi malah ini yang menjadi bal
Perang saudara sedang terjadi di negri ini, salah satu pulau besar ingin memisahkan diri dari bagian negara dengan alasan perbedaan.Memang lucu kalau didengar negara yang di bentuk dengan darah dan air mata di masa lalu apa lagi negara dengan dasar persatuan bisa menemui masalah tentang perbedaan.Pulau yang lumayan besar dengan hutan-hutan nya yang sangat luas menjadi tantangan tersendiri bagi tentara yang ingin melawan pemberontakan tak terkecuali denganku, Aku Artur salah satu tentara yang ikut dalam misi ini.Menjadi tentara berpangkat rendah memang tidak mudah aku sering di kirim ke berbagai daerah pelosok,hutan ataupun perbatasan aku sering hidup di hutan namun kali ini bukan hutan biasa di sini banyak sekali tempat yang sama sekali belum terjamah manusia hewan-hewan aneh yang mungkin banyak dari mereka belum di teliti.Aku dan (100) prajurit lain dikirim ke hutan bagian selatan untuk mengatasi pemberontakan disana."Semua prajurit di harap