Share

ANGEL, GHOST, and ME
ANGEL, GHOST, and ME
Penulis: isnamay

MAY

Penulis: isnamay
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-07 16:49:18

Hidup di dunia yang menyedihkan ini memang sulit, bahkan sangat sulit. Aku bahkan merasakannya sendiri, aku hidup sendiri tanpa ada yang menemani. Aku baru saja kehilangan orang yang selalu menyayangiku, Kakakku. Kakakku meninggal karena kecelakaan beberapa waktu lalu. Tan, itu nama kakakku. Mungkin semua orang mengira dia bukan kakakku, karena umur kami hanya terpaut 1 tahun. Banyak yang berpikir dia kekasihku, bahkan satu-satunya temanku berpikir seperti itu.

"May!" Panggil seseorang sedikit berteriak.

"Apa?" Jawabku.

"Aku ingin jalan-jalan." Ucapnya.

"Pergilah, aku akan tetap di sini." Ujarku.

"May, ayolah. Aku ingin bersamamu." Ajaknya sedikit memohon.

"Baiklah." Pada akhirnya aku tidak bisa menolaknya.

Kami akhirnya pergi jalan-jalan seperti yang diinginkan temanku. Temanku, mungkin banyak orang berpikir dia gila, karena dia tidak tahu apa-apa. Tapi, ternyata dia adalah sosok yang bahkan tak terpikirkan olehku. Namanya Ares, dia selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Ares, dia mengaku sebagai seorang malaikat yang datang dari surga. Awalnya aku berpikir dia gila, tapi semakin hari semakin aku mempercayainya. Bagaimana tidak? Setiap aku dalam keadaan genting dia selalu datang secara tiba-tiba, dia juga selalu menggunakan kekuatannya ketika aku membutuhkan. Banyak orang yang tidak tahu akan hal itu, kecuali aku.

"May, apakah kau merindukan kekasihmu?" Tanya Ares tiba-tiba.

"Dia bukan kekasihku, Ares. Dia Kakakku." Ucapku tegas.

"Baiklah, dia kakakmu. Apa kau merindukannya?" Tanya Ares lagi.

"Aku sangat merindukan Kak Tan." Jawabku sambil menunduk.

"Bagaimana kalau kita pergi ke makamnya?" Ajak Ares.

"Aku tidak mau, lain kali saja." Aku menolaknya.

"Katanya kau merindukannya? Aku sudah mengajakmu pergi ke makamnya." Ares cemberut. Dia memang orang yang sangat ekspresif.

"Aku sudah mengatakan padamu, aku ingin kamu mendatangkan dia untukku. Tapi, kamu menolaknya." Aku ikut cemberut.

"Aku tidak menolaknya, aku tidak bisa. Aku bukan malaikat maut dan aku juga bukan Tuhan. Aku hanya malaikat yang mencatat amal manusia dan tugasku menjaga manusia mengikuti perintah Tuhan." Jelas Ares.

"Lalu, kenapa kau tidak kembali ke surga saja?" Tanyaku pada Ares.

"Aku sudah pernah mengatakan padamu, aku tidak bisa. Entahlah apa yang membuatku tidak bisa kembali ke surga." Jawab Ares. "Aku ingin sekali kembali ke sana dan mendapat gelar yang lebih tinggi, tapi mungkin tidak bisa. Aku sudah melanggar begitu banyak aturan surga." Lanjutnya.

Aku mendekat padanya dan memeluknya erat. Kami sekarang duduk di sebuah taman dekat dengan apartemenku. Aku mengelus pundaknya berusaha menenangkannya, seperti yang dia sering lakukan padaku.

"Ares?" Panggilku.

"Iya, May?" Sahut Ares.

"Terimakasih." Kataku.

"Untuk?"

"Karena kau datang di saat yang tepat." Ucapku sambil tersenyum kearahnya.

"Tidak masalah, aku sangat senang bertemu orang baik sepertimu." Ares mengusak rambutku.

Kami menghabiskan sore hari dengan bersantai di taman. Ares memang malaikat yang baik, tapi dia tidak boleh berlama-lama di bumi. Ares harus kembali ke surga. Bumi bukan tempatnya. Aku selalu berusaha untuk membantunya kembali ke surga, tapi semua itu sia-sia. Dia tetap tidak bisa kembali ke surga. Mungkin jika Kak Tan di sini, pasti dia bisa membantu Ares kembali ke tempat asalnya.

"May, pulang yuk." Ajak Ares.

"Ayo, tapi kita beli sesuatu dulu." Ujarku sambil tersenyum.

"Beli apa?" Ares tampak kebingungan.

"Sesuatu yang kamu pasti suka." Kataku.

"Apa?"

"Udah, ikut aja yuk."

Aku berjalan di depan Ares dan Ares mengekoriku. Aku mengajaknya ke sebuah cafe favoritnya. Cafe yang banyak menyediakan dessert. Ares sangat suka dengan makanan manis. Ares paling suka dengan es krim vanila, aku selalu membelikan es krim setelah aku pulang kerja.

"May? Kita ke sini?" Tanya Ares, matanya berbinar-binar menatap kue dan es krim.

"Iya, kamu pasti suka kan?" Aku tersenyum ke arahnya.

"Suka banget, aku boleh beli?" Izin Ares.

"Boleh, beli apapun yang kamu mau."

Setelah aku mengizinkannya untuk membeli sesuatu yang dia ingin, tapi Ares hanya diam dan menunduk.

"Ares, kamu kenapa? Katamu tadi, kamu mau beli?" Tanyaku bingung.

"May?"

"Iya? Ada apa?"

"Apakah kita punya uang untuk membeli ini?" Tanya Ares.

"Aku punya, ini." Aku memberikan beberapa lembar uang 50 ribuan kepada Ares.

"Itu uangmu untuk membeli bahan-bahan makanan." Ujarnya.

"Tidak apa-apa, ini."

"Tidak, aku tidak mau. Lebih baik kita pulang saja." Tolaknya, lalu dia melenggang pergi meninggalkanku sendirian.

Aku tahu Ares menginginkan es krim kesukaannya, tapi dia terus memikirkan kebutuhanku daripada yang dia inginkan. Tanpa sepengetahuannya, aku membelikan es krim yang dia suka. Aku berencana memberikannya saat makan malam nanti.

"Permisi."

"Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Mbak, saya mau pesan es krim vanila sama stroberi. Masing-masing 2 ya. Dibawa pulang."

"Baik, Kak. Tunggu sebentar."

Aku menunggu pesananku, mungkin sekarang Ares sudah sampai apartemen. Tidak lama kemudian, pesananku siap.

.

.

.

To Be Continue...

Bab terkait

  • ANGEL, GHOST, and ME   MAY (2)

    "Ini Kak, pesanannya. Semuanya jadi 100 ribu.""Terimakasih, Mbak." Aku memberikan 2 lembar uang 50 ribuan untuk membayar pesananku."Terimakasih kembali, Kak." Ujar pelayan cafe itu sambil tersenyum.Aku keluar dari cafe dengan membawa bungkusan berisi es krim kesukaan Ares. Aku memutuskan kembali ke apartemen, namun aku tak sengaja melihat Ares tertidur di bangku luar cafe tempatku membeli es krim tadi. Ternyata Ares masih menungguku, aku bahkan tidak percaya bahwa dia menungguku. Aku pun membangunkannya untuk mengajaknya pulang ke apartemen."Ares, bangun. Pulang yuk." Lirihku membangunkan Ares.Ares mulai terusik dari tidurnya, dia membuka mata perlahan dan menatapku."May?" Panggilnya dengan suara khas orang bangun tidur."Aku di sini, pulang yuk." Ajakku dan dia mengangguk.Aku menggandeng tangannya, karena dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   ANGEL

    Aku tidak sengaja berada di bumi, tempat tinggal manusia. Aku hidup menjadi seperti manusia yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan di bumi, bahkan hal terkecil pun. Di sini aku bisa merasakan senang, sedih, dan marah. Mungkin tanpaku sadari aku juga merasakan cinta. Aku di bumi sudah lebih 1 bulan, mungkin sekarang tepat 2 bulan, dan itu tidak boleh terjadi. Tubuhku akan semakin lemah, bahkan aku bisa menjadi manusia seutuhnya jika aku lama di bumi. Ya, aku bukan manusia. Aku adalah malaikat, mungkin banyak orang tidak percaya dengan itu. Tapi, tidak untuk gadis yang tak sengaja aku temui. Dengan mudahnya gadis itu percaya bahwa aku adalah seorang malaikat. May nama gadis itu, aku beruntung bertemu dengannya, dan menjalani hidup bersamanya. Namaku Ares, aku tidak tahu kenapa aku bisa di bumi. Tapi, sepertinya itu semua takdir untukku.2 bulan lalu..."Bumi?" Gumamku."Kenapa aku di sini? Bagaimana bisa?" Pertanyaan de

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   ANGEL (2)

    "Sore Mbak May." Seseorang menyapa May ramah."Sore Pak Jo." May membalasnya."Mukanya kenapa mbak? Kok lebam gitu?""Oh ini, biasa Pak. Orang jahat gangguin saya.""Lain kali hati-hati Mbak. Ini siapa? Pacar?""Bukan, ini teman saya. Namanya Ares.""Teman dari mana? Kok saya baru lihat, temannya Mas Tan?""Bukan temannya Kak Tan.""Saya Ares, saya dari sur-" Aku belum selesai berbicara, May sudah memotongnya."Dari Surabaya, Pak. Kalau begitu saya permisi, Pak."May menggandengku meninggalkan Pak Jo yang kebingungan. Aku terus mengikuti kemanapun May pergi. Sampai di sebuah pintu aneh, kami berhenti sebentar. Aku terkejut, sangat terkejut melihat pintu itu terbuka sendiri."MAY!" Teriakku yang membuat May terkejut."Apa? Tidak usah be

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   ANGEL (3)

    "Ares?" Panggil May."Iya?" Jawabku, aku masih sibuk mengunyah roti."Tadi, kau sedang memikirkan apa?" Tanyanya."Memikirkan diriku. Aku tidak pernah merasakan seperti ini, aku sempat terpikirkan kalau aku sudah menjadi manusia. Tapi, itu tidak terjadi. Aku masih memiliki kekuatan yang hanya dimiliki malaikat, walaupun sayapku entah kemana. Mungkin ini takdir untukku. Takdir untuk menjaga manusia lebih dekat. Aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba di bumi, seingatku aku masih menjalankan tugasku di surga, dan tiba-tiba aku di bumi. Aku juga tidak tahu jalan kembali ke surga. Aku harap ada malaikat yang menolongku nanti." Jelasku panjang lebar.Aku sudah menghabiskan suapan roti terakhir."Lalu, kenapa kau percaya aku adalah malaikat? Bahkan semua orang menganggapku orang gila.""Takdir." Jawabnya singkat."May, aku serius.""Aku juga se

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   ANGEL (4)

    Tidak lama kemudian, May datang dengan membawa dua mangkuk berisi sop ayam."Ini makanlah. Aku mau mengambil nasi dulu." Ujarnya."Aku akan menunggumu, kita makan bersama.""Baiklah kalau itu maumu."May kembali ke dapur untuk mengambil nasi dan aku menunggunya di ruang makan."Ini nasinya. Ayo makan." Ajaknya."Ayooo, aku sudah lapar." Ujarku terkekeh.Aku mulai menyuapkan sesendok sop ayam ke dalam mulutku dan rasanya luar biasa lezat. Aku sangat menyukainya."May, ini lezat sekali. Aku suka." Ucapku girang."Kalau kau suka, habiskan." May tersenyum ke arahku."Pasti."Aku menyantap sop ayam itu dengan lahap sampai habis tak tersisa. Setelah selesai makan sop ayam, aku melihat May kembali ke dapur lagi dan membawa sesuatu dari kulkas.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   GHOST

    Kecelakaan yang tak di sengaja menimpaku beberapa saat lalu, aku tidak menyangka akan mengalami kecelakaan dan harus meninggalkan adik kesayanganku sendirian. Tapi, tidak lama setelah aku pergi. Aku senang dan merasa aman, setelah seseorang datang menemani May. Aku Tan, kakak May. Aku senang ketika Ares tak sengaja bertemu May. Dia malaikat yang baik, baik sekali. Aku tidak menduga, sekarang aku berwujud seperti ini. Michael, malaikat maut itu membantuku kembali bertemu May. Ternyata, setelah aku kembali aku membuat May dan Ares sangat terkejut."Apa kau merindukanku?" Tanyaku pada May begitu May masuk kamarnya. Michael sengaja membawaku ke kamar May.May sangat terkejut begitu melihatku, dia tidak bergeming dan tidak menjawab pertanyaanku."May?" Panggilku, aku mengibas-ngibaskan tanganku di depan mukanya."Apa kau baik-baik saja?""Pasti kau merindukanku, kan?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • ANGEL, GHOST, and ME   KEBENARAN

    Tan duduk di ruang tengah, termenung sendirian. Dia memikirkan banyak hal yang belum diselesaikannya. Kecelakaan itu memang terjadi tak sengaja, namun sebelum itu Tan sedang menyelidiki sesuatu yang menurutnya penting. Penyebab hilangnya dan kematian Sin, sepupunya. Ternyata, setelah Tan menyelidiki lebih dalam, Sin tidak kecelakaan atau bunuh diri. Sin meninggal sebulan sebelum Tan dan polisi mengatakan dia kecelakaan sendiri atau lebih tepatnya bunuh diri. Polisi memang mengatakan itu, tetapi Tan merasakan ada kejanggalan dalam kematian Sin, karena Sin sempat hilang saat itu. May tidak tahu jika selama ini Tan menyelidiki semuanya."Mungkin sekarang May harus tahu semuanya," lirih Tan. "Aku sudah terlalu lama menyembunyikan semua ini dan ini kesempatanku untuk memberitahunya," sambungnya."Sekarang aku harus apa? Apakah hantu juga tidur? Aku bingung sekali."Tan bingung harus melakukan apa saat ini, tiba-tiba tercetus ide untuk mencari sesuatu yang selama ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • ANGEL, GHOST, and ME   RAHASIA SIN

    Tan's POVPagi pun tiba, seperti yang sudah aku bicarakan dengan Ares semalam, saat ini aku, May, dan juga Ares duduk di ruang tengah untuk membicarakan tentang Sin."Jadi, apa yang ingin kakak bicarakan padaku?" tanya May."Ini tentang Sin.""Sin? Ada apa dengannya?""Sin meninggal bukan karena bunuh diri, May," sahut Ares."Maksudnya? Aku tidak mengerti.""Benar, Sin meninggal bukan karena bunuh diri. Dia dibunuh, May. Sin dibunuh," jelasku."APA?" May terkejut. "Siapa yang tega membunuh Sin," ujar May dan dia menangis."Apa kau mengenal Sam?" tanya Ares sambil menenangkan May."Sam? Aku sama sekali tidak mengenalnya.""Apa Sin tidak pernah bercerita tentang orang itu?" tanyaku."Tidak, dia tidak menceritakan apapun kepadaku. Hanya t

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02

Bab terbaru

  • ANGEL, GHOST, and ME   MICHAEL (2)

    "Peter, sepertinya aku memiliki perasaan itu. Aku akan kembali."Michael keluar dari kamar Peter. Tanpa sepengetahuan Michael, Peter merasakan seseorang keluar dari kamarnya.Michael memutuskan untuk pergi dari rumah Peter, dia tidak tega melihat Peter kesakitan saat detik-detik terakhir hidupnya. Saat ini, Michael memilih untuk duduk di taman yang tidak jauh dari rumah Peter."Tuhan, maafkan aku," gumamnya."Aku tidak memenuhi perintah-Mu, aku tidak mengerti ada apa dengan diriku saat ini. Tapi, aku akan berusaha untuk memenuhi perintah-Mu." Michael terus memohon ampun kepada Tuhannya.Tidak terasa hari mulai sore dan Michael masih nyaman duduk di taman itu. Michael melihat sekeliling, dia melihat orang-orang bersenang-senang di sana. Ada yang sedang bermain bersama anak-anaknya, sepasang kekasih yang sedang bermesraan, dan anak-anak kecil yang hanya duduk sembari makan es krim. Sampai mata Michael menemukan sosok yang dilihatnya beberapa jam yang lalu. Peter, dia duduk di kursi roda

  • ANGEL, GHOST, and ME   MICHAEL

    Ares menatap sendu ke sebuah layar di depannya. Sepertinya dia sudah terlambat untuk mencegah perbuatan Mike."Ares?" panggil Michael."Sudah saatnya kita pergi," lanjutnya."Baiklah," balas Ares.Ares berjalan mengikuti Michael. Hari ini mereka akan membuat pengampunan. Ares merasa dia sudah tidak pantas menjadi seorang malaikat dengan semua yang telah dia lakukan di bumi. Semua perasaan yang menyelimuti hatinya akhir-akhir ini."Apakah aku masih patut untuk diampuni?" monolog Ares."Tentu saja, Ares. Kau malaikat yang bisa melakukan apapun, tidak seperti aku yang hanya mengurusi kematian seseorang," ujar Michael."Tapi, kau dapat membuat mereka seperti kembali hidup. Sedangkan aku, aku hanya mengetahui sifat-sifat manusia dan apa yang dikerjakan mereka.""Janganlah berpikir seperti itu, Ares. Derajatmu lebih tinggi dariku, ayahmu keturunan dewa. Kau harus ingat itu, kau pasti akan diampuni. Lagian kau juga tidak melanggar aturan yang lebih berat. Kau hanya menggunakan perasaanmu di

  • ANGEL, GHOST, and ME   SULIT DIPERCAYA

    May's POVMalam ini, aku berencana untuk pergi dengan Mike. Benar dengan Mike, kalian tentu tidak salah dengar. Mungkin kalian heran mengapa aku masih dekat dengan Mike, aku sudah mengetahui semuanya. Mengetahui apa yang dimaksud Ares sebelum pergi. Jujur saja aku sulit untuk percaya dengan itu, tapi entah kenapa aku tidak bisa jauh dengan Mike lagi. Apa mungkin aku masih mencintai Mike? Jujur aku juga tidak tahu.Sambil menunggu Mike menjemputku, aku menemui Kak Tan terlebih dahulu. Kakakku mungkin masih marah, aku tahu itu."Kak Tan?" panggilku."Hm?" jawabnya dengan memasang ekspresi datar."Aku akan pergi dengan Mike," pamitku.Setelah mengatakannya, aku tidak mendapat jawaban apapun dari Kak Tan. Kak Tan semarah itu padaku. Aku berjalan menuju pintu keluar apartemen dengan perlahan, aku memutuskan untuk menunggu Mike di lobby apartemen saja."May, jika kau masih seperti ini. Kau tidak akan melihat kakak dan Ares lagi," ujarnya tiba-tiba.Aku memilih untuk tidak mendengarkannya, a

  • ANGEL, GHOST, and ME   ORANG YANG SAMA

    Ares dan Michael sedang duduk di tepi danau, mereka sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya tadi."Aku masih sulit untuk percaya," kata Michael."Aku pun begitu, sepertinya kita harus menyelesaikan ini sebelum kembali," ujar Ares."Aku setuju, tapi lebih baik kau memberi tahu Tan tentang ini semua," saran Michael."Tentu saja." Ares menyetujuinya.Kali ini, Ares melihat ke arah May yang masih mengobrol dengan Mike. Ada perasaan aneh yang memenuhi hatinya. Ares menyadari itu, Ares sadar bahwa dia punya perasaan itu untuk May. Tapi, Ares juga khawatir dengan May yang selalu berada didekat Mike. Ares tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada May, seperti yang dialami Sin dulu."Kau tidak perlu khawatir, Ares." Michael mengusap lembut bahu Ares."Semua pasti akan baik-baik saja," tambahnya."Aku tahu," lirih Ares."Lebih baik kita menemui Tan sekarang, sebelum semuanya menjadi lebih rumit," ajak Michael dan Ares mengangguk.Ares dan Michael kembali ke apartemen May untuk bertemu Tan

  • ANGEL, GHOST, and ME   KESALAHAN

    "May, apa yang kau pikirkan? Kau tega membuka jati diri Ares yang sebenarnya," ujar Tan, dia tidak mengerti apa yang ada dipikiran May."Aku tidak tahu, bahkan aku tidak merasa mengatakan siapa jati diri Ares yang sesungguhnya," kata May.May benar, dia seperti kehilangan ingatannya. Dia tidak ingat apapun yang dia katakan pada Mike."Kau tidak ingat? Bahkan kau mengatakan bahwa kau hanya kasihan dengan Ares dan menampung dia di sini," jelas Tan."Aku mengatakan itu?" tanya May bingung."Ada apa denganmu, May? Kau tidak ingat semuanya atau kau hanya pura-pura tidak ingat apa yang kau katakan tadi?" Tan tidak mengerti apa yang salah dengan adiknya itu."Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi denganku, Kak. Aku tidak ingat apa-apa, aku hanya ingat kalau aku membukakan pintu untuk Mike, setelah itu aku tidak ingat apa-apa," jelas May, dia tampak bingung.

  • ANGEL, GHOST, and ME   PERGI

    "Apa kau merindukanku?"Kalimat itu terus berputar di kepala May. Saat ini, dia sudah bersama Ares dan Tan lagi."May, apa ada sesuatu? Kau sedari tadi diam saja, jangan membuat kakak khawatir," tanya Tan khawatir."Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan seseorang," jawab May lirih."Siapa? Apa dia orang jahat?" tanya Ares ikut khawatir."Tidak, aku bertemu Mike," jawab May."Mike? Mantan kamu?" tanya Tan memastikan."Iya, Kak. Aku tidak sengaja bertemu dengannya di jalan," jawab May."Mantan? May pernah mencintainya?" Ares bingung."Iya, May sangat mencintainya," jawab Tan."Lalu, kenapa mereka berpisah?" tanya Ares."Mike dijodohkan, dia juga tidak memperjuangkan hubungannya dengan May," jawab Tan sedikit kesal."Oh begitu, apa kau ma

  • ANGEL, GHOST, and ME   DIARY SIN (2)

    "Memangnya kau mencintai siapa, Ares?" tanya May."Sudahlah, May. Biarkan Ares menenangkan hati dan pikirannya dahulu. Jika, dia sudah siap, dia pasti akan menceritakan semuanya ke kita," sahut Tan."Iya, aku pasti akan menceritakannya dan akan mengungkapkannya," kata Ares mengiyakan."Benar juga, ya sudahlah. Sekarang, kita lanjutkan membaca diary Sin." May mengikuti kata Tan dan Ares."Sampai dimana kita tadi? Ares membuat kita melupakan semuanya," canda Tan."Ya aku minta maaf, aku sangat penasaran tadi. Kalau tidak salah, kita sudah membaca sampai memiliki perasaan yang sama, dan aku pikir mereka saling mencintai," ujar Ares."Oke, aku akan melanjutkannya," sahut May."Hari-hariku menyenangkan."- 28 Maret 2021"Sin bahagia bersama Sam," celetuk May."Mereka tidak sepenuhnya bahagia, ada

  • ANGEL, GHOST, and ME   MENCINTAI DAN DICINTAI

    Ares's POVSepertinya cinta memang datang padaku, tapi apa malaikat boleh merasakan jatuh cinta? Sepertinya tidak, malaikat tidak memiliki perasaan itu.Aku masih duduk di sini bersama May dan juga Tan, kami masih membaca buku diary Sin. Banyak hal-hal aneh terjadi setelah Sin mengenal Sam. Apa mungkin cinta membutakan segalanya?Aku tahu Sam, Sam bukan orang yang seperti Sin pikirkan. Aku memang tidak memberitahu May dan Tan tentang siapa Sam. Tapi, walaupun Sam memang orang yang mungkin kurang baik. Sam begitu karena dia takut, dia memiliki masa lalu yang buruk. Sam hanya ingin dicintai, tapi tidak untuk mencintai."Bagaimana rasanya mencintai dan dicintai seseorang?" tanyaku pada May dan Tan.Aku menatap lurus ke depan, aku tidak mengerti tentang semua itu. Aku hidup tanpa perasaan, aku tidak tahu cinta seperti apa. Bahkan, aku tidak mengerti apa-apa."Bahagia, sakit, dan tentu saja sedih," jawab Tan."Kenapa begitu?" tanyaku.

  • ANGEL, GHOST, and ME   DIARY SIN

    Setelah mengambil buku diary dan kotak-kotak yang entah isinya apa, Tan pun keluar dari kamar Sin dan menghampiri May juga Ares di ruang tengah."Bagaimana apa kau mendapat sesuatu?" tanya Ares."Buku diary dan beberapa kotak, mungkin bisa membantu," jawab Tan."Baiklah, mari kita lihat," ajak Ares."Bagaimana kalau kita mulai dari buku diary Sin? Biar aku yang membacanya," usul May dan mereka mengangguk tanda setuju.May mulai membuka buku diary berwarna biru langit itu. Di dalamnya ada gambar-gambar unik dan lucu, juga stiker bergambar kucing. Sin sangat menyukai kucing. May mulai membaca setiap halamannya."Aku sangat bahagia memiliki saudara yang menyayangiku, aku beruntung memiliki Kak Tan dan May."- 20 Februari 2021Tan dan May berusaha untuk menahan air matanya, mereka selalu ingat betapa bahagianya Sin saat bersama mereka be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status