Seorang bawahan berlari menuju kamar, dia memakai baju zirah dan dayang kemudian mengumandangkan. Pintu terbuka, duke kemudian menyuruh masuk.“Ada apa? mengapa kamu berlari-lari?” tanya lelaki yang memakai baju Kerajaan. Lelaki itu adalah duke yang akan menjadi calon suami bagi Anne.“Kami sudah menangkap mata-mata, mereka sudah diikat.”“Bagus, segera lapor ke Putra Mahkota. Aku akan segera ke sana.”“Kamu pergilah bersama bawahanmu, aku sudah membaik.”Duke dan bawahannya pergi, Anne kemudian mengantar mereka dan membungkuk. Mata-mata yang ditangkap, membuat wanita sihir yang terlihat lemah ini tampak penasaran. Sebuah ke tidak pastian –yang membuat kondisi Anne makin parah dan ketangkap seorang mata-mata, membuat wanita yang memakai baju berbahan sutra ingin mengenakan baju penyamaran untuk menginterogasi. Wanita sihir yang kulitnya pucat, merias wajahnya. Meski dia tampak cantik bagi dewi, Anne tidak mau mengecewakan sang Raja ketika bertemu. Dia ingin memberi tahu ayahnya, bahw
“Lama tidak bertemu, Anne? Bagaimana kabarmu?” seorang wanita menanyakan kabar putri Anne. Alma menyapa sahabatnya yang menghilang beberapa waktu, selama di kelas sihir wanita yang bersama Anne selalu rajin berlatih sihir penyembuhan. Bahkan dia baru dapat kabar bahwa Anne mengundang Alma untuk menghadiri perjamuan. “Alma, maaf aku terlalu sibuk membantu ayah.”“Kau ke mana saja? aku mencarimu. Aku pikir kau tertangkap pemberontak.”Dia dan Alma membuat suatu kontrak sihir medis, melatih kemampuan di laboratorium untuk mengetes pengobatan. Alma juga seorang wanita yang dirawat oleh mendiang ratu, saat berumur tujuh tahun. Perjamuan di taman kerajaan sangat ramai, Anne mengundang wanita yang selalu belajar bersama sebagai perwakilan penyihir mawar. Ada beberapa orang berkhianat yang hadir, bagaimana mungkin wanita penyihir putih akan melarang. Yang ada, berita tentang putri yang akan jadi ratu telah menindas saudari sendiri. Lengan Anne serasa kaku, dia baru saja melatih ilmu bela dir
“Tuan, Anda masih belum boleh bekerja. Karena energi sihir di dalam tubuh Anda belum pulih.” Seorang asisten, membawakan catatan laporan kriminal. Namun, lelaki yang menyukai dan akan menjadi pujaan hati Anne. Tidak bisa melihat Anne terbaring, tanpa diam. Dia sudah memakai baju penyamaran.“Jaga Anne untukku, kalau dia tanya. Jawab saja, aku sedang bertemu guru.”Lelaki itu kemudian mengeluarkan tongkat sihir, dia menghilang setelah membawa peralatan untuk berjaga-jaga. Asisten yang membawa laporan, kemudian menaruh di meja. Duke berlari, kakinya melangkah cepat. Dengan memakai topeng, dia kemudian memasuki ke kediaman bangsawan yang menyakiti Anne. Dia sudah mengetahui, ada penjaga dengan mantra. Kemudian dia kemudian menyerang, menggunakan sebuah kertas. Setelah para penjaga gerbang, mereka kemudian bertemu dan duke kemudian mengeluarkan pedang. Semua tersungkur, dia yang memakai jurus pedang sihir membuat musuh kalah.Kepala Alband dipenuhi dengan Anne, betapa sangat menderita pri
“Jaga Anne untukku, aku akan masuk ke markas untuk menemukan barang bukti.” Alband kemudian menggunnakan sebuah portal, dia membacakan mantra dengan mengarahkan ke dua tangan. Terbuka seperti portal yang sudah dia pusatkan. Dia tidak bisa menginjakkan kakinya ke istana tempat wanita yang dia cinta. “Alband, apa kamu tidak ingin mengunjungi kekasihmu?” tanya putra mahkota. Duke Alband menggelengkan kepala, dia masuk ke portal. Saat sebuah portal sudah tertutup rapat, Alband kemudian menggunakan sihir penyamaran. Begitu lelaki yang bergelar bangsawan masuk, dia sudah masuk ke sebuah markas yang dijaga oleh beberapa tentara. Berbeda dengan penyamaran Alband sebelumnya, dia jadi mata-mata namun masuk ke wilayah yang tidak ada seorang menjaga dengan ketat. “Alband, Anne sudah sadar. Tadi aku dapat informasi dari dayang istana.” Suara lelaki yang dikenal, Putra Mahkota Hector sedang menggunakan sihir komunikasi dengan surat yang dipegang Duke Alband. Surat yang dimasukkan ke kantong, ada
Duke melihat ada dua orang yang sedang mengawasi. Musuh yang mengincar harta duke, mereka membawa sejumlah resep. Sebagai pertukaran, jika Anne dan Eve ingin berumur panjang harus menyerahkan ke dua lelaki berpangkat tinggi. Ke dua orang berpangkat tinggi adalah Duke dan Putra Mahkota. Duke teringat, di saat musuh sudah berlari ke ruangan. Saat dia dan Anne bertemu untuk membahas bulan madu. “Kamu ini selalu mengomel, mengapa tidak perhatikan kesehatanmu?” tanya duke. Bagaimana seorang putra bangsawan ternama, bisa melihat seorang calon istri masih berbicara.“Aku ingin kamu menunjukkan kemampuan. Kamu bisa lihat, semua orang mengincar hartamu namun diriku bukan mengincar hartamu.” Duke kemudian mengeluarkan sebuah pedang, mereka lalu mengepung duke. Posisi duke sedang dikunci, kemudian dia memejamkan mata untuk membuka celah. Duke yang memejamkan mata, lalu meneteskan sebuah serbuk dan butiran serbuk terbang.“Tuan, sebaiknya kamu menyerah. Kamu menginginkan ini?” Musuh mengeluark
Matahari yang membakar negeri es, tidak bisa membuat negeri itu panas. Seorang lelaki berusaha kembali masuk ke jebakan musuh untuk ke dua kali. Ada sesuatu yang tidak dia perhatikan, jebakan itu berbeda dari yang lain. Duke menggerakkan tangan, kemudian muncul sebuah Cahaya dan membentuk api. Lelaki yang berusaha mengeluarkan api dari tangan, mencari energi oksigen untuk membesarkan sihir api.“Duke, kamu menyerah saja. Kemarin kamu sudah kalah, kenapa kamu masih ingin bertarung?”“Aku tidak akan kalah, aku tidak ingin menikah dengan penjahat seperti kalian.”Suasana menjadi ganduh, energi oksigen mulai menipis. Duke kehilangan api, matanya sayup-sayup.Namun dia berusaha untuk bangkit, jemarinya mulai mengeluarkan sebuah kertas dan kertas itu berubah menjadi benda pengisap energi oksigen. Kertas pemberian dari putri mahkota, untuk keadaan genting. Duke berhasil menonaktifkan kekuatan musuh, dengan mengunci pori-pori musuh memakai serbuk. Api di dalam tubuh duke semakin meningkat.
Saat ke tiga penyihir itu tiba di hutan, beberapa musuh mulai menyerang dan mengepung mereka. Duke sudah yakin, lelaki yang memakai mantel dan bernama duke itu yakin bahwa sudah membuat jalan rahasia dengan sihir. Musuh malah berhasil mengepung dan mengeroyok datang dengan tongkat sihir.Dia memakai energi, jantungnya berdetak dan mulai memusatkan energi api. Beberapa musuh sudah mengacungkan pedang untuk berjaga-jaga.“Kelihatannya kita tidak bisa ke tempat Anne, musuh sudah tahu jalan rahasia.”Ke Dua penyihir membantu duke, mereka menyerang menggunakan beberapa lembaran kertas dan membuat sebuah mantra. Kertas itu berubah salju dan mulai mendatangkan salju lebat di hutan. Butiran es yang halus berjatuhan mengenai sepuluh orang pria yang mengepung duke, duke kemudian lari dan membuat sebuah portal menuju istana. disusul ke dua kesatria penyihir, mereka berdua melindungi duke. “Tuan Duke, Anda tidak apa-apa?”Duke berhenti, dia tersengal-sengal. Dia melihat ke atas, awan masih berw
Aku bisa mendengar suara kaki kuda, dengan pendengaranku yang tajam. Batin Duke Alband, dia melawan musuh tetapi tidak mau berbicara. Dia terus melawan dengan sebuah pedang sampai musuh mulai menyerah, karena musuh telah mengganggu dia saat melihat Anne.Meski Alband dikatakan lelaki berhati dingin, tetapi dia selalu penuh perhatian terhadap Anne. Musuh masih belum menciut untuk melawan Anne dan dirinya, dia kemudian mengeluarkan sebuah kertas. Lalu kertas itu berubah menjadi butiran jarum-jarum yang mengenai tubuh musuh. “Kau membuat suara bising di kediaman kerajaan. Tidak ada sopan santun,” ucap Alband.Musuh masih belum bisa diblokade karena Alband kekurangan kesatria pedang untuk melawan. Dia kemudian melawan dengan pedang, sampai titik darah penghabisan. Jika dia mati melawan musuh, dia sudah berhutang budi pada Anne.Dia akan membuat bangsawan yang berkhianat menjadi rendah, serendah-rendah yang telah dilakukan ke Anne. Derajat para bangsawan yang berkhianat harus diturunkan.
“Kakakku akan menolongmu, Aku sudah mendapat persembunyian yang aman.”Anne dan Eve melihat seorang penyihir kera yang datang, sudah dua hari tidak ada batang hidung. Dia membuat Anne dan Eve tampak cemas. Karena berbahaya, jadi mereka harus waspada jika ada beberapa penyihir jahat yang akan melukai penyihir kera.“Kamu bawa siapa? Apakah suruhan kakakmu atau kamu yang bawa?” tanya Anne. Dia lagi-lagi melirik dan mengecek beberapa hiasan di pakaian bangsawan Zenith.“Nona, kamu jangan seperti ini. Saya ke sini atas perintah ayah Anda. Saya adalah bangsawan Zenith.”Anne berpikir dengan memegang kepala, dia lupa keran penyakit kutukan yang membuat seluruh ingatan hilang bagai ditelan bumi dan disedot magnet.“Bangsawan Zenith, lama tidak berjumpa. Aku adalah Eve, si rambut panjang yang disanggul.”Eve tertawa, melihat kenalan lama masih sibuk mengeluarkan cat kuku dan membuat indah di hiasan kuku."Maaf, ini kebiasaan lama saya, karena saya adalah seorang wanita. Saya datang ke sini un
Awan yang gelap membuat Anne dan Eve tidak bisa mengistirahatkan badannya. Mereka berdua melihat langit yang bersinar, lalu Eve kemudian berjalan dan menemui seorang penyihir kera. Meski dia sudah pulih dan bisa bergerak bebas. Dia selalu berjalan dengan pelan.“Ini, aku memiliki beberapa bukti. Kakak jangan cemas. Kak Anne akan selamat,” ucap Eve. Dia kemudian memberi isyarat, sambil menggerakkan jari supaya Alband dan putra mahkota tidak melihat.Eve memberi simbol supaya bisa pergi ke luar. Beberapa dayang sudah dilantik oleh Anne dan Eve, mereka berdua sengaja menyuruh penyihir kera untuk datang mencari perlindungan supaya bisa ke luar dari Villa.Alband dan Putra Mahkota menyuruh Anne dan Eve untuk melakukan purifikasi setelah racun dan sihir kutukan sudah berhasil dikendalikan.Familia Alband mengirim beberapa buku ke vila, namun itu tidak akan membuat Anne untuk menetap di vila. Makanya Anne menyuruh Eve untuk berbicara menggunakan simbol, dia juga memberi label kerajaan.Seket
Famili penyihir hutan, perempuan itu kemudian berjalan sambil memakai pakaian berwarna hijau.“Kamu terlihat keren sekali,” ucap Anne. Mata Anne melihat dari atas sampai bawah penampilan kerabatnya. Penyihir hutan yang menampakkan wujudnya, memasukkan tangan ke saku dan mengeluarkan buah yang berwarna merah. “Ini cery, dimakan saja. Aku sudah menyiapkan untukmu.”“Pantas saja, kamu buru-buru ke sini dan berubah wujud jadi kera supaya tidak ketahuan penjahat.”Wanita yang suka berubah menjadi kera atau manusia, sudah mengetahui tentang kejadian alam. Dia memberi tahu Anne dan kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Anne.“Aku bisa meramalkan, jika kiamat di hutan segera datang.”“Maksudmu apa? Kenapa berbicara begitu?”Kemudian wanita itu kemudian memperlihatkan teknik sihir, dia yang sudah meneliti kerusakan kemudian menunjukkan hutan sekarang. Tanaman yang hijau di hutan sihir menjadi layu dan tercemar aura jahat sihir hitam yang membuat semua binatang di hutan sihir tampak sepert
Di hutan, seekor kera mulai mencari bau kerabatnya. Dia kemudian memanggil beberapa kerumunan kera, seekor kera itu kemudian berbicara pada kera betina. Dia mulai bertanya, namun tidak menemukan sebuah jawaban.Sementara, di vila, Anne dan Eve kejang-kejang. Anne mengalami badan yang panas dan Eve mengalami sekujur tubuhnya membeku. Anne dan Eve belum bisa makan, padahal dia seharusnya mengisi lambung supaya tenaga tidak habis untuk membuat jantung memompa dengan normal.Seekor kera itu yang berubah menjadi manusia, tiba-tiba saja mencium aroma kerabat yang semakin dekat.“Aku harus segera sampai, kerabat yang aku rindukan dalam masalah.”Kera itu membawa minuman kuas, dia sudah membuat dengan sangat hati-hati untuk perjalanan yang jauh.Kera itu mencari beberapa pohon, supaya dia tidak berputar sepuluh kali mengelilingi hutan. Karena dia pernah berputar sepuluh kali, ketika diminta Anne dan Eve saat berusia lima belas tahun.Untung saja dia membawa lampion sihir, supaya tidak tersesa
Tiga hari, setelah Anne dan Eve mengalami kejang-kejang dan panas yang tidak turun. Akhirnya mereka sadar. Mereka berdua bersembunyi di vila yang dibangun oleh orang tua mereka. “Kak, jantungku mau copot. Aku tidak tahan lagi, aku tidak mau mati.” Anne melihat adik kandungnya terbaring lemah, dia mencoba namun tiba-tiba muntah darah. Untung saja Alband dan Putra Mahkota berhasil datang membawa tabib kepercayaan. Anne dan Eve kondisinya belum stabil, mereka berdua tiap hari meminum obat dan berendam di air yang sudah diracik. “Alband, bagaimana dengan ayahku? Apakah dia tidak terluka?” “Anne, ayahmu sudah aman. Putra Mahkota sudah membawa kesatria. Ayahmu menyuruh kami berdua untuk membawa kamu dan Eve ke vila yang sudah lama tidak dihuni.” Putra Mahkota kemudian menjentikkan jari, lalu lampu-lampu kemudian menyala. Tabib istana berusaha mengobati Anne dan Eve, namun wajah tabib tampak kusut dan membuat ke dua lelaki itu menjadi penasaran. Sudah dua jam belum ada perkembangan, i
Duke Alband masih menghentikan serangan, Anne yang melawan musuh tidak bisa berhenti. Anne masih terus mengeluarkan sihir, dia membuat bola api, kemudian bola api melayang dan menuju ke musuh. Saat mereka sedang bertarung, suara kembang api sudah dinyalakan. Bantuan dari kerajaan penyihir es sudah datang. Beberapa kesatria yang memakai pakaian baju besi terbuat dari emas sudah datang. Mereka kesatria yang tangguh.“Putra Mahkota datang?” tanya Anne pada Duke Alband. Lelaki itu kemudian menghampiri Anne, dia kemudian turun dari atap dan membimbing Anne untuk turun.“Sembah Saya pada Putra Mahkota Kerajaan Es.”Anne dan Alband membungkuk, meski Anne adalah calon Ratu dan sekarang menjadi Putri Mahkota Kerajaan es bagian selatan. Berbeda dengan Putra Mahkota, dia akan menikah dengan Eve. Eve akan dibawa ke kerajaan es utara, di sana dia akan diobati dan menjadi ratu buat Putra Mahkota.“Bagaimana Eve? Apakah dia sudah membaik?” tanya Putra Mahkota.“Adikku belum sadarkan diri, kutukan it
Aku bisa mendengar suara kaki kuda, dengan pendengaranku yang tajam. Batin Duke Alband, dia melawan musuh tetapi tidak mau berbicara. Dia terus melawan dengan sebuah pedang sampai musuh mulai menyerah, karena musuh telah mengganggu dia saat melihat Anne.Meski Alband dikatakan lelaki berhati dingin, tetapi dia selalu penuh perhatian terhadap Anne. Musuh masih belum menciut untuk melawan Anne dan dirinya, dia kemudian mengeluarkan sebuah kertas. Lalu kertas itu berubah menjadi butiran jarum-jarum yang mengenai tubuh musuh. “Kau membuat suara bising di kediaman kerajaan. Tidak ada sopan santun,” ucap Alband.Musuh masih belum bisa diblokade karena Alband kekurangan kesatria pedang untuk melawan. Dia kemudian melawan dengan pedang, sampai titik darah penghabisan. Jika dia mati melawan musuh, dia sudah berhutang budi pada Anne.Dia akan membuat bangsawan yang berkhianat menjadi rendah, serendah-rendah yang telah dilakukan ke Anne. Derajat para bangsawan yang berkhianat harus diturunkan.
Saat ke tiga penyihir itu tiba di hutan, beberapa musuh mulai menyerang dan mengepung mereka. Duke sudah yakin, lelaki yang memakai mantel dan bernama duke itu yakin bahwa sudah membuat jalan rahasia dengan sihir. Musuh malah berhasil mengepung dan mengeroyok datang dengan tongkat sihir.Dia memakai energi, jantungnya berdetak dan mulai memusatkan energi api. Beberapa musuh sudah mengacungkan pedang untuk berjaga-jaga.“Kelihatannya kita tidak bisa ke tempat Anne, musuh sudah tahu jalan rahasia.”Ke Dua penyihir membantu duke, mereka menyerang menggunakan beberapa lembaran kertas dan membuat sebuah mantra. Kertas itu berubah salju dan mulai mendatangkan salju lebat di hutan. Butiran es yang halus berjatuhan mengenai sepuluh orang pria yang mengepung duke, duke kemudian lari dan membuat sebuah portal menuju istana. disusul ke dua kesatria penyihir, mereka berdua melindungi duke. “Tuan Duke, Anda tidak apa-apa?”Duke berhenti, dia tersengal-sengal. Dia melihat ke atas, awan masih berw
Matahari yang membakar negeri es, tidak bisa membuat negeri itu panas. Seorang lelaki berusaha kembali masuk ke jebakan musuh untuk ke dua kali. Ada sesuatu yang tidak dia perhatikan, jebakan itu berbeda dari yang lain. Duke menggerakkan tangan, kemudian muncul sebuah Cahaya dan membentuk api. Lelaki yang berusaha mengeluarkan api dari tangan, mencari energi oksigen untuk membesarkan sihir api.“Duke, kamu menyerah saja. Kemarin kamu sudah kalah, kenapa kamu masih ingin bertarung?”“Aku tidak akan kalah, aku tidak ingin menikah dengan penjahat seperti kalian.”Suasana menjadi ganduh, energi oksigen mulai menipis. Duke kehilangan api, matanya sayup-sayup.Namun dia berusaha untuk bangkit, jemarinya mulai mengeluarkan sebuah kertas dan kertas itu berubah menjadi benda pengisap energi oksigen. Kertas pemberian dari putri mahkota, untuk keadaan genting. Duke berhasil menonaktifkan kekuatan musuh, dengan mengunci pori-pori musuh memakai serbuk. Api di dalam tubuh duke semakin meningkat.