Fumiko meregangkan badan setelah seharian koreksi laporan keuangan, bersama Kinara yang sesekali bertanya. Alur keuangan hotel dan rumah sakit pada dasarnya sama tapi grup yang dibedakan. Karena Kinara sudah memahami alur dasar, jadinya dia bisa paham dengan cepat.Fumiko menatap Kinara yang masih membaca laporan departemen lain dan beberapa komplain tamu di aalah satu cabang hotel Adelio yang sempat ditangani Adit."Ada masalah?" tanya Fumiko, begitu melihat alis Kinara mengerut. "Beberapa tamu komplain yang terlambat direspon, Adit tidak membenahi karyawannya. Manajer disana juga tidak terlalu gesit dalam bekerja." Kinara membalik halaman. "Komplain tamu mengenai air, kunci dan lain-lain. Semuanya terlambat penanganan.""Tidak ada komplain di website beberapa agen perjalanan?" tanya Fumiko."Ya, banyak dan aku malas baca satu persatu." Kinara menghela napas panjang. Fumiko ikut menghela napas panjang. "Kamu sudah lapor ke Adelio?"Kinara menggeleng pelan. "Nanti, kalau sudah sele
Dimas cemberut melihat adiknya bangun terlambat lalu Adelio menguap dari belakang. "Gimana pengantin baru?"Kinara duduk di kursi dengan bantuan Adelio lalu mengucapkan terima kasih.Adelio nyengir lalu duduk di sebelah Kinara.Kedua mata Donny menyipit. "Kalian semalaman gak ngapa-ngapain?"Kinara menatap papanya. "Tidak.""Bukannya kalian mendesak untuk menikah?" tanya ibu Adelio."Iya." Adelio menjawab santai."Terus kenapa kalian tidak-"Kinara menghela napas panjang dan berkata jujur. "Sudah satu tahun Nara tidak tidur dengan Adit.""Hah?!" semua orang sontak terkejut termasuk Adelio."Atau dua tahun ya? Nara tidak ingat." Kinara mencoba mengingat kembali."Tapi- bukannya-" Adelio menjadi bingung. "Kata Ed, sebelum berpisah kalian sempat satu kamar.""Benar, Nara matikan lampu dan yang melakukannya orang suruhan Nara.""Kenapa?" tanya Dimas tidak mengerti."Karena Nara masih punya harga diri, hanya saja harga diri itu lepas setelah mengetahui siapa yang bermain gila dengan Adit.
Cynthia memamerkan gedung baru yaitu PH A2, dia mengundang beberapa teman artis dan wartawan dengan harapan menaikan citra dan bisa masuk ke pesta amal paling bergengsi bersama sang suami. Sementara Adit menonton di handphone.Cynthia memang sengaja membuat acara live untuk para penggemarnya.'Buah kesabaran Cynthia selama ini, semangat terus idolaku!''Cynthia, kamu harus bisa melupakan masa lalu menyakitkan dan hidup bahagia bersama Adit.''Cynthia semakin lama semakin cantik, menandakan dia sudah bahagia.'Awalnya Cynthia tidak mau membuka acaranya untuk umum karena malu dengan perbuatan yang dilakukan Kinara, tapi setelah kedua mertua menyakinkan dirinya dan sudah menyelesaikan supaya berita itu tidak bocor ke luar, akhirnya dia mau melakukan."Cynthia, lihat kemari.""Cynthia, selamat dengan peresmian gedung barunya.""Cynthia."Dengan perut buncit dan wajah ramah, Cynthia merasa bahagia sudah menang meskipun melalui masa sulit. 'Lihatlah wajah bahagia Cynthia, sementara Kinara?
Adelio terbangun jam empat pagi, rupanya meskipun sudah tidak bekerja lagi tapi tubuhnya masih terbiasa dengan sistem masa lalu. Bangun pagi, pulang larut malam.Dia turun dari tempat tidur tanpa mengganggu Kenzi lalu memeriksa Bella yang tertidur di box balita. Setelah memastikan kedua anaknya masih tidur lelap, dia keluar dari kamar perlahan. Membuka sedikit pintu kamar tidur Kinara, masih tidur nyenyak. Dia mencium kening sang istri dan membisiki mantra di telinga. "Kamu istriku, selamanya tetap jadi istriku. Tidak ada pria lain di samping kamu selain aku."Setelah puas membaca mantra ngawurnya, dia keluar kamar dan mulai memasak. Dulu saat ibunya jatuh sakit dan tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, Adelio lah yang menggantikannya. Pandai memasak pun bukan ala chef bintang tiga yang sempurna dan mahal tapi masakan rumahan yang diajari ibunya dan internet. Yah, kita berpikir realistis saja- saat tidak punya uang, kita tidak mampu membeli bahan-bahan makanan enak dan mahal tapi be
Seluruh manajer sudah diberi info bahwa pak Adelio memutuskan menjadi bapak rumah tangga sementara istrinya lah yang maju menggantikan. Berita ini hanya bisa diketahui pihak internal jadi pihak luar hanya mengetahui Kinara sebagai pengganti sementara Adelio.Adit yang mendengar desas-desus ini setibanya di kantor tidak percaya tanpa melihat secara langsung. Dan ketika dirinya ke kantor pajak bersama manajer untuk mengurus pajak bulanan, tanpa sengaja bertemu dengan Kinara yang berdiskusi dengan seorang AR pajak.Adit menghampiri Kinara. "Kinara, benarkah itu?"Kinara bangkit dari kursi lalu menatap mantan suaminya. "Ada masalah?""Kamu- kamu menggantikan posisi kakak tiriku?""Pak Adelio sedang sibuk sekarang, jadi saya menggantikannya sementara waktu sampai beliau bisa kembali.""Sibuk apa dia? apakah dia sedang operasi supaya bisa memiliki anak?""Tuan Adit, anda sangat tidak sopan.""Berhentilah bersikap seolah kita orang luar, kamu dibayar berapa oleh kakak tiriku?""Mahal, sangat
Fumiko berdiri di depan meja dan menatap tajam Dimas sementara sang suami hanya bisa duduk canggung tanpa mengatakan apapun di kursinya."Kinara sudah mengurus usaha suaminya dan sekarang aku membantu kamu, tapi apa yang aku dapatkan sekarang? rekam medik dua pelakor. Ibu, anak sekaligus menantu. Ini kalau aku tidak ke rekam medik mungkin selamanya tidak akan tahu.""Kita harusnya bisa memisahkan hubungan pribadi dan profesionalisme.""Oh ya? adik kamu sempat bunuh diri dan diabaikan begitu saja?""Aku tahu sakit hatinya Kinara bagaimana-""Masalahnya mereka menggunakan jasa kita demi gengsi memakai uang Kinara dan Adelio, kamu dengar gak sih apa yang diceritakan Kinara sewaktu di Inggris?"Dimas mendengarnya. Adit tidak becus menangani hotel tapi masih beranggapan bisa bersaing dengan Adelio sementara ayah Adelio lebih banyak bermain dan menyerahkan semua tugas ke Adit. Singkatnya mereka berdua tidak bisa menghasilkan uang sendiri tanpa bergantung ke usaha Adelio, Adit sendiri juga k
Kinara pulang ke rumah tepat jam 8 malam, mencium bau wangi makanan. Adelio menyambutnya dengan senyum tampan. "Sudah pulang? bagaimana hari pertama bekerja?" tanya Adelio sambil melepas apron. Kinara memeluk suami dengan mesra. "Capek, tapi begitu mencium harum makanan dan melihat senyum tampan seseorang rasanya capek hilang begitu saja."Adelio tertawa. "Pasti sulit menangani Adit, aku sudah dengar kamu menuntutnya."Dahi Kinara berkerut lalu mendongak. "Kamu memantau?"Adelio menatap tidak bersalah Kinara. "Aku tidak bisa melihat istriku kesulitan di hari pertama, aku juga tidak mengganggu bukan?"Kinara tersenyum. Dulu saat pulang kerja, Adit hanya bermain handphone di kamar atau sibuk di ruang kerja. Tidak menyambut, tersenyum bahkan bertanya hari pertamanya bekerja.Seingat Kinara dulu, di hari pertama bekerja. Adit duduk di depan tv sambil sesekali memegang handphone, ketika Kinara mencium pipi dan memeluknya dari belakang. Adit marah dan bilang tidak suka dikejutkan seperti
Cynthia berusaha keras mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat, menjual semua barang rampasan dari Kinara sementara berusaha mengamankan semua barangnya. Tapi setelah dijual ternyata tidak mencapai satu milyar.Cynthia menjadi kesal dan melaporkannya ke Adit. "Sebenarnya apa sih yang dilakukan Kinara? jangan-jangan dia salah menggunakan uang selama ini!""Kamu jual kemana?" tanya Adit."Ke tempat yang worth it lah, mereka bilang sebagian besar gaun atau baju harian sudah dirombak sehingga menurunkan nilai jual. Beberapa baju juga ternyata tidak bermerk dan harganya tidak mencapai satu juta."Adit teringat dengan ucapan Kinara yang belajar menjahit dan memasak untuk menyenangkan dirinya bahkan mengurangi biaya pengeluaran tidak perlu.Adit masuk ke dalam kamar Cynthia dan mengeluarkan semua barang-barang bermerk dan terlihat mahal. "Jual ini semua!""KAMU GILA, MAS! INI AKU BELI SENDIRI!"Adit menatap tajam Cynthia. "Ulangi, coba ulangi lagi!""Aku-" Cynthia tidak berani melanjutkan
Jantung Adelio berdebar kencang, hari ini dia resmi menikah dengan Kinara. Setelah bertahun-tahun mereka berjuang bersama, akhirnya mereka bisa meresmikan pernikahan secara agama. Rumah besar mertua Adelio penuh sesak dengan kedatangan keluarga dan teman dekat.Edward dan Daichi main mengelilingi taman bersama anjing yang baru-baru ini diadopsi Adelio untuk Kenzi. Ya, anjing ini dulu yang mereka tolong.Kinara sibuk di dalam kamar bersama mama, Fumiko dan ibu Fumiko.Reiko celingukan mencuri makanan.Dimas berkenalan dengan Bryan, Alex dan lainnya.Sementara Kenzi ke penjara sebentar untuk menyerahkan makanan ke sipir dan papanya."Daddy bilang, bawa makanan yang banyak buat papa. Terus Kenzi bawa kulkas juga buat dipakai bersama, jadi papa bisa menyimpan makanannya juga." Kenzi tersenyum polos.Adit tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat setumpuk makanan dan camilan, tidak bisa dihabiskan satu hari jika hanya dimakan sendirian. "Apakah hari ini adalah perayaan khusus?"Kenzi m
Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas K
Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?""A- apa?" tanya Anton tidak mengerti."Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?""Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal.""Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya.""Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUA
Dua hari kemudian, istri Donny puas melihat laporan yang dibuat kedua menantunya."Sebenarnya mama sudah pernah menerapkan ini, tapi kalian tahu bagaimana sifat papa dan Dimas soal laporan keuangan. Mereka tidak mau membaca hal-hal yang ribet selain itu ingin menghemat kertas laporan." Tawa istri Donny.Sudah kami duga. Batin Adelio dan Fumiko yang tersenyum.Adelio mengusap bawah hidungnya dan menurunkan suaranya ketika istri Donny sibuk membaca. "Benar-benar ajaib rumah sakit ini bisa besar, untung saja masih belum ada yang berinisiatif untuk menggelapkan uang."Fumiko mengangguk setuju, asal-asalan membuat laporan keuangan sama saja memberikan celah untuk pencuri. "Wah, benar-benar kebetulan aku punya dua menantu yang bekerja di dua bidang berbeda. Satunya bank, satunya lagi hotel sehingga kalian bisa lebih teliti lagi." Kagum istri Donny. "Tapi ada salah satu kelemahan di sini."Fumiko dan Adelio menegang. "Obat-obatan, kalian tidak melupakannya bukan?""Tidak, kami sudah memikir
Cynthia ingin menampar wajah Kinara tapi terlalu takut dengan bodyguard yang berdiri di belakang kursi lawan bicaranya."Apakah tidak pernah terbesit di benak kamu kenapa bisa Adit dan keluarganya mudah dibodohi, padahal wajah si kembar tidak mirip dengan kamu? Yah, meskipun kamu selalu bilang mereka mirip dengan kamu atau orang-orang bilang mereka mirip Adit."Cynthia menyipitkan mata dengan curiga. "Apa yang ingin kamu katakan?"Kinara menatap lurus Cynthia dengan tatapan mengejek dan senyum miring. "Karena Adit dan Anton satu ayah."Cynthia sontak berdiri dan menjerit histeris. "BOHONG!""Dari awal sampai akhir semua orang tidak akan tahu, tapi hanya Maya yang tahu dan dia membawanya sampai mati. Lalu kenapa aku bisa mengetahuinya? Itu mudah, karena aku sudah menyimpan ini dari awal aku selingkuh.""Kenapa aku tidak tahu? Aku sudah mengenal Anton lebih dulu dari Adit.""Karena Anton tidak tahu."Kaki Cynthia melemas lalu berlutut di lantai yang dingin. "Adit dan Anton tidak tahu p
Sekolah sudah diambil alih keluarga Tsoejipto, Bella sudah mulai kembali ke TK dengan ditemani nenek.Para orang tua yang sudah mendengar dan melihat baik secara langsung maupun lewat berita, pilih menjauh daripada dikatakan penjilat. Meskipun ada satu atau dua orang bodoh yang tetap mendekat, keluarga Salim tetap tidak peduli pada penjilat.Bella pun blak-blakan bicara ke nenek sambil menunjuk orang tua atau anak-anak yang menyakitinya, ingatan anak kecil memang tajam.Edward dan Daichi pun juga kembali dengan damai, para guru yang terlibat dengan kekerasan sudah dipecat termasuk kepala sekolah. Para murid yang terbukti melakukan kekerasan pada Edward dan Kenzi juga dikeluarkan, gosip yang beredar bisnis keluarga mereka juga goyah sehingga tidak mampu bayar sekolah swasta mahal.Para murid yang tidak terlibat atau hanya menjadi saksi, tidak berani berurusan dengan Edward dan Daichi bahkan untuk mendekat, dilarang keras orang tua mereka.Edward dan Daichi pun tidak terganggu, mereka b
Tidak, ini bukan salahku.Benar, ini bukan salahku.Ini salah ayah yang terlalu berambisi supaya aku bisa mengalahkan putra kandungnya sendiri karena harta.Ini salah ibu yang terlalu berambisi supaya bisa mengalahkan ibu Adelio.Aku terseret arus pikiran mereka, makanya aku tidak salah.Kakak juga, kakak menyuruh aku mengambil Cynthia meskipun memilih Kinara supaya kakak bisa bersama Anton.Ini salah mereka, bukan salahku. Aku hanya korban di sini.Mereka juga membenci Kenzi yang cacat, aku ikut membencinya. Ini gara-gara mereka!Adit didorong masuk ke dalam sel dengan pikiran kacau. Setelah sadar, dia memegang jeruji sel dan berkata, "Aku ayah kandung Kenzi, aku belum sempat melihatnya- lagipula aku menantu pemilik rumah sakit."Kedua petugas menertawakan Adit. "Kamu sudah mulai halusinasi ya?""Kenapa? Menyesal sudah menyakiti anak dan istri?""Lagian, sok selingkuh sih. Giliran sudah jatuh malah belingsatan begini."Ejek kedua petugas lalu berjalan meninggalkan Adit.Adit mengge
Apakah kalian percaya dengan cinta akan mengalahkan segalanya? Ini bukan masalah cinta kita bisa menjadi super hero tapi- dengan cinta kita bisa melalui semua masalah di depan. Jika salah satu patah maka yang lain menjadi penyangga. Begitulah Adelio sekarang ketika sudah kembali di Indonesia bersama lainnya, melihat proses ibu kandung dikubur tidak jauh dari tempat ayah kandungnya, dua hari setelah sidang Adit. Awan mendung seolah menyamakan hati mereka. Perjuangan yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia belaka, Sarah lebih memilih pergi dari dunia, mengingat masa lalu menyakitkan meskipun sebelumnya sudah berani melawan."Aku kira saat di rumah Adi dan selingkuhannya, Sarah bisa melangkah ke lebih baik. Dia bahkan berani memukul Maya, tapi sekarang-" istri Donny tidak berani berkomentar lebih jauh.Adelio melihat nisan ibunya dengan sedih. "Seandainya, aku tahu ibu memendam semua itu-" sesalnya."Tidak, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu, Adelio. Sarah selalu menganggap
Di zaman modern, semua orang selalu ingin berpikiran maju, logika dikedepankan tapi keajaiban? Hanyalah sebuah mitos jika mereka tidak mengalaminya sendiri.Termasuk Adelio yang dulu tidak percaya dengan keajaiban, bukan- bukannya tidak percaya, takut lebih tepat.Karena setelah dokter memutus alat bertahan hidup Sarah, Edward membuka mata. Seolah Sarah memberikan nyawa kepada cucunya."Cucuku, kamu sudah sadar- ah," tangis istri Donny sambil memegang tangan Edward untuk memastikan masih hidup. "Cucuku-"Edward mengedipkan mata dan melihat ayah kandungnya duduk di kursi roda dengan wajah pucat. "A-"Adelio mengulurkan tangan. "Kenzi dan Bella memanggilku daddy, kamu juga bisa."Edward terbelalak lalu tersenyum. "Daddy," panggilnya."Ya." Adelio tersenyum sedih. "Terima kasih sudah bertahan hidup, putraku."Edward mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangan. "Mama, Kenzi dan Bella?""Mereka di Indonesia, saat ini kita di Inggris," kata Donny. "Nenek?" tanya Edward."Nenek di sini," ja