Home / Fantasi / AFTERFALL / 55. the fall of it all

Share

55. the fall of it all

Author: duskofeye
last update Last Updated: 2021-11-27 17:48:41

Pangeran Rex menutup buku dongengnya yang telah ia baca dengan lantang sambil tersenyum puas, menampilkan deretan giginya yang tersusun dengan rapi.

“Ceritanya sudah tamat, Putri,” ucapnya dengan penuh semangat, menatap Kaline dengan penuh binar bahagia tanda kepuasan.

Kaline yang duduk di samping Pangeran Rex itu mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha mengusir rasa takut yang merasuki pikirannya. Sebuah dongeng tentang Putri Mahkota yang berakhir tragis dengan dibakar hidup-hidup. 

Cerita itu tidak terdengar seperti dongeng pengantar tidur baginya.

“Apa benar cerita itu adalah dongeng pengantar tidur, Pangeran?” tanya Kaline dengan wajah kebingungan. Membayangkan ia harus mendengarkan cerita tragis itu sebelum tidur, Kaline bisa saja b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AFTERFALL   56. be carefull, princess

    Semuanya sudah siap. Koper-koper tempatnya meletakkan gaun-gaun serta perhiasan lainnya telah diletakan di kereta terpisah yang dua kali lebih besar daripada kereta yang membawanya.Sebenarnya, satu kereta khusus yang ditugaskan untuk membawa barang-barangnya tidaklah cukup. Buktinya, satu lagi koper besar berisi berbagai macam cinderamata yang diberikan para bangsawan terbaring di antara kaki Kaline dan Narin yang tidak nyaman.Kepulangan Kaline 2 hari lebih cepat daripada yang sudah direncanakan sebelumnya. Demi kembali ke Eargard lebih cepat, gadis itu harus membatalkan kunjungan ke peternakan sapi perah dan akan menjadwalkan kembali dalam waktu dekat.Itulah kenapa, mereka terlihat amat kesulitan sekarang. Semuanya dipersiapkan secara mendadak dan terburu-buru. Puluhan kereta pengangkut barang telah

    Last Updated : 2021-11-28
  • AFTERFALL   57. something valuable

    Kaline termenung selama beberapa saat. Menatap lurus seorang pria yang berdiri tegak di depannya tanpa ekspresi. Jika dilihat dari gerak-geriknya yang terlihat biasa saja, pria itu sama sekali tidak berniat menjelaskan sesuatu.Mau tak mau, Kaline haus memulainya terlebih dahulu. “Apa yang kau lakukan disini, Pangeran? Kau tidak mengikutiku, bukan?” tanya Kaline jelas terlihat tak senang.“Kita tidak berada di pertemuan formal, Putri. Jadi tolong panggil aku Cal. Aku tidak akan menjawab pertanyaanmu jika kau tidak memanggilku Cal.”Perkataan yang keluar dari mulut Pangeran Cliftone sontak membuat Narin dan beberapa prajurit yang berdiri di dekat mereka kebingungan.Tidak disangka Pangeran Cliftone dan Putri Kaline sudah seakrab ini. Begitulah kira-kira yang ada di kepala mereka sekarang.Gadis itu terlalu malas untuk berdebat tentang hal-hal yang tidak penting apalagi jika lawannya adalah vampir menyebalkan ini. Dengan

    Last Updated : 2021-11-30
  • AFTERFALL   58. another red eye

    Letak toko penyihir yang hendak dikunjungi Kaline ternyata lebih jauh dari yang ia duga, terlebih mereka harus berjalan kaki melewati jalanan yang semakin jauh semakin tak berbentuk.Kini, tidak ada lagi jalan setapak yang ditimbun bebatuan, hanya lumpur kekuningan yang amat licin dengan beberapa lubang yang cukup dalam.“Apa mereka mengambil jalan yang benar?” tanya Kaline menatap ragu belasan prajurit yang sudah berjalan beberapa meter di depan mereka, melewati lumpur licin tanpa kesulitan berarti meski ada beberapa yang hampir terpeleset.Mendengar itu, Pangeran Cliftone tersenyum samar ditambah dengan Kaline yang terus mengeratkan tubuhnya pada juah pemberian pria itu yang terlihat kebesaran, membuat tubuh mungil gadis itu tenggelam.Terlihat menggema

    Last Updated : 2021-11-30
  • AFTERFALL   59. the killer fairy

    Entah sejak kapan, gadis itu merasakan bulu kuduknya meremang. Menatap manik merah menyala itu dalam kegelapan menimbulkan gelenyar aneh di dalam tubuhnya, seakan-akan ia tengah berada d kandang singa dan siap dimakan hidup-hidup.“Putri, apa ada masalah?” pria tua itu kembali berbicara, kali ini, intonasi suaranya terlihat khawatir yang berhasil mengusir sedikit rasa takut yang Kaline alami.Kaline menggeleng. “Aku kesini hanya untuk bertanya beberapa hal.”Pria itu kembali tersenyum. senyuman yang tak mencapai mata namun bisa membuat kerutan di sekitar pipinya terlihat semakin jelas. “Tentu, Putri. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu sebisaku.”pandangan Kaline menyusuri bagian dalam toko sekali lagi. Berusaha melihat barang apa saj

    Last Updated : 2021-12-01
  • AFTERFALL   60. one for two

    Keduanya duduk saling berhadapan yang hanya dipisahkan oleh meja kayu model lawas yang sudah lapuk, saling memandangi dalam diam tanpa seorangpun yang ingin bicara terlebih dahulu.Sudah lima menit berlalu semenjak Pangeran Cliftone muncul begitu saja dari balik ruangan yang hanya tertutup kain panjang, mengakui dirinya sebagai pemilik seluruh toko penyihir yang tersebar di Eargard.Dan disinilah mereka berakhir sekarang. Di Ruangan kecil yang hanya diisi oleh sepasang kursi kau dan meja lapuk yang menjadi penengahnya, saling memandang dalam diam karena emosi gadis itu sedang ada di ujung kepalanya sekarang.Ia merasa dipermainkan.Kecurigaan mendalamnya terhadap Pangeran Antheo bermula saat vampir di hadapannya ini mengatakan jika Pangeran Antheo beberapa kali mengunjungi toko penyihir secara diam-diam. Jika semua ini hanyalah rencananya untuk menjatuhkan reputasi Pangeran Antheo, gadis itu tak akan segan mendepaknya dari sayembaranya ini.“

    Last Updated : 2021-12-02
  • AFTERFALL   62. rekasa

    Kaline kembali menaiki kereta kudanya. Tubuhnya yang langsung bersandar pada bantalan empuk kursi kereta yang membuat tubuh lelahnya nyaman seketika.Kereta berjalan dengan kecepatan sedang, menampilkan pemandangan langit malam yang terasa tenang dengan minimnya cahaya yang menyinari jalan.Ia berpisah dengan Pangeran Cliftone tepat saat mereka keluar dari palang kayu. Sebagai tanda terima kasihnya karena sudah membantu Kaline melewati jalanan berlumpur, gadis itu dengan ramah menawari pria itu tumpangan karena tujuan mereka sama, pergi kembali ke Istana Eargard, namun ditolaknya tanpa berpikir panjang.“Apa kau suka dingin, Putri?” ucapnya saat itu saat Kaline menawarinya kembali bersama. Memilih untuk balik beratnya dengan pertanyaan yang diluar topik pembicaraan mereka daripada menjawab tawaran Kaline.Kaline menggeleng. Jelas ia tidak suka dingin.“Kalau begitu aku akan kembali sendirian. Selamat menikmati perjalan

    Last Updated : 2021-12-04
  • AFTERFALL   62. time getting faster

    “Tidak, bukan seperti itu!”Teriakan penuh rasa frustasi itu muncul saat pagi buta itu terdengar menggelegar, penuh semangat mengalahkan sinar matahari pagi itu. Tentu saja, suara itu berasal dari satu-satunya orang yang ada di lapangan luas itu, menatap ban karet yang terbakar di depannya dengan putus asa.Sudah semalaman penuh ia di sini. Seharusnya, ia harus segera kembali ke istana Eargard tiga puluh menit yang lalu, namun niatnya diurungkan kala mendapati prei-peri itu tidak menjalankan perintah yang diberinya.“Apa aku sepayah itu dalam hal memimpin?” ucap Pangeran Antheo putus asa, membuang napasnya dengan kasar berkali-kali.Memimpin puluhan peri bersayap merah itu saja ia masih tidak mampu. Bagaimana bisa ia memimpin negerinya sendiri nanti? Ayahnya sudah berusaha keras, mengabdikan seluruh hidupnya pada Lyvora sehingga menciptakan negeri yang makmur seperti sekarang. Jika ia tahu penerus tahtanya adalah seorang yang

    Last Updated : 2021-12-06
  • AFTERFALL   63. getting started

    Kaline menatap Pangeran Cliftone yang sedang duduk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan tatapan tajam selama beberapa saat. Sedangkan pria itu tampaknya sama sekali tidak merasa terganggu, membalas tatapan Kaline dengan tenang meski manik merahnya kni tengah menyala-nyala tak karuan.Kedua tangan mereka kini terselip berkas yang dilindungi map cokelat muda. Seharusnya, mereka sudah menukarkan kedua berkas itu beberapa menit yang lalu, namun tindakan Kaline memperlama inti pertemuan mereka sekarang.Sudah seminggu lamanya sejak perjanjian mereka yang akan menyelidiki Pangeran Antheo bersama-sama dan kini kali pertama bagi mereka untuk bertukar informasi.Tatapan Kaline sarat akan ketidakpercayaan. Bagaimana bisa ia berakhir menyerahkan laporan yang didapatnya dari Badan Pengawasan Penyewaan Tanah dan Badan Pengurus Izin Edar pada pria yang notabene seorang Pangeran Mahkota dari negeri lain itu begitu saja.Pangeran Cliftone membuan

    Last Updated : 2021-12-09

Latest chapter

  • AFTERFALL   epilog

    Setahun setelah musim dingin yang menegangkan. Saat malam gelap lagi-lagi menurunkan hujan gumpalan es pertama yang kali ini disambut dengan penuh kegembiraan.Setahun setelah musim dingin yang menegangkan. Sebuah penikahan akan dilaksanakan.“Cal, apa kau baik-baik saja?” tanya Kaline khawatir, menatap Pangeran Cliftone yang berdiri di sebelahnya sebagai seseorang yang beberapa detik lagi akan dinikahi.“Kau tahu aku telah-”“Aku telah memaafkanmu,” potong Kaline, kembali mengeratkan genggaman tangannya pada jemari Pangeran Cliftone yang sempat melonggar.“Kau bisa membatalkannya sebelum acaranya dimulai,” ucap Pangeran Cliftone untuk yang kesekian kalinya.Lagi-lagi, Kaline menggeleng dengan tegas. “Tidak akan ada yang dibatalkan, Cal. Aku akan menikahimu.”Pangeran Cliftone membuang napasnya dengan kasar. Ada perasaan campur aduk yang sedari tadi hinggap di dalam dir

  • AFTERFALL   72. the truth has find his way home

    Kaline membelalak. Tepat sebelum panah yang dilepaskan Zed mengenai tubuh Pangeran Antheo, peri-peri bersayap merah beterbangan secara acak, membakar panah itu hingga tak bersisa.“Sial!” Pangean Rex menggerutu kesal. Maniknya yang kecoklatan seperti madu berubah menjadi kuning terang. Gigi-giginya yang tajam tiba-tiba saja muncul.Gawat. Pangeran Rex akan berubah menjadi serigala.“Pangeran, awas!” seru Kaline, berusaha mengalihkan perhatian Pangeran Antheo yang fokus memerintah para peri itu sehingga tak menyadari Pangeran Rex dengan tubuh serigala yang beringas berdiri tepat di belakangnya.Satu ayunan penuh amarah keluar, seakan mengajak Pangeran Antheo berduet dengannya yang langsung diterima Pangeran Antheo tanpa keberatan.Sementara Kaline yang masih terikat di pohon berseru panik. Ingin sekali ia curi pisau kecil yang terselip di antara celana Zed, namun mustahil karena kini, kuku-kukunya sudah berubah menjadi panjan

  • AFTERFALL   71. nice shoot

    Kedua tangan itu menggenggam setir mobil dengan kuat. Nyeri di ulu hatinya sama sekali tak mereda. Meski begitu, tidak akan ada satupun air mata yang membasahi pipinya. Waktunya sudah habis. Gadis yang dicintainya akan bertunangan dengan seseorang. Seseorang yang jauh lebih baik darinya. Seseorang yang bisa menyampaikan perasaannya. Bukan dengan seorang pengecut seperti dirinya yang seumur hidup hanya berani melihatnya dari jauh. Kaline, seorang perempuan yang tinggal di depan rumahnya. Mereka tumbuh bersama. Cal melihat semuanya. Bagaimana lucunya gadis itu saat balita hingga kini tumbuh menjadi seorang perempuan jelita. Selama itu, ia tak melakukan apapun. Bahkan tidak sekalipun ia pernah menyapanya. Cal adalah seorang pengecut. Dulu maupun sekarang. Dalam kecepatan mobil yang tinggi dan terus berjalan, pandangannya terkunci pada sebuah restoran tiga lantai. Disanalah, harapannya akan benar-benar berakhir, kala seorang pria menyematkan cincin indah

  • AFTERFALL   79. the one who kill her

    Napas Kaline teramat sesak. Dalam kondisi terikat pada pohon besar seperti sekarang, Kaline nyaris tidak dapat melakukan apapun jika saja mulutnya ikut tertutup.“Apa yang kau lakukan?” tanya Kaline penuh amarah saat Pangeran Rex mendekat dengan senyuman memuakkan.Bagaimana bisa pria itu tersenyum setelah hal gila yang ia lakukan?“Ssstt … tidak perlu marah, Putri. Aku hanya ingin membuat namamu abadi. Setelah ini, aku yakin tidak akan ada yang berani melupakanmu,” ucapnya dengan penuh kebanggaan sambil menumpahkan sebotol minyak berbau menyengat tepat di bawah kaki Kaline.Dari ujung mata gadis itu, dapat ditangkap pergerakan Pangeran Antheo dan Cliftone yang mengendap-endap menuju tempat yang saling berlawanan. Langkah Pangeran Antheo perlahan mendekati seorang penyihir tua yang sedang fokus bertapa, sedangkan langkah Pangeran Cliftone menjauhinya.Rencana mereka harus berhasil.“Kau akan menyesali per

  • AFTERFALL   69. it's a wonderful day to die

    “Aku bersumpah aku tidak tahu apapun tentang ini!” seru Pangeran Antheo dengan frustasi.Ini sudah lebih dari dua puluh kali Kaline dan Pangeran Cliftone menanyakan hal yang sama, terus membuat posisinya semakin terpojok.Pangeran Antheo mengatakan hal yang sebenarnya. Dia tidak tahu apapun soal ini. Bahkan hingga saat ini, dirinya masih bertanya-tanya bagaimana bisa peri-peri itu berada di luar kendalinya.“Kau sendiri yang mengatakan bahwa hanya dirimu yang bisa mengendalikan peri-peri itu, Pangeran. Jangan berbohong.” Kaline terus mendesaknya. Meski Pangeran Antheo tidak bisa melihat apapun sekarang, ia yakin kini Kaline sedang memandangnya dengan tajam.“Demi negeriku, Putri. Aku tidak tahu apapun soal ini. Peri-peri itu, aku tidak tahu apapun!” seru Pangeran Antheo sambil menjambak rambutnya untuk mengalihkan rasa nyeri yang menjalar ke seluruh tubuhnya.“Sudahlah, Putri. Kau tahu dia bukan pelak

  • AFTERFALL   68. revange party

    Lenguhan ringan beberapa kali keluar dari mulut Kaline. Kepalanya terasa seperti baru saja ditimpa oleh sesuatu yang berat dan memang benar adanya, di dahi gadis itu sekarang, sudah ada benjolan sebesar setengah bola pingpong. Bau busuk asap pertama kali masuk ke dalam indera penciumannya saat gadis itu terbangun. Kedua tangan dan kakinya terikat dengan kencang, membuat gadis itu harus bersusah payah untuk menyandarkan tubuhnya pada dinding di tepi ruangan kecil ini. “Ah … akhirnya ada yang terbangun juga.” Suara ringan itu membuat Kaline kembali was-was. Di dalam kegelapan seperti ini, ia tidak bisa melihat apapun kecuali … dua sinar kecil berwarna merah di ujung ruangan. “Cal, apa itu kau?” tanya Kaline dengan hati-hati. “Ya … syukur kau masih mengingatku. Aku pikir kau akan hilang ingatan setelah dipuku oleh bata, Putri,” jawab pria itu dengan candaan yang sama sekali tidak lucu. Kaline memilih untuk tidak lagi menimpali ucapan pria

  • AFTERFALL   67. its four

    Kantung mata yang mulai menghitam itu sama sekali tidak dipedulikan oleh Pangeran Antheo. Sudah seminggu lebih ia hanya tidur selama 2 jam. Malam panjang yang seharusnya digunakan untuk istirahat ia habiskan bersama lima ekor peri nakal yang kini sudah kembali terkurung didalam sangkarnya.Kini, saat samar-samar fajar telah terlihat, Pangeran Antheo akan kembali ke Istana Eargard dengan wajah lelah.Ada jeda waktu lima hari tersisa sebelum sayembara akan kembali dimulai. Lima hari yang harus dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk membuat monster-monster kecil di dalam sarang itu patuh padanya. Setelah ia berhasil mengendalikan 5 peri penghancur ini, ia akan kembali mengirimkannya ke penjara bawah laut.Langkah jenjang pria itu perlahan-lahan melambat kala mendengar sesuatu yang mencurigakan.Jelas sekali tadi terdengar beberapa langkah kecil di belakangnya. Meski pendengaran Pangeran Antheo tak begitu tajam, bahkan saat ia sengaja berjalan denga

  • AFTERFALL   66. catch him now

    Sinar bulan purnama malam ini tampak amat terang, seakan-akan cahayanya mampu menerangi 4 orang yang kini sedang bersembunyi diantara semak belukar, membiarkan tubuh mereka menjadi santapan empuk nyamuk yang kelaparan.Kaline terus berdoa dalam hati, harap-harp Narin tidak memasuki kamarnya malam ini agar tidak ada yang tahu bahwa Putri Mahkota Eargard diam-diam menyusup pergi menguntit Pangeran Antheo.Tentu saja, jika aktivitasnya bersama 3 pria ini ketahuan dan beritanya menyebar, merekaa terpaks mendekam di istana selama berbulan-bulan untuk menghindari hujatan masyarakat. Menguntit adalah tindakan yang berbelok dari tata krama. Siapapun bangsawan yang menyalahi tata krama akan dianggap tidak memiliki adab dan dikucilkan oleh masyarakat dan tentu saja itu tak boleh terjadi mengingat posisi Kaline sebagai Putri Mahkota yang seharusnya dihormati.

  • AFTERFALL   65. something is missing

    malam sebelumnya Tatapan penuh permusuhan itu tampak dengan amat jelas di antara kedua tanganya. Meja bundar sebagai penengah itu agaknya terlampau kecil untuk menghalau aura menegangkan diantara keduanya. Tidak, di meja itu tidak hanya ada mereka berdua. Seorang wanita tua dengan punggung yang sudah membungkuk ada di antara keduanya dengan senyuman licik yang tak kunjung pudar. Selain itu, Zed juga dengan setia berdiri di belakang Pangeran Rex. “Jadi, seberapa jauh yang kau tahu?” tanya Pangeran Rex dengan dingin, membuka suara untuk pertama kalinya. Mata menyala yang terus berkilat itu tak gentar membalas tatapan tajam dari manik bak madu milik Pangeran Rex. Jika saja ia bukan seorang vampir, sudah pasti ia akan meminum teh hangat di hadapannya untuk mengulur waktu, bermaksud membuat Pangeran Rex tersulut emosi. “Aku tidak bisa mengukur jika tidak tahu batasan ukurannya, Pangeran. Jika kau menginginkan jawabannya, kau harus memberitahuku sej

DMCA.com Protection Status