Kinara menjalani hari perselingkuhannya dengan damai, setelah merasa cukup dan bisa menjatuhkan ayah Adelio. Kinara minta bercerai setelah menyapih Edward."Cerai?""Ya.""Kenapa tiba-tiba minta bercerai? anak kita masih kecil.""Aku masih bisa mengurus Ed sendirian, kamu jadi bisa fokus pada bisnis sendiri.""Kinara, kita tidak bisa berpisah. Kamu tahukan, Adelio saat ini sedang menekanku?""Tidak ada hubungannya denganku, bukankah kamu sendiri bilang sudah bosan denganku?""Apa? kapan aku bilang begitu?""Kakak ipar dan ibu mertua, mereka setiap hari bilang aku wanita membosankan dan tidak pernah di rumah, tidak ada keuntungannya mempertahankanku. Lalu mereka menyinggung aku yang hanya bisa melahirkan satu anak, memangnya kenapa? kita menikah belum satu tahun jadi wajar saja baru punya anak satu.""Kamu seharusnya mengabaikan omongan mereka, kamu adalah istriku bukan orang lain.""Tapi mas sendirikan, yang bilang kalau aku harus berbakti pada ibu karena ibu adalah surga mas. Surga i
Adelio belajar dari masa lalu ibunya. Di saat sang ibu jatuh dan semua menjauh, teman-temannya lah yang maju sebagai penolong.Adelio melakukan hal sama pada Kinara, dia juga sangat mencintai Kinara. Hingga pada akhirnya, perlahan Kinara mulai membuka diri dan bisa bangkit meskipun harus tertatih.Adelio tidak melepas Kinara soal Kenzi, dia selalu membimbingnya supaya tidak membenci anak ini meskipun itu sulit."Aku lebih suka dia dirawat di rumah sakit, kamu tahu sendiri aku ketakutan melihat anak itu dan- di rumah seluruh keluarga membencinya. Lebih aman meletakkannya di rumah sakit.""Ya, kamu benar." Adelio mengangguk setuju. Masalah biaya, dia akan menanggungnya lewat bisnis Kinara, jika memakai dana pribadi takut ketahuan. Adelio selalu ada untuk Kinara, dia tidak pernah memberikan uang untuk kekasihnya begitu juga dengan Kinara, dia tidak membutuhkan uang dari Adelio meskipun kesulitan.Harga diri yang tinggi sekaligus kebutuhan emosional lebih diutamakan dalam hubungan mereka,
Kita kembali ke Inggris, saat ini."Kinara sudah sadar?" tanya Hendra sambil menyesap kopi di kafe rumah sakit.Fumiko menghela napas panjang. "Ya, kondisi Adelio bagaimana?""Reza dan Arka menemani Adelio, saya tidak mau Adelio bangun dan menyalahkan saya."Fumiko menggigit bibir bawah, mengingat kembali malam kecelakaan di kota Malang.Fumiko berdiri dengan langkah gontai melihat mobil mewah yang sebagian hancur menabrak tembok hingga runtuh menimpa mobil, bisa dilihat seberapa keras tabrakan itu terjadi.Lima mobil menutupi mobil mewah dua pintu itu dan mobil di belakang yang menabrak mobil Adelio. Garis polisi sudah mengelilingi di sekitar mobil para pengawal.Reiko yang menemani Fumiko, memeluk erat adiknya supaya tidak pingsan. "Mereka berdua pasti baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," bisiknya.Untung saja Fumiko dan Reiko juga ada di Malang, sebagai salah satu investor hotel yang dibangun grup Adelio. Begitu mendengar kabar dari salah satu suruhan keluarga Tsoe
Fumiko yang mendengar kabar dan penjelasan Nina tentang Adelio, tidak bisa berkata-kata dan selalu bertanya kepada Tuhan. Apakah ini jalan takdir Tuhan?Mereka berdua kecelakaan dan hilang ingatan bersamaan, tidak ada yang perlu disakiti. Diam-diam Fumiko menghela napas lega, biarkan waktu yang menjawab semua dan cukup mengawasi sahabat baik sekaligus adik iparnya.Sayangnya hal itu tidak berjalan sesuai rencana Fumiko.Karena hilang ingatan sebagian, Kinara sedikit canggung dengan Edward bahkan Kenzi, lalu Bella? entah kenapa Kinara merasa takut menyentuh bayi perempuan mungil ini. Takut melukainya.Adit yang melihat itu, tidak menganggap aneh dan berasumsi Kinara terlalu lelah dalam pekerjaan dan memutuskan mencari pelayan yang bisa menjaga anak sekaligus membersihkan rumah untuk menghemat uang.Sempat Kinara ingin bicara jujur ke Adit tapi entah kenapa selalu tidak bisa atau waktunya yang tidak pas, hingga pada akhirnya Kinara menemukan sesuatu di dalam dompet Adit.Nota pembelian
Setelah di pagi hari bertemu dengan Hendra lalu di siang harinya menemani Nara di kamar Adelio. Saat ini Fumiko duduk berdiskusi dengan Dimas dan Reiko."Tadi pagi om Hendra memanggilku, memberikan informasi soal penangkapan Nara.""Nara ditangkap untuk apa?" tanya Dimas yang masih bingung."Dimas, apa kamu lupa soal bpk? atau Adelio tidak beritahu kamu? sepertinya saat Nara hilang ingatan, Adit memanfaatkan Nara sebagai pemilik perusahaan sekaligus penanggung jawab perusahaan yang ditangani Adit, ayah Adelio, kakak ipar Adit dan masih banyak lainnya." Reiko menjelaskan pada Dimas.Dimas mengerutkan kening dengan kesal lalu melirik istrinya. "Kenapa kamu tidak telepon aku dulu supaya bisa berhadapan dengan orang itu? berkat pesta amal, aku harus mengeluarkan uang banyak.""Hei, rumah sakit kamu tidak akan bangkrut! ada bank milik keluarga istri kamu!" kata Reiko.Dimas menatap Reiko. "Kakak ipar tercinta, masalahnya bukan uang tapi memang ada unsur uangnya. Ini masalah reputasi, jika
Apakah karena kakiku tidak sempurna maka hidupku juga sama?Seiring waktu berjalan, ternyata pemikiran Kenzi salah. Tidak ada manusia yang sempurna, meskipun kakinya terlahir tidak sempurna setidaknya masih ada hal lain yang patut disyukuri."Ma, Kenzi tidak tahu letak kesalahan mama. Tapi jika itu bisa membuat mama lega, Kenzi terima." Kenzi meniru ucapan di komik yang pernah dia baca. Jika kita tidak tahu letak kesalahan tapi bisa membuat orang itu lega, lebih baik diterima saja.Kinara menatap sedih Kenzi. Anak polos dan terlalu kecil ini bahkan tidak mengerti letak kesalahan orang dewasa, yang dia tahu hanyalah rasa kesepian dan rendah diri. Perilaku dan ucapan Kenzi seakan membuat lubang di hatinya. "Terima kasih."Mungkin hubungannya sedikit renggang lagi, tapi suatu hari mungkin Kinara dan Kenzi bisa berbicara bebas tanpa saling khawatir.Kinara merasakan ada kekuatan dari keluarga, anak bahkan suami. Dia tidak ingin mengkhianati kepercayaan mereka.Tok! Tok!Kinara mendongak
Dan akhirnya Daniel memenuhi permintaan Kinara. Petugas bpk yang bekerja sama dengan kpk dalam kasus suap perusahaan Adit dengan menggunakan nama Kinara akhirnya menjemput paksa Kinara setelah diberikan penjelasan Daniel lebih nyeleneh."Klien saya baru sadar dari kecelakaan dan katanya ngidam dijemput paksa kpk atau bpk lah." Daniel sendiri pusing, yang mau nangkap ini dari lembaga mana karena untuk orang asing, dua lembaga ini sama. "Katanya biar semangat lagi, kasihan lagi patah semangat karena suaminya belum bangun."Pegawai lembaga tersebut merasa kasihan dan sudah melihat bukti kecelakaan yang ditunjukkan Daniel dan menuruti permintaan Kinara.Paginya, televisi menyiarkan Kinara dijemput paksa di salah satu hotel bintang lima milik keluarga Adelio setelah menguburkan ayah kandung Adelio sebagai menantu, Dimas pun menggantikan posisi Adelio sebagai sahabat sekaligus kakak ipar.Berita ini menjadi trending topik hangat di Indonesia bersamaan dengan kemunculan video Kinara terlihat
Kinara yang sudah di rumah sakit, terkejut mendengar kabar dari Fumiko begitu juga sebaliknya.Kinara bergegas ke sekolah sementara Fumiko lari ke rumah sakit dengan amarah meluap. Mereka berdua tidak akan memaafkan orang-orang yang mereka cintai.Fumiko melihat napas suaminya yang sudah stabil, Jo nyengir melihat Fumiko datang dengan napas terengah-engah."Tidak usah khawatir, lukanya tidak dalam dan sudah mendapat jahitan. Sepertinya suami kamu shock sampai pingsan. Pria yang hidupnya tenang tanpa masalah pasti akan shock dilukai seperti ini."Fumiko merosot ke lantai dan menghela napas lega.Jo melihat kondisi Dimas yang sudah tidur pulas. "Yah, mungkin ini juga faktor lelah."Fumiko melihat jam di handphone dan menebak Kinara pasti sudah tiba di sekolah.Kinara melihat si kembar yang menangis sambil memeluk papinya. Adit berusaha menghibur kedua putra kesayangannya.Lalu Kinara melihat Kenzi yang sudah terbaring dan terkejut melihat Hendra memeriksa kondisi putra keduanya yang ter
Jantung Adelio berdebar kencang, hari ini dia resmi menikah dengan Kinara. Setelah bertahun-tahun mereka berjuang bersama, akhirnya mereka bisa meresmikan pernikahan secara agama. Rumah besar mertua Adelio penuh sesak dengan kedatangan keluarga dan teman dekat.Edward dan Daichi main mengelilingi taman bersama anjing yang baru-baru ini diadopsi Adelio untuk Kenzi. Ya, anjing ini dulu yang mereka tolong.Kinara sibuk di dalam kamar bersama mama, Fumiko dan ibu Fumiko.Reiko celingukan mencuri makanan.Dimas berkenalan dengan Bryan, Alex dan lainnya.Sementara Kenzi ke penjara sebentar untuk menyerahkan makanan ke sipir dan papanya."Daddy bilang, bawa makanan yang banyak buat papa. Terus Kenzi bawa kulkas juga buat dipakai bersama, jadi papa bisa menyimpan makanannya juga." Kenzi tersenyum polos.Adit tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat setumpuk makanan dan camilan, tidak bisa dihabiskan satu hari jika hanya dimakan sendirian. "Apakah hari ini adalah perayaan khusus?"Kenzi m
Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas K
Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?""A- apa?" tanya Anton tidak mengerti."Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?""Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal.""Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya.""Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUA
Dua hari kemudian, istri Donny puas melihat laporan yang dibuat kedua menantunya."Sebenarnya mama sudah pernah menerapkan ini, tapi kalian tahu bagaimana sifat papa dan Dimas soal laporan keuangan. Mereka tidak mau membaca hal-hal yang ribet selain itu ingin menghemat kertas laporan." Tawa istri Donny.Sudah kami duga. Batin Adelio dan Fumiko yang tersenyum.Adelio mengusap bawah hidungnya dan menurunkan suaranya ketika istri Donny sibuk membaca. "Benar-benar ajaib rumah sakit ini bisa besar, untung saja masih belum ada yang berinisiatif untuk menggelapkan uang."Fumiko mengangguk setuju, asal-asalan membuat laporan keuangan sama saja memberikan celah untuk pencuri. "Wah, benar-benar kebetulan aku punya dua menantu yang bekerja di dua bidang berbeda. Satunya bank, satunya lagi hotel sehingga kalian bisa lebih teliti lagi." Kagum istri Donny. "Tapi ada salah satu kelemahan di sini."Fumiko dan Adelio menegang. "Obat-obatan, kalian tidak melupakannya bukan?""Tidak, kami sudah memikir
Cynthia ingin menampar wajah Kinara tapi terlalu takut dengan bodyguard yang berdiri di belakang kursi lawan bicaranya."Apakah tidak pernah terbesit di benak kamu kenapa bisa Adit dan keluarganya mudah dibodohi, padahal wajah si kembar tidak mirip dengan kamu? Yah, meskipun kamu selalu bilang mereka mirip dengan kamu atau orang-orang bilang mereka mirip Adit."Cynthia menyipitkan mata dengan curiga. "Apa yang ingin kamu katakan?"Kinara menatap lurus Cynthia dengan tatapan mengejek dan senyum miring. "Karena Adit dan Anton satu ayah."Cynthia sontak berdiri dan menjerit histeris. "BOHONG!""Dari awal sampai akhir semua orang tidak akan tahu, tapi hanya Maya yang tahu dan dia membawanya sampai mati. Lalu kenapa aku bisa mengetahuinya? Itu mudah, karena aku sudah menyimpan ini dari awal aku selingkuh.""Kenapa aku tidak tahu? Aku sudah mengenal Anton lebih dulu dari Adit.""Karena Anton tidak tahu."Kaki Cynthia melemas lalu berlutut di lantai yang dingin. "Adit dan Anton tidak tahu p
Sekolah sudah diambil alih keluarga Tsoejipto, Bella sudah mulai kembali ke TK dengan ditemani nenek.Para orang tua yang sudah mendengar dan melihat baik secara langsung maupun lewat berita, pilih menjauh daripada dikatakan penjilat. Meskipun ada satu atau dua orang bodoh yang tetap mendekat, keluarga Salim tetap tidak peduli pada penjilat.Bella pun blak-blakan bicara ke nenek sambil menunjuk orang tua atau anak-anak yang menyakitinya, ingatan anak kecil memang tajam.Edward dan Daichi pun juga kembali dengan damai, para guru yang terlibat dengan kekerasan sudah dipecat termasuk kepala sekolah. Para murid yang terbukti melakukan kekerasan pada Edward dan Kenzi juga dikeluarkan, gosip yang beredar bisnis keluarga mereka juga goyah sehingga tidak mampu bayar sekolah swasta mahal.Para murid yang tidak terlibat atau hanya menjadi saksi, tidak berani berurusan dengan Edward dan Daichi bahkan untuk mendekat, dilarang keras orang tua mereka.Edward dan Daichi pun tidak terganggu, mereka b
Tidak, ini bukan salahku.Benar, ini bukan salahku.Ini salah ayah yang terlalu berambisi supaya aku bisa mengalahkan putra kandungnya sendiri karena harta.Ini salah ibu yang terlalu berambisi supaya bisa mengalahkan ibu Adelio.Aku terseret arus pikiran mereka, makanya aku tidak salah.Kakak juga, kakak menyuruh aku mengambil Cynthia meskipun memilih Kinara supaya kakak bisa bersama Anton.Ini salah mereka, bukan salahku. Aku hanya korban di sini.Mereka juga membenci Kenzi yang cacat, aku ikut membencinya. Ini gara-gara mereka!Adit didorong masuk ke dalam sel dengan pikiran kacau. Setelah sadar, dia memegang jeruji sel dan berkata, "Aku ayah kandung Kenzi, aku belum sempat melihatnya- lagipula aku menantu pemilik rumah sakit."Kedua petugas menertawakan Adit. "Kamu sudah mulai halusinasi ya?""Kenapa? Menyesal sudah menyakiti anak dan istri?""Lagian, sok selingkuh sih. Giliran sudah jatuh malah belingsatan begini."Ejek kedua petugas lalu berjalan meninggalkan Adit.Adit mengge
Apakah kalian percaya dengan cinta akan mengalahkan segalanya? Ini bukan masalah cinta kita bisa menjadi super hero tapi- dengan cinta kita bisa melalui semua masalah di depan. Jika salah satu patah maka yang lain menjadi penyangga. Begitulah Adelio sekarang ketika sudah kembali di Indonesia bersama lainnya, melihat proses ibu kandung dikubur tidak jauh dari tempat ayah kandungnya, dua hari setelah sidang Adit. Awan mendung seolah menyamakan hati mereka. Perjuangan yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia belaka, Sarah lebih memilih pergi dari dunia, mengingat masa lalu menyakitkan meskipun sebelumnya sudah berani melawan."Aku kira saat di rumah Adi dan selingkuhannya, Sarah bisa melangkah ke lebih baik. Dia bahkan berani memukul Maya, tapi sekarang-" istri Donny tidak berani berkomentar lebih jauh.Adelio melihat nisan ibunya dengan sedih. "Seandainya, aku tahu ibu memendam semua itu-" sesalnya."Tidak, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu, Adelio. Sarah selalu menganggap
Di zaman modern, semua orang selalu ingin berpikiran maju, logika dikedepankan tapi keajaiban? Hanyalah sebuah mitos jika mereka tidak mengalaminya sendiri.Termasuk Adelio yang dulu tidak percaya dengan keajaiban, bukan- bukannya tidak percaya, takut lebih tepat.Karena setelah dokter memutus alat bertahan hidup Sarah, Edward membuka mata. Seolah Sarah memberikan nyawa kepada cucunya."Cucuku, kamu sudah sadar- ah," tangis istri Donny sambil memegang tangan Edward untuk memastikan masih hidup. "Cucuku-"Edward mengedipkan mata dan melihat ayah kandungnya duduk di kursi roda dengan wajah pucat. "A-"Adelio mengulurkan tangan. "Kenzi dan Bella memanggilku daddy, kamu juga bisa."Edward terbelalak lalu tersenyum. "Daddy," panggilnya."Ya." Adelio tersenyum sedih. "Terima kasih sudah bertahan hidup, putraku."Edward mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangan. "Mama, Kenzi dan Bella?""Mereka di Indonesia, saat ini kita di Inggris," kata Donny. "Nenek?" tanya Edward."Nenek di sini," ja