Share

Enam Puluh Sembilan

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-21 18:21:11

"Pa? Papa di sini? Kebetulan sekali kalau begitu. Wisnu mau ...." Wisnu menghentikan ucapannya karena Pak Baskoro tiba-tiba mengibaskan tangannya saat melihat kedatangannya lalu menghardiknya dengan nada keras.

"Wisnu! Dicekoki apa kamu sama perempuan itu sampai mau-maunya kamu hendak menikahinya?" Pak Baskoro menatapnya dengan mata melotot lebar.

"Maksud Papa?"

"Tinggalkan Ana sekarang juga! Papa nggak sudi punya calon menantu seperti dia!"

Wisnu mengernyitkan keningnya mendengar bentakan sang papa. Ada gerangan apa sehingga papanya yang selama ini welcome terhadap hubungannya dengan Ana, sekarang tiba-tiba marah dan tidak merestui hubungan mereka seperti ini?

Apa jangan-jangan si licik Arya sudah berkata yang tidak-tidak, memfitnah dirinya dan calon istrinya itu?

"Tapi kenapa, Pa? Apa salah Ana?" tanya Wisnu tidak mengerti sambil menatap heran pada Pak Baskoro, lalu beralih pada sosok Arya yang pura-pura menundukkan wajahnya dengan raut mu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh

    "Kamu bahkan sudah bisa berjalan kembali dengan normal, tapi pura-pura belum bisa. Apa maksud kamu sebenarnya, Arya? Apa? Bukannya jujur, sekarang kamu malah mengarang cerita soal Ana dan mempengaruhi papa supaya membatalkan rencana perkawinan kami. Kamu yang nggak punya hati, Ya! Apa sih maksud kamu sebenarnya!" sergah Wisnu dengan nada tidak terima pada Arya, bukan hanya atas tuduhan laki-laki itu pada Ana tapi juga atas kedok kebohongan laki-laki itu pada kebutaan dan kelumpuhannya.Pak Baskoro yang mendengar penjelasan Wisnu tersebut menjadi kaget dan tak menyangka."Apa kata kamu tadi, Nu? Arya sudah nggak buta lagi dan bisa berjalan? Yang benar saja?"Wisnu mengangguk, tetapi di lain pihak, Arya justru terlihat meradang."Bohong, Pak! Dokter Wisnu sudah berbohong besar! Kapan saya bisa melihat dan bisa berjalan lagi? Dokter, tolong jangan mengarang cerita seperti ini! Apa-apaan ini, hanya gara-gara dokter menginginkan mantan istri saya, dokter

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Satu

    "Bu Hasnah, maafkan saya. Tapi rasanya sudah cukup saya membalas kebaikan anak ibu pada saya. Saya akan berikan uang untuk modal usaha Arya. Tapi setelah itu tolong ibu dan anak ibu pergi dari rumah ini," ucap Pak Baskoro dengan nada tegas.Mendengar perkataan lelaki di depannya itu, Bu Hasnah makin dalam tangisnya."Pak Baskoro, maafkan anak saya,.Pak. Tolong maafkan Arya. Mungkin dia bukan sengaja hendak berbohong, tapi hanya belum sempat saja bercerita tentang kesembuhannya, soalnya dengan saya, Arya juga tidak mengakui kalau dirinya sudah sembuh. Jadi, tolonglah, Pak. Maafkan anak saya, tolong ...," iba Bu Hasnah sambil berusaha memeluk kaki lelaki di depannya, tetapi Pak Baskoro menghindar."Sudah, Bu. Cukup. Saya sudah beberapa kali bertanya pada Arya mengenai kondisi kesehatannya tapi anak ibu ini selalu mengatakan kalau dirinya belum sembuh.Padahal saya tidak hendak mengusir kalian dari rumah ini kalau Arya sembuh, justru sebaliknya saya be

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Dua

    Siang itu, sopir dan satpam Pak Baskoro mengantarkan Bu Hasnah dan Arya pulang kembali ke rumah lama mereka. Mira tak ikut sebab gadis itu selama ini lebih sering tinggal di rumah sendiri timbang ikut ibu dan kakaknya tinggal di rumah mewah pemberian Pak Baskoro itu.Sepertinya Mira menyadari bahwa tak baik memanfaatkan kebaikan orang sehingga gadis itu lebih sering berada di rumah asli milik mereka sendiri, timbang di rumah baru. Selain lebih nyaman tinggal di rumah sendiri juga bisa beberes rumah supaya kebersihannya tetap terjaga.Meski Bu Hasnah dan Arya telah mengiba dan merayu begitu rupa tetapi pendirian Pak Baskoro ternyata begitu keras. Tak bisa diluluhkan begitu saja. Dan akhirnya mereka tetap harus keluar dari rumah itu."Jadi gimana, Ya selanjutnya? Uang yang diberikan Pas Baskoro ini mau diapakan? Cuma dua ratus juta rupiah, bisa bikin usaha apa dengan uang segitu?" tanya Bu Hasnah sambil memandang amplop besar berisikan uang kertas sebesar du

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Tiga

    "Mira? Apa yang barusan video call sama kamu itu Andre? Ada hubungan apa kamu sama dia?" tanya Arya dengan kening mengernyit dan mata melotot saat tiba-tiba Mira memutuskan panggilan ketika melihat ia masuk.Melihat sosoknya yang nyelonong tanpa permisi, Mira menjadi sedikit kesal."Mas Arya, Mas itu kebiasaan ya, masuk kamar orang nggak pernah ngetok pintu dulu. Ganggu privasi orang aja!" sahut Mira dengan bibir ditekuk.Tanpa menghiraukan gerutuan Mira, Arya mengulang kembali pertanyaannya."Jawab dulu, apa yang barusan kamu telpon itu Andre? Ada hubungan apa kamu sama bocah tengil itu? Jangan bilang kamu pacaran sama dia ya! Mau ditaruh di mana muka mas kalau kamu punya hubungan spesial sama adik dari wanita yang sudah bikin mas menderita seperti ini?Kamu mau mas diketawain Ana kalau tahu kamu pacaran sama adiknya! Pake otak dong, Mir. Kayak nggak ada cowok lain aja yang bisa kamu jadikan gebetan sampai adik musuh sendiri aja kamu pacarin

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Empat

    Bertepatan dengan itu Bu Hasnah datang dengan langkah tergopoh-gopoh dari pintu depan."Kalian ada apa sih? Pagi-pagi kok sudah ribut begini? Apa sih yang kalian pertengkarkan?" tanya wanita itu sambil menyapu wajah kedua anaknya dengan tanya.Mira mengangkat bahu, sementara Arya langsung menyahut sinis."Ini, Bu. Ada pengkhianat rupanya di rumah kita. Diam-diam dia punya hubungan dekat sama keluarga musuh. Ibu tahu nggak kalau selama ini ternyata Mira ini punya hubungan asmara sama Andre, adiknya Ana? Gila nggak, Bu? Siapa yang nggak marah coba, melihat adik sendiri punya hubungan spesial dengan adik mantan istri yang sok-sokan nggak mau diajak balikan? Apa nggak ada laki-laki lain yang bisa Mira jadikan teman spesial, sampai si Andre yang dipacari?" sahut Arya sambil melotot tajam pada MIra.Mendengar itu, Bu Hasnah tampak terkejut dan berpaling menatap putrinya."Benar itu, Mira?" Bu Hasnah menatap Mira lama, hingga akhirnya anak gadisnya itu me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Lima

    Arya mengedarkan pandangannya menyusuri gedung kampus yang terhampar di hadapannya, lalu mengarahkan roda duanya menuju gedung fakultas ekonomi yang berada nun di depannya.Barusan ia stalking akun media sosial dua putri Pak Baskoro itu dan mendapatkan informasi bahwa duo gadis jelita itu sedang masuk kuliah. Dan di sinilah ia sekarang. Di sudut gedung fakultas di mana dua gadis itu menempuh studi tingkat akhir dan pertengahan bangku kuliah, untuk membuntuti mereka saat pulang nanti.Ia sudah memiliki foto-foto Lisa dan Linda, dua putri konglomerat incarannya itu dan merasa sangat tertarik untuk berkenalan lebih dekat dengan mereka.Pak Baskoro boleh saja membatalkan perjodohan antara dirinya dengan salah satu dari dua gadis cantik itu, tapi ia tak patah semangat.Ia boleh saja berbuat kesalahan dan kekhilafan kemarin, tetapi saat ini ia telah bersiap-siap untuk menebusnya.Arya meraba saku celananya saat benda pipih dalam kantong pakaiannya itu bergetar keras lalu mengeluarkannya da

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Enam

    Mendengar perkataan Arya, tampak netra pemuda di depannya itu mengembun, sedih."Tapi kenapa gitu, Bang? Kita kan belum mencoba? Mana tahu pacar abang nggak mempan saya goda. Jadi Abang bisa benar-benar yakin akan kesetiaannya. Meskipun selama ini setiap kali menggoda perempuan, nggak pernah ada satupun yang menolak saya, tapi siapa tahu, kali ini tidak, dan terbukti kalau pacar abang itu benar-benar setia pada abang, Bang," ucap Riky lagi mencoba meluluhkan hatinya.Namun, Arya menggelengkan kepalanya."Masalahnya saya bukannya mau nyuruh kamu buat pura-pura ganggu pacar saya untuk menguji kesetiaannya, Ky, tapi pura-pura buat ganggu dan nyulik dia, biar saya pura-pura nyelamatin dia, gitu. Tapi lihat muka dan penampilan kamu begini, saya khawatir bukannya gebetan saya itu takut diculik, malah menawarkan diri buat kamu culik lagi. Kan nggak lucu kalau gitu, Ky," sahut Arya menjelaskan terus terang.Riky pun jadi terdiam mendengar penjelasan itu, namun bisa mengerti kekhawatiran Arya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Tujuh Puluh Tujuh

    "Hei, kamu siapa? Ngapain ikut campur urusan kami? Lepaskan dia!"" ujar Arif pada Riky yang masih memelintir pergelangan tangan rekannya.Ia kemudian bersama teman yang lain, berusaha menyerang Riky tapi dengan mudah Riky mengelakkannya, bahkan memukul mundur ketiga pemuda itu sekaligus, sehingga mereka pun berhamburan.Riky memang jago bela diri dan itu membuatnya mudah saja melumpuhkan serangan dari Arif dan rekannya yang tak memiliki kemapuan bela diri apa-apa itu."Boleh saja. Tapi berhenti mengganggu mbak-mbak ini. Biarkan mereka pulang dengan kendaraan sendiri. Jangan kalian ganggu lagi Oke!" jawab Riky sambil masih mencengkeram pergelangan tangan teman Arif dengan kuat dan membuat pemuda itu meringis kesakitan."Rif, tolong bilang sama dia kita nggak akan ganggu Lisa dan Linda lagi, plis. Sakit ini!" ujar rekan Arif sambil mengiba, tetapi Arif terlihat bingung memutuskan.Tiba-tiba pemuda itu mendongak dan tersentak kaget saat menyadari ada sosok laki-laki lain yang berdiri tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20

Bab terbaru

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 132 (ENDING)

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (132)Menyadari dirinya telah keceplosan bicara, Bu Wati pun buru buru meralat ucapannya supaya Bu Hasnah tak sadar jika putrinya sebenarnya memang telah berbadan dua."Eh, maaf ... salah ngomong. Maksudnya bukan hamil tapi biar cepat hamil, Hasnah. Maklum pengantin baru. Makanya harus banyak makan, biar rahimnya subur. Soalnya aku udah nggak sabar lagi pengen gendong cucu. Kamu juga kan, Hasnah?" ujar Bu Wati buru buru meralat ucapannya.Mendengar perkataan besannya itu, Bu Hasnah pun tersenyum lega dan gembira. Syukurlah, ternyata Hamidah bukannya sedang hamil melainkan berharap supaya bisa cepat hamil. Kalau begitu, dia pun tak keberatan karena sudah lama memang dia menginginkan kehadiran seorang cucu lagi dari Arya, sebab sekarang Via, putri Ana, mantan istri pertama Arya sudah sulit ia temui karena kesibukan cucunya tersebut sekolah. Belum lagi dia pun sibuk mengurus Arya yang sedang sakit.Bu Hasnah pun menganggukkan kepalanya dengan rona gembira.

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 131

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (131)"Bagaimana anak saya, Dok? Apa masih bisa diselamatkan?" tanya Bu Hasnah dengan perasaan sedih luar biasa saat melihat pria berseragam putih keluar dari ruang operasi di mana Arya beberapa saat yang lalu dibawa masuk untuk ditangani.Sudah sejak malam tadi sejak mendapatkan kabar kalau anak laki lakinya itu masuk rumah sakit akibat tertabrak mobil entah karena sebab apa, Bu Hasnah terus menerus menangis hingga sembab air mukanya.Dia tak bisa menyalahkan Bu Wati dan Hamidah yang telah membiarkan Arya berkeliaran di luar rumah di malam pengantin mereka sebab alasan Bu Wati, Arya tak bisa dilarang dan dicegah meski hari sudah malam saat hendak membeli sesuatu barang keperluannya. Itulah yang telah membuat kecelakaan tersebut bisa sampai terjadi.Dan Bu Hasnah pun terpaksa percaya begitu saja sebab sejauh ini dia memang tak tahu apa yang sebenarnya betul betul terjadi di rumah besannya tersebut malam tadi hingga akhirnya putranya itu harus mengalami t

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 130

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (130)Berpikir begitu, Bu Wati pun buru buru masuk kamar mandi dan berbisik di telinga putrinya."Midah, apa ... apa kamu hamil? Apa ... apa kamu dan Afandi sudah melakukan hal terlarang sebelum dia meninggal dunia dan kamu menikah dengan Arya? Kalau iya, kamu harus berdamai dengan Arya, Midah. Kamu nggak boleh menolak kehadirannya karena itu konyol namanya. Kamu butuh suami dan bapak untuk anak kamu, Midah! Ayok ikut Ibu ke kamar sekarang juga. Kita harus membicarakan ini sebelum kamu membuat keputusan yang salah dan membuat Arya pergi meninggalkan kamu!""Sebab kalau itu terjadi maka kemungkinan besar, anak kamu akan lahir tanpa bapak. Apa kamu mau hal Itu terjadi, Midah?" ucap Bu Wati yang tiba tiba merasa takut kalau Arya yang justru tak mau lagi dengan putrinya itu bila tahu putrinya itu ternyata sudah hamil sebelum menikah dengannya.Dia tak mau Hamidah hamil dan melahirkan tanpa suami. Dia tidak mau nama baiknya tercoreng. Itu sebabnya dia harus b

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 129

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (129)"Tok! Tok!Tok!"Sedang keduanya bertengkar, dari arah luar kamar terdengar ketukan pintu lumayan keras diiringi suara Bu Wati yang memanggil keras keduanya."Midah ... Arya, ada apa? Buka pintunya!" seru Bu Wati dari luar kamar.Hamidah memandang Arya sejenak seolah meminta pertimbangan, tapi tak lama kemudian karena Arya hanya diam saja tanpa reaksi, Hamidah pun buru buru membuka pintu dengan segera.Segera setelah dia membuka pintu, Bu Wati pun masuk dan menyerbu dengan tanya."Kamu kenapa Midah? Kok teriak teriak tadi? Apa Arya ganggu kamu?""Heh, Arya! Ibu kan sudah bilang, perkawinan kalian hanya sandiwara di atas kertas saja karena Ibu sudah minta tolong sama Ibu kamu untuk bisa menyelamatkan pernikahan putri Ibu yang terancam gagal karena Afandi meninggal dunia dan Ibu kamu sudah setuju!""Lantas sekarang kenapa Hamidah teriak teriak seperti tadi? Apa jangan jangan kamu ganggu dia ya? Kamu kan sudah janji kemarin nggak akan ganggu Hamidah!

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 128

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (128)"Lepaskan, Mas! Jangan sentuh aku! Apa kamu lupa perjanjian kita kemarin yang menyatakan kalau pernikahan kita hanya pernikahan pura pura di atas kertas saja dan di antara kita tak akan pernah ada malam pertama karena pernikahan kita bukan pernikahan sungguhan!" ujar Suster Hamidah sembari menepis keras tangan Arya yang berusaha menarik tubuhnya dan membuka pakaiannya.Namun, Arya hanya menyeringai lebar."Pernikahan kita bukan sungguhan? Midah, pernikahan kita tercatat sah di kantor urusan agama! Ijab qobul yang kita lakukan juga sah di mata agama. Kamu sekarang istriku! Sah di mata negara dan agama! Lalu kenapa kamu bilang pernikahan kita tidak sungguhan dan kamu menolak aku sentuh? Kamu mau masuk penjara karena sudah mempermainkan pernikahan? Kamu juga mau masuk neraka dan dilaknat malaikat karena menolak ajakan suami untuk memenuhi kewajiban kamu sebagai seorang istri? Iya?" Arya terlihat tak terima dengan penolakan Hamidah.Hamidah menggeleng

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 127

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (127)"Saya terima nikah dan kawinnya Hamidah binti Kusnadi dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai.""Sah.""Sah.""Sah "Semua hadirin yang hadir mengucapkan syukur setelah Arya selesai mengucapkan ijab qobul atas istri barunya, Suster Hamidah.Usai Arya mengucapkan penerimaan nikahnya, Suster Hamidah mengangkat wajahnya lalu dengan gerakan kaku karena tak menyangka bila dirinya akan dinikahkan paksa dengan Arya yang baru saja sembuh dari stroke yang diderita, mengangkat telapak tangan lalu mencium punggung tangan Arya yang sekarang telah menjadi suami sah nya itu dengan gerakan lunglai.Sungguh, meski dia tak membenci Arya, tapi dia sama sekali tak mencintai laki laki yang sekarang menjadi suaminya itu. Dia menganggap Arya hanyalah salah satu pasien yang harus dia terapi supaya segera sembuh dari sakitnya.Tapi ternyata, hari ini laki laki itu telah menghalalkan dirinya sebagai seorang istri. Arya akan mendampingi hidupnya hingga maut m

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 126

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (126)"Baiklah, Hasnah ... kalau begitu sesuai dengan rencana kami semula yakni hendak menikahkan Hamidah dengan almarhum Afandi pada tiga hari lagi, itu menjadi tanggal pernikahan Hamidah dengan Arya.""Benar kata kamu, aku harus menyelamatkan keluargaku dengan menikahkan putramu dengan putriku. Selain demi meminimalisir kerugian akibat gagal pesta setelah Afandi meninggal dunia, aku juga ingin menunaikan cita cita kita dulu yang hendak menjodohkan Hamidah dengan putramu.""Jadi tiga hari lagi kita nikahkan mereka ya, Hasnah! Kamu mau ngasih mahar apa untuk putriku? Kemarin rencananya Afandi mau memberi mahar sebuah mobil mewah dan perhiasan sebanyak seratus gram. Kalau kamu apa?" lanjut Bu Wati sembari menatap penuh harap wajah sahabat masa SMA nya itu.Namun, mendengar perkataan Bu Wati, Bu Hasnah melotot lebar. Merasa kaget dan shock ditanya soal mahar, apalagi dibandingkan dengan mahar yang seyogyanya akan diberikan oleh almarhum dokter Afandi pada

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 125

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (125)"Wati, apa kamu nggak malu kalau pesta pernikahan putri kamu terpaksa dibatalkan? Kamu bisa rugi besar lho kalau pesta putri kamu benar benar dibatalkan.""Saya aja nggak nyangka kalau Suster Hamidah itu ternyata adalah putri kamu. Aku pikir siapa. Kamu ingat nggak, dulu waktu kita masih SMA, kita pernah bercita cita ingin menjodohkan putra dan putri kita supaya mereka meneruskan persahabatan kita? Tapi apa daya aku kehilangan jejak kamu dan Arya pun kemudian menikah dengan gadis pilihannya, Ana.""Tapi sekarang pernikahan mereka sudah berakhir. Dan status Arya sekarang ini adalah duda. Jadi, tunggu apalagi, Wati? Sekarang lah saatnya kita jodohkan mereka kembali demi memenuhi niat baik kita dulu?""Arya dulu bekerja sebagai seorang ASN, Wati Tapi apa daya sekarang sudah diberhentikan.""Sekarang ini Arya sedang sakit. Tapi dia jadi semangat sembuh kembali setelah bertemu dengan anak kamu, Hamidah. Sayang, Hamidah ternyata hendak menikah hingga me

  • AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!   Bab 124

    AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (124) "Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un ... ." "Kamu yang sabar ya, Midah. Kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain. Nyawa calon suami kamu nggak bisa diselamatkan lagi. Kami turut prihatin, Midah ...," ucap rekan rekan sejawatnya yang begitu mendengar kabar kecelakaan calon suaminya, langsung gegas berkumpul di ruang ICU rumah sakit untuk memantau kondisi kesehatannya dan melakukan tindakan penyelamatan terhadap dokter muda yang merupakan calon suami Suster Hamidah tersebut, salah seorang suster di rumah sakit swasta ini. Hamidah mengusap air matanya lalu menatap nanar wajah calon suaminya yang telah terbujur kaku di atas brankar dengan ditutupi kain panjang. "Midah, kamu yang tabah ya, Nak. Semua ini sudah takdir Yang Maha Kuasa ...," tutur Ibunya pula sembari mengelus pelan pundak Hamidah. Sementara di sampingnya, calon mertua tampak meratap pilu menangisi kepergian putra mereka. Hamidah berkali-kali menghembuskan nafasnya demi mengurai s

DMCA.com Protection Status