Share

Bab 14

Penulis: Isna
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-11 21:01:07

Hari ini Aisya ke sekolah didampingi oleh Reyhan sebagai wali muridnya, hari ini dia akan menghadiri acara pengumuman hasil ujian dan kelulusan. Ia turun dari mobil dan diikuti oleh Reyhan. 

"Bang, Aisya ke sana dulu ya gabung sama teman-teman." Aisya menunjuk segerombolan siswa-siswi yang mana di sana juga sudah ada Nisa.

"Iya." 

Aisya pun berjalan ke arah temannya berada, dan Reyhan terlihat bergabung dengan wali murid yang lainnya.

"Hai, Nis," 

"Eh, hai Sya. Lo hari ini datang sama siapa?" Tanya Nisa

"Emm, anu.., eh sama Abang gue.? Jawabnya 

"Oh, tumben Abang lo yang datang?" 

"Iya, soalnya Bokap gue ada kerjaan." 

"Kita duduk di sana aja, yuk!!" Ajak Nisa pada Aisya, sambil menunjuk sebuah kursi panjang yang ada di sana.

"Oke." 

Mereka sudah duduk di kursi, sambil ngobrol-ngobrol.

Tak berapa lama acara pengumuman pun diumumkan, Aisya deg-degan semoga dia lulus d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 15

    Aisya dan Reyhan sudah masuk ke dalam Restoran, mereka berjalan menuju meja yang sudah dipesan oleh Reyhn. Reyhan menarik kursi dan mempersilahkan Aisya duduk. Mereka akan makan malam romantis."Terima kasih." Reyhan tersenyum, melihat wajah istrinya yang agak malu-malu."Kamu mau pesan apa?" Tanya Reyhan pada Aisya yang sibuk mengedarkan pandangannya melihat sekeliling Restoran yang nampak terlihat sangat Romantis dan indah."Eh, apa?""Kamu mau pesan apa?" Ulang Reyhan."Pasta sama jus Alpokad aja, Bang.""Oke."Reyhan dan Aisya memesan dua porsi olahan pasta dan dua gelas jus Alpokad. Mereka menikmati makan malam bersama. Setelah selesai makan Reyhan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya."Ini!!" Reyhan memberikan sebuah kotak beludru berbentuk hati pada Aisya."Apa ini?" Tanya Aisya, ia memegang kotak tersebut."Buka aja, semoga kamu suka isinya!!"Aisya membuka kotak berb

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-15
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 16

    Aisya sudah mandi dan wangi, kini ia sedang berada di dapur. Aisya ingin membuatkan Reyhan sarapan. Ia ingin membuat nasi goreng."Ngpain, Sya?" Tanya Mami Rasti yang baru saja ke dapur."Eh, Mami. Ini Aisya mau bikin nasi goreng," kata Aisya sembari menunjukkan sepiring nasi yang baru saja ia ambil dari magicom."Oh, ya sudah kalo gitu. Mami sama Papi mau pergi jogging dulu ya, sekalian nanti sarapan diluar jadi bikin nasi gorengnya buat kalian aja." Jelas Mami Rasti, yang baru saja mengambil air minum di dispenser."Ok, Mi." Kata Aisya pada Mami Rasti yang sudah bersiap untuk pergi jogging bersama Papi Adi.Aisya masih sibuk berkutat dengan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Ia memotong dua buah sosis, cabe, dan mengiris bawang merah dan putih sambil sesegukan menangis."Kamu kenapa? Kok nangis?" Ujar Reyhan, ia baru saja tiba di dapur dan mendapati istrinya menangis sesegukan."Ini." Aisya menunjuk b

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-19
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 17

    Aisya dan Reyhan baru saja ingin pulang dari acara jalan-jalan mereka, di pertengahan jalan tiba-tiba Aisya menyuruh Reyhan untuk menghentikan laju motornya."Ada apa ?" Tanya Reyhan pada Aisya."Aisya mau beli itu!!" Aisya menunjuk Bapak-bapak penjual rujak yang ada di pinggir jalan."Oh, ya sudah cepat sana beli!!" Aisya segera turun dan menghampiri Bapak penjual rujak tersebut."Pak, beli rujaknya satu!!""Siap, Neng." Ujar Bapak tersebut??Tak berapa lama rujak yang dipesan Aisya pun sudah jadi."Ini, Neng!!" Ujar Bapak penjual rujak, ia menyerahkan satu porsi rujak yang sudah dibungkus rapi di dalam wadah pada Aisya."Terima kasih, Pak."Setelah membayar rujaknya Aisya segera menghampiri Reyhan yang masih setia duduk di atas motor."Udah??""Udahlah, ini." Aisya menunjukkan kresek yang dia tenteng pada Reyhan."Ya, udah ayok pulang!!!"

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-21
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 18

    Ternyata yang mengetuk pintu kamar mereka adalah Mami Rasti, beliau menyuruh anak dan menantunya tersebut untuk makan malam.Reyhan dan Aisya pun berjalan ke luar kamar, untuk makan bersama Papi dan Mami mereka.Mereka makan malam diiringi dengan obrolan-obrolan ringan tentang akan mengadakan pesta pernikahan Reyhan dan Aisya dan ke mana mereka akan berbulan madu.Aisya menolak untuk diadakannya pesta resepsi pernikahan yang mewah. Menurutnya itu hanya akan membuang dan menghamburkan uang saja. Ia lebih memilih acara syukuran yang sederhana saja.Reyhan dan kedua orang tuanya pun menyetujui saja usul Aisya. Mereka bilang senyamannya Aisya saja, kalau mau mengadakan pesta Resepsi setuju, kalau tidak juga tidak apa.Mereka tidak ingin terlalu menuntut harus ini dan itu. Yang penting menantu kesayangan mereka senang, merasa nyaman dan bahagia mereka sudah bersyukur. Ah memang mereka memang mertua i

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-23
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 19

    Aisya terbangun dari tidurnya, ia masih berada di pelukan Reyhan, ia melirik jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur. jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Ia mengelus wajah Reyhan yang nampak tenang dalam tidurnya."Bang, bangun!!" Aisya membangunkan Reyhan, sebab mereka sudah hampir telat untuk Shalat subuh ."Hmm." Reyhan hanya bergumam dan tambah mempererat pelukannya."Iss, bangun Abang!!!! Shalat subuh dulu.""Hmm, udah jam berapa!!" Tanya Reyhan dengan suara seraknya khas bangun tidur."Udah, jam 05.00 pagi, Bang." Reyhan mengendurkan pelukannya, lalu mengecup bibir Aisya."Siapa yang mau duluan mandinya?""Abang aja." Jawab Aisya."Hmm, ya udah kita mandi bareng aja.""Iss, gak mau, sana cepatan mandi." Seru Aisya sambil mendorong Reyhan untuk segera mandi."Tapikan Abang pengen mandi bareng, kamu.""Cepatan, Abang. Kita udah telat loh sholat subuhnya." Mau gak mau Re

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-26
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 20

    Kedua mata Aisya masih memandang dan memperhatikan dua orang yang sedang bergandengan mesra menuju sebuah Restoran yang berada di sebelah Restoran jepang tempat Aisya dan Nisa makan."Woy, kita samperin yuk." Aisya terjengkit, ia kaget mendengar suara Nisa."Iih, lo ngelamun ya?""E,,eh apa tadi." Kata Nisa, ia berusaha menstabilkan rasa terkejutnya."Itu, kita samperin sepupu lo, kayanya dia jalan sama ceweknya deh." Gak tau saja dia bahwa hati Aisya sudah nyeri-nyeri sedap mendengar kata cewek itu adalah kekasih suaminya."Gue, ke toilet bentar ya." Aisya tidak menanggapi usulan Nisa buat nyamperin Reyhan, ia malah ingin pergi ke toilet.Belum sempat Nisa menjawab dia sudah berdiri dan berjalan ke arah toilet berada.Di dalam toilet dia mengambil ponsel di dalam tasnya. Ia mencoba untuk menelpon Reyhan. Dua kali dia mencoba melakukan panggilan telpon pada Reyhan tetapi tidak ada jawaban.Kemudian Aisya mengirimkan pesan

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-28
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 21

    Tak berapa lama Reyhan keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggang. Aisya yang melihat pemandangan itu hanya mengalihkan pandangannya. Ia takut tergoda dengan perut seksi suaminya itu. Aisya masih dongkol dia, kalau ingat tadi suaminya abis digandeng cewek cantik.Reyhan mengenakan pakaian yang sudah disiapkan oleh Aisya. Setelah selesai memakai pakaiannya, Reyhan mendekati Aisya."Sayang, Abang kangen." Ucap Reyhan yang sudah duduk di samping Aisya.Aisya hanya mendelik mendengar kata kangen dari mulut suaminya."Tiap hari ketemu juga, masa kangen?""Iya lah, istri Abang yang cantik ini kan selalu bikin Abang kangen setiap saat."Hedeeh gombal, tadi aja pas digandeng cewek cantik gue yakin nih laki kagak ingat gue sama sekali batin Aisya."Hmm, gak usah gombal deh." Ucap Aisya ketus."Loh, benaran sayangku, Abang gak gombal.""Abang, hari ini ke mana aj

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-30
  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 22

    Kini Aisya dan Mami sudah sampai di rumah mereka baru saja pulang dari Mall dan sedang istirahat duduk di sofa sambil menikmati dua gelas jus Mangga."Mi, perempuan yang tadi ketemu kita waktu di Mall siapa?" Tanya Aisya, setelah ia menyesap jus mangga miliknya. Ia masih penasaran dengan wanita cantik di Mall tadi."Oh, namanya Dina. Memangnya kenapa?""Ya, gak apa-apa cuma kaya pernah lihat aja, tapi lupa di mana." Sahut Aisya."Hmm, lihat di mana?""Aisya lupa, Mi. Hihi.""Kamu ini. Ya udah,Sya. Mami mau ke kamar dulu ya, mau istirahat dulu sebentar badan Mami pegal rasanya," pamit Mami Rasti, karena merasa kecapean abis jalan-jalan dan belanja di Mall."Ok Mami sayang." Sahut Aisya.Setelah Mami Rasti sudah berlalu masuk ke dalam kamar, Aisya masih duduk menikmati minumannya, sesekali ia menatap ponselnya menunggu balasan pesan dari suaminya. Aisya menanyakan jam berapa Reyhan pu

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-01

Bab terbaru

  • AISYA ( INDONESIA )   End

    Putra Aisya dan Reyhan yang bernama Rasya kini usianya sudah menginjak tiga tahun. Saat ini Aisya sedang sibuk di dapur rumahnya membuat sarapan untuk anak dan suami tercintanya. Aisya membuat nasi goreng dengan tambahan telor ceplok setengah mateng, kesukaan Rasya. Anak Reyhan dan Aisya itu sangat menyukai olahan telor ceplok yang kuning telurnya setengah mateng.Usai membuat sarapan Aisya membangunkan suami dan anaknya."Abang, bangun...!" Aisya menepuk-nepuk lengan suaminya."Emm, cium dulu!" Ucap Reyhan dengan suara serak khas bangun tidur."Iss, manja banget deh. Buruan bangun ntar telat lagi ke kantornya.""Makanya cepatan cium dulu!"CupAisya mencium pipi suaminya."Bukan cium pipi, sayang. Tapi ini!" Reyhan manyun sambil menunjuk bibirnya."Gak, gak. Buruan mandi, atau gak ada cium sama sekali.""Dasar galak." Gerutu Reyhan, sambil menyingkap selimutnya, lalu duduk."Ngomong apa barusan?" Aisya melotot galak ke

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 35

    Reyhan mondar mandir dengan gelisah di depan sebuah ruangan, penampilannya terlihat kacau dengan pakaian yang penuh oleh noda darah. Sudah 30 menit yang lalu Aisya berada di dalam ruangan tersebut. Reyhan juga sudah menghubungi kedua orang tua beserta kedua mertuanya.Pak Ali dan Bunda Dewi sudah sampai di rumah sakit, dengan tergopoh-gopoh Bunda Dewi berlari menghampiri menantunya yang terlihat kacau itu."Bagaimana keadaan Aisya, Rey?" Tanya Bunda Dewi dengan bercucuran air mata. Setelah menerima kabar dari Reyhan bahwa Aisya menjadi korban tabrak lari, Bunda Dewi tak henti menangis."Belum tau, Bun. Reyhan juga masih menunggu kabar selanjutnya dari Dokter.""Ya Allah, Aisya...."ucap Bunda Dewi, ia terus menangis."Sabar, Bun. Kita berdoa saja semoga Aisya tidak kenapa-kenapa, dia anak yang kuat." Ucap Pak Ali lalu memeluk Bunda Dewi, dan menenangkan istrinya itu."Maafin Reyhan yah, bun. Gak bisa jagain Aisya." Ucap Reyhan pelan."Ini bukan salah kamu,

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 34

    Pagi ini Aisya dan Reyhan sedang jalan pagi di kompleks perumahan, kata orang-orang jalan di pagi hari saat hamil besar bisa memudahkan proses persalinan nanti. Apalagi saat ini usia kehamilan Aisya sudah memasuki usia delapan bulan, hanya menunggu beberapa minggu saja mereka akan segera menimang bayi mungil mereka."Bang, pengen itu!" Aisya menunjuk salah satu pedagang makanan. Biasanya saat pagi begini di komplek perumahan mereka banyak yang berjualan sarapan."Ayok, kita kesana." Ajak Reyhan sambil menuntun tangan Aisya ke tempat yang di tunjuk oleh Aisya.Reyhan mengambil satu kursi plastik dan menyuruh Aisya untuk duduk, kan kasian kalau bumil berdiri."Kamu tunggu di sini ya, Abang mau pesan dulu.""Iya, Bang.""Mang, lontong sayurnya dua, ya!" Pesan Reyhan pada Mamang penjual lontong sayur."Oh, iya mas. Tunggu sebentar, ya." Ucap Mamang tersebut, sebab dia bersama sang istri masih sibuk melayani pembeli."Iya, Mang." Sahut Reyh

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 33

    Aisya berlari mengikuti Reyhan yang sedang menarik koper miliknya. Hari ini mereka akan berangkat ke Surabaya."Pelan-pelan dong, yank! Gak usah lari-lari." Ucap Reyhan, saat suaminya itu menoleh ke arah belakang."Abisnya, Abang jalannya cepat betul, kaya kereta aja." Kata Aisya cemberut, Reyhan yang melihat wajah Aisya cemberut jadi gemes dan mencubit pipi istrinya dan menciumnya bertubi-tubi."Hei-hei... kalian ini!! Mau berangkat sekarang apa mau mesra-mesraan dulu?" Sontak Reyhan berhenti menciumi wajah Aisya, dan menatap Mami Rasti yang sedang berdiri di samping mereka. Aisya menundukan wajahnya yang sudah memerah."Ya, mau berangkat sekaranglah, Mi." Jawab Reyhan."Ayok, sarapan dulu....!" Mami Rasti merangkul Aisya."Kalian hati-hati di sana, ya. Kalo udah nyampe jangan lupa kabarin, Mami." Ucap Mami Rasti, saat Reyhan dan Aisya berpamitan."Iya, Mami. Kita berangkat dulu ya Mi, Pi." Reyhan dan Aisya bergantian mencium punggung ta

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 32

    Aisya duduk di sofa yang ada di kamar sambil memakan keripik kentang, tadinya Aisya dan Reyhan ingin pulang ke rumah orang tua Reyhan, tetapi tiba-tiba saja hujan turun dengan deras. Reyhan yang baru keluar dari kamar mandi menoleh ke arah istrinya yang sedang sibuk mengunyah keripik kentang."Kamu, udah gak merasa mual-mual lagi, Yang?" Kata Reyhan, sebab selama berada di rumah orang tuanya Aisya sama sekali tidak ada mual dan muntah."Gak, Bang. Malahan aku lapar terus ini." Sahut Aisya."Baguslah, yank. Kamu mau makan apa, yank?""Aku mau bakso, Bang." Waduh, pagi-pagi begini mana ada yang buka tukang bakso, batin Reyhan."Yang lain aja, Sayang. Ini masih pagi belum ada yang buka tukang Baksonya.""Hmm, Aisya mau makan nasi goreng aja, deh. Tapi yang bikin Abang.""Abangkan, gak bisa masak, yank.""Yah, padahal Dedeknya pengen makan nasi goreng buatan, Papanya." Ucap Aisya lesu.Tak tega melihat wajah istrinya yang

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 31

    Reyhan segera berlari keluar dari ruang kerjanya dan masuk ke kamar di mana Aisya sedang menangis sesegukan."Kenapa, sayang?" Kata Reyhan saat dia sudah duduk di samping Aisya."Abang kenapa tinggalin, aku." Ucapnya masih sambil menangis."Abang gak ke mana-mana kok, Sayang." Reyhan merengkuh tubuh Aisya dan memeluknya."Tapi, tadi Abang gak ada di kamar.""Iya, Abang tadi ke ruang kerja sebentar. Udah jangan nangis lagi, donk. Nanti cantiknya ilang." Ucap Reyhan seraya menghapus air mata di pipi Aisya."Jadi, Aisya jelek gitu." Sungut Aisya"Istri Abang cantik, selalu cantik. Udah jangan nangis lagi, oke." Bujuk Reyhan."Hmm, Aisya pengen ke tempat Bunda.""Iya, besok kita ke tempat, bunda. Sekarang Bobo lagi," bujuk Reyhan."Tapi janji, besok kita ke sana.""Iya, Sayang. Tidur lagi, ya.""Iya, tapi peluk. Abang jangan pergi-pergi lagi.""Iya, Abang gak ke mana-mana. Abang d

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 30

    "Sayang, bangun....!" Reyhan membangunkan Aisya."Hmm....!" Aisya hanya bergumam dan merapatkan selimutnya kembali."Ayok, bangun, yank. Udah siang lho."Aisya membuka matanya, tetapi tiba-tiba saja, perutnya terasa mual. Aisya ingin turun dari atas ranjang dan segera ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Tangan Reyhan menahan tubuh Aisya yang ingin segera turun dan....Hoek... hoek.... hoek....Aisya memuntahkan isi perutnya di atas ranjang, karena sudah tidak bisa menahan rasa mualnya. Aisya memuntahkan semua isi perutnya sampai terlihat lemas dan mukanya pucat."Ya Allah, Sayang. Kenapa muntah di sini, sih?" Ucap Reyhan yang terlihat jijik melihat bekas muntah Aisya.Aisya tidak menanggapi ucapan Reyhan, Aisya lemas rasanya dia sudah tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan suaminya. Aisya turun dari atas ranjang dengan tertatih, tubuhnya lemas tetapi, ia ha

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 29

    Setelah tiga hari di rumah sakit, Aisya hari ini sudah diperbolehkan Dokter untuk pulang. Reyhan mengemasi dan memasukan pakaian kotor Aisya selama berada di Rumah Sakit ke dalam koper."Abang, udah belum?" Tanya Aisya pada Reyhan."Bentar lagi selesai, kenapa?""Aisya mau ke kamar mandi, dulu.""Oh, ayok Abang bantu."Dengan sigap Reyhan membantu istrinya ke kamar mandi. Aisya bukan gak bisa ke kamar mandi sendiri, tapi kemaren pas dia mau buang air ke kamar mandi, hampir terpeleset, untung ada Reyhan yang dengan sigap menangkap tubuh istrinya yang hampir jatuh terpeleset. Kan bisa bahaya,buat keselamatan anaknya Maka sekarang dia meminta bantuan pada Reyhan.Reyhan menutup pintu kamar mandi, dan menunggu Aisya yang sedang buang air.Pintu terdengar diketok, Bu Dewi dan Pak Ali masuk ke ruang rawat Aisya dan mendapati menantunya yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi."Loh, Rey. Aisya mana?" Tanya Bu De

  • AISYA ( INDONESIA )   Bab 28

    Reyhan sampai di rumah sakit, ia berlari memasuki rumah sakit sambil menggendong Aisya."Suster, tolong istri saya." Teriak Reyhan pada Suster yang berada di sana.Dengan sigap Suster tersebut menyuruh Reyhan membaringkan Aisya di sebuah brangkar, lalu mendorongnya menuju UGD. Saat sampai di depan pintu UGD, Reyhan ingin ikut masuk ke dalam tapi ditahan oleh perawat."Maaf, Pak. Bapak tidak bisa ikut masuk." Ucap perawat tersebut menahan tubuh Reyhan yang ingin ikut masuk."Tapi, Sus...?""Bapak berdoa saja semoga istri Bapak, baik-baik saja." Ucap Suster tersebut."Tolong istri saya Dokter." Kata Reyhan pada Dokter yang akan menangani Aisya. Sebelum pintu ruangan UGD itu ditutup.Reyhan segera menghubungi kedua orang tuanya dan mertuanya kalau mereka berada di rumah sakit. Ia takut terjadi apa-apa dengan istri kecilnya itu.Tak berapa lama, Pak Hadi dan Bu Rasti datang, mereka segera menghampiri Reyhan yang seda

DMCA.com Protection Status