Share

Bab 24

Penulis: Siti_Rohmah21
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 24

POV Dimas

Aku sudah putuskan, untuk bicarakan ini pada Pak Ardi Dinata, rasanya ada yang mengganjal di hati jika tidak diungkapkan sendiri. Khawatir, Pak Ardi mengetahui dari orang lain. 

Aku pun sangat mencemaskan Ana, jika ia tidak diberi tahu masalah kehamilan Lita yang ternyata bukan hamil anaknya Zaki. Ini suatu kemenangan untuk Ana. Jika ia tahu terlebih dahulu tentang anak yang dikandung oleh Lita.

"Permisi, Pak."

"Silahkan duduk, Dimas!" suruhnya. Lalu aku pun duduk tepat di hadapan laki-laki yang sangat berpengaruh di dalam hidup keluargaku.

"Maaf sebelumnya, saya ingin menyampaikan sesuatu pada Pak Ardi," cetusku. Kami pun mulai serius membicarakan ini, Pak Ardi pun mulai menyanggah dagunya dengan tangan.

"Sepertinya serius," timpal Pak Ardi.

Aku tak banyak bicara, kurogoh saku celana dan memberikan ponsel yang sudah siap memutar video.

Kulihat ia menyaksikan video itu dengan serius. Matanya membula

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 25

    Bab 25Tepuk tangan saling bersahutan saat pemandu acara memulai acara.Aku duduk tersigap di samping mama dan papa. Kemudian, Sinta mengulurkan tangannya, ia dingin sekali."Kamu tegang?" tanyaku."Iya, Kak. Memang Kakak nggak tegang?" tanya Sinta membuat kedua alisku menyatu."Tegang kenapa sih? Memang ini acara apa?" tanyaku keheranan. Tidak lama kemudian, pemandu acara melanjutkan acara ini."Kita akan menyambut kedua pasangan yang akan bertunangan hari ini. Mari kita sambut keduanya, Sinta dan Ana. Beserta dengan pasangannya, Gilang dan Dimas!" teriaknya membuatku terkejut. Bagaimana papa bisa melakukan hal ini? Aku masih berstatuskan istri orang. Kenapa ia melakukan ini?Sinta menarik pergelangan tanganku agar maju ke depan. Aku berdiri, masih bingung dengan keinginan papa yang satu ini.Kemudian, papa menghampiriku dan meraih telapak tangan ini untuk digiringnya ke depan. Di hadapan semua orang papa menyandin

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 26

    Bab 26Ngapain mereka datang ke sini? Tahu dari mana tentang hal ini? Bukankah papa hanya undang rekan dekat saja? Pertanyaan seketika muncul di kepala. Aneh memang, Yuni, mertuaku, dan Lita datang tiba-tiba."Keluarkan mereka!" tekan papa dengan penuh amarah. Emosinya meledak-ledak karena rekan kantor yang datang orang penting semuanya."Kalian malu? Apa sudah tidak tahu malu? Ana itu masih istrinya Zaki, tapi malah bertunangan dengan laki-laki pilihan papanya!" teriak Bu Ayu, mertuaku.Aku dan Sinta sontak beradu pandangan, berharap ini tidak akan menjadi masalah besar dalam karier papa. Namun, sepertinya celetukan Bu Ayu tengah membuat rekan-rekan kerja papa yang hadir kini kebingungan.Gilang dan Dimas pun turun untuk mencairkan suasana. Mereka berdua memboyong ketiga wanita itu, Lita, Yuni, dan Bu Ayu. Aku tak mengerti maksud kedatangan mereka bertiga ke sini apa?"Ini gimana sih, Pak? Bukankah wanita yang telah bersuami tid

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 27

    Bab 27"Kamu serius, Sin?" tanyaku tepat di telinga Sinta. Rasanya aku tak percaya papa akan berbuat nekad seperti ini. Ia orang pintar, pasti tidak akan melakukan kekerasan dalam hal apa pun. Namun, ini cerita yang berbeda. Rasa malu yang Lita dan mertuaku perbuat tadi tengah membuat siapapun itu jadi binal.Aku terperanjat, dan terpaksa turun ke lantai bawah. Tubuh papa yang sudah mulai tua itu kupeluk erat-erat."Kamu kenapa, Ana?" tanyanya."Pah, aku nggak mau melihat Papa melakukan hal yang di luar batas, ini tindakan kriminal, tolong jangan lakukan itu!" tegasku padanya. Kemudian, ia melepaskan dekapan anaknya yang sedang ketakutan ini."Siapa yang ingin berbuat kriminal?" tanya papa keheranan, kedua alisnya sudah merapat bagaimana ulat bulu. Aku memandangnya, kemudian berpindah ke arah Sinta."Kata Sinta, Papa menyewa preman hanya untuk balas dendam pada Lita dan keluarga Mas Zaki?" tanyaku memastikan bahwa dugaan Sinta itu tidak bena

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 28

    Bab 28POV Pak ArdiAku sudah menduga, Ana pasti tidak menyukai cara kekerasan. Ia pasti mengira aku memerintahkan preman untuk memukuli Lita, Yuni, dan Bu Ayu. Tidak mungkin aku lakukan itu, aku hanya ingin memberikan mereka pelajaran, agar tidak bisa main-main lagi padaku, apalagi sampai mempermalukan di depan umum.Ana memang harus dibimbing, agar ia bertindak lebih tegas terhadap orang lain. Jangan mau diinjak-injak harga diri, apalagi yang menginjak-injak adalah Lita, wanita licik yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya.Aku harus menuntun Ana untuk tetap bermain cantik, tidak gegabah, dan yang terpenting tepat pada sasaran."Memang benar, mereka adalah orang suruhan papa, tapi Papa juga tidak akan bertindak kriminal," sahutku saat Ana menanyakan sesuatu yang ia lihat barusan.Perbuatan Lita dan mertuanya tak bisa dibiarkan begitu saja. Mereka harus menerima balasan setimpal. Malu harus dibalas dengan malu."

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 29

    Bab 29Aku datang pada saat yang tepat, saat Lita hendak membongkar semuanya di hadapan Ayumi. Aku tahu ia pasti akan melakukan ini. Makanya papa perintahku untuk ikut bersamanya ke rumah Ayumi."Mau bicara apa? Lita!" cetusku saat baru datang. Mertuaku tercengang saat melihat kedatanganku."Silahkan bicara saja!" sungut papa sembari mempersilahkan ia bicara. Namun, Lita seperti tidak terima dengan ini semua. Ia sontak marah dan bergegas pergi. Rupanya, ia mengerti maksud kedatangan kami."Kalian itu, ternyata! Argghh ...." Lita terlihat kesal hingga menghentakkan kakinya saat ia berjalan. Mungkin saat ini ia tak mengingat bahwa dirinya sedang hamil.Mereka pun pergi tanpa membuka apapun itu. Bagaimana mau bongkar, orang yang ingin diberi penjelasan sudah tahu kejadian sebenarnya dan memaafkan ini dengan syarat."Terima kasih, Pak Sutomo Burhan, uang ganti rugi kemarin sudah dikirim oleh Gilang, kan?" tanya papa."Sudah, Pak. Ay

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 30

    Bab 30Aku berbalik badan. Kemudian, dengan memberanikan diri melihat arah suara yang datang."Gilang!" teriakku. Ternyata Gilang yang datang di tengah-tengah kebingungan yang kurasakan. Namun, ada yang aneh, tangannya ada di belakang, seperti menyembunyikan sesuatu."Selamat ulang tahun, Ana! Surprise!" teriak Gilang membuatku terenyuh. Astaga, ini tanggal berapa? Kenapa aku bisa lupa dengan tanggal kelahiranku sendiri?Kemudian Gilang mengeluarkan karangan bunga mawar sebagai ucapan selamat. Seketika rasa cemas tadi berangsur menjadi bahagia."Terima kasih banyak, Gilang. Kamu kok tahu aku ada di sini?" tanyaku sambil mencium harumnya karangan bunga yang ia berikan."Happy birthday to you ... happy birthday to you ... happy birthday ... happy birthday ... happy birthday to Ana ...." Sebuah lagu yang terngiang dari arah belakangku. Aku berbalik badan kembali. Ternyata suara Sinta, Dimas, Papa, dan Mama yang memberikanku surprise kedua

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 31

    Bab 31POV Zaki"Mas Zaki! Ke sini kok nggak ngomong-ngomong?" celetuknya sembari menghampiriku. Tangannya sudah mulai merangkul lengan ini, rayuan pun mulai ia lontarkan."Angga, laki-laki ini ngapain di sini?" tanyaku menyelidik. Ya, aku mengenal sosok laki-laki yang berada di sebelah Lita tadi, tapi aku tidak tahu kenapa ia berani merangkulnya dengan begitu mesra.Lita terdiam, begitu pula dengan Angga. Namun, tiba-tiba Pak Farid datang menghampirinya."Angga, sudah lama kamu menunggu saya?" tanya Pak Farid."Tuh kan, Angga itu sedang ada janji dengan Papa. Kamu nggak usah curiga macam-macam dong, Sayang!" rayu Lita. Aku pun terdiam, lalu menghampiri papa mertua."Pah, apa kabarnya?" tanyaku pada mertua yang berada di dekat Angga."Baik, Zaki. Saya dan Angga permisi, kamu lanjutkan saja ngobrolnya dengan Lita," tuturnya. Mungkin aku salah paham terhadap Lita. Buktinya papanya tetap meminta aku yang menemani putrinya.Ak

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 32

    Bab 32POV ZakiAku buka hingga full, ternyata tes kesuburan Ana Mellisa pada 7 bulan lalu. Aku baca hingga habis, ada keterangan bahwa semua hasil tes menunjukkan Ana Melissa normal dan tidak ada kendala dengan hormonnya.Hasil tes ini persis sama dengan tanggalnya saat aku dan Ana tes dulu. Namun, ada perbedaannya, dulu hasil tes Ana menunjukkan bahwa ia mandul dan harus melakukan serangkaian tes lagi, tapi dia menolaknya pada saat itu."Ini tes kesuburan Ana, kenapa beda dengan yang dulu?" tanyaku pada mama, Lita, dan Yuni. Mereka semua terdiam, matanya membulat secara serempak.Tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan yang telah aku lontarkan."Bisa saja Ana mengubah itu semua, ia berkuasa untuk mendapatkan hasil apapun yang ia mau," sanggah Lita. Namun, hasil tes kesuburan ini asli, tidak mungkin dapat dipalsukan, stempel rumah sakitnya pun asli."Ini asli, atau mungkin saat itu ada yang menukarnya?" tanyaku pad

Bab terbaru

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 39 Ending

    Bab 39POV AnaKetika kami sedang berbincang-bincang, dan menyantap hidangan yang telah tersaji di hadapanku. Tiba-tiba Lita menghubungiku, ada apa ya kira-kira? Aku angkat teleponnya, sepertinya mereka sedang bertengkar. Buktinya Mas Zaki tak mau disebutkan sedang bersama dengannya."Halo, Lita, ada apa?" tanyaku tanpa basa-basi. Pasti ini hal penting, bukan hal main-main."Ana, aku sulit menghubungi Mas Zaki. Ya Tuhan, anakku meninggal dunia barusan dokter mengabarkan, ia melemah tadi, lalu tidak kuat," tuturnya membuatku terkejut. Astaga, rupanya bayi prematur yang dilahirkan Lita sudah tak bernapas. Bibirku pun kaku, sulit untuk berkata apapun.Setelah Lita bercerita, aku pun sontak mematikan teleponnya. Mataku sedikit berair, merasa bersalah atas kejadian yang menimpanya ini."Ana, ada apa?" Mas Zaki terus menerus menanyakan apa yang Lita katakan."Mas, bayi itu meninggal," ujarku padanya.Aku menghela napas, begitu pun de

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 38

    Bab 38POV Zaki"Maaf, Anda siapa ya? Ada keperluan apa ke sini?" tanyaku penasaran. Sebab, wajahnya tak pernah kulihat sebelumnya."Mas, ini laki-laki yang sudah beristri itu," jawab Yuni tertunduk. Dadaku bergetar hebat, tanganku tiba-tiba mengepal. Namun, saat melihat wajah Yuni, tak tega rasanya melakukan kekerasan di hadapannya."Jadi, kamu yang mempermainkan adikku?" selidikku."Ya, aku orang yang dirayu adikmu," sahutnya membuat darah ini semakin mendidih. Namun, lagi-lagi wajah Yuni yang memelas di hadapanku membuat tangan ini hanya mengepal tak kuat melampiaskan."Mau apa lagi kamu ke sini?""Aku ingin Yuni segera menggugurkan kandungannya, sebelum istriku dan keluarga besar mengetahuinya," terangnya.Plak ....Tak tahan lagi aku menahan emosi yang sudah meledak, tangan ini melayang ke pipi laki-laki songong itu. Bibirnya pun berdarah kala aku memukulnya dengan sekuat tenaga."Mas, tolon

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 37

    Bab 37POV ZakiPonselku berdering kembali, kini kurogoh dengan cepat agar tidak keburu mati lagi. Kulihat ke arah layar ponsel, ternyata Ana yang menghubungi."Halo, Ana, ada apa?" tanyaku masih dalam keadaan gemetar. Sebab, belum berhasil lihat wajah di balik kain putih itu."Mas, Yuni bersamaku, ia sudah kuantar pulang," celetuknya membuatku bernapas lega. Berati wanita yang berada di balik kain putih itu bukanlah Yuni. Ia sudah dibawa pulang oleh Ana."Ana, kamu membawanya pulang ke rumahku, kan? Aku mohon, tolong jangan tinggalkan Yuni sendirian, please!" pintaku. Dengan amat sangat, aku mengharapkan Ana menemani Yuni di rumah."Maaf, Mas. Aku tidak bisa, sebentar lagi ada meeting dengan klien, tapi aku sudah suruh bodyguard Papa untuk berjaga di depan rumahmu sampai kamu dan Mama tiba di rumah," tolaknya. Aku tidak bisa berharap lebih padanya. Ana sudah mau menolong Yuni saja aku seharusnya berterima kasih."Maaf ya, Ana. Aku me

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 36

    Bab 36POV ZakiBerita tentang Yuni kini tersebar di mana-mana. Akun sosial medianya pun ia tutup karena sudah meresahkan keluarga. Mama tak bisa bicara apa-apa, karena sejak berita itu muncul, Yuni pergi meninggalkan rumah."Mah, sebenarnya aku sudah tahu mengenai berita Yuni ini," ungkapku akhirnya membuka rahasia ini."Maksud kamu bagaimana?" tanya mama masih belum paham. Rupanya ia masih berharap bahwa berita ini adalah tidak benar."Mah, berita ini benar, dan saat ini Yuni sedang bersembunyi," sahutku lagi.Mama terdiam, matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar penuturanku tentang Yuni. Lita yang baru pulih dari sakitnya pun menghela napas."Lalu bagaimana keadaannya?" tanya mama penasaran."Yuni hamil, Mah. Suami yang disebut-sebut menghamilinya itu memang pengusaha, tapi seenaknya ia meninggalkan Yuni, ini dikarenakan ia tak punya bukti apapun," sambungku membuat lutut mama tiba-tiba lemas. Ia mencari kursi untuk bersan

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 35

    Bab 35Aku berusaha tenang, terus berjalan ke arah Lita. Hati ini berusaha melawan rasa sakit hati atas pengkhianatannya padaku."Ana, maafkan atas segala kesalahanku," ucapnya membuatku dan Sinta saling beradu pandangan. Seorang Lita yang tak pernah mengucapkan kata-kata maaf, kini kata-kata itu terdengar merdu di telingaku?"Aku tidak salah dengar? Lita, ini kamu?" Aku benar-benar tidak menyangka bahwa ia telah dibukakan pintu hatinya."Tidak, Ana. Aku sungguh menyesal telah mengkhianatimu, dengan merebut Mas Zaki dari sisimu," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.Rasa bahagia pun sontak mengiringi pertemuanku dengan Lita. Tubuhnya yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, membuatku yang harus mendekatinya lebih dekat lagi.Aku memeluknya erat, dan menangis sesegukan. Menyesal pasti ada, telah balas membalas rasa sakit hati yang telah ia torehkan. Begitu pula dengan Mas Zaki, aku yang memiliki dendam berapi-api kepadanya, kini menyesali ke

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 34

    Bab 34"Angga, ternyata elo pengkhianat, kenapa lakukan ini pada gue?" teriak Mas Zaki tak menghiraukan tempat. Seharusnya ia bisa jaga emosi di rumah sakit."Jangan ribut di rumah sakit!" sentak Pak Farid saat melihat pertikaian Mas Zaki dengan laki-laki yang ternyata bernama Angga itu. Mereka pun menghentikan perkelahiannya.Aku menyaksikan kedua orang yang ternyata berteman. Lita memilih Angga agar ia bisa memiliki anak dan mengaku anak itu adalah benih cinta Mas Zaki. Kutepis pikiran buruk tentang Lita untuk sementara, karena ia sedang berjuang antara hidup dan mati.Seorang suster pun keluar dari ruangan observasi. Ia memberikan kabar terbaru kondisi Lita."Pak, Bu, alhamdulilah pasien Lita sudah melewati masa kritisnya, silahkan untuk keluarga, segera urus ruang rawat inapnya," ungkap suster seketika membuat kami yang berada di depan ruang observasi menghela napas panjang.Syukurlah kalau begitu, aku sudah tenang atas kabar yang telah

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 33

    Bab 33POV AnaBahagia itu saat ulang tahun dirayakan bersama keluarga, kebahagiaan yang tak pernah aku lalui selama ini. Bertahun-tahun hidup sebagai anak dari Ardi Dinata, ini adalah kali pertamanya aku diberikan kejutan manis olehnya. Rupanya salah memilih pasangan hidup yang kualami, telah membuat papa mengesampingkan egonya. Kini, sosok seorang ayah benar-benar ada dalam dirinya.Aku yakin setelah kejadian ini, Mas Zaki takkan pernah berharap untuk kembali padaku. Namun, ia juga harus mengetahui bahwa sebenarnya ia yang tidak bisa memiliki keturunan.Tidak pernah menepis, mertuaku, Bu Ayu, hanya menilai sosok menantu dari harta saja. Seandainya ia dulu tidak pernah menganggap rendah seorang anak jalanan, mungkin kepura-puraanku juga takkan terjadi. Namun, itu semua juga tidak akan terjadi bila papa menyetujui hubunganku dan Mas Zaki. Jadi, inilah yang dinamakan garisan takdir yang tak bisa dipungkiri."Tolong kirim berkas ini ke alamat y

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 32

    Bab 32POV ZakiAku buka hingga full, ternyata tes kesuburan Ana Mellisa pada 7 bulan lalu. Aku baca hingga habis, ada keterangan bahwa semua hasil tes menunjukkan Ana Melissa normal dan tidak ada kendala dengan hormonnya.Hasil tes ini persis sama dengan tanggalnya saat aku dan Ana tes dulu. Namun, ada perbedaannya, dulu hasil tes Ana menunjukkan bahwa ia mandul dan harus melakukan serangkaian tes lagi, tapi dia menolaknya pada saat itu."Ini tes kesuburan Ana, kenapa beda dengan yang dulu?" tanyaku pada mama, Lita, dan Yuni. Mereka semua terdiam, matanya membulat secara serempak.Tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan yang telah aku lontarkan."Bisa saja Ana mengubah itu semua, ia berkuasa untuk mendapatkan hasil apapun yang ia mau," sanggah Lita. Namun, hasil tes kesuburan ini asli, tidak mungkin dapat dipalsukan, stempel rumah sakitnya pun asli."Ini asli, atau mungkin saat itu ada yang menukarnya?" tanyaku pad

  • AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!   Bab 31

    Bab 31POV Zaki"Mas Zaki! Ke sini kok nggak ngomong-ngomong?" celetuknya sembari menghampiriku. Tangannya sudah mulai merangkul lengan ini, rayuan pun mulai ia lontarkan."Angga, laki-laki ini ngapain di sini?" tanyaku menyelidik. Ya, aku mengenal sosok laki-laki yang berada di sebelah Lita tadi, tapi aku tidak tahu kenapa ia berani merangkulnya dengan begitu mesra.Lita terdiam, begitu pula dengan Angga. Namun, tiba-tiba Pak Farid datang menghampirinya."Angga, sudah lama kamu menunggu saya?" tanya Pak Farid."Tuh kan, Angga itu sedang ada janji dengan Papa. Kamu nggak usah curiga macam-macam dong, Sayang!" rayu Lita. Aku pun terdiam, lalu menghampiri papa mertua."Pah, apa kabarnya?" tanyaku pada mertua yang berada di dekat Angga."Baik, Zaki. Saya dan Angga permisi, kamu lanjutkan saja ngobrolnya dengan Lita," tuturnya. Mungkin aku salah paham terhadap Lita. Buktinya papanya tetap meminta aku yang menemani putrinya.Ak

DMCA.com Protection Status