Putra kesal dengan kelakuan Oza. Pria itu bahkan tidak malu mengakui Nada sebagai calon istri, dan anak yang dikandung Nada adalah anak si aktor sok tampan, Oza.Dia sudah membuat perjanjian dengan kepala keluarga, tapi kenapa malah melakukan hal konyol seperti itu?Putra memikirkan kelakuan dan keberanian Oza, lalu dia melirik rancangan pernikahan yang dibuatnya. Nada memiliki benihnya, tidak mungkin dia rela menyerahkan begitu saja ke Oza. Tapi- Nada juga tidak mau menikah dalam waktu dekat.Putra mengacak rambutnya dengan frustasi, Choky yang masih duduk berhadapan dengan sahabatnya, mengerutkan kening dengan khawatir."Putra, jika ada masalah-""Aku tidak punya masalah!" Bentak Putra lalu menyadari kesalahannya. "Aku minta maaf sudah membentak kamu."Choky bukan pria yang mudah tersinggung, dia menggelengkan kepala dan bicara. "Para staff di hotel sudah mengetahui masalah ini."Putra menghela napas panjang. "Ya, aku tahu."***Nanda yang mengetahui berita tentang Oza, minta izin u
"Ayah dan Ibu sekarang memang sudah bercerai, tapi Ayah sudah mengenal sifat Ibu yang tidak enak dan mudah percaya dengan orang lain," kata Nanda sambil mencoret di sebuah kertas yang disediakan Nada. "Kita bicara atau nasehati berapa kali pun, Ibu tetap percaya di dunia ini tidak ada yang namanya orang jahat, kalau orang itu jahat, biar Tuhan yang menghukumnya."Nada menghela napas panjang. Tidak membantah perkataan kakaknya, memang begitulah sifat Ibu mereka, untung saja anak-anaknya tidak tersesat dengan jalan pemikiran yang sama. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Ayah kembali menghubungi Ibu-""Ayah memang sudah menghubungi Ibu, apa kamu lupa beberapa hari lalu- aku sempat cerita?""Ya, aku ingat sekarang.""Mulai besok, aku akan antar jemput kamu. Jangan nekat pulang sendirian, aku juga akan bicara ke atasan kamu supaya tidak keluar sembarangan.""Atasan? Siapa?""Tentu saja Put-" Nanda hendak menjawab lalu teringat bahwa Putra adalah calon ayah dari keponakannya, dia h
Yami sedang bercanda dengan para pegawai hotel baru milik Ibunya. Semenjak keluar dari manajemen Aditama, semua aturan dan juga para pegawai diubah menjadi baru dan dikendalikan oleh Yami dan Ibunya, selain itu Yami juga menjadi sedikit dewasa setelah dikecewakan oleh Putra dan Ayahnya yang selingkuh.Tidak lama seorang pria datang ke hotel, menerobos petugas keamanan dan berteriak marah. "HOTEL INI MILIK ISTRIKU! AKU TIDAK TERIMA DICERAIKAN BEGITU SAJA! MANA DIA?!"Para staff fo di lobby dan Yami, terdiam melihat pemandangan itu.Ayah kandung Yami terkejut melihat putrinya ada di lobby dan lari mendekatinya dengan wajah cerah. "Putri Papa, kamu masih ingin bertemu dengan Papa kan? Beritahu Mama kalau Papa ingin bertemu dengannya.Yami sontak berlari ke belakang petugas keamanan. "Siapa yang kamu bilang Papa? Papaku sudah melarikan diri bersama wanita lain, tidak ada Papa di sini.""Yami!""Jangan mengaku sebagai Papaku! Pria gila!"Ayah kandung Yami diseret keluar dari lobby hotel se
"Lina, aku mendengar suami kamu mengeluarkan pengumuman, memiliki anak dengan wanita lain. Apakah kau tidak marah?"Hari ini Lina mengadakan pertemuan dengan keempat sahabatnya di rumah, mereka adalah artis yang sempat dekat dengan Lina semasa bekerja menjadi artis. Setelah dua hari merasa bosan, tidak melakukan aktifitas apa pun, dia dihubungi teman-temannya untuk pergi ke luar. Lina yang masih menjalani hukuman, mengundang mereka datang ke rumah."Tidak masalah, selama Oza adil," jawab Lina dengan santai sambil meminum teh, sementara kain bulu asli menutupi pahanya. Beberapa hari belakangan, tubuhnya terus-terusan menggigil meskipun ac sudah dimatikan."Yah, kita lihat saja di masa depan. Bisa tidak suami kau adil.""Benar, di zaman sekarang sulit melihat suami adil.""Kamu sudah bertemu dengan wanita yang mengandung anak suami kau? Bagaimana tampangnya cantik?"Lina tersenyum tipis. "Bukankah wajahnya sudah ada di media sosial?""Yah, siapa tahu berbeda wajahnya. Aplikasi bisa memb
Sejak kecil, Oza sudah dididik menjadi tuan muda kaya raya dan tunduk pada penguasa. Harus menghormati penguasa yang memberikan kekayaan di keluarganya, yaitu keluarga Tsoejipto.Keluarga Oza memang hanya keluarga cabang yang kehidupannya bergantung pada keluarga inti, namun semakin lama dirinya semakin muak. Hingga pada akhirnya, muncul pemikiran ingin hidup bebas.Orang tua dan saudara-saudara Oza sangat menentang hal ini, dia diharapkan menjadi pewaris karena kecerdasannya. Tapi malah beralih menjadi artis yang tidak menguntungkan sama sekali."Ibu-""Dia sudah hampir menghancurkan keluarga kita, aku menerimanya dengan tangan terbuka. Tapi lihat sekarang, apa yang sudah dia perbuat pada keluarga kita?""Ibu, bisakah jangan menyalahkan Lina sepenuhnya? Dia melakukan yang terbaik untuk aku.""Jika dia melakukan yang terbaik untuk kamu, dia pasti akan sadar diri dan menghalangi suaminya untuk tidak melakukan tindakan bodoh!""Bu-""Pulang ke rumah dan ceraikan dia, aku tidak ingin kit
"Yami! Apakah kamu sebodoh itu? Bagaimana bisa kamu memasukan barang yang dipercahkan oleh staff house keeping sebagai reimburse? Apakah kamu tidak paham arti dari reimburse?"Yami menundukkan kepala dan tidak berani menjawab."MANA JAWABAN KAMU?!"Yami menjawab dengan nada sedih. "Tapi- katanya segala sesuatu yang akan diganti perusahaan, ditaruh di bagian reimburse.""Apakah kamu bodoh Yami? Bagaimana bisa kamu menaruhnya di situ? Apakah kamu ingin membuat bangkrut hotel kita? Jika kita terus menerus menutupi kecerobohan staff hotel!"Yami sudah menyerahkan masalah orang tua Putra ke pengacara untuk dibebaskan, lalu menyewakan rumah tidak jauh dari hotel. Sekarang, yang menjadi masalah- Yami berhadapan dengan keluarga ibunya yang selalu memarahi dia. "Om, Yami-""Am! Om! Am! Om! Saya ini atasan kamu, bukan om kamu! Kamu harus bisa bersikap profesional, jangan hanya karena hotel ini atas nama kamu, jadinya bersikap sombong di hadapan saya!""Maaf.""Sekarang, bagaimana bisa kamu meng
Vivi yang mendengar alasan tidak masuk akal Nada, hampir tertawa. "Itu berarti kamu tidak peduli dengan pandangan orang-orang? Wanita yang memiliki anak tanpa suami, akan menjadi pandangan buruk masyarakat.""Saya tidak peduli, selama bisa memiliki anak.""Bagaimana jika ayah anaknya jelek? Anak itu pasti mengikuti fisik orang tua bukan? Yah, beruntung saja bisa ditolong kamu, tapi kalau gennya jelek bagaimana?"Para manajer pusat kecuali Nada, mengangguk setuju dengan pendapat Reza.Putra tidak berani menegur atasannya sendiri.Nada memiringkan kepala dengan bingung. "Uhm- jujur saja, waktu itu saya yang mendekati cowok itu."Nada masih belum menyadari keheningan itu dan melanjutkan bicara.Orang-orang di dalam ruangan menjadi tertarik dengan kisah Nada, kecuali Putra."Ceritakan, bagaimana kamu bisa bertemu pria brengsek itu?""Kamu merayunya?"Nada melirik takut Putra lalu menjawab pertanyaan Reza. "Saya- meskipun kondisinya gelap, saya tahu bentuk tubuh pria, maksudnya- tubuhnya b
Vivi memberikan jalan tengah. "Lupakan tentang masalah siapa Ayah kandung dari anak Nada. Fokus kita yang utama adalah pekerjaan kita, tidak usah pedulikan yang lain.""Tapi, ada wartawan yang berusaha mencari Bu Nada.""Benar, selain itu ada ulasan dan rating jelek dari netizen. Mereka menyuruh kita memecat bu Nada.""Media sosial perusahaan juga dikejar oleh netizen.""Apa kita harus diam saja?"Vivi tersenyum. "Lalu letak kesalahan kita di mana? Nada tidak mengandung anak Oza lalu dia juga mengumumkan anak dari wanita lain, yang berarti- istrinya juga pasti setuju dengan kehadiran Nada. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan di sini, anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi, dan kalian tidak perlu ikut campur, tapi sebagai tim- kalian harus saling melindungi. Lalu Putra-"Putra membungkuk ke arah Vivi. "Ya, Nyonya."Vivi tersenyum kecil. "Aku tidak mau hal ini terulang kembali.""Baik.""Berlaku untuk yang lain juga, jangan suka memainkan kekuasaan dengan para bawahan." Vivi menge