Apa yang paling menyakitkan di dunia ini? Bertahan! Kita harus bertahan dalam kondisi apapun.Harus tersenyum ketika ada yang menyakiti kita, tidak boleh marah ataupun menangis. Jika kita marah, kita dianggap orang jahat. Jika kita menangis, kita dianggap drama. Keputusan terbaik adalah memendamnya seumur hidup.Semenjak menikah dengan Adit, Kinara jarang marah atau menangis di depannya. Bahkan ketika seluruh dunia menunjuk dirinya, dia hanya pura-pura tidak tahu. Seluruh dunianya hanya berpusat di Adit.Kinara jatuh hati pada Adit, sang penyelamat hidupnya. Mereka berjanji menikah di masa depan sehingga membuat Kinara mati-matian mengabulkan harapan masa depannya.Sama seperti Adelio. Jika marah, dia dianggap tidak menghormati kedua orang tuanya. Jika menangis, dia dianggap lemah dan diejek. Dia mengalihkan rasa sakit dengan mencintai tunangannya.Dan sekarang adalah puncak dari perasaan sakit hati mereka berdua.Efan sigap menghadang ayah Adelio yang hendak menerjang ibu Adelio. "Sa
Sirine polisi terdengar dari luar, memekakan telinga.Kinara, Fumiko dan Dimas sedang duduk santai di kursi yang disediakan, merapikan diri dengan bantuan para bodyguard.Adit pingsan sementara Cynthia menangis tersedu-sedu menahan malu, tidak ada yang berani menutupi tubuhnya.Para jaksa dan hakim berbincang dengan pengacara kedua belah pihak. Polisi masuk ke dalam ruangan dan melihat kekacauan yang ditimbulkan."Apa-apaan ini?" tanya polisi A."Diskusi antara mantan suami dan istri," jawab Kinara sambil mengikir kukunya dengan santai.Dimas segera berdiri ketika Fumiko hendak menyisir rambutnya. "Biar aku yang sisir, rambut kamu berantakan sekali."Fumiko membiarkan suaminya menyisir rambut yang berantakan sambil mengeluh kesakitan. "Ini ulah pelakor sialan itu!"Cynthia bangkit sambil menutupi dada dengan satu tangan. "Kalian yang berbuat duluan, memukuli kami sampai seperti ini. Ya Tuhan, mas Adit sampai babak belur."Kinara mendengus keras. "Para polisi ingin menangkap kami? Kenap
Sejak Kinara masih kecil, Donny sudah menyadari sifat putri kesayangannya yang introvert tapi agak sesat. Kenapa bisa begitu?Kinara memiliki sifat canggung berhadapan dengan orang lain, mau bicara harus dipikir dulu atau cara bicaranya agak kacau, berbeda dengan Dimas yang cas cis cus berhadapan dengan orang lain.Nah, pernah ada kasus Kinara mengagumi teman sekelas lalu mengiriminya surat cinta menggunakan kertas surat harum pada waktu itu tapi tidak pernah dibalas sampai lulus SMP dan menjadi bahan lelucon. Meskipun ditertawakan satu sekolah, Kinara tidak peduli. Donny sebagai papanya tidak tahu harus menangis karena kenekatan Kinara atau bangga dengan kekeras kepalanya dan masih banyak sekali contoh yang tidak bisa dijelaskan.Begitu Donny mendapat kabar, Kinara memutuskan berpisah dari Adelio dan mengejar adik tiri Adelio. Donny marah besar, masalahnya si Adit ini trouble maker di keluarga Adelio dan dengan bodohnya, Kinara tidak mengetahui apapun. Dijelaskan pun tetap tidak mau
Terkadang kita selalu bingung, kenapa saat kita tidak pernah mengganggu kehidupan orang lain- orang itu malah mengganggu kehidupan kita?Pip pip pipKenzi duduk di kursi roda sambil membaca buku, sesekali mengawasi monitor dan kakaknya.Edward masih tidak sadarkan diri, Kenzi berulang kali bersyukur karena kakaknya masih selamat meskipun mendapatkan banyak luka.Kenzi melihat bekas luka di tangan kakaknya yang selalu ditutup. "Apakah itu sakit, kak? maaf, Kenzi sempat berpikiran egois. Kenzi kira hanya Kenzi yang menderita, ternyata kakak juga." Isaknya."Kenzi kira, meskipun kaki cacat dan kakak bisa hidup normal. Hanya Kenzi yang menderita dan kakak masih bisa senang. Ternyata adik kakak ini salah."Kenzi meletakan buku di atas nakas samping tempat tidur dan menggenggam tangan Ed yang bebas dari infus, kepalanya menunduk di tangan sang kakak. "Ternyata Kenzi beruntung, mereka tidak menyiksa Kenzi. Mereka menjauhi Kenzi karena kaki tapi kakak yang hidup normal malah mendapatkan rasa
Keesokan harinya Adelio dan ibu, Kinara beserta keluarga dan anak-anaknya berangkat ke Inggris ditemani Daniel. Mereka berdua melangsungkan pernikahan secepat kilat tanpa diketahui umum.Edward juga mendapat perawatan intensif di rumah sakit terbaik.Kinara bersyukur memiliki keluarga yang solid meski dulunya sempat mengkhianati mereka semua, ternyata yang benar-benar tulus tidak akan pernah meninggalkan kita. Cukup satu kali saja kita mengecewakan mereka.Adelio tersenyum kecil, menyembunyikan kegelisahannya dan selalu di samping Kinara.Setelah mereka berdua melangsungkan pernikahan secara singkat, Adelio memutuskan menjaga Ed sementara Kinara membantu kedua orang tuanya sebentar sekaligus belajar bisnis perlahan-lahan, Kinara berencana menjadi konsultan hotel dan rumah sakit. Saat ini banyak hotel yang dijual murah karena rugi akibat pandemi dan beberapa orang kaya membelinya dengan alasan investasi tanpa memahami manajemen hotel, sehingga mau tidak mau mereka harus menyewa konsul
Kinara menatap kesal Dimas. "Bagaimana caranya Nara konsen balas dendam ke Adit kalau perusahaan keluarga sendiri saja di ambang jurang? yah, memang kita bersyukur karena memiliki keluarga Fumiko tapi tidak bisa terus-terusan mengandalkan mereka."Fumiko mengangguk setuju dan mengambil keputusan sendiri. "Aku akan mengurus keuangan rumah sakit. Reiko, kamu ambil alih pekerjaanku di bank."Reiko cemberut mendengarnya. Padahal sudah bisa bernapas lega lepas dari pekerjaan di bank, eh malah adiknya memaksa serah terima."Kalau kamu tidak mau, aku akan mencabut semua fasilitas kartu kredit kamu," ancam Fumiko.Mau tidak mau, Reiko menyetujuinya. "Ya, ya."Fumiko mengambil kursi lalu duduk di samping Kinara. "Mana, aku cek bagian keuangannya."Dimas hendak melarang Fumiko.Fumiko yang sudah hapal dengan perilaku sang suami, menatap tajam Dimas. "Jangan coba-coba melarang, rumah sakit hancur, kamu tidur di luar rumah!"Dimas menjadi pasrah.Seharian Kinara dan Fumiko menggeleng sedih melihat
Fumiko meregangkan badan setelah seharian koreksi laporan keuangan, bersama Kinara yang sesekali bertanya. Alur keuangan hotel dan rumah sakit pada dasarnya sama tapi grup yang dibedakan. Karena Kinara sudah memahami alur dasar, jadinya dia bisa paham dengan cepat.Fumiko menatap Kinara yang masih membaca laporan departemen lain dan beberapa komplain tamu di aalah satu cabang hotel Adelio yang sempat ditangani Adit."Ada masalah?" tanya Fumiko, begitu melihat alis Kinara mengerut. "Beberapa tamu komplain yang terlambat direspon, Adit tidak membenahi karyawannya. Manajer disana juga tidak terlalu gesit dalam bekerja." Kinara membalik halaman. "Komplain tamu mengenai air, kunci dan lain-lain. Semuanya terlambat penanganan.""Tidak ada komplain di website beberapa agen perjalanan?" tanya Fumiko."Ya, banyak dan aku malas baca satu persatu." Kinara menghela napas panjang. Fumiko ikut menghela napas panjang. "Kamu sudah lapor ke Adelio?"Kinara menggeleng pelan. "Nanti, kalau sudah sele
Dimas cemberut melihat adiknya bangun terlambat lalu Adelio menguap dari belakang. "Gimana pengantin baru?"Kinara duduk di kursi dengan bantuan Adelio lalu mengucapkan terima kasih.Adelio nyengir lalu duduk di sebelah Kinara.Kedua mata Donny menyipit. "Kalian semalaman gak ngapa-ngapain?"Kinara menatap papanya. "Tidak.""Bukannya kalian mendesak untuk menikah?" tanya ibu Adelio."Iya." Adelio menjawab santai."Terus kenapa kalian tidak-"Kinara menghela napas panjang dan berkata jujur. "Sudah satu tahun Nara tidak tidur dengan Adit.""Hah?!" semua orang sontak terkejut termasuk Adelio."Atau dua tahun ya? Nara tidak ingat." Kinara mencoba mengingat kembali."Tapi- bukannya-" Adelio menjadi bingung. "Kata Ed, sebelum berpisah kalian sempat satu kamar.""Benar, Nara matikan lampu dan yang melakukannya orang suruhan Nara.""Kenapa?" tanya Dimas tidak mengerti."Karena Nara masih punya harga diri, hanya saja harga diri itu lepas setelah mengetahui siapa yang bermain gila dengan Adit.
Jantung Adelio berdebar kencang, hari ini dia resmi menikah dengan Kinara. Setelah bertahun-tahun mereka berjuang bersama, akhirnya mereka bisa meresmikan pernikahan secara agama. Rumah besar mertua Adelio penuh sesak dengan kedatangan keluarga dan teman dekat.Edward dan Daichi main mengelilingi taman bersama anjing yang baru-baru ini diadopsi Adelio untuk Kenzi. Ya, anjing ini dulu yang mereka tolong.Kinara sibuk di dalam kamar bersama mama, Fumiko dan ibu Fumiko.Reiko celingukan mencuri makanan.Dimas berkenalan dengan Bryan, Alex dan lainnya.Sementara Kenzi ke penjara sebentar untuk menyerahkan makanan ke sipir dan papanya."Daddy bilang, bawa makanan yang banyak buat papa. Terus Kenzi bawa kulkas juga buat dipakai bersama, jadi papa bisa menyimpan makanannya juga." Kenzi tersenyum polos.Adit tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat setumpuk makanan dan camilan, tidak bisa dihabiskan satu hari jika hanya dimakan sendirian. "Apakah hari ini adalah perayaan khusus?"Kenzi m
Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas K
Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?""A- apa?" tanya Anton tidak mengerti."Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?""Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal.""Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya.""Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUA
Dua hari kemudian, istri Donny puas melihat laporan yang dibuat kedua menantunya."Sebenarnya mama sudah pernah menerapkan ini, tapi kalian tahu bagaimana sifat papa dan Dimas soal laporan keuangan. Mereka tidak mau membaca hal-hal yang ribet selain itu ingin menghemat kertas laporan." Tawa istri Donny.Sudah kami duga. Batin Adelio dan Fumiko yang tersenyum.Adelio mengusap bawah hidungnya dan menurunkan suaranya ketika istri Donny sibuk membaca. "Benar-benar ajaib rumah sakit ini bisa besar, untung saja masih belum ada yang berinisiatif untuk menggelapkan uang."Fumiko mengangguk setuju, asal-asalan membuat laporan keuangan sama saja memberikan celah untuk pencuri. "Wah, benar-benar kebetulan aku punya dua menantu yang bekerja di dua bidang berbeda. Satunya bank, satunya lagi hotel sehingga kalian bisa lebih teliti lagi." Kagum istri Donny. "Tapi ada salah satu kelemahan di sini."Fumiko dan Adelio menegang. "Obat-obatan, kalian tidak melupakannya bukan?""Tidak, kami sudah memikir
Cynthia ingin menampar wajah Kinara tapi terlalu takut dengan bodyguard yang berdiri di belakang kursi lawan bicaranya."Apakah tidak pernah terbesit di benak kamu kenapa bisa Adit dan keluarganya mudah dibodohi, padahal wajah si kembar tidak mirip dengan kamu? Yah, meskipun kamu selalu bilang mereka mirip dengan kamu atau orang-orang bilang mereka mirip Adit."Cynthia menyipitkan mata dengan curiga. "Apa yang ingin kamu katakan?"Kinara menatap lurus Cynthia dengan tatapan mengejek dan senyum miring. "Karena Adit dan Anton satu ayah."Cynthia sontak berdiri dan menjerit histeris. "BOHONG!""Dari awal sampai akhir semua orang tidak akan tahu, tapi hanya Maya yang tahu dan dia membawanya sampai mati. Lalu kenapa aku bisa mengetahuinya? Itu mudah, karena aku sudah menyimpan ini dari awal aku selingkuh.""Kenapa aku tidak tahu? Aku sudah mengenal Anton lebih dulu dari Adit.""Karena Anton tidak tahu."Kaki Cynthia melemas lalu berlutut di lantai yang dingin. "Adit dan Anton tidak tahu p
Sekolah sudah diambil alih keluarga Tsoejipto, Bella sudah mulai kembali ke TK dengan ditemani nenek.Para orang tua yang sudah mendengar dan melihat baik secara langsung maupun lewat berita, pilih menjauh daripada dikatakan penjilat. Meskipun ada satu atau dua orang bodoh yang tetap mendekat, keluarga Salim tetap tidak peduli pada penjilat.Bella pun blak-blakan bicara ke nenek sambil menunjuk orang tua atau anak-anak yang menyakitinya, ingatan anak kecil memang tajam.Edward dan Daichi pun juga kembali dengan damai, para guru yang terlibat dengan kekerasan sudah dipecat termasuk kepala sekolah. Para murid yang terbukti melakukan kekerasan pada Edward dan Kenzi juga dikeluarkan, gosip yang beredar bisnis keluarga mereka juga goyah sehingga tidak mampu bayar sekolah swasta mahal.Para murid yang tidak terlibat atau hanya menjadi saksi, tidak berani berurusan dengan Edward dan Daichi bahkan untuk mendekat, dilarang keras orang tua mereka.Edward dan Daichi pun tidak terganggu, mereka b
Tidak, ini bukan salahku.Benar, ini bukan salahku.Ini salah ayah yang terlalu berambisi supaya aku bisa mengalahkan putra kandungnya sendiri karena harta.Ini salah ibu yang terlalu berambisi supaya bisa mengalahkan ibu Adelio.Aku terseret arus pikiran mereka, makanya aku tidak salah.Kakak juga, kakak menyuruh aku mengambil Cynthia meskipun memilih Kinara supaya kakak bisa bersama Anton.Ini salah mereka, bukan salahku. Aku hanya korban di sini.Mereka juga membenci Kenzi yang cacat, aku ikut membencinya. Ini gara-gara mereka!Adit didorong masuk ke dalam sel dengan pikiran kacau. Setelah sadar, dia memegang jeruji sel dan berkata, "Aku ayah kandung Kenzi, aku belum sempat melihatnya- lagipula aku menantu pemilik rumah sakit."Kedua petugas menertawakan Adit. "Kamu sudah mulai halusinasi ya?""Kenapa? Menyesal sudah menyakiti anak dan istri?""Lagian, sok selingkuh sih. Giliran sudah jatuh malah belingsatan begini."Ejek kedua petugas lalu berjalan meninggalkan Adit.Adit mengge
Apakah kalian percaya dengan cinta akan mengalahkan segalanya? Ini bukan masalah cinta kita bisa menjadi super hero tapi- dengan cinta kita bisa melalui semua masalah di depan. Jika salah satu patah maka yang lain menjadi penyangga. Begitulah Adelio sekarang ketika sudah kembali di Indonesia bersama lainnya, melihat proses ibu kandung dikubur tidak jauh dari tempat ayah kandungnya, dua hari setelah sidang Adit. Awan mendung seolah menyamakan hati mereka. Perjuangan yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia belaka, Sarah lebih memilih pergi dari dunia, mengingat masa lalu menyakitkan meskipun sebelumnya sudah berani melawan."Aku kira saat di rumah Adi dan selingkuhannya, Sarah bisa melangkah ke lebih baik. Dia bahkan berani memukul Maya, tapi sekarang-" istri Donny tidak berani berkomentar lebih jauh.Adelio melihat nisan ibunya dengan sedih. "Seandainya, aku tahu ibu memendam semua itu-" sesalnya."Tidak, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu, Adelio. Sarah selalu menganggap
Di zaman modern, semua orang selalu ingin berpikiran maju, logika dikedepankan tapi keajaiban? Hanyalah sebuah mitos jika mereka tidak mengalaminya sendiri.Termasuk Adelio yang dulu tidak percaya dengan keajaiban, bukan- bukannya tidak percaya, takut lebih tepat.Karena setelah dokter memutus alat bertahan hidup Sarah, Edward membuka mata. Seolah Sarah memberikan nyawa kepada cucunya."Cucuku, kamu sudah sadar- ah," tangis istri Donny sambil memegang tangan Edward untuk memastikan masih hidup. "Cucuku-"Edward mengedipkan mata dan melihat ayah kandungnya duduk di kursi roda dengan wajah pucat. "A-"Adelio mengulurkan tangan. "Kenzi dan Bella memanggilku daddy, kamu juga bisa."Edward terbelalak lalu tersenyum. "Daddy," panggilnya."Ya." Adelio tersenyum sedih. "Terima kasih sudah bertahan hidup, putraku."Edward mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangan. "Mama, Kenzi dan Bella?""Mereka di Indonesia, saat ini kita di Inggris," kata Donny. "Nenek?" tanya Edward."Nenek di sini," ja