Home / Fantasi / A Wandering Star / Part 66: Hati yang Hancur

Share

Part 66: Hati yang Hancur

Author: M.D.Samantha
last update Last Updated: 2021-12-10 11:26:41
Mendengar itu, raja suku Piano langsung berdiri dan menggebrak meja, sambil berseru, "Kau datang ke sini hanya untuk mendeklarasikan perang? Kami tidak tertarik dengan kekuatanmu, maupun Ratu Kenta! Perhatikan ucapanmu, Yang Mulia!”

Mata Moe langsung terbuka lebar-lebar, setelah mendengar pernyataan Higiri tersebut, bahkan lengannya mulai bergetar dan keringat dinginnya mulai keluar, ia hanya bisa menatap meja dengan tatapan terkejut.

Higiri tersenyum, lalu ia menatap Moe, dan bertanya, "Lalu mengapa kalian kirimkan Moe kepadaku?"

Semua orang bingung dengan perkataan Higiri. Sang raja bahkan bertanya lagi, “Maksud Yang Mulia?”

Moe terlihat sudah berkeringat dingin, ia hanya bisa duduk terpaku dan terdiam.

Sang ratu lalu menatap Higiri, dan berkata, "Jelaskan, kami yakin kau tidak berniat mendeklarasikan perang antar suku."

Higiri lalu tersenyum kepada sang ratu, lalu mengutak-atik ponselnya, dan sebuah rekaman suara mulai terdengar di awali suara Moe:

---- Moe: "Apakah kau mulai me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • A Wandering Star   Part 67: Keputusan Sesaat

    Mendengar itu, Higiri mulai meneteskan air mata, namun berusaha tetap tenang, dan menjawab, "Kenta, dengarkan. Moe dan Kaito bersekutu untuk memisahkan kita, jika aku tidak menjatuhkan diriku sendiri ke dalam perangkap mereka, kau akan jatuh dalam bahaya yang lebih besar! Namun sekarang kau lihat, Moe sudah dihukum di dalam suku Piano! Aku mengembalikan jebakan yang ia buat untuk kita! Kenta!”Namun Kenta masih menggelengkan kepala, seolah tidak ingin mempercayai Higiri, dan berkata, "Tidak… kau sejak awal memang hanya menginginkan kekuatanku saja! Baiklah, jika kau memang ingin bercerai dariku, lakukan saja!" Sebelum Higiri bisa membalas perkataan Kenta, tiba-tiba sesosok pria berdiri di belakang Kenta, dengan pakaian serba hitam, namun kali ini wajahnya jelas tanpa topeng, ternyata Kaito.Ia lalu berbisik kepada Kenta, "Aku sudah mengatakan padamu sejak awal, ia juga mengincar kekuatanmu. Kau saja yang bodoh termakan cinta."Kenta lalu menoleh ke belakang, masih menangis, lalu menja

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 68: Musical Scale yang Terlupakan

    Di dalam suku Harmoni sendiri, Ardee terlihat sedang mengetuk keras pintu kamar Higiri, sambil berteriak, "Yang Mulia, kumohon, makan sedikit saja, kumohon!! Ini sudah berhari-hari, Yang Mulia! Kau bisa jatuh sakit!"Higiri sebenarnya bisa mendengar dengan jelas teriakan Ardee dan ketukan pintu yang sangat keras tersebut, namun, Higiri hanya ingin duduk terdiam di atas ranjangnya. Ardee menyerah dan mulai menghela nafasnya, ia sudah tiga jam berusaha agar Higiri mau keluar untuk sarapan, namun Higiri sama sekali tidak menjawabnya. Tiba-tiba saja, Nozomi mendekati Ardee dan bertanya, "Sudah hari ke berapa?"Ardee yang terkejut melihat Nozomi tiba-tiba muncul, lalu menjawab, "Jenderal, Yang Mulia Raja, sudah hari kelima, ia hanya berdiam diri dalam kamarnya, tolong, Jenderal, bujuklah Yang Mulia Raja, kami, bawahannya juga bersedih jika ia seperti ini terus."Nozomi mengangguk. Ia lalu mengetuk pintunya dengan keras dan kali ini berteriak, “Ini aku, Nozomi! Buka pintunya atau akan kupa

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 69: Labirin Istana Kegelapan

    Pagi di istana suku Harmoni nampak tenang, langit biru dan beberapa pelayan terlihat sibuk membersihkan segala sisi istana. Higiri sendiri, sedang menikmati sarapannya di dalam kamar. Ardee terlihat sedang berlari-lari, sambil berteriak, “Tunggu, Jenderal!”Ternyata ia sedang mengejar Nozomi yang tiba-tiba saja datang dan langsung berjalan cepat menuju kamar Higiri. Sesampainya di depan kamar Higiri, Ardee terlihat berusaha menghentikan Nozomi.Namun, Nozomi secara kasar, langsung membuka pintu kamar dan menghampiri Higiri, mendekatinya, lalu berseru, "Kau harus masuk ke dalam wilayah suku Bass, sekarang juga, siap tidak siap, kau harus segera masuk ke sana. Aku melihat suku itu akan segera mengadakan ritual penyerapan energi besar-besaran, suku gelap itu mulai berkelap-kelip, penuh kilatan petir gelap, dan awan-awannya terlihat sudah berkumpul di satu sisi wilayah suku tersebut. Aku tebak, kemungkinan besar, Kenta yang akan dijadikan korbannya, karena belum pernah selama ini, kilatan

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 70: Jebakan Lain?

    "Oh, aku harus pergi, mengurusimu hanya membuang waktuku saja!" seru Kaito lalu langsung menghilang seperti biasa, menjadi debu. Higiri sangat geram melihat Kaito yang melarikan diri, namun ia teringat bahwa tujuannya ke sini adalah untuk mencari dan membawa pulang Kenta. Ia lalu bergumam, "Sialan! Aku harus menemukan Kenta!!!"Higiri lalu berjalan melanjutkan pencariannya, namun, sebelum ia melangkah lebih jauh, kali ini, ia melihat sebuah ruangan yang mencurigakan tepat di pojokan istana tersebut. ruangan itu terlihat tertutup rapat, sangat rapat, namun, Higiri justru curiga dengan ruangan tersebut, karena hanya ruangan itu yang bentuk daun pintunya berbeda dari yang lain. Higiri mendekatinya, lalu mulai mencoba membuka pintu itu, namun tidak bisa, terlalu keras. Kenta lalu menyadari seseorang berusaha membuka pintu tersebut. Ia langsung berdiri, dan berteriak dengan lemah, "Higiri?!!"Higiri mendengar ada yang memanggilnya, namun, suara panggilan tersebut sangat lemah hingga ia

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 71: Kekuatan Cinta

    Kaito lalu berdiri dan mulai menari sambil menunggu bangunan tersebut menyerap energi korbannya. bangunan tersebut mulai bercahaya, dan perlahan, terlihat di seluruh sisi bangunan besar itu, cahaya mulai menembus keluar dari dalam. Kaito melihatnya, tersenyum lebar, lalu berkata, "Bagus!"Namun, cahaya yang menembus keluar bangunan itu semakin lama terang dan mulai sangat menyakitkan mata orang-orang yang menatap ke arah bangunan tersebut, termasuk Kaito yang mulai melindungi matanya dengan lengannya! "Sialan!!!!" teriak Kaito yang mulai menyadari bahwa sesuatu yang salah, bahwa bangunan tersebut, justru bukan menyerap energi yang ada di dalam tubuh korbannya, namun justru mulai meledakkan energi-energi yang dihasilkan oleh korbannya! Ada apa ini? Cahaya yang berasal dari dalam bangunan itu mulai menembus keluar, dan tertembak ke segala arah, serta sangat menyakitkan mata semua orang yang melihatnya. Tanah di sekitarnya bergetar keras, bahkan seluruh tempat yang dilewati cahaya itu,

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 72: Ternyata Saudara Kandung

    Kenta mengangguk, entah dia mengerti atau tidak, lalu bertanya lagi, "Higiri, apa yang terjadi pada Moe? Hukuman pengkhianat adalah mati, kau serius mengadukannya kepada raja suku Piano???"Higiri membalas lagi, "Jika aku tidak melakukannya, bisa jadi Moe akan tidak sabar dan berusaha membunuhmu dengan segala cara, sebelum menunggu Kaito bertindak. Aku terpaksa melakukannya, dan mendengar hukuman sudah dijatuhkan. Ayahnya dihukum mati sementara ia dan ibunya menjadi budak abadi istana. Anak itu benar-benar berani sekali!”Kenta lalu berdiri, ia terlihat marah, Higiri menatapnya bingung. Lalu, Kenta berseru, "Kau kejam, Higiri! Orang tuanya tidak mengerti apapun!”Higiri ikut berdiri, lalu menjawab, "Kau pikir aku sejahat itu? Ya ampun!! Aku bahkan meminta Ardee mengirimkan suratku, memohon agar hukuman mati itu dianulir, karena ibundaku sendiri berasal dari sana! Raja suku Piano tentu setuju, dan akhirnya hukuman mereka diberikan keringanan walaupun semua anggota keluarganya harus men

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 73: Tuan Putri Rine

    Kali ini, Kaito benar-benar terkejut. Kedua matanya terbuka lebar mendengar pernyataan X tersebut. Ia lalu tertawa, dan berkata, “Kebohongan apalagi yang akan kau buat sekarang, pria tua?" X berjalan semakin mendekatinya, lalu berbisik pas di sebelah telinga Kaito, “Kau adalah kakak sepupu dari Kenta. Kakak sepupu kandung. Kau adalah anak dari Tuan Putri Rine, adik dari Ratu Angel. Ibumu adalah adik kandung Ratu Angel dan aku tegaskan, kau dan Kenta, memiliki darah yang sama." Kaito kali ini terdiam mendengar perkataan X tersebut. Senjatanya lalu jatuh dari tangannya yang mulai lemas. Ia lalu menatap X dengan tatapan sangat terkejut, dan bertanya, "Kau jangan gila, pria tua. Aku adalah raja suku Bass, raja kegelapan. Sementara Kenta adalah ratu cahaya, kau mungkin berimajinasi, pria tua! Bahkan aku dan dia saja, tidak sama! Aku tidak memiliki hati! Maksudmu apa dengan kakak sepupu? Kami saudara kandung? Apa kau mengatakan itu hanya untuk menertawaiku sekarang?" X berbisik lagi, "A

    Last Updated : 2021-12-10
  • A Wandering Star   Part 74: Jatuh Dalam Jebakan

    Ratu Angel keluar dari keretanya, lalu berseru, "Kita akan membuat beberapa bangunan sementara di tengah hutan tersebut, dan pastikan tidak ada penduduk dari suku Gitar yang menjadi korban. Kita akan memperhatikan gerak-gerik mereka secara diam-diam, cepat!" Setelah mendengar perintah, seluruh prajurit dan beberapa pelayan yang ikut, lalu mendirikan bangunan peristirahatan dan mempersiapkan beberapa kebutuhan logistik. Ratu Angel lalu berdiskusi dengan X dan beberapa prajurit lainnya di sebuah bangunan kecil. Rine sendiri menempati bangunan yang berbeda dengan mereka. Untuk beberapa waktu, Rine terlihat memperhatikan kakaknya yang terlalu sibuk dengan masalah ini, sehingga ia merasa sangat bosan. Ia lalu memutuskan untuk keluar dari bangunannya, dan berkeliling agak jauh, tentu saja, secara diam-diam, karena membawa pelayan akan merepotkan. Ia lalu berhasil keluar dan berjalan menuju hutan gelap. Namun, setelah berjalan sekian lama, entah mengapa hutan tersebut mulai membuatnya pusin

    Last Updated : 2021-12-10

Latest chapter

  • A Wandering Star   Bonus part: Kisah yang Terlupakan 2

    Higiri kecil hanya bisa terdiam, ia lalu membalas lagi ibunya, “Ibunda, aku akan segera masuk dan melanjutkan makananku, pemandangan di sini sangat luar biasa. Aku akan memandangnya sebentar, boleh?" Ibunya lalu mengangguk sambil menjawab, “Baiklah aku akan menunggu di dalam, jangan terlalu lama, oke?" Lalu Higiri kecil melihat ibunya masuk ke dalam rumah makan tersebut, namun Higiri kecil sendiri masih melihat sekitarnya, berharap gadis kecil itu akan datang lagi, ia sangat penasaran dengan gadis kecil tersebut. Tiba-tiba saja, seorang wanita bertopi agak lebar dan panjang, menghampirinya, lalu berlutut di hadapan Higiri kecil sambil tersenyum. “Apakah kau mencari gadis kecil berambut biru tua dan mempunyai bola mata biru langit?” tanya wanita tersebut. Higiri kecil mengangguk. Wanita tersebut tersenyum semakin lebar. “Ia pergi ke arah sana, ia sedang menuju ke sebuah ladang di mana bunga-bunga matahari mulai tumbuh besar, dan ia hendak mengambil biji bunga-bunga matahari tersebu

  • A Wandering Star   Bonus Part: Kisah yang Terlupakan 1

    Suatu hari yang cerah, di halaman belakang rumah Kenta yang berada di Dunia Manusia, nampak Higiri, X, Ahr, Westo dan Nozomi sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan kecil bersama teh. Mereka sedang menikmati teh dan cemilan di sore hari, sementara Kenta sendiri sedang tidak ada di rumahnya, karena sedang menemani Putri Aoi di suku Harmoni. Higiri lalu memulai pembicaraan. “Hei, X, apakah selama ini kau, dan kalian semua, berpikir bahwa Ratu Angel sudah menjodohkan diriku dan Kenta, sejak kami masih kecil?” tanya Higiri.X lalu menatap Higiri dan membalas, “Tentu saja, tidak mungkin Yang Mulia Ratu Angel akan membuat Kenta mencari jodohnya sendiri? Kemungkinan besar perang yang ada di Dunia Musik, tidak akan pernah berhenti, sepertinya." Higiri lalu tersenyum kecil. “Ada apa? Apakah ada yang salah? Atau jangan-jangan X sebenarnya hanya mengarang cerita saja?" tanya Nozomi. Higiri menghela nafasnya dalam-dalam. Kali ini, ia mulai serius. “Ratu Angel tidak pernah menjodohk

  • A Wandering Star   Part 92: Finale

    "Kenta!! Kenta!!! Kenta, apa yang terjadi!! Tunggu, aku akan panggilkan perawat!!" seru Higiri, namun, Kenta langsung menarik lengan baju Higiri dan menggelengkan kepalanya. Masih dengan darah yang mengalir dari mulutnya, Kenta lalu berusaha berbicara dengan pelan, "Higiri, melihatmu saja sudah cukup." Higiri khawatir mendengar pernyataan Kenta tersebut, dan membalas, "Kau, kau kenapa!! Tolong jangan menyembunyikan apapun dariku lagi!! Kau membuatku menderita, membunuhku dengan rasa penasaran!! Kenta! Katakan kepadaku, apa yang terjadi!" Kenta tersenyum kecil, lalu membalas Higiri pelan, "Maafkan aku. Dadaku sering terasa sakit beberapa minggu ini. Paman X berkata bahwa kemungkinan besar energi yang terlalu kuat, yang berasal dari dalam diriku, waktu itu, termasuk energi yang kuhabiskan untuk mempertahankan kehamilanku yang sangat menguras tenaga, dan juga kelahiran anak-anak kita yang sangat berat. Semakin lama, badanku sendiri semakin tidak kuat, terlebih lagi, aku sudah lama tid

  • A Wandering Star   Part 91: Masih Belum Selesai

    Part 91: Masih Belum Selesai Higiri yang terlihat mengenakan pakaian formal, masuk ke ruangan utama sambil menggandeng Kenta yang terlihat cantik menggunakan gaun formal untuk acara itu, lalu mereka menaiki tangga menuju panggung utama. Sesampainya di atas panggung utama, Higiri lalu menghadap para tamu, lalu berbicara dengan suara lantang, "Para tamu terhormat sekalian, aku, Hijiribashi Higiri, raja dari suku Harmoni, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sangat, sangat, sungguh besar, dari dalam hatiku, karena tiga tahun ini aku berduka, mengira bahwa setelah kejadian yang dahsyat itu, istriku sudah tidak ada, dan ia dalam kondisi hamil saat itu. Karena kesedihan yang besar sekali, aku menutup rapat hatiku, pikiranku, hingga istana suku ini. Aku merasakan kesedihan yang amat mendalam tiga tahun ini. Namun beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan istriku, Kenta, di dunia manusia, dan ternyata selama ini ia berhasil menyelamatkan dirinya, aku sangat berterima kasih kepada Ratu suku

  • A Wandering Star   Part 90: Kebahagiaan yang Kembali

    Higiri kesal sekali mendengar cerita itu, lalu berkata, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Sampai aku mengira kau sudah hilang menjadi debu!" Kenta tersenyum kepada Higiri, dan membalas, "Paman-pamanku sendiri saja, baru terbangun, setelah hampir sebulan pemulihan di ruang musik. Para pelayan bergantian bernyanyi di sana. Mereka langsung berusaha mengunjungimu namun wilayah sukumu sudah tertutup untuk semuanya. Ketika aku sudah sadar, dan mereka bercerita seperti itu, aku tidak percaya bahwa kau menutup akses masuk bagi semua orang yang ingin menuju ke wilayah suku Harmoni, sendirian. Namun, para prajuritmu berjaga di sana dan mengatakan bahwa kau tidak menerima tamu bahkan aku." Kenta lalu menangis, Higiri memeluknya dengan erat, lalu Higiri mengeluarkan tongkat magisnya dan mulai menggoyangkan tongkat itu. Sebuah kotak coklat lalu muncul di atas tangan kanannya. Higiri lalu bertanya, "Lalu mengapa kau merahasiakan ini dariku?" Kenta terkejut, lalu menjawab, "Maafkan aku, aku

  • A Wandering Star   Part 89: Rencana yang Tidak Diinginkan

    Anak perempuan itu tiba-tiba menunjuk ke arah Higiri, lalu berteriak, "Ah!! Ibu, siapa paman itu?" tanyanya lalu menoleh ke arah dua kakak laki-lakinya, dan terlihat bingung. Kenta tersenyum menatap anak perempuannya itu, lalu berjalan menghampirinya, berlutut dan bertanya, "Ah, iya, Aoi, apa kau ingat ketika kau bertanya di mana ayahmu?" Kenta ternyata berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan tiga orang anak kembar, dan satu-satunya anak perempuan, bernama Aoi. Kedua anak laki-lakinya masing-masing bernama Kenzo dan Hikaru. Aoi menatap ibunya dan membalas, "Hmm, iya! Namun, ibu selalu mengatakan ayah sedang sibuk dan akan kembali, nanti." Aoi lalu bersedih. Kenta lalu menoleh ke arah Higiri, dan menunjuknya, sambil berkata kepada ketiga anaknya, "Ah, ayahmu sudah kembali. Aoi, Kenzo, Hikaru, pria yang di sana itu, adalah ayah kalian!" "Ayah? Benarkah itu ayah?" tanya salah satu anak laki-laki yang bernama Kenzo. Kenta mengangguk sambil tersenyum. “Ayah sudah kembali d

  • A Wandering Star   Part 88: Buah Dari Cinta

    X tahu Higiri marah besar, namun ia justru membalas Higiri dengan penuh amarah juga.X lalu berdiri dan berseru, “Aku mengijinkannya? Menurutmu begitu? Mengapa Kenta hanya memberitahuku kehamilan dan rencananya? Mengapa bukan dirimu? Higiri, ia memang mencintaimu, namun ia takut kau tidak mempercayainya!!! Aku mengijinkannya berperang, karena aku tahu dan percaya ia mampu!! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti kesalahanku kepada Rine! Aku mempercayai Kenta kali ini!! Kau lihat, ia berhasil! Ia berhasil, Higiri! Ia berhasil mengubah total Dunia Musik, ramalan itu tidak terjadi! Kau lihat betapa seluruh penduduk di Dunia Musik sekarang sedang bersenang-senang dan berpesta karena perang sudah tidak ada lagi? Bahkan kau harus melihat langsung wilayah suku Bass dengan matamu sendiri! Itulah yang dikorbankan Kenta! Kau tidak akan pernah mengerti, Kenta sadar bahwa tugasnya lebih berat daripada harus menemanimu di atas ranjang atau singgasana istana suku Harmoni! Kau sendiri sehar

  • A Wandering Star   Part 87: Penyesalan yang Terlambat

    Ada sebuah surat yang tidak terlipat, bertuliskan, "Higiri! Aku hamil! Selamat!! Kau akan menjadi seorang ayah! Aku sangat mencintaimu! Hey, lihat! Aku sudah mual sejak beberapa hari ini, dan aku rasa kita akan memiliki seorang bayi mungil yang akan mewarnai hidupmu di istana ini!"Higiri mulai menangis setelah membacanya, gemetar di tangannya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak percaya apa yang ditulis Kenta. Ia melihat lagi kotak kecil tersebut, dan menemukan benda lain dalam kotak tersebut, satu strip obat yang bahkan Higiri tidak tahu obat apa itu. Ia lalu memasukan obat itu ke dalam saku celananya, lalu menutup kotak kecil berwarna coklat tersebut. Ia lalu meletakkan kembali kotak berwarna coklat tersebut di pojok lemari pakaiannya, lalu menutup lemari tersebut. Higiri lalu keluar dari kamarnya dengan wajah serius, lalu berlari ke arah ruang medis istana. Sesampainya di sana, Higiri mengeluarkan obat tersebut dari saku celananya, dan memperlihatkan kepada mereka, obat mencurig

  • A Wandering Star   Part 86: Akhir Sebuah Perang

    Kaito tersenyum, menurutnya Kenta sudah setuju, dan Kaito mulai berkata, "Baguslah kau sadar, Kenta!! Akhirnya, akhirnya!! Kau akan menjadi milikku selamanya dan kita akan menjadi penguasa nomor satu di Dunia Musik! Katakanlah padaku, bahwa kau berjanji akan setia bersamaku dan suku Bass, sekarang juga!" Kenta hanya bisa menangis sedikit walaupun ia tersenyum kepada Kaito. Kaito lalu memeluk Kenta, dengan perasaan bahagia dan senang. Kenta dengan ragu, meneteskan air mata lagi, lalu menoleh ke arah Higiri dan tersenyum kepada suaminya itu, sambil membalas pelukan Kaito, lalu memejamkan matanya. Higiri melihatnya, hatinya sakit teramat sangat hancur, dan berteriak, "Kenta!!! Tidak!!!! Katakan kau mencintaiku, kau mencintai kami semua!!! Kentaaaaaaaa!!!" teriaknya. Tiba-tiba saja, seberkas sinar mulai muncul, dari Musical Sce milik Kenta. Sinar tersebut mulai membesar, dan semakin lama semakin besar. Melihat sinar berwarna putih gading yang tiba-tiba muncul dari Musical Scale milik Ke

DMCA.com Protection Status