Share

DUA

Author: Hwali
last update Last Updated: 2022-12-05 02:30:03

Putra berdiri di samping Vivi sementara Choky berdiri di belakang Reza.

Mereka berdua sedang berdiskusi pengembangan proyek lalu tiba-tiba Reza berkomentar.

"Hari ini kamu segar sekali, apakah ada hal yang menyenangkan semalam?"

Vivi otomatis menoleh ke Putra.

Putra menghela napas ironis, di tanggal merah harus masuk kerja karena kedua atasannya sedang mengembangkan proyek baru. Otomatis sebagai sekretaris mereka berdua, dia harus hadir.

Choky ikut menatap Putra dengan heran lalu cekikikan ketika melihat rona wajah temannya yang segar.

Putra ingin memukul kepala Choky lalu mengalihkan tatapannya ke Reza dengan wajah sedih. "Tuan besar, tidak bisakah kita konsentrasi bekerja? Saya sedang semangat bekerja?"

Vivi yang tertarik segera berpindah tempat untuk duduk di pangkuan sang suami. "Cepat ceritakan, apakah ada sesuatu yang menyenangkan semalam?"

Putra menggeleng. "Tidak ada, yah memang saya hanya kencan semalam tapi tidak ada yang istimewa untuk menjadikannya pasangan."

"Kamu ONS?" tanya Choky terkejut.

Vivi dan Reza mengerutkan kening tidak mengerti. Bukannya mereka tidak paham arti ONS tapi lebih ke penasaran. Putra yang gila kerja berani ONS?

Reza mendecak. "Hati-hati penyakit, kamu harus ke dokter dulu. Jangan dekati istriku beberapa hari ini."

"Apakah itu menyenangkan?" tanya Vivi yang penasaran.

Putra mengutuk dirinya di dalam hati. Kenapa bisa terlalu jujur bicara ke mereka bertiga. "Yah, menyenangkan di malam hari tapi menyebalkan di pagi harinya."

"Apakah pasangannya berwajah jelek?" tanya Vivi.

Putra mulai mengingat wajah manis Nada dan tubuhnya yang tidak terlalu gemuk tapi juga tidak kurus, lemak berada di posisi yang tepat. Tapi begitu mengingat wajahnya yang menyebalkan, dia menjadi kesal.

Choky berkomentar. "Sepertinya memang jelek."

Vivi memberikan saran. "Jangan terlalu sering melakukannya, kanu juga harus rajin melakukan tes kesehatan. Info ke bagian accounting untuk ganti biaya check up."

"Terima kasih atas sarannya, tapi ini kali pertama sekaligus terakhir saya melakukannya."

Reza menatap tidak percaya Putra. "Jangan dekati kami sebelum kami melihat hasil tes kesehatan kamu."

Putra menghela napas panjang.

---------

Dua minggu, lima hari kemudian. Di pagi hari saat orang-orang melakukan kegiatan produktif. Para supervisor melakukan briefing, yang menarik disini adalah pertengkaran manager marketing, accounting dan tangan kanan bos. Putra.

"Pak Putra, saya hanya menjalankan tugas seperti biasanya. Tidak mungkin dong saya menghabiskan uang perusahaan begitu saja." Nada benar-benar tidak habis pikir dengan cara berpikir Putra yang menekan divisi marketing. "Pak Aditama saja menyuruh kami bekerja semaksimal mungkin, dan anda menyuruh saya menekan biaya operasional?"

"Saya hanya menekankan biaya operasional marketing bukan menekan pekerjaan kalian." Putra melipat tangan dan bersikap menantang Nada, seolah melupakan percintaan mereka di malam tahun baru.

Nada menatap kesal Putra. "Masalahnya saya hanya mengajak makan siang pihak perwakilan travel dan anda marah ke saya begitu melihat biaya makannya?"

"Oh iya, bagaimana bisa menghabiskan uang satu juta hanya untuk makan siang? Berapa orang yang makan siang dengan kamu dan tim? Kalian kalau hanya memperkenalkan kamar dan fasilitas hotel, cukup makan siang di hotel sehingga memperkenalkan menu, jangan keluar lagi! Pihak accounting juga tidak tegas menangani masalah ini!"

Nada mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. "Sudah lihat rincian biayanya untuk apa? Satu juta bukan hanya untuk makan, saya juga sudah mencantumkan keseluruhan rincian dengan accounting karena tahu bapak pasti akan mempermasalahkan hal ini."

Supervisor accounting hanya menundukkan kepala. Tidak berani ikut campur dalam pertengkaran mereka berdua. Rasanya ingin mengadu ke manager tapi pihak manager keuangan pusat sedang sibuk.

Masalahnya Nada adalah manager marketing pusat yang menaungi keseluruhan hotel milik grup Aditama, menggantikan manager sebelumnya yang ditugaskan di luar negeri oleh tim Aditama group. Dia bisa sesuka hatinya meminta rembouse untuk biaya operasional tim marketing.

Putra yang biasanya harus menyaring laporan dari berbagai departemen, sakit kepala ketika melihat pengeluaran yang dianggap tidak masuk akal.

Contohnya saja sekarang, biaya menemani perwakilan travel untuk kerja sama dengan website mereka, membutuhkan biaya satu juta rupiah hanya untuk makan siang.

"Saya tidak memakai uang untuk kehidupan pribadi, saya hanya melakukan pekerjaan saya seperti biasanya. Pak Putra, coba cek kembali penjelasan pengeluaran itu untuk apa," kata Nada.

Di balik kaca mata kerja, mata Putra menyipit curiga. "Saya sudah membaca penjelasan di sana, yang membuat saya tidak mengerti adalah bagian kamu makan siang sebanyak itu."

Nada memegang belakang tengkuk kepalanya dengan sakit. "Ha- rasanya aku ingin menampar mulut penjilat kamu itu."

"A- apa? Penjilat? Kamu menuduh saya penjilat?!"

"Memang, kamu melakukan ini untuk mencari muka dan menjilat bos!"

Putra menaikan kaca matanya ke ujung pangkal hidungnya yang mancung. "Saya akan memberikan sp ke kamu, nikmati saja pekerjaan yang sekarang."

SP?

Nada menatap geram Putra. "SP? Kamu berani kasih aku SP?"

Putra menatap dingin Nada. "Kamu sendiri juga berani menghina saya."

"Pak, ini masalahnya hotel kita itu bintang kelap kelip yang mahal banget."

Semua orang yang mendengar hampir tertawa. Nada bermaksud mengucapkan bintang lima tapi karena terlalu emosi akhirnya yang terucap hal lain.

Hebatnya, lawan bicara Nada sama sekali tidak tertawa dan menganggap serius perlawanannya. Ini juga lah yang menjadi salah satu hiburan mereka semua.

Putra mendekati Nada sementara Nada di sela ceramahnya tiba-tiba mual.

Semua orang terpana.

Nada menutup mulut dengan terkejut lalu menatap Putra yang melotot marah.

"Sekarang kamu ingin menghina saya?" tanya Putra.

Nada menggeleng panik lalu memalingkan wajahnya ke rekan-rekan kerja.

Semua rekan kerja tidak berani menatap Nada.

Putra kembali mendekati Nada yang menjauh, melihat wajah Nada yang mendadak pucat. "Kamu baik-baik saja?"

"Hai guys, kalian semua sudah selesai briefing? Aku bawa ayam panggang kesukaan kita, bagi-bagi yaa- hari ini aku sukses mendapat bonus dari sewa motor." Manajer operasional masuk dan membawa dua kantong plastik berukuran besar lalu diletakkan di atas meja.

Baunya harum dan membuat orang-orang lapar sementara Nada yang mulai panik menjadi bertambah mual dan segera berlari keluar ruangan.

Manajer operasional menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Lho, bu Nada kenapa? Apa saya mengganggu pertarungan antara pak Putra dan bu Nada?"

Putra menatap pintu yang dilewati Nada dan mulai memikirkan kejadian malam tahun baru lalu bertanya pada diri sendiri. Apakah dia hamil?

Manajer operasional berdiri di samping Putra. "Pak, jangan merasa bersalah. Wanita itu memang sangat lembut dan tidak bisa dimarahi terus-terusan. Coba sesekali jangan marah ke bu Nada."

Putra melihat jam tangan. "Saya ada jadwal ke tempat lain, apakah ada yang masih ditanyakan?"

Semua orang menggeleng cepat.

Putra pergi meninggalkan ruangan setelah memberikan salam. Begitu pintu ditutup, semua orang menghela nafas lega dan mengantri makanan.

Related chapters

  • AKU VS AYAH ANAKKU   TIGA

    Setelah mual-mual di kamar mandi, Nada terkejut melihat Putra berdiri dengan bersandar di depan pintu kamar mandi karyawan perempuan, "Masih mau lanjut marah-marahnya?" tanya Nada."Kamu masih datang bulan?""Ya?""Kamu sudah datang bulan?"Nada menjadi bingung dengan pertanyaan Putra, efek bertengkar di pagi hari, otaknya jadi sedikit melambat dalam menangkap informasi.Putra berusaha bersikap sabar. "Waktu itu- kamu-"Nada mengerjapkan mata lalu mulutnya membulat seperti bentuk o. "Hamil?"Putra mendesis. "Emang aku bakalan takut, kamu kayak uler gitu?""Selama ini saya perhatikan, kamu sama sekali tidak bersikap sopan terhadap saya.""Lalu, apa anda sendiri sudah bersikap sopan kepada saya?" tanya Nada dengan berkata sopan. "Setiap marah selalu berkata kamu, kamu lalu menunjuk dokumen seolah meluapkan emosi setelah mendapat ceramah bos. Saya tahu pak Putra hormat sekali dengan bapak dan ibu Aditama tapi bukan berarti memperlakukan partner kerja seperti ini!"Putra terkejut."Semu

    Last Updated : 2022-12-05
  • AKU VS AYAH ANAKKU   EMPAT

    Keempat istri ayahnya duduk menatap tajam Nada lalu sang ayah berdiri dengan tatapan marah seolah Nada adalah aib.Ibu kandung Nada adalah istri kedua sah secara nikah yang statusnya dibiarkan menggantung, sementara mereka berempat menikah di bawah tangan. Nada sendiri lebih memilih ikut bersama ibu dan kakaknya, setelah sang ayah memutuskan hidup bersama wanita lain dan memunggungi istri serta kedua anak sahnya.Yang membuat Nada marah adalah salah satu anak dari istri ayahnya datang berkunjung ke rumah ibu dengan alasan memberikan oleh-oleh dan melihat tes pack di atas meja kamar lalu diadukan ke ayah. Lancang sekali dia masuk ke kamar!Ayah yang murka langsung menelepon Nada yang baru pulang dari kantor dan menamparnya begitu tiba dari rumah.Kakaknya seorang laki-laki, ibu Nada juga masuk ke fase menopause jadi pasti ini milik Nada.Nada nekat melakukan hal konyol ini karena ingin memiliki anak, malas ditanyai dan tidak ingin menikah. Daripada angkat anak, mending sekalian punya

    Last Updated : 2022-12-05
  • AKU VS AYAH ANAKKU   LIMA

    Dua hari kemudian.Kalian tahu, hal apa paling ngenes dalam hidup? Duduk di depan bersama partner kerja sambil dengar ah uh ah uh di belakang mobil yang sudah ditutup dengan sekat dalam keadaan jomlo mampus.Choky bisa mengalihkan perhatian dengan menyetir, lalu Putra? Hanya bisa mencoba konsentrasi dengan melihat pemandangan dari dalam mobil. Dia tidak bisa membaca dokumen terlalu lama di dalam mobil karena pusing.Tidak lama Reza memutuskan membatalkan seluruh janji hari itu juga. Putra tidak bisa membantah karena yang mereka temui tidak terlalu penting. Ah, ada satu yang penting tapi pasti sengaja diundur terus.Ayah dari Cefrilizia yang mengejar Reza. Putra segera menghubungi satu persatu orang-orang yang akan dibatalkan janjinya, menyisakan Tommy Heard."Hallo, selamat pagi. Saya sekretaris bapak Reza Aditama, saya mau mengonfirmasikan bahwa beliau terpaksa membatalkan janji hari ini.""Tunggu sebentar."Choky melirik Putra yang akan kena imbas kelakuan seenaknya si bos. Yang me

    Last Updated : 2022-12-05
  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM

    Nada menatap marah Choky. "Pak Choky, saya bisa menuntut anda atas kasus penghinaaan! Bagaimana bisa saya tidur dengan pria kejam dan gila kerja seperti dia?"Choky menepuk mulutnya lalu menatap maaf Nada. "Maafkan saya, lidah terselip."Putra menaikkan kaca mata dan tersenyum sinis. "Tenang saja, bu Nada juga bukan tipe saya. Wanita kasar yang tidak bisa dikasih tahu dan harus dimarahi dulu supaya mengerti.""Oh bagus, jika saya bukan tipe bapak. Tipe kaku yang bahkan mungkin saja patut dipertanyakan saat melakukan seks di atas tempat tidur," ucap Nada sambil menaikan kedua bahunya.Putra tersenyum sinis mengingat malam tahun baru, Nada bersikap pasrah bahkan menjerit nikmat. "Apakah anda seyakin itu, ibu Nada terhormat?"Nada mengangguk tegas. "Ya."Reza bertanya. "Sudah selesai?""Ya!" jawab Putra dan Nada bersamaan. "Saya tidak keberatan dengan pekerjaan kalian berdua, setidaknya kalian harus bisa menjadi tim kerja yang baik. Untuk kasus sekarang saya anggap sudah selesai dan tid

    Last Updated : 2022-12-20
  • AKU VS AYAH ANAKKU   TUJUH

    Nada menepuk perut dengan kenyang. Setelah menyelesaikan makan dengan Putra, dia segera melarikan diri ke ruangan.Tidak lama rekan-rekannya datang dari kantin dan melihat Nada yang sudah menepuk perut.'Sudah makan?"Nada mengangguk. "Makan apa?""Hanya salad.""Segitu kenyang?""Ya.""Pantas saja badan bu Nada kecil terus." Sahut teman lain sambil duduk.Nada tidak tahu apakah itu hinaan atau pujian. Yang terpenting kebutuhan makan jabang bayi terpenuhi.TringNada membuka handphone dan terkejut.[Mau dibelikan buah? Kebetulan aku harus keluar bersama Choky.]Nada segera membalasnya. Tidak ada, terima kasih.Nada segera meletakan handphone dan hendak bicara.Tring.Nada membuka handphonenya lagi. [Saya belikan parsel buah yang cocok untuk wanita hamil.]Nada hampir saja melempar handphonenya, dia jijik dengan perhatian Putra.Sejak kecil Nada melihat perselingkuhan ayah jadi wajar tidak terlalu mengutamakan perjalanan cintanya. Karena beranggapan pria hanya mengumbar janji.Setela

    Last Updated : 2022-12-20
  • AKU VS AYAH ANAKKU   DELAPAN

    Putra akhirnya membawa parsel buah ini dengan beberapa pertimbangan, dia harus memberikan sendiri barang ini ke Nada dan menjadikannya sebagai alasan untuk permintaan maaf. Yah, Putra sendiri tidak tahu letak kesalahannya dimana tapi melihat Nada mau menerima semua makanan buatannya, mau tidak mau dia juga harus mengalah.Toh semua pekerjaannya selesai dengan cepat.Plak!Putra dan Choky mendengar suara tamparan keras begitu berjalan masuk ke lobby."KAMU BILANG APA?!"Nada yang juga terkejut, menyentuh pipinya yang ditampar lalu tak lama dia berhasil menguasai keadaan."KAMU TAHU TIDAK, SAYA SUDAH CAPEK-CAPEK PERJALANAN JAUH DAN KAMU MAU MENGUSIR SAYA?!"Nada menunjukkan senyum bisnis. "Maaf ibu, saya hanya menyarankan supaya ibu tidak merasa rugi. Saya juga akan mengembalikan uang sepenuhnya."Putra mengerutkan kening begitu mendengar keputusan seenaknya Nada. Aturan hotel adalah tidak mengembalikan dana dp jika masuk masa high season dan sekarang sudah masuk masa itu. Choky yang b

    Last Updated : 2022-12-20
  • AKU VS AYAH ANAKKU   SEMBILAN

    Putra tidak suka melihat ibu dari anaknya dibentak di depan umum apalagi didorong dalam keadaan hamil. "Kami tahu pelanggan adalah raja tapi kami juga ingin mendapat timbal balik dari anda, hargai salah satu karyawan kami. Seandainya saja anda tidak emosi dan menuduh ini itu, mungkin kami akan memberikan kompensasi meskipun kesalahan bukan ada di pihak kami." Putra menatap dingin keluarga tamu itu. "Jika anda ingin menyebar luaskan kritikan anda, kami akan terima dengan senang hati dan membuka cctv di depan umum."Keluarga itu terdiam dan cemberut, akhirnya mereka pilih meninggalkan hotel dan menginap di tempat lain. Mereka juga tidak berani mengancam setelah mendapat ancaman terlebih dahulu.Sedari awal, Putra sudah menjabarkan masalahnya di depan mereka. Setelah mereka pergi, dan suasana mulai terkendali yang untungnya masih belum ada tamu yang mondar mandir di lobby.Putra berdiri di hadapan Nada dan membentak. "Saya sudah bilang tadi untuk tidak memakai sepatu hak tinggi, kenapa

    Last Updated : 2022-12-21
  • AKU VS AYAH ANAKKU   SEPULUH

    Nada dan Putra saling beradu pandangan.Putra tidak bermaksud bersikap romantis, dia hanya ingin bertanggung jawab.Nada juga tidak menganggap romantis semua yang dilakukan Putra.Mereka berdua hanya dua lawan jenis canggung tentang hubungan dan ingin bertanggung jawab terhadap anak yang belum lahir, meskipun cara untuk mendapatkannya salah.Tin! Tin!Nada dan Putra sama-sama menoleh ke sumber suara yang baru berhenti di samping mereka.Sopir Taxi keluar dan bertanya. "Ibu Nada?"Nada segera pergi ke arah Taxi. "Saya, pak."Putra menarik tangan Nada. "Tidak jadi, pak. Biar dia pulang sama saya.""Eh, nggak pak. Jangan, saya sama bapak saja."Putra menatap tajam Nada. "Kamu serius pergi sama orang tidak dikenal?""Orang tidak dikenal gimana? Dia sopir taxi.""Sopir taxi tapi orang asing sama saja bohong."Sopir taxi menjadi tidak tahan lagi. "Maaf, kalau masih lama- saya kenakan charge menunggu lho." Ancamnya.Nada menarik tangan lalu masuk ke dalam taxi.Putra menatap sopir taxi. "Pak

    Last Updated : 2022-12-21

Latest chapter

  • AKU VS AYAH ANAKKU   TUJUH PULUH

    Ibu Nada merasakan kekecewaan terbesar ketika suaminya menampar wajah saat berdebat tentang anak-anak mereka. Dulu pria di hadapannya adalah tumpuan dan harapan masa depan, mimpi untuk bisa menua bersama pria yang paling dicintainya. Tapi Tuhan memberikan jalan yang cukup kejam untuk dirinya.Semua orang tidak mau tahu alasan Ibu Nada yang selalu membela mantan suami.Aku hidup dari keluarga bahagia, Ayah kandung yang mencintai ibunya dan juga mereka berpisah karena maut memisahkan. Ayah meninggal terlebih dahulu, lalu beberapa tahun kemudian menyusul Ibu. Batin ibu Nada. Aku ingin menua seperti itu, tapi faktanya Tuhan memberikan orang yang salah.Teringat dengan masa lalu Ibu Nada dan ayah kandung Nada, pertama kali saat berkunjung di rumah. Saat itu, ayah kandung Nada merupakan salah satu sahabat dari adik ibu Nada yang terpaut tiga tahun. Datang bermain bersama kelompoknya lalu lama kelamaan pria itu mendekati ibu Nada dan mereka mulai menjalin hubungan.Ibu Nada yang polos dan ti

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH SEMBILAN

    Nada menjadi kesal, karena video yang disebar oleh Putra! orang-orang jadi mengenalnya, kalau tetangga sih tidak masalah karena Putra sudah menyiapkan alibi yang bagus, tapi herannya saat salah satu anak tetangga membantu Nada dengan menuliskan komentar bahwa Putra adalah suaminya, komen itu malah ditolak.Nada dan Nanda yang mendengar itu dari anak tetangga menjadi bingung.Bukankah Putra menyebar luaskan hubungan mereka? Tapi kenapa malah menghapus penjelasan orang lain? Bukankah hal itu sangat menguntungkan mereka berdua?Nada mendecak kesal. "Pasti dia ingin mempermainkan aku.""Dia hanya ingin melindungi kamu. Jangan berpikiran buruk, siapa tahu dia punya ide yang lebih baik untuk melindungi kamu."Nada menolak nasehat kakaknya. "Kakak dengar sendiri perkataannya tadi kan? Setiap komen dan menuliskan nama Nada, malah error, tidak hanya itu- tiba-tiba saja akunnya di non-aktifkan."Nanda tidak bisa menepis perkataan adiknya. "Apakah benar Putra yang melakukannya? Bagaimana jika or

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH DELAPAN

    Semua orang tidak tahu, Putra tidak memiliki pengalaman kencan sama sekali, dia juga tidak tertarik menjalin hubungan dengan para wanita yang nekat mendekatinya, kecuali Nada.Ada alasan tersendiri kenapa Nada bisa menarik perhatiannya."Kamu harus makan banyak." Putra menambahkan daging ikan lagi ke Nada.Nada bingung dengan kebaikan Putra, namun dia tidak berani mengutarakannya.Pemandangan di kantin pun menjadi luar biasa, para staff yang ikutan makan, tidak bisa tidak melihat kedua musuh yang sedang makan, tapi mereka tidak berani mengganggu.Salah satu staff wanita yang duduk di dekat manajer operasional dan general manajer, bertanya ke temannya. "Apakah tidak ada yang bisa menyelamatkan bu Nada? Kasihan lho anaknya, bisa-bisa bu Nada melahirkan terus anaknya mirip dengan pak Putra."Teman staff yang duduk di sampingnya, mengetuk meja dan menggeleng jijik. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampai punya anak dengan Pak Putra. Memang ganteng sih, tapi kalau masalah mental- tidak akan

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH TUJUH

    Putra mengerutkan kening dengan curiga, menatap bubur kacang hijau dan teh jahe di meja kerjanya. "Apa ini?"General manajer tersenyum. "Sarapan yang baik untuk pekerja keras seperti Pak Putra.""Hah?""Yah, tidak ada salahnya bukan makan makanan seperti ini," rayu general manajer.Putra menunjuk mangkok dan gelas di mejanya. "Dan untuk apa saya makan makanan seperti ini di pagi hari? Mau mempermainkan saya?""Haduh, Pak Putra ini gimana sih." General manajer melambaikan tangan sambil tertawa bersama salah satu staff fb. "Lihat, atasan kita agak sensitif sekarang."Putra menaikkan salah satu alis, menatap dua pria yang sedang tertawa tanpa tahu malu.General manajer terdiam begitu melihat Putra menatap tajam dirinya lalu menggoyangkan tangan ke arah staff fb.Staff fb mendadak diam."Jadi, dalam rangka apa kalian memberikan ini kepada saya?"General manajer menunjuk mangkok. "Itu dari saya. Lalu yang teh jahe itu dari manajer keuangan pusat, beliau bilang sangat bagus untuk Ibu hamil.

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH ENAM

    Putra bertemu dengan Nanda di malam hari, kafe yang sama saat Putra mengatakan yang sesungguhnya bahwa dirinya adalah ayah kandung dari anak yang dikandung Nada."Apa yang terjadi?" Tanya Putra setelah duduk berhadapan dengan Nanda."Oza datang ke tempat kerjaku." Nanda langsung bicara ke intinya. "Dia mengancam.""Apa yang pria itu katakan?""Dia bilang, sudah tahu mengenai hutang milikku.""Hutang? Apakah kamu berhutang?""Ya, ada hutang tapi sudah lunas. Hanya saja tidak ada yang tahu kalau aku sudah melunasinya. Semua berkat kamu.""Ah. Masalah kartu debit, tabungan dan kredit yang dihabiskan adik tiri? Bukankah sudah lunas? Bank Fumoshi juga sudah mengeluarkan bukti pelunasan." Putra mengangguk paham."Kira-kira Oza tahu dari mana? Apakah dia mengeluarkan asumsi sendiri?" Tanya Nanda yang tidak paham. "Ayah tidak mungkin tahu hal ini, tapi para selingkuhan dan Ahmad? Mereka tahu, tapi- tidak mungkin bicara ke Oza mengenai hal itu kan?"Putra bisa menduga ulah saudara dan ibu tiri

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH LIMA

    Masih segar di dalam ingatan Putra, apa yang dilakukan kedua orang tuanya semasa kecil, mereka berdua tidak akan segan memukul bahkan tidak memberikan makan, orang tua Putra tidak akan berani menyiksanya lagi ketika pemilik wisma datang dan menyelamatkannya. Karena Putra lahir tanpa diharapkan, berkali-kali Ibunya melakukan aborsi sampai hampir mati, berkali-kali pula dirinya selamat."Oh." Hanya itu kata yang bisa dia ucapkan."Kamu, tidak menuntut mereka berdua? Aku yakin mereka akan balas dendam atau melakukan sesuatu, terutama jika Yami yang bergerak menjadi penjamin." Vivi khawatir Yami akan bertindak lebih tidak masuk akal.Choky mengangguk. "Lebih baik menuntut mereka berdua kembali ke dalam penjara."Putra menjadi gelisah. "Jika saya melakukan hal itu lebih keras, bukankah saya akan menjadi anak tidak tahu balas budi?"Vivi baru menyadari sekarang bahwa dirinya sejak kecil tidak memiliki orang tua, Choky juga sama lalu Reza tidak pernah dekat dengan orang tuanya yang memiliki

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH EMPAT

    "Foto?" tanya Nanda dengan nada tidak percaya. "Bagaimana bisa kamu mendapatkan foto adikku?""Proposal.""Propo-" Nanda akhirnya teringat tipu muslihat yang dilakukan ayah kandungnya. "Brengsek! Kenapa kamu tidak bertanya dulu ke Nada dan langsung main setuju saja? Kami sudah lama berpisah dengan pria mesum itu.""Dia suka menjual kalimat bernada agama, bagaimana bisa saya tidak percaya?"Nanda teringat dengan kelakuan agamis ayah kandungnya. "Lalu untuk apa kamu datang ke sini jika hanya memaksakan diri? Mengumumkan bahwa kamu akan menikah dengannya? Kamu bahkan mengakui anak dari pria lain sebagai anak kamu. Ah, ngomong-ngomong berhentilah memanggil aku Kakak ipar, aku tidak suka.""Kenapa Kakak tidak suka? Padahal saya suka panggilan itu."Nanda merinding begitu mendengar perkataan Oza."Saya datang ke sini tidak secara cuma-cuma, saya ingin menawarkan sesuatu untuk Kakak ipar- jika Nada bersedia menjadi istri saya.""Dengar, kamu tidak perlu menawarkan apa pun. Aku tidak-""Saya

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH TIGA

    "Yang jadi masalah adalah acara yang akan kita mulai dalam waktu dekat, kita tidak bisa membatalkannya begitu saja." Vivi bersandar di kursi empuknya. "Semuanya sudah disiapkan, lalu hotel kita sekarang disorot dan ditekan oleh publik untuk memecat Nada. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Tetap terus atau membatalkan acara?"Reza bertanya ke Nada. "Apakah nantinya kamar akan full booked?"Nada mengangguk dan menjawab cepat. "Memang belum masuk high season, tapi kami sudah menerima down payment untuk sewa kamar selama beberapa hari. Kamar kita full booked."Vivi mengangkat kedua alis ke Reza.Reza tersenyum. "Selama kamar penuh, tidak perlu memikirkan hal lain.""Lalu bagaimana dengan acaranya? Kita sudah persiapkan jauh hari, termasuk menu.""Kita buat acara yang sedikit berbeda tapi tidak terlalu menyimpang dengan semua persiapan kita," jawab Reza. "Sekarang hotel sedang ditekan secara publik, tidak akan ada yang percaya kalau kita klarifikasi bahwa kita yang membuat konsep itu te

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH DUA

    Vivi memberikan jalan tengah. "Lupakan tentang masalah siapa Ayah kandung dari anak Nada. Fokus kita yang utama adalah pekerjaan kita, tidak usah pedulikan yang lain.""Tapi, ada wartawan yang berusaha mencari Bu Nada.""Benar, selain itu ada ulasan dan rating jelek dari netizen. Mereka menyuruh kita memecat bu Nada.""Media sosial perusahaan juga dikejar oleh netizen.""Apa kita harus diam saja?"Vivi tersenyum. "Lalu letak kesalahan kita di mana? Nada tidak mengandung anak Oza lalu dia juga mengumumkan anak dari wanita lain, yang berarti- istrinya juga pasti setuju dengan kehadiran Nada. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan di sini, anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi, dan kalian tidak perlu ikut campur, tapi sebagai tim- kalian harus saling melindungi. Lalu Putra-"Putra membungkuk ke arah Vivi. "Ya, Nyonya."Vivi tersenyum kecil. "Aku tidak mau hal ini terulang kembali.""Baik.""Berlaku untuk yang lain juga, jangan suka memainkan kekuasaan dengan para bawahan." Vivi menge

DMCA.com Protection Status